NovelToon NovelToon
The Misogynist

The Misogynist

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Tamat
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Siskaindah Sari

Halooo ini novel thriller perdanaku disini.

Selamat Membaca semuanya.


Dalam misi mengungkap pembunuh kakaknya, Marcella seorang polisi wanita harus dihadapkan pada kasus pembunuhan berantai dan pertemuannya dengan seorang pemuda bernama Ryan membuatnya menjadi sosok yang paling ia curigai. Dapatkah Marcella mengungkap siapa sebenarnya pembunh berantai tersebut? Benarkah Ryan adalah seorang pembunuh yang ia cari. Baca novel ini hingga akhir untuk menemukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siskaindah Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Penangkapan Ryan

"Kalian mau kemana?" Pak Bram dan Bandi menghalangi Marcella, Anto dan seorang rekan mereka yang lain yang menyerobot masuk ke rumah besar itu.

"Kami membawa surat penangkapan." Marcella menuju kelantai dua dimana ia pernah bertemu dengan Ryan dulu.

Saat melihat Marcella Ryan tahu ada yang tak baik yang akan terjadi padanya.

"Tuan Muda," ucap Paman Gu yang juga ada disana.

"Paman, mama dan papa akan tiba sore ini. Tolong hubungi pengacaraku. Dan Pak Bram. Jangan lengah sedikitpun."

Kedua kepercayaannya itu mengangguk. Saat itu Ryan lebih mencemaskan keselamatan kedua orang tuanya ketimbang dirinya.

"Kamu tak mengelak?" Marcella menantang Ryan. Pemuda itu masih terlihat tenang.

"Percuma berbicara denganmu yang tak pernah mendengarkan dan sok tahu."

"Diam, dan menurutlah." Kedua tangan Ryan pun diborgol. Lantas ketiga orang itu membawa Ryan turun.

"Tuan Muda ..." Nek Diyah tiba-tiba muncul dan menarik tangan Ryan.

"Nenek, tolong jangan halangi jalan kami," ucap Marcella.

"Kau ini gadis bodoh. Mengapa kau salah menangkap orang."

"Bawa saja dia." Ucap Marcella tak mengubrisnya.

Namun tiba-tiba Nek Diyah berucap.

"Kau tidak tahu akibat dari perbuatanmu ini."

Marcella hanya menoleh namun ia hanya diam tak merespon.

"Tuan Muda bukan pembunuhnya."

"Haruskah kami menggeledah seluruh rumah ini mencari bukti?" Tantangnya.

"Nenek, biarkan saja. Tolong jaga diri nenek dengan baik."

Nek Diyah masih berlari mengejar Ryan yang dimasukkan ke dalam mobil.

"Tuan Muda." Nek Diya terisak.

"Pak Bram, tolong jaga rumah dengan baik."

"Baik Tuan."

Di perjalanan Marcella yang kesal pun berusaha menekan Ryan.

"Huh, bagaimana bisa mereka begitu baik pada pembunuh sepertimu!" Ejek Marcella.

"Marcella, kita akan menginterogasinya nanti."

"Aku hanya tak tahan dengan para orang kaya yang selalu semena-mena dan menganggap mereka bisa membunuh untuk hiburan."

Ryan hanya diam. Ia melihat mobil Alex saat keluar dari rumahnya tadi. Ia mencemaskan keadaan rumah.

Dan sejam setelah Ryan dibawa Alex masih mengintai di rumah itu. Lantas dua buah mobil melintas masuk ke rumah itu. Alex bisa melihat sosok di dalam mobil itu. Ia mengepal tangannya lantas membuang puntung rokok yang ia hisap untuk merayakan kemenangannya.

"Akhirnya kau kembali." Ucapnya penuh amarah.

Lantas ia masuk ke mobilnya dan segera bergegas ke rumahnya.

Sementara Marcella memasukkan Ryan ke jeruji besi. Disana ia hanya duduk memikirkan rencana busuk Alex yang akan berada diluar kendalinya kini.

Marcella berdiri mengawasinya di luar penjara.

"Ini adalah tempat dimana kau semestinya mendekam sejak lama," ucap dingin.

"Kebencianmu kepadaku kelak akan membawamu pada penyesalan," ucap Ryan.

"Penyesalan? Aku menyesal karena pernah menyangka kau orang baik dulu.'

Ryan menatap gadis itu. "Kau mengenaliku Marcella?"

"Aku sudah melupakan adik kelas yang sering diceritakan oleh kakakku dulu."

"Benarkah?" Ryan berdiri dan menghampiri Marcella. "Kau tidak pernah bilang itu sebelumnya."

"Bilang apa?"

"Kau sangat kepoo terhadapku sejak dulu. Wajar kali ini kau mencari perhatianku."

