>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. kepergok~balasan setimpal
'hahaha, dimanapun si tampan berada, aku akan mengikutinya'
Puk
Lili terlonjak kaget saat tiba-tiba pundaknya di tepuk seseorang di belakang.
"Eh rup. . rupanya Tante, kaget tauk Lili tadi Tan" Lili entah kenapa sedikit tergagap.
"Sedang apa kamu disini? Saya curiga kamu menguping," suara Risa terdengar dingin di telinga Lili, membuat nyalinya menciut.
Lili bingung mau mengatakan apa, tapi kecoa tiba-tiba ada di lantai membuatnya menjadikan kecoa itu pelakunya.
"Anu. . itu Tante, kecoa itu tadi membuatku takut dan bersembunyi disini, yaudah kalo gitu aku duluan yah Tan" Lili melewati Risa dengan pura-pura takut.
Risa menyeringai, sampai kapanpun dia tidak akan tertipu dengan tipuan muslihat keponakannya itu eh ralat keponakan sampahnya itu.
# # # #
"Hah. . Hah, badanku semakin hari semakin sakit," Riko bernapas dengan rakus setelah rasa sakit luar biasa dia rasakan, semua tulang rasanya retak seperti terkoyak.
"Maaf tuan, sepertinya anda harus menjalankan perawatan di luar negri, jujur aku tak sanggup lagi mengatasinya" yang benar saja, dr. Akbar selalu menginap dengan hasil yang tidak memuaskan.
Racun yang diberikan Alea hanya memberikan sisa hidup hanya 40 hari.
Jika dipikir lagi tidak akan seru jika musuh mati dengan cepat, karna itu Alea menyuntikkan ramuan lain dengan hati-hati, ramuan bernama trouksien adalah ramuan penyiksa namun tidak akan membuat orang yang meminumnya mati dengan cepat, setidaknya bertahan paling lama 1 tahun.
Author ~nama racun hanya karangan author semata~
Riko berhenti dengan lamunannya "aku tidak ingin keluar negri, disini aku masih ingin membalas dendam keluargaku, mereka. . Mereka mati gara-gara keluarga itu,"
Riko menerawang jauh masalalunya, semakin diingat maka semakin mendidih darahnya hingga naik ke ubun-ubun.
"Sebaiknya tuan istirahat saja, jangan banyak berpikir" Akbar tau di otak Riko pasti sedang menyusun banyak rencana.
Riko rasa ucapan dr. Akbar benar, maka dari itu alangkah baiknya dia beristirahat tanpa banyaknya beban pikiran.
# # # #
"Sudah malam, apa kamu tidak ingin pulang?," Alea memberi tahu sembari melihat jam.
"Tapi—"
"Tidak ada tapi-tapian" Alea mengantarkan Xavier ke halaman, dia tau kekasihnya itu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.
"Baiklah-baiklah" Xavier pasrah, sebenarnya Xavier setelah mengantarkan Alea pulang, dia merasakan perasaan tidak enak, karena itu dia putar balik ke mansion Alea dan mendapat kabar jika kakek habis di culik.
Setelah sampai di dekat mobil Xavier masih sempat-sempatnya menghadap Alea.
Cup ,, Xavier mencium pipi kiri Alea.
"Dah sayang, sampai jumpa lagi" Xavier masuk ke mobil lalu pulang bersama asistennya.
* * *
"Lepaskan aku!" Teriakan terdengar nyaring di ruang kosong dengan pencahayaan yang minim.
Tap
Tap
Tapp
"Halo pak tua," suara itu menyapa dengan halus tapi tajam.
"Heh, lepaskan aku!"
"Cepat!,, aku yakin sebentar lagi anak buahku pasti datang," dengan percaya diri dia memberi tahu bahwa dia berkuasa.
_ 1 detik
_ 3 detik
_ 5 detik
"Ahhahahahhahaha" tawa Alea pecah terdengar menyeramkan.
"Bermimpilah jika kau mau. mau tau? Markasmu sudah hancur hahahhaha"
"Bedebah! Kau apakan anak buahku!" Sino yakin terjadi sesuatu pada anak buahnya.
"Aku bom bersama markasmu" suara Alea tiba-tiba berubah dingin.
Saat selesai bermain adu bacot, Alea mengambil belati kesayangannya dan menggores setiap pergelangan tangan dengan sangat terampil.
"Aarghh cukup, ini sudah keterlaluan!" Teriak kencang Sino.
"Aku yakin kematian nenek ada campur tangannya dengan mu"
Tanpa melihat dia mengambil cambuk,
Ctarr
Ctass
Ctarr
"Aaaaaa cukup! Kau— aaaaaaaaaaaa" teriakannya meledak lagi saat Alea semakin menjadi dengan cambuknya.
"Cukup. . Sudah cukup, ampuni aku, aku salah dan aku sudah mengakuinya. .
***
Brakk
Alea menutup tempat rahasia miliknya di balik tembok yang terlihat tidak mencurigakan.
"Huh saatnya mandi, rasanya badanku lengket seharian ini."
Currrr ,, air di bathub ia isi dengan air hangat, rasanya malas jika memanggil pelayan melayaninya.
Byurr ,, Alea memasukkan tubuhnya ke dalam bathub, membuat airnya merembes keluar tanpa seizinnya.
"Rasanya tubuhku segar kembali" sembari menutup matanya Alea menikmati lilin aroma terapi yang dinyalakannya.
Bersambung. .