Kanazya Laurels, wanita yang hidup sendiri dari kecil. Ayahnya meninggal setelah ditinggal ibunya pergi.
Dia bertemu dengan seorang pria penjual bunga yang sangat tampan hingga membuatnya terpesona. Tetapi lelaki itu ternyata tunanetra.
Tak disangka, Kana setuju menikah dengan Krishan lantaran ia terhimpit dan butuh tempat tinggal. Tetapi pesona Krishan yang luar biasa itu, membuatnya jatuh cinta.
Masalah terus berdatangan saat Kana menyadari bahwa lelaki buta yang ia nikahi bukanlah orang sembarangan.
Siapa sebenarnya Krishan? Bagaimana cara dirinya melindungi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfajry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mistake
Krishan mencampakkan ponselnya saat mendengar informasi bahwa Kana dan Noah menuju sebuah hotel.
Lidahnya kelu, bahkan untuk memaki saja dia sudah tidak sanggup karena amarahnya yang meningkat. Dia bahkan tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Dia sungguh kecewa pada istrinya. Perasaan saat dikhianati Sherly muncul lagi di hatinya. Dia amat terluka, padahal Kana sudah berjanji dan terus mengucapkan kata cinta padanya. Lalu malam ini, Kana menunjukkan tingkah aslinya.
Jia, beraninya dia berselingkuh dengan mantan pacarnya itu.
Krishan mengepalkan tangan, dia akan memberi perhitungan pada lelaki sialan itu.
"Marry!!" Pekik Krishan memanggil Marry yang langsung tergopoh menghadapnya.
"Ya, tuan."
"Siapkan perlengkapanku untuk 3 hari ke depan!" Titahnya lalu beranjak dari kursinya.
Marry mengambil ponsel Krishan yang tergeletak di atas lantai dan memasukkannya ke dalam tas, mengisi beberapa perlengkapan yang tuannya butuhkan. Marry sedikit bergidik, sebab baru pertama kali dia melihat Krishan semarah ini.
...○●○●...
Mobil Noah berhenti di salah satu hotel tak jauh dari nightclub yang mereka datangi tadi. Kana menekuk lutut dan merebahkan kepalanya di sandaran kursi. Dia menyadari keanehannya malam ini.
Kana tak langsung turun saat Noah sudah membuka seatbelt-nya. Dia masih bisa berpikir jernih walau hasratnya sudah memuncak.
"Kana, ayo."
Kana tak bergeming. Dia menatap ke depan, sesekali memejamkan mata seperti tengah menahan sesuatu. Dia tidak bisa bersama Noah, tidak bisa. Kana menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri, tetapi hasratnya sudah tidak bisa ditenangkan.
Noah menyentuh tengkuk Kana lalu mencium bibirnya. Wanita itu membalasnya, bahkan dia mengerang saat Noah memasukkan tangannya ke dalam baju Kana.
"Kita lanjut di dalam, hm?" Ucap Noah lalu membuka pintu mobil, disusul Kana.
"Tunggu disini, aku akan pesan kamar."
Noah meninggalkan Kana yang menghembuskan napasnya berkali-kali. Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini tidak benar."
Kana mengepalkan tangan, menarik napas, tubuhnya terus menerus meremang, dia benar-benar hampir tidak bisa menahannya.
"Aku tidak bisa melakukan ini, tidak. Aku tidak bisa."
Kana berlari kecil meninggalkan Noah, dia langsung mendapatkan taksi dan pulang meninggalkan Noah tanpa mengucapkan apapun. Dia meminta supir untuk melaju kencang karena dia akan menyalurkan hasratnya pada suaminya.
Sesampainya disana, Kana melihat sebuah mobil terparkir di depan pagar. Ingin rasanya mengutuk tamu itu, sebab Kana benar-benar di ambang batasnya.
Kana masuk dan tak menemukan siapapun di ruang tengah. Bukan tamu, lalu mobil siapa?
Kana membuka pintu kamar dan mendapati Krishan berdiri menghadap ke arahnya dengan wajah yang tidak bisa ditebak, namun Kana tahu suaminya sedang tidak baik-baik saja.
"Krish.."
Kana menghampiri suaminya yang diam saja di tempatnya.
"Krish.." napas Kana terengah. Sungguh, dia sudah hampir gila menahankannya.
Wajah Krishan memerah dan rahangnya mengeras mendengar suara Kana yang mengerang seperti di atas ranjang.
"Krish, bisakah kita..."
"Apa yang kau lakukan malam ini, sudah sangat menghancurkan perasaanku!" Suara Krishan amat berat, tidak sehangat biasanya.
Kana menatap suaminya nanar, "Krish.. ada apa?" Kana mendekati suaminya.
"Beraninya kau.."
Kana mulai bingung, apa Krishan sedang marah? tetapi karena apa?
"Krish, katakan, apa yang membuatmu begini?"
"KAU MASIH BERHUBUNGAN DENGAN MANTANMU!!"
DEG
Kana terbelalak. Krishan, apa yang dimaksudnya adalah Noah?
"Kau terkejut??"
"Apa yang kau katakan, Krish? Aku tidak berhubungan dengan siapapun."
"PEMBOHONG!!" Kemarahan membuncah di dadanya, Krishan menyerakkan barang-barang yang ada di dekatnya, membuat Kana terperanjat.
