Selama hidupnya Lesya memang selalu licik dan tak terkalahkan hanya demi mempertahankan warisan sang ibu. Tetapi dia mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang. Lesya dinyatakan meninggal dan harta warisan miliknya dikuasai oleh pamannya yang serakah.
Siapa sangka dia kembali hidup dan memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Tetapi Lesya dibangkitkan pada tubuh seorang gadis lemah bernama Yiesha yang di biarkan terkurung dan kelaparan berhari-hari. Jiwanya yang penuh dendam ingin Lesya bisa membalaskan perbuatan keluarga tiri dan teman-temannya yang jahat kepadanya. Lesya berjanji.
Hingga Lesya bertemu dengan atasan sekaligus orang yang membantunya untuk membalaskan dendam. Kenzo pewaris keluarga Will yang buruk rupa. Ingin membuktikan jika dia pewaris yang sah atas kekayaan milik ayahnya.
Bagaimana cara Lesya membalaskan dendamnya? Yukkk... mari kita simak bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Eeeuuuggghhhhh
Entah berapa lama Kenzo menikmati tidurnya, meski itu bukan kemauannya. Aroma khas rumah sakit begitu menusuk indra penciumannya, perlahan dia meraih kesadarannya. Kenzo membuka perlahan matanya mesti dia tahu saat ini pasti sedang berada di rumah sakit milik keluarganya. Beberapa kali menggerak-gerakkan kelopak mata berusaha agar pandangannya yang sempat mengabur terlihat jelas.
"Tuan Kenzo anda sudah sadar?"
Thomas yang setia berjaga menunggu Kenzo hingga sadar akhirnya merasa lebih tenang. Dokter menyatakan kondisi Kenzo baik-baik saja dan dapat langsung pulang setelah sadar nanti.
"Jam berapa ini Ken?" tanya Kenzo, ingin rasanya dia bangun tetapi tubuhnya terasa sangat lemas.
"Jam setengah delapan malam Tuan. Memangnya ada apa?" Tidak biasanya Kenzo bertanya tentang jam kepadanya
"Tu-tuan tiduran saja dulu, kondisi tuan masih sangat lemah. Obat yang tidak sengaja Tuan minum sangat tinggi dosisnya. Tidak apa Tuan, ada saya yang akan berjaga," seru Thomas saat melihat Kenzo tengah berusaha untuk bangun dan duduk.
Akhirnya dengan bantuan Thomas, Kenzo bisa menegakkan tubuhnya dan bersandar pada bagian belakang ranjangnya, tak lupa Thomas memberikan ganjalan bantal di bagian punggung agar lebih nyaman.
"Thomas, mana ponsel miliknya?"
"Ahh ini ada Tuan sebentar"
Thomas langsung merogoh saku dijasnya tempat dimana ponsel Kenzo di simpan. Meskipun beberapa kali terdengar ada panggilan telepon tetapi Thomas tak berani meski hanya sekedar melihatnya.
Rasa bersalah muncul begitu Kenzo melihat banyak sekali panggilan telepon dari Yiesha dan ada beberapa pesan chat yang di kirim oleh wanita itu.
Yiesha -Assisten 2
Ken, kamu dimana? Masih ada pekerjaan di factory? Terima kasih buat Bento nya, Sha sangat suka.
Kenzo, apa sore ini kita jadi pergi? Apa kamu ada urusan proyek keluar bersama Mbak Lusi, soalnya Sha liat meja kerjanya kosong. Tolong segera balas ketika kamu tidak sibuk ya? :))
Sha sudah pulang kerja, nunggu kamu di Lobby ya Ken. Kalo misalnya urusannya udah beres, segera kabari. Sha masih di kantor.
Ken, Sha ngantuk cepat pulang.
Ken, kamu baik-baik saja?
Ken, balas dong. Apa kamu sangat sibuk?
Ken... Kenzo.. yuhu Kenzo. Halo Tuan Kenzo. \={
...****************...
Itulah deretan chat yang dikirimkan kepada Kenzo. Setelah ini mungkin Yiesha akan marah karena Kenzo tak sempat memberikan kabar apapun.
"Dia masih menunggu di kantor atau sudah pulang ke apartemen ya??" Gumamnya dalam hati.
"Thomas, apa kamu membawa tablet milikku?"
"Ada Tuan didalam tas."
"Tolong ambilkan ya, saya akan menggunakannya sebentar," pinta Kenzo
"Tapi Tuan, sebaiknya anda beristirahat. Urusan kantor biar saya yang handle, jang-----"
"Thoooommm " Kenzo mulai menekan suaranya.
Jika sudah seperti itu Thomas pun hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Kenzo.
Begitu mendapatkan tablet yang dia perlukan, Kenzo pun mulai mencaritahu dengan mengakses aplikasi yang bisa memantau CCTV di kantornya dari tablet tersebut.
Dia mulai memeriksa CCTV di ruangan kerja Yiesha, ternyata kosong tidak ada orang. Lalu dia melihat CCTV bagian Lobby depan ternyata terlihat seseorang tengah tertidur di sofa.
"Sha, maafkan saya sudah membuatmu menunggu," sesalnya.
"Thom bereskan semua, kita pulang sekarang juga. Jangan banyak bertanya, kerjakan saja apa yang diperintahkan oleh saya!!" Kenzo memberikan perintah tegas, Thomas tak mampu mengucapkan kata apapun jika sudah seperti itu.
Kenzo berusaha mengumpulkan tenaganya untuk berdiri, diapun mencabut jarum infusan yang masih menancap di punggung tangannya. Untung saja tidak terlalu banyak da--rah yang keluar. Thomas yang melihat tingkah Kenzo hanya bisa menghela napas, sudah jika keras kepalanya sudah muncul.
Namun salah Thomas hendak mengantarkan Kenzo ke perusahaan, tiba-tiba mendapatkan telepon dari Tuan besar Erik. Dengan berat hati Thomas meninggalkan Kenzo dan tak bisa mengantarkannya ke perusahaan karena tuan Erik memintanya untuk datang ke rumah. Akhirnya Kenzo pergi perusahaan dengan diantarkan supir serta beberapa orang bodyguard yang menjaganya.
❤️
❤️
❤️
"Aaahhh pinggangku!" keluh Firza saat mendapati pinggangnya terasa sakit usai duduk terlalu lama.
Kemudian dia melihat jam arloji mahal miliknya yang melingkar di pergelangan tangan.
"Ga kerasa udah jam delapan malam, ini waktunya untuk pulang. Besok tinggal ditandatangani oleh Kak Ken dan menemui supplier.
Firza yang menjabat sebagai manajer perencanaan dan pengembangan produk tengah menyusun anggaran belanja bahan baku untuk produk kosmetik baru yang baru saja released. Dia sampai harus melakukan survey dan mengecekan langsung ke luar kota untuk memastikan bahan bakunya memang sesuai standar.
"Yiesha??? Dia menunggu kak Kenzo sampai tertidur disini??? Lalu kak Kenzo kemana? Apa dia lupa?"
Segudang pertanyaan muncul dalam diri Firza setelah melihat Yiesha yang menunggu Kenzo hingga tertidur di lobby. Untung saja bagian kantor memang terbuka selama 24 jam untuk karyawan karena bagian pabrik harus bekerja selama 24 jam, jadi Yiesha tidak terkunci di dalam perusahaan.
Firza pun berjalan mendekati Yiesha yang tertidur dengan bantalan tangannya, sejenak dia memperhatikan wajah Yiesha yang terlihat kelelahan.
"Sebaiknya aku antarkan pulang saja. Harusnya sih dia mendapatkan fasilitas rumah dinas jika jabatannya sebagai asisten kak Ken. Mungkin dimana dia tinggal ada di bagian security."
Tak membuang waktu, Firza berjalan menuju bagian security yang ada di depan gerbang. Dan benar saja disana dia dengan mudah mendapatkan informasi dimana Yiesha tinggal. Security memberikannya secara cuma-cuma tanpa banyak bertanya karena Firza adalah adik Kenzo.
Tak tega membangunkan Yiesha yang tengah tertidur dengan lelap, Firza pun membawanya ala bridal style, seolah tak terganggu dengan aksi Firza, Yiesha justru semakin nyaman dalam gendongannya.
Meski dengan tubuh yang masih lemas dan jalan pun sempoyongan Kenzo berusaha menemui Yiesha yang menunggunya di Lobby. Sayang dia terlambat, adiknya telah membawa Yiesha.
Kenzo hanya bisa melihat dari kejauhan saat Firza dengan gagah menggendong Yiesha dan memasukkannya kedalam mobil. Tak ada pikiran jahat tentang adiknya, Kenzo sudah menebaknya jika Firza akan mengantarkan pulang Yiesha ke apartemennya.
Tetapi Kenzo tak tinggal diam, dia tetap mengikuti mobil Firza dari belakang. Untung saja Thomas pergi kerumah besar untuk menemui Tuan Erik, jika tidak maka akan banyak pertanyaan mengapa Kenzo sampai-sampai mengikuti mobil Firza.
"Ternyata dia putri tidur," cicit Firza sambil terkekeh.
Wajah polos Yiesha saat tidur membuat Firza sedikit terpesona. Baru kali ini dia sedekat itu dengan seorang wanita. Firza mencari kartu akses untuk masuk kedalam apartemen Yiesha agar tidak kerepotan membuka pintunya.
Firza kembali menggendong Yiesha dan membawanya kedalam apartemennya.
"Duuhh mamah, ampuni Zha karena masuk kedalam kamar gadis," monolognya dalam hati saat meletakkan Yiesha di atas kasur.
Seakan takut di pergoki oleh orang, Firza tak ingin berlama-lama dalam apartemen Yiesha dan bergegas keluar. Tentu saja setelah memastikan jika Yiesha tidur nyenyak dah tak ada orang lain yang bisa masuk.
Setelah melihat Firza keluar dari lobby apartemen, Kenzo mengambil ponselnya dan menelepon Yiesha. Tiga kali Kenzo mencoba untuk meneleponnya tetapi tak kunjung diangkat.
"Pak, pulang saja. Saya akan mengambil kamar di salah satu apartemen disini," ucap Kenzo kepada supirnya.
"Ta-tapi Tuan bagaimana jika Tuan Thomas ma----"
"Itu urusan saya, bapak pulang saja tidak perlu khawatir," potong Kenzo dengan cepat.
"Baiklah Tuan."
Supir tersebut pun tak banyak membantah lagi dan langsung membukakan pintu untuk Kenzo. Lalu dengan bantuan security apartemen Kenzo meminta untuk diantara ke nomor apartemen yang tinggali Yiesha.
Kenzo memencet bell dan berharap segera di bukakan pintunya oleh Yiesha. Udara malam terasa begitu dingin dan menembus hingga ke kulitnya. Apalagi Kenzo hanya memakai selapis kemeja dan belum sempat berganti pakaian.
Kenzo memeluk tubuhnya sendiri untuk mengurangi rasa dingin yang dia rasakan. Sudah dua puluh menit berlalu, tetapi Yiesha tak kunjung membukakan pintu. Tubuhnya pun masih lemah sehingga memutuskan untuk duduk di depan pintu apartemen Yiesha sambil memeluk kedua kakinya.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Hai hai Guys, Sistahhh, Gengstah..
Aku ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena berkat dukungan kalian semua yang setia membaca sampai bab ini. Transmigrasi Lesya -Istri Licik Sang Pewaris berhasil mendapatkan penilaian 20 bab terbaik.
Nah biar makin setia membacanya hingga tamat, aku mau mengadakan GIVEAWAY kecil -kecilan buat mengapresiasi dukungan kalian semua di bab 40 nanti.
yang mau ikutan siapin saja e-wallet nya berupa Gopay atau dana ya. jangan di lihat nominalnya ya 🙏🙏.
Syaratnya apa? Terus dukung Lesya hingga bab 45 dengan memberikan
☘️Like
☘️ Subscribe
☘️ Komentar
☘️ follow akun aku ya.
Buat pembaca yang teraktif diakhir periode, dan pembaca dengan komentar paling menarik akan mendapatkan hadiah giveaway nya. Akan di pilih sebanyak 3 pemenang. (DENGAN SYARAT TERPILIH 40 BAB TERBAIK)
jangan di ambil pusing dan jangan diambil hati, ini hanya sekedar hiburan dan bentuk apresiasi.
terimakasih
with love
Miss Dew 🥰