NovelToon NovelToon
Kutemukan Cinta Bersama Denganmu

Kutemukan Cinta Bersama Denganmu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:235.6k
Nilai: 5
Nama Author: Raira Megumi

Sadiyah, seorang gadis yatim piatu, terpaksa harus menerima perjodohan dengan cucu dari sahabat kakeknya. Demi mengabulkan permintaan terakhir sahabat kakeknya itu, Sadiyah harus rela mengorbankan masa depannya dengan menikahi pria yang belum pernah ia temui sama sekali.

Kagendra, pengusaha muda yang sukses, terpaksa harus menerima perjodohan dengan cucu dari sahabat kakeknya. Disaat ia sedang menanti kekasih hatinya kembali, dengan terpaksa ia menerima gadis pilihan kakeknya untuk dinikahi.

Setelah pernikahan itu terjadi, Natasha, cinta sejati dari Kagendra kembali untuk menawarkan dan mengembalikan hari-hari bahagia untuk Kagendra.

Apakah Sadiyah harus merelakan pernikahannya dan kembali mengejar cita-citanya yang tertunda? Akankan Kagendra dan Natasha mendapatkan cinta sejati mereka?
Siapa yang akan bersama-sama menemukan cinta sejati? Apakah Sadiyah dan Kagendra? Ataukah Natasha dan Kagendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raira Megumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Meminta Hak

Malam ini, Kagendra tiba di unit apartemennya lebih awal, tidak seperti yang biasa ia lakukan selama satu minggu ini, selalu pulang di atas jam 10 malam.

Kagendra memanggil Sadiyah yang sedang mencuci piring dan gelas.

“Sadiyah, saya harap malam ini kamu persiapkan diri kamu. Saya akan meminta hak saya sebagai suami kamu,” ucap Kagendra tanpa basa basi.

“Tapi, A. Sejak awal Aa mengatakan bahwa Aa tidak akan pernah meminta hak Aa sebagai seorang suami. Saya masih ingat perkataan Aa itu," protes Sadiyah.

“Kamu itu istri saya, milik saya, dan saya berhak atas kamu. Tidak ada dalam peraturannya kalau suami tidak boleh meminta haknya,” jawab Kagendra mempertahankan argumennya.

“Tapi,” Sadiyah berusaha mengungkapkan isi hatinya, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

“Saya tidak menerima penolakan. Jika kamu mau jadi istri durhaka yang dilaknat oleh malaikat karena tidak mau melayani suaminya, itu sih terserah kamu,” ancam Kagendra.

“Apa Aa yakin kalau malaikat tidak melaknat Aa? Apa yang Aa lakukan dengan pacar Aa itu sebuah dosa besar. Aa sudah mengkhianati pernikahan ini. Kalau Aa mau menceramahi saya, lihat dulu diri Aa di cermin. Ngaca!” teriak Sadiyah, tidak bisa lagi mengontrol emosinya.

“Kamu berani melawan saya?” bentak Kagendra.

“Saya berani melawan Aa karena apa yang selama ini Aa lakukan dengan pacar Aa itu salah dan dosa besar. Saya tidak mengadukannya pada Aki dan orangtua Aa bukan karena saya tidak berani, tapi saya masih menghormati Aa sebagai suami dan berusaha untuk menutup aib suami saya. Saya tidak mau membuat Aki dan orangtua Aa bersedih kalau tahu kelakuan bejat Aa.” Sadiyah mulai berani menyuarakan opininya. Sudah cukup rasa takut yang selama ini ia turutkan.

“Diam kamu!” Tangan Kagendra sudah terangkat hendak memukul wajah sadiyah.

“Silahkan pukul. Ini membuktikan bahwa kamu adalah seorang pengecut yang menggunakan kekerasan dalam rumah tangga. Saya bukan perempuan lemah yang akan menerima begitu saja perlakuan dari suami yang berselingkuh dan tidak bertanggung jawab. Selama ini saya diam karena saya masih menghormati kamu. Saya bukan perempuan lemah yang bisa menerima perlakuan tidak adil seperti perempuan bodoh yang diam saja dikhianati suaminya sendiri. Saya perempuan mandiri yang tanpa kamu pun saya bisa hidup dengan baik, bahkan lebih baik. Saya katakan sekali lagi, saya masih bertahan dalam pernikahan ini karena saya menghormati dan menyayangi aki dan orangtua kamu. Saya sudah menganggap mereka sebagai aki dan orangtua saya sendiri.” Sadiyah terengah setelah selesai mengutarakan kekesalannya. Sekarang Sadiyah tidak lagi menyebut Kagendra dengan sebutan Aa tapi kamu. Sudah hilang rasa hormat Sadiyah pada suaminya.

“Kamu mau meminta hak kamu sebagai suami? Tunaikan dulu kewajiban kamu sebagai seorang suami. Mikir pakai otak kamu yang katanya cerdas. Sudah pantas belum kamu untuk meminta hak kamu pada saya?” sindir Sadiyah.

Kagendra yang sudah diliputi emosi semakin gelap mata. Tangannya menangkup wajah Sadiyah dan bibirnya mulai menyerang bibir Sadiyah. Sadiyah tidak terima dengan perlakuan Kagendra. Sekuat tenaga ia membalas perlakuan Kagendra dengan menggigit bibir Kagendra agar bibirnya terlepas dari pagutan bibir Kagendra.

“Aww….” Kagendra melepaskan pagutan bibirnya karena merasakan sakit yang luar biasa akibat gigitan Sadiyah.

“Kurang aj...” sebelum sempat Kagendra mengumpat, Sadiyah melayangkan tamparan tangannya pada pipi kiri Kagendra.

Akibat tamparan Sadiyah, pipi Kagendra memanas dan hal tersebut meningkatkan emosinya sehingga ia tak segan untuk meraih tengkuk Sadiyah dan memaksakan kembali bibirnya atas bibir perempuannya. Tidak sedikitpun ia memberikan kesempatan pada Sadiyah untuk mengigit lagi. Bibir Kagendra telah benar-benar menguasai dan memporak-porandakan bibir Sadiyah.

Tangan Kagendra merobek piyama yang dipakai Sadiyah hingga semua kancingnya terlepas. Sadiyah terbelalak melihat hasil perlakuan kasar Kagendra. Ia tidak mempercayai bahwa Kagendra sanggup berbuat sejauh itu.

Setelah berhasil merobek piyama atasan Sadiyah, Kagendra mendorong Sadiyah hingga terbaring di kasur dan melucuti semua bahan yang menutupi tubuh Sadiyah. Terpampang semua aurat Sadiyah di hadapan Kagendra.

Sadiyah menatap garang, sekuat tenaga ia menahan air mata. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Kagendra. Namun, rasa malunya membuncah karena semua auratnya terpampang jelas di mata suaminya.

“Sekarang kamu mau melakukan apa?” tantang Sadiyah.

Kemarahan Kagendra berganti gairah menatap hal indah yang jelas tersaji di hadapannya. Tanpa ampun Kagendra menyerang Sadiyah. Tidak ada perlawanan yang berarti dari pihak Sadiyah. Sepanjang malam, kagendra menyerang tanpa henti hingga menjelang subuh. Dari serangan kasar dan mematikan hingga serangan lembut dan memabukan. Kagendra menggunakan seluruh anggota tubuh yang bisa ia gunakan sebagai alat untuk meluluhlantakkan pertahanan Sadiyah hingga berbagai macam tanda kepemilikan tersebar di sekujur tubuh perempuan yang saat ini telah benar-benar menjadi miliknya.

************

Kagendra menatap wajah kelelahan wanita yang sedang tertidur lelap di sampingnya. Tampak juga gurat bekas air mata yang mengalir di pipi Sadiyah. Ada rasa penyesalan yang timbul dalam hati Kagendra, tapi rasa puas dan nikmat lebih mendominasi dibandingkan rasa lainnya. Ia menatap tanda kepemilikannya di bagian-bagian tertentu tubuh Sadiyah. Gairahnya kembali muncul, tapi ia tahu dan sadar jika ia tidak bisa kembali memaksakan kehendaknya. Sekarang saja ia merasa jijik pada diri sendiri saat teringat sikap kasarnya semalam. Ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk mendinginkan rasa panas yang muncul akibat gairahnya.

Sebenarnya, Kagendra mulai menyukai Sadiyah, ia sangat menyukai sikap Sadiyah yang perhatian, sopan dan hormat padanya, ia juga kecanduan dengan apapun yang dimasak istrinya, bahkan dalam seminggu ini ia sangat merindukan masakan buatan Sadiyah. Jika berani jujur, ia akan mengakui bahwa dirinya tidak berselera makan karena harus makan siang dan malam di restoran, cafe ataupun delivery. Terlebih ia harus benar-benar mengecek ulang kebersihan dari makanan yang ia konsumsi di luar.

Sadiyah tidak jelek, bahkan orang lain yang memandang pasti menyetujui jika Sadiyah adalah seorang perempuan yang cantik dan juga cerdas. Wajahnya hampir tidak pernah memakai riasan yang tebal. Mungkin saat resepsi pernikahannya sekalinya wajah Sadiyah tersentuh make-up yang agak tebal. Sehari-hari, Sadiyah hanya memakai pelembab wajah dan bedak, ditambah lipgloss yang mengulas bibir. Sadiyah tidak pernah melukis alis, melentikkan bulu mata, apalagi membubuhkan blush on hingga membuat pipi merah merona. Kecantikan Sadiyah adalah kecantikan yang natural ditunjang kecantikan dari dalam semakin memancarkan kecantikan yang alami dan sebenarnya.

Jika saja Natasha tidak kembali, bukan tidak mungkin Kagendra akan cepat melabuhkan hatinya pada Sadiyah. Hanya saja kemunculan Natasha yang tiba-tiba membuat Kagendra kembali berpaling pada Natasha, cinta pertamanya yang ia yakini jika hatinya masih milik cinta pertamanya. Tunas-tunas cinta untuk Sadiyah yang mulai tumbuh dalam hati Kagendra langsung mati tanpa diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang.

******************

to be continued...

1
Mulyati Hilal Ahmadan
Luar biasa
Mulyati Hilal Ahmadan
suami egois
Mulyati Hilal Ahmadan
suami yang kasar wajib di tinggalkan.
Gadis
Luar biasa
khoirulanam
bagus ceritanya
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Anna Kusbandiana
sangat menarik, dibacanya enak
Raira Megumi: terima kasih sudah baca ceritanya...
total 1 replies
Yunda
ok
Rini Haryati
lanjut thor
semangat
Maliqa Effendy
yang duku adalah pria...kok gantung thor
Tutiks
lanjut lagi up nya
ayanty
semua kesalahan seolah2 ada di kagendra semua,sadiyah juga pergi tanpa ada konfirmasi,apa yg sebenarnya terjadi
Tutiks
mana up nya lagi .....ditunggu selalu up nya
Tutiks
lanjut lagi up nya
Tutiks
up nya dong ditunggu selalu
Tutiks
lanjut lagi up nya
Ayu ambar Erlangga
lnjut thor bkn rtngga bahagua blkan lgi
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Tutiks
lanjut lagi up nya
Wiwik Daryanti
ayo up lg semngt trs untk nulisny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!