Aisyