[Note : Update jika Author tidak sibuk]
Seorang siswa bernama Ash Kisaragi mendapati dirinya terpanggil ke dunia lain bersama teman sekelasnya. Kala itu mereka bertemu dengan seorang Dewi dan mendapatkan sebuah skill sesuai dengan yang mereka inginkan sebagai bekal ke dunia lain. Namun, berbeda dengan teman sekelasnya Ash mengambil semua skill yang tidak masuk dalam kategori skill petarung.
Setelah perpindahan dunia, Ash langsung pergi meninggalkan teman satu kelasnya. Ternyata ini bukan kali pertama Ash dipanggil ke dunia lain, ia tak ingin menjadi seorang pahlawan dan ingin hidup santai.
Kisah Pahlawan Yang Pernah Mengalahkan Raja Iblis Dan Dipanggil Kembali Untuk Menjadi Pahlawan Sekali Lagi. Namun Dia Menolak Dan Ingin Hidup Bebas Dimulai!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 : Misi Yang Telah Terukir Kembali
Di ibu kota setelah parade pahlawan, keesokan paginya para pahlawan berkumpul di lapangan latihan. Di hadapan mereka ada tujuh orang yang berdiri, mereka semua memancarkan aura yang begitu kuat. Semua orang tahu kalau ke tujuh orang itu sangat kuat, bahkan mereka tak bisa bergerak akibat tekanan aura itu.
"Hari ini akulah yang akan menjadi instruktur kalian," ucap Dragonoid, "Perkenalkan namaku Veldora."
"Apa Veldora-kun saja yang akan mengajar hari ini?" gadis Dryad menoleh dan bertanya.
"Ya, cukup aku saja untuk melatih mereka hari ini," balas Veldora.
"Kalau begitu kami pamit dulu," ucap yang lain, pergi meninggalkan lapangan.
Setelah itu pelatihan bagai neraka dialami oleh para pahlawan, mereka benar-benar berlatih layaknya sedang berada di pertarungan nyata. Saat terluka parah mereka akan langsung disembuhkan dan disuruh untuk kembali bertarung, hal itu terus berulang hingga semua pahlawan merasakan lelah baik secara fisik maupun mental. Pelatihan ini akan terus berlangsung untuk hari-hari ke depan dengan pergantian instruktur setiap harinya dengan berbagai macam metode pelatihan yang berbeda.
...*************...
Di ruang makan di dalam istana kerajaan, para petualang berkumpul untuk makan bersama setalah berlatih dengan keras. Waktu makan adalah waktu yang sangat mereka nantikan karena bisa mengistirahatkan tubuh dan mental mereka dari pelatihan neraka itu.
"Bagaimana dengan pelatihannya?" seseorang bertanya sembari memasuki ruangan, itu adalah sang Raja bersama dengan Seven Light of Hope.
"Ugghh!" semua pahlawan langsung memalingkan wajah mereka, menghindari untuk bertatap muka secara langsung sembari menghela nafas berat.
"Yang Mulia!!" saat itu tiba-tiba seorang kesatria berteriak, memasuki ruangan itu dengan sangat tergesa-gesa.
"Ada apa?" tanya sang Raja.
"Stampede, saat ini kota Ranvel menghadapi stampede yang dipimpin oleh Naga Hitam!" jawab Kesatria itu. "Se- selain itu... jumlah monsternya juga... sangat banyak," tambahnya dengan nada terbata.
"Kalau begitu!" sang Raja melirik ke arah Seven Stars of Hope.
"Ya, kami akan berangkat ke sana," ucap Veldora.
"Lapor!" saat itu tiba-tiba seorang kesatria menyela.
"Ada apa lagi?" sang Raja langsung bertanya.
"Stampede... telah berakhir dengan kemenangan kota Ranvel," jawab Kesatria itu.
Raja cukup terkejut, "Kenapa bisa ada dua laporan yang tiba secara bersamaan dan memiliki isi yang berbeda?"
"Itu karena pesan pertama diantar lewat elang pembawa pesan yang memerlukan waktu, sedangkan pesan ke dua di antar lewat Magic Item : Scroll Message apa aku benar?" ucap Dryad.
"Iya, seperti yang Lily-sama katakan," balas kesatria itu.
"Jadi bagaimana cara kota Ranvel menang melawan naga hitam?" sela seorang elf.
"Di dalam laporan dibilang kalau seluruh monster lenyap hanya karena satu sihir dari seorang pemuda berambut hitam, dia juga yang telah mengalahkan naga hitam seorang diri," jawab Kesatria.
"Sihir...? Hanya dengan satu sihir lautan monster lenyap, kau bilang?" Elf itu tampak tak percaya.
"Ya, disini dikatakan kalau nama sihir itu adalah Extinction Ray bahkan para penyihir istana tak pernah mendengar nama sihir ini," lanjut Kesatria itu menjelaskan apa yang ada di dalam surat laporan.
Elf itu terdiam, ia memangku dagunya dengan tangan kanan, dahinya mengerut seperti sedang memikirkan suatu hal yang penting. Extinction Ray, siapa orang yang bisa memakai sihir itu? Sihir yang melebihi semua tingkat sihir, sihir tanpa elemen, sebuah pemusnah masal... hanya satu orang yang kutahu bisa memakai sihir itu... Ash-kun... batin Elf itu.
"Elvina?" Veldora melihat ke arah elf yang bernama Elvina dengan wajah heran.
Terbangun dari lamunannya, "Ah! Maaf... aku hanya mengingat sesuatu," balas Elvina.
...****************...
Kota Ranvel bagian pinggiran kota cukup ramai karena satu toko yang buka di saja. Toko yang menjual berbagai macam alat serta ramuan, ada beberapa senjata juga yang dijual meskipun dalam jumlah yang sedikit.
"Hei apa kita masih punya stok Heal Potion?" seru Luna bertanya.
"Maaf, tapi kita sudah kehabisan bahan untuk membuatnya, jadi yang ada di rak itu stok terakhir," balas Ash berseru dari ruang kerjanya yang ada di lantai satu.
Toko miliknya benar-benar sangat ramai, semua ini berkat rekomendasi dari para gadis dan karena stampede tempo hari. Hari demi hari selalu dijalani Ash dengan damai bersama dengan para gadis, menjalani bisnis toko miliknya Ash juga telah meningkatkan semua Job miliknya ke level maksimal.
Berkat hal itu ia mendapatkan berbagai macam skill baru yang di antaranya, Dismantle, Magic Seal Item, Smelting, dan Inventory.
Dismantle merupakan sebuah skill yang dapat membuat pengguna untuk membongkar material dari monster ataupun tanaman dengan mudah, semua material akan terpisah dengan sangat rapi sehingga kualitasnya terjaga.
Magic Seal Item merupakan skill yang akan aktif jika pengguna meletakkan sebuah tanda pada peralatan atau furnitur miliknya. Setelah mengaktifkan skill benda yang telah ditandai akan menjadi kecil berubah ke dalam bentuk portabel yang mudah dibawa.
Smelting merupakan kemampuan untuk meleburkan material yang berasal dari pertambangan, dengan kata lain mineral atau biji-bijian logam. Skill ini hampir bisa meleburkan segala jenis macam mineral bahkan Cristal Magic sekalipun.
Inventory, sebuah skill yang sangat berguna yang dimana bisa menciptakan dimensi tanpa waktu untuk menyimpan berbagai macam barang. Memiliki kapasitas tanpa batas membuat skill ini menjadi impian setiap pedagang.
Hingga satu bulan berlalu dengan cepat, sekarang masa sewa toko telah berakhir. Ash sudah menyiapkan satu kereta kuda untuk berpergian, sekarang tujuan utamanya adalah pergi ke ibu kota untuk mengambil senjata miliknya.
Hampir semua barang dimasukkan kedalam inventory milik Ash, sehingga hanya sedikit barang yang diangkut ke dalam kereta. Barang yang tak masuk ke dalam inventory adalah barang-barang pribadi dari para gadis.
"Apa sudah semuanya?" tanya Ash untuk memastikan tak ada barang yang tertinggal.
"Ya," jawab para gadis dengan yakin.
"Kalau begitu aku akan membawa kereta kuda ke gerbang kota, apa kalian bisa mampir ke guild untuk mengambil sebuah misi pengantar surat yang searah ke ibu kota?" ujar Ash karena dia sekalian ingin mendapatkan tambahan uang selama perjalanan.
Para gadis saling melirik satu sama lain, "... Ya, kurasa bisa," jawab mereka.
"Bagus, kalau begitu kita bisa dapat tambahan uang dan bisa mencapai tujuan, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui," ucap Ash dengan senyum di wajahnya.
Erine-sama ada dimana yah? Sudah cukup lama dia tak mampir ke toko, batin Ash.
Erine tak selalu ada di dekat Ash, di dalam seminggu bisa terhitung berapa kali dia menunjukkan dirinya. Setiap kedatangannya Erine akan membawakan informasi mengenai hal yang terjadi pada dunia, seperti pada minggu kemarin ia memberikan informasi mengenai parade pahlawan dan kedatangan Seven Stars of Hope ke ibu kota.
Ash bergerak dan menunggu para gadis di gerbang kota. Beberapa menit berlalu dan para gadis akhirnya tiba dengan selembar kertas misi pengantaran surat menuju ke kota Sirius yang tak jauh dari ibu kota.