"Apa? Kau gila! Dasar phsyco."

Marcella pun pergi karena dongkol, sementara Ryan hanya tertawa geli seakan lupa keadaannya sedang diujung tanduk.

"Kau masih selucu dulu Marcella," ucapnya pelan.

Marcella kembali ke mejanya untuk mengurus berkas interogasi. Saat dilihat wajahnya yang masam dan memerah Anto pun bertanya.

"Apa yang dia katakan sampai kau begitu kesal?"

"Tidak ada, aku menyesal pernah mengira dia orang baik dulu.'

"Jadi benar dulu kau menyukainya?"

"Apa kata siapa?"

"Sammy dulu pernah bercerita tentangmu dan Ryan. Saat aku melihat kau begitu membencinya aku bertanya apakah kau kesal cintamu tak berbalas?"

"Anto lelucon apa itu?"

"Marcella, kami tahu kau baru putus dengan Pak Alex." Bisik Anto.

"Ini kantor polisi atau rumah bergosip?"

"Tapi mengapa kau memutuskan orang sebaik itu?"

"Entahlah, aku tak juga mempercayainya Anto.”

"Pak Alex?"

Marcella mengangguk.

"Ayo kita harus menginterogasi orang itu."

"Pak Alex bilang ia ada urusan, maka besok baru bisa."

"Apa? Baiklah."

"Kau harus menahan dirimu Marcella."

"Kau tahu aku sudah lama menantikan hari ini."

"Aku paham, tetapi kita harus mengikuti SOP. Lagi pula dia berhak menunggu pengacaranya yang sedang berada di luar negeri."

"Sok sekali siapa sih?"

"Pengacara wanita cantik, terkenal, salah satu wanita yang menyukai Ryan sejak lama namun orang kaya itu menolaknya dan menganggapnya sahabat."

"Apa ia akan jadi korban selanjutnya?"

"Hei, kita masih dalam proses penyelidikan."

"Mengapa tak ada yang percaya dialah orang yang telah membunuh banyak orang dna menculikku."

"Semua butuh bukti yang jelas. Terdakwa berhak membela diri lagi pula bagaimana jika akan ada sesuatu yang membuktikan ia tak bersalah?"

"Entahlah. Aku hanya tak mau tertipu dengan wajah tampannya."

Anto tertawa setelahnya. "Jelas Pak Alex tampan, tetapi Ryan jauh lebih tampan. Meski saat melihatnya dari dekat mereka kadang terlihat memiliki kemiripan."

"Ahh, sudahlah. Tampan tapi The Misogynist untuk apa?"

"Benar juga."

"Dia tak segan membunuh kekasih, sahabat, dan kakakku."

1
Anik Setyowati
q sudah feeling diantara 3 laki2 anggota elang yg masih hidup,kalo teguh nggak mungkin,kalo Ryan meskipun dia misterius tp jelas disini bukan dia dan Alex dia benar2 misterius dan penuh rahasia,q lebih condong ke dia,untuk jabatannya yg polisi,itu hanya pengalihan aja supaya nggak ada yg curiga tp pulisi jg manusia yg punya dendam dan sakit hati
Siskaindah Sari: yuk pantengi hingga akhir 🤭
total 1 replies
Anik Setyowati
penasaran Thor,jangan pembunuh itu salah satu anggota geng elang yg sekarang masih hidup
Mary Bella
cerita yg menegangkan...lanjut lah
☆White Cygnus☆
mulai mampir.
Siskaindah Sari: makasih
total 1 replies
Nde Nina
Luar biasa
Siskaindah Sari: terima kasih
total 1 replies
Siskaindah Sari
ditunggu ya
Budi Setiawan
lanjut thor
Firefox piw
semangatttt
Firefox piw
wowww,, ceritanya seruu kakak. terus lanjutin semangat thorrr
Siskaindah Sari: makasih
total 1 replies
Budi Setiawan
Nek Diyah mengejutkan 😂
Budi Setiawan
ditunggu thor kelanjutannya
Budi Setiawan
Marcella memang gak mudah dikasih tahu
Siskaindah Sari: ya begitu sifatnya
total 1 replies
Budi Setiawan
Waahh ternyata Alex orangnya
Siskaindah Sari: iya benar sekali
total 1 replies
Budi Setiawan
Akhirnya ketauan sifat asli Alex
Budi Setiawan
Alex mencurigakan
Budi Setiawan
semakin seru
ChaManda
Prolog nya🔥
Budi Setiawan
ditunggu kelanjutannya
Budi Setiawan
ditunggu updatenya
Siskaindah Sari: baik ditunggu ya
total 1 replies
Budi Setiawan
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!