Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 25 Pergi Ke Cafe
Jovi menunggu taksi melintas di depannya. Sudah sepuluh menit ia berdiri di sana namun belum ada juga taksi yang lewat di depannya.
“Coba saja aku tinggal di rumah, aku tidak perlu kesulitan menunggu taksi seperti ini. Aku bisa naik mobil sendiri dan pergi ke mana pun aku mau.” Jovi menggerutu menatap jalanan.
“Taksi.... !” panggil Jovi dengan keras hingga terdengar ke seberang jalan, bahkan sampai petugas security di pas penjagaan depan sampai melihat ke arahnya.
Taksi berhenti tepat di depan Jovi. Ia pun segera masuk dan duduk di belakang.
“Pergi kemana nona ?” tanya driver pada Jovi setelah wanita itu duduk kurang lebih selama 10 menit.
“Kemana ya, aku juga belum tahu daerah sekitar sini.” Jovi berpikir sejenak. Iya pun tak kehabisan akal dan segera mengeluarkan ponselnya. Dengan cepat ia mengetik nama cafe yang ada di kawasan Cempaka. “Cafe Rock Stone, cafe terjauh di kawasan ini. Sepertinya ini cocok untuk ku.” mematikan kembali pulsanya setelah selesai browsing.
“Tolong antar ke Cafe Rock Star, pak.” ucap Jovi kemudian. “Baik nona.” jawab driver terdiam cukup lama setelah mendengar alamat yang disebutkan barusan oleh Jovi dan kembali menatap Jovi dari spion.
“Gadis cantik ini, masih muda. Apa dia bekerja di sana ? Sayang sekali.” tak driver menggelengkan kepala saat melirik Jovi.
Ya, cafe Rock Star di kawasan cempaka terkenal sebagai cafe tempat mangkalnya gadis malam. Di sana banyak gadis muda seusia Jovi dan bahkan masih ada yang berusia belasan tahun bekerja di sana. Bukan rahasia umum lagi, warga sekitar dan bahkan dari luar kota banyak yang mampir ke sana.
"Kenapa driver ini seperti memandang rendah diriku ? Apa yang salah dengan ku ?” Jovi sempat melihat tatapan aneh driver yang menatapnya. “Mungkin hanya perasaan ku saja.” mencoba berpikir positif dan tak mau ambil pusing.
Nathan yang melihat taksi yang ditumpangi Jovi bergerak, ia pun segera bergerak mengikuti taksi itu dari kejauhan.
“Kemana sebenarnya tujuan gadis itu ?” Nathan terus mengikuti taksi itu dan ingin kehilangan jejak. “Ini...” Nathan ikut berhenti setelah taksi yang ditumpangi Jovi berhenti di depan sebuah Cafe.
“Terimakasih pak.” Jovi turun dari taksi dan menyerahkan beberapa lembar uang kertas kepada driver.
Ia pun kemudian berjalan masuk menuju ke Cafe Rock Star, yang baru pertama kali ia juga ke sana.
Nathan yang berhenti agak jauh dari area Cafe kemudian memarkir Mobilnya di depan dompet setelah lima menit Jovi masuk ke cafe tersebut.
“Apa yang di lakukan gadis itu di sini ? Apa dia seorang...” Nathan berpikiran negatif pada Jovi karena ia tahu latar belakang Cafe Rockstar ini dari teman sekantornya yang sering berkunjung ke tempat ini meskipun ia sendiri tak pernah ke sana.
Nathan yang semakin penasaran dengan identitas Jovi pun masuk ke cafe. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar mencari keberadaan Jovi.
“Dia duduk di sana, rupanya.” Nathan melihat Jovi duduk seorang diri di sudut ruangan. Ia pun kemudian duduk di dekat pintu masuk menghadap ke arah Jovi untuk mengawasi gerak-gerik gadis itu.
“Tuan... paket apa yang tuan cari ?” tiba-tiba seorang gadis cantik dan seksi menghampiri Nathan. Apa gadis ini pekerja malam ?” Nathan melihat penampilan gadis itu yang cukup berani. “Oh tidak nona, aku sedang menunggu temanku di sini.” tolak Nathan dengan tegas dan tubuhnya sedikit merinding saat gadis itu menyentuh lehernya.
“Baiklah tuan, jika nanti tuan membutuhkan paket hiburan A, B, atau C tinggal panggil aku di sana.” ucap gadis itu lagi dengan menggoda kemudian pergi ke tempat yang ia tunjuk.