Kana memperhatikan barang-barang yang berserakan di lantai sambil memikirkan maksud suaminya. Apakah kejadian barusan yang ia alami bersama Noah diketahui oleh Krishan??
Kana memegang tangan Krishan namun, lelaki itu langsung menepisnya. Dia terlihat sangat marah hingga terlihat kerut dalam di dahinya.
"Krish, kumohon.. dengarlah aku dulu." Kana mulai menangis, dia menyesali perbuatannya walau dia bingung bagaimana Krishan bisa tahu.
"Apa yang perlu kudengarkan?? APA!!"
Kana menunduk, Krishan teriak dengan sangat kencang. Aura menakutkan dirinya kini muncul kembali, membuat Kana benar-benar takut sekarang.
"A-aku tidak melakukan apa-apa, Krish.."
"KAU PIKIR AKU PERCAYA! TIDAK MELAKUKAN APA-APA DI HOTEL?? KAU BAHKAN BERCIUMAN DENGANNYA!"
Kana terperanjat. Iya, dia tadi berciuman dengan Noah. Kana mulai terisak-isak. Dadanya terasa sesak sebab hal itu terjadi begitu saja tanpa aba-aba karena tubuhnya yang memanas.
"KAU TERNYATA SAMA SAJA!"
Teriakan Krishan membuat Kana menutup telinganya. Krishan menganggapnya sama, sama dengan siapa?
"A-Aku.." Kana tidak bisa berkata-kata. Dia menangis sebab dia memang merasa amat bersalah.
"KAU TIDAK MEMBERITAHUKU KALAU KAU SATU KANTOR DENGAN MANTANMU!!"
Kana diam, dia memang tidak bilang karena baginya itu tidak penting. Kana mendekati Krishan. Dia memegang tangan suaminya namun dengan cepat Krishan menepisnya.
Kana meraih tangan suaminya. "Krish, bisakah kau mendengarkanku dulu?"
Krishan mencengkram kedua bahu Kana hingga wanita itu merintih sakit.
"Kenapa kau melakukan ini padaku, Jia. Kau benar-benar menyakitiku. Kau sangat mengecewakanku, Jia." Suara Krishan melemah, terlihat gurat kekecewaan yang dalam di wajahnya.
"Krish.. sakitt.." Kana meringis, Krishan menggenggam bahunya dengan kuat.
"Krish, kau salah paham. Aku tidak melakukan apa-apa. Kau bisa mengecek cctv hotel. Aku tidak masuk kesana Krish.." Kana menangis, dia memohon supaya Krishan mau mempercayainya.
"Kau bilang, jika ada kejadian seperti ini aku harus mendengarkanmu. Tapi kenapa kau tidak mau mendengarkanku?" Lirih Kana, menunduk tak kuasa menahan kesedihannya.
Krishan melepaskan cengkramannya, berjalan meninggalkan Kana tetapi wanita itu memeluk suaminya dari belakang. Mendekapnya dengan sangat erat.
"Krish, kumohon. Kau salah paham. Aku tidak melakukan apa-apa. Aku..." Kana menangis tersedu di belakang tubuh Krishan. Diapun tidak tahu harus berkata apa sebab dia sendiri bingung mengapa semua bisa terjadi.
Krishan melepas paksa pelukan Kana hingga gadis itu terduduk. Krishan tidak peduli, dia keluar dari kamar dan menutup pintu dengan keras hingga membuat Kana tersentak.
Kana menangis terisak, bagaimana mungkin kejadian ini merusak rumah tangga yang bahkan baru saja ia bangun. Dia tidak bisa membuat Krishan percaya padanya. Lalu harus bagaimana?
Kana menangkup kedua tangannya di wajah, dia terus menangis. Melihat Krishan semarah itu membuatnya sakit hati sendiri. Krishan sungguh marah padanya.
~
"Krishan, aku salah. Maafkan aku. Hiks.." Kana menghapus air mata yang sejak tadi tidak berhenti mengalir lalu mengelap cairan yang keluar dari hidungnya secara sembarang.
Sudah 4 jam berselang, namun Kana belum juga berhenti menangis. Dia bahkan tidak menghidupkan lampu kamarnya.
Dia benar-benar frustrasi juga merasa sangat bersalah. Tadi kemarahan Krishan terlihat seperti yang tidak akan memaafkan kesalahannya, membuat Kana sangat takut kehilangan lelaki yang kini sangat ia sayangi itu.
Kana menekukkan kakinya di atas tempat tidur. Dagunya bertopang di atas lutut, sementara tangannya melengketkan ponsel ke telinganya, memohon pada Krishan melalui pesan suara sebab lelaki itu pergi entah kemana.
Kana menangis tersedu-sedu. Dia tidak tahu harus berbuat apa selain meminta maaf pada suaminya.
"Maaf, Krish. Aku salah, aku benar-benar salah.." Kana ingin mengatakan bahwa dia sendiri tidak tahu kenapa dia melakukan itu, kenapa tubuhnya terasa berbeda. Tetapi, itu terdengar seperti alasan yang dibuat-buat.
"Krish, kumohon..hiks..dengarlah penjelasanku dulu.." tuturnya lalu menangis terisak-isak sampai dadanya benar-benar terasa sesak.
TBC
nah loohh .. bini' mu sdh angkat bicara