NovelToon NovelToon
Tuan Alpha, Sang Bayangan

Tuan Alpha, Sang Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Si Mujur / Cinta Murni
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Arga, seorang remaja yang lahir dari darah daging ayahnya sendiri, tumbuh di rumah besar yang justru terasa asing baginya. Kehangatan keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung berubah menjadi penjara dingin — penuh tatapan acuh, hinaan, dan kesepian.

Ayah yang dulu ia panggil pelindung kini tak lagi memandangnya. Cinta dan perhatian telah dialihkan pada istri baru dan anak-anak tiri yang selalu dipuja. Sementara Arga, anak kandungnya sendiri, hanya menjadi bayangan yang disuruh, diperintah, dan dilukai tanpa belas kasihan.

Namun di balik luka dan penghinaan yang menumpuk, Arga menyimpan api kecil dalam hatinya — tekad untuk bertahan, dan bangkit dri penderitaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Pernikahan rahasia

​Senin malam. Unit Arga, di safe zone. Arga dan Laila duduk berdampingan, bukan untuk menganalisis kode, melainkan untuk membahas detail pernikahan yang sangat rahasia.

​"Dua minggu. Itu adalah batas waktu yang kita miliki sebelum Tuan Haryo mulai melancarkan serangan legal terhadap PT. Kencana, memaksaku tunduk padanya," kata Laila, memegang daftar checklist di tabletnya. "Semua harus under the radar. Tidak ada gaun desainer, tidak ada gereja katedral. Hanya kita dan saksi."

​Arga, dengan santai, menggeser daftar itu ke samping. "Pernikahan ini tidak akan kurang romantis hanya karena dilakukan secara rahasia. Aku sudah mengatur semuanya."

​Arga membuka hologram display baru. Bukan kode, melainkan gambar sebuah vila kaca terpencil di puncak bukit, dikelilingi hutan pinus.

​"Kita akan menikah di sini," kata Arga, matanya bersinar. "Tempat yang sepenuhnya off-grid dan terenkripsi. Hanya kita, penghulu (yang sudah disumpah untuk kerahasiaan), dan Dina sebagai saksi. Gaunmu sudah Dina urus, sederhana tapi elegan. Cincinnya? Kita sudah punya yang asli."

​Laila terdiam, terharu. "Arga, ini... indah. Tapi bagaimana dengan orangtuaku?"

​"Mereka akan menjadi masalah terbesar untuk kerahasiaan," Arga menjelaskan dengan nada pragmatis. "Mereka harus tahu setelah code switch selesai di PT. Kencana. Kita akan mengundang mereka ke resepsi besar enam bulan dari sekarang. Sekarang, kerahasiaan adalah senjata kita."

​"Baiklah. Misi Pernikahan Rahasia disetujui," kata Laila, mengangguk. "Sekarang, mari kita bicara tentang ancaman yang sebenarnya: PT. Kencana. Tuan Haryo."

​Arga segera beralih ke mode Tuan Alpha.

​"PT. Kencana bukan hanya menaikkan harga. Mereka memiliki logic bug yang sama persis dengan yang Tuan Dharma tanam di proyek Zenith," kata Arga, memproyeksikan diagram supply chain baja. "PT. Kencana menjual baja ke kita, tetapi mereka menyalurkan baja yang lebih rendah kualitasnya ke proyek-proyek lain di Nusantara. Tuan Haryo menggunakannya untuk korupsi material skala besar di seluruh pulau, bukan hanya proyek kita."

​"Itu artinya Tuan Haryo adalah kepala jaringan yang lebih besar dari Tuan Dharma," Laila menyimpulkan, wajahnya mengeras.

​"Tepat. Kita harus mendapatkan bukti bahwa PT. Kencana terlibat dalam fraud material, dan kita harus melakukannya dalam dua minggu, sebelum hari pernikahan. Jika kita bisa menjatuhkan mereka, kita akan menjatuhkan Tuan Haryo," Arga bertekad.

​Pagi berikutnya, Laila memutuskan untuk mengambil risiko besar. Ia tidak akan meretas dari penthouse. Ia akan pergi langsung ke Gudang Utama PT. Kencana di pinggiran kota.

​"Aku perlu menguji sampel baja yang mereka kirim," kata Laila pada Dina. "Jika aku menemukan signature polymer murah yang sama, kita punya bukti kuat."

​"Tapi, Nona Diandra, itu berbahaya! Tuan Haryo bisa menempatkan mata-mata di sana!" seru Dina.

​"Itu sebabnya aku akan pergi tanpa pengawalan dan tanpa signature Arga," kata Laila. "Aku akan pergi sebagai Arsitek Diandra yang mandiri, yang hanya ingin mengecek kualitas material."

​Laila pergi ke gudang PT. Kencana. Suasana di sana sangat sepi. Baja-baja berkualitas tinggi untuk Nusantara diletakkan terpisah, tetapi Laila curiga.

​Laila meminta seorang mandor untuk mengambil sampel baja dari tumpukan material yang lain.

​Saat Laila menggunakan alat scanner portabelnya, ia menemukan apa yang ia cari: campuran polymer yang identik dengan yang ditemukan Vino di fondasi lama, tetapi kali ini digunakan untuk melapisi baja yang seharusnya pure dan berstandar tinggi.

​Tiba-tiba, seorang pria bertubuh besar menghampirinya. "Nona Diandra, apa yang Anda lakukan di tumpukan material itu?"

​"Saya hanya melakukan cross-check sampel, Tuan. Ini prosedur standar," jawab Laila, berusaha tetap tenang, tetapi tangannya gemetar. Ia harus segera pergi.

​Saat Laila berbalik, pria itu meraih lengannya. "Maaf, Nona. Tuan Haryo melarang siapa pun mengambil sampel dari gudang ini. Anda harus menyerahkan scanner itu."

​Laila segera mengirimkan burst data terenkripsi dari scanner-nya ke server Arga—kode SOS yang sudah disepakati.

​"Lepaskan saya," kata Laila, suaranya mengeras.

​Pria itu menyeringai. "Jangan khawatir, Nona. Kami hanya ingin Anda bekerja sama. Tuan Haryo akan memberikan Anda harga yang sangat bagus."

​Tepat pada saat itu, di penthouse Arga, Arga melihat burst data SOS dari Laila. Jantungnya mencelos.

​"Sial! Laila di gudang Kencana!" Arga berteriak.

​Arga tidak bisa datang. Itu akan membocorkan sandiwara musuh mereka.

​Arga segera beralih ke server utama Nusantara yang kini berada di bawah kendali Laila. Arga menyuntikkan malware ringan ke seluruh sistem keamanan PT. Kencana.

​Di gudang, tiba-tiba, alarm berbunyi keras. Lampu padam dan seluruh sistem otomatis gudang hang.

​Pria yang memegang Laila bingung. "Ada apa ini?!"

​Laila menggunakan kesempatan itu. Ia menendang kaki pria itu, merebut kembali scannernya, dan berlari keluar.

​Saat ia mencapai pintu, ia menerima pesan terenkripsi dari Arga: [Tuan Alpha]: Lari. Aku akan membuat gudang itu lumpuh selama 10 menit. Bukti sudah kuterima.

​Laila berhasil melarikan diri, tetapi ia tahu Tuan Haryo sekarang tahu bahwa ia telah menemukan bukti. Perburuan telah dimulai.

​Kembali di penthouse, Laila dan Arga menganalisis data yang Laila dapatkan. Bukti polymer buruk itu valid.

​"Ini dia. Kita punya bukti korupsi PT. Kencana," kata Laila, menunjuk ke layar. "Sekarang, kita bisa menjatuhkan Tuan Haryo."

​Arga mengangguk, tetapi ia tampak tegang. "Tidak. Ini belum cukup. Tuan Haryo akan menyangkalnya. Kita butuh lebih. Kita butuh bukti bahwa Tuan Haryo memerintahkan fraud ini. Dan aku tahu di mana menemukannya."

​"Di mana?"

​"Di safe room milik Tuan Haryo. Di kantornya. Hanya ada satu waktu di mana safe room itu rentan," kata Arga, matanya menyipit. "Saat dia berada di luar negeri untuk urusan politik. Dan itu... dua minggu dari sekarang."

​Laila menatapnya. Dua minggu dari sekarang. Itu adalah Hari Pernikahan Rahasia mereka.

​"Kau tidak mungkin meretas safe room Tuan Haryo pada hari pernikahan kita, Arga!" seru Laila, tidak percaya.

​"Kita tidak punya pilihan, Laila. Begitu dia kembali, dia akan mengubah semua sistem keamanannya. Aku harus melakukannya saat dia pergi, dan saat itu adalah hari kita menikah," Arga menjelaskan, suaranya penuh tekad.

​"Bagaimana jika terjadi sesuatu? Bagaimana jika kau ditangkap? Kita baru saja menikah!"

​Arga meraih wajah Laila, menatapnya dengan intens. "Aku tidak akan ditangkap. Dan pernikahan kita akan memberiku shield yang sempurna. Siapa yang akan curiga pada CEO yang ditangguhkan yang seharusnya sedang di rumah? Aku akan mengatakan aku berada di safe house yang terpisah dari mantan tunanganku."

​Arga memeluk Laila erat. "Malam pernikahan kita akan menjadi misi paling berbahaya yang pernah kita jalani. Aku akan meretas server Tuan Haryo, dan kau akan menjadi back-upku dari vila di puncak bukit."

​Dua minggu berlalu dalam ketegangan. Persiapan pernikahan rahasia dilakukan dengan kecepatan kilat. Gaun sederhana Laila, setelan jas Arga, perjalanan rahasia ke vila di puncak bukit.

​Jumat sore. Vila Kaca Terpencil.

​Laila berdiri di depan Arga, di hadapan penghulu dan Dina. Tidak ada tamu, tidak ada media, hanya janji yang tulus dan terikat oleh bahaya.

​"Saya Arga Satya Wardhana, menerima Laila Diandra sebagai istri saya..."

​"Saya Laila Diandra, menerima Arga Satya Wardhana sebagai suami saya..."

​Cincin pertukaran. Itu nyata. Mereka menikah.

​Tepat setelah penghulu meninggalkan ruangan, suasana romantis itu segera digantikan oleh ketegangan misi.

​"Selamat, Istriku," bisik Arga, mengecup kening Laila. "Sekarang, mari kita hancurkan Tuan Haryo."

​Laila dan Arga segera duduk di meja kerja yang telah disiapkan di vila itu. Laila mengenakan gaun pengantin, Arga mengenakan kemeja dan celana training. Kontras yang luar biasa.

​"Tuan Haryo baru saja naik pesawat. Aku punya jendela tiga jam," kata Arga, jarinya menari di atas keyboard.

​Laila menjadi co-pilotnya. "Aku akan memantau traffic luar. Aku akan memblokir semua pings dari server militer."

​Arga berhasil menembus safe room Tuan Haryo. Mereka mencari bukti paling mematikan: dana kampanye ilegal yang disalurkan melalui PT. Kencana.

​Satu jam berlalu. Arga semakin dalam.

​"Aku menemukannya, Laila! File transfer dana ilegal yang disalurkan ke Tuan Haryo melalui PT. Kencana. Ini adalah bukti paling kuat," seru Arga.

​Namun, tiba-tiba, alarm darurat berbunyi di server Arga.

​"Sial! Tuan Haryo punya AI counter-hacker! Dia tahu kita sedang meretasnya!" seru Arga.

​Laila dengan cepat memblokir port yang digunakan AI counter-hacker itu, tetapi firewall mereka mulai runtuh.

​"Kita tidak punya waktu! Kirim file-nya sekarang, Arga!" teriak Laila.

​Arga berhasil mengirimkan file itu secara anonim ke Kejagung dan media.

​Tepat pada saat itu, semua monitor padam. Listrik vila padam. Gelap total.

​"Arga!" Laila panik.

​"Tenang, Laila! Dia hanya mematikan jaringan di daerah ini. Tapi kita berhasil," kata Arga, meraih Laila di kegelapan.

​Mereka baru saja menyelamatkan Nusantara, lagi. Dan mereka baru saja menikah.

​"Malam pertama kita," bisik Laila, memeluk Arga erat-erat. "Dihabiskan di tengah blackout setelah meretas politisi."

​Arga tertawa, memeluk istrinya. "Itu adalah Malam Pertama yang sempurna, Laila. Sekarang, kita rayakan. Di dalam kegelapan yang terenkripsi ini."

1
Rabi'ah
ceritanya lumayan bagus loh, kok gak rame
putri lindung bulan: mungkin karena baru,semoga kedepannya lebih rame lagi,makasi ya,selalu suport
total 1 replies
putri lindung bulan
Rumah seharusnya tempat berlindung, tapi baginya rumah adalah penjara.
Dihina, disakiti, diabaikan — hingga akhirnya ia memilih pergi, membawa luka yang berubah jadi kekuatan.
Bertahun-tahun kemudian, dunia berbalik.
Anak yang dulu diremehkan, kini berdiri di atas cahaya keberhasilannya.
mari masuk ke dunia Tuan alfa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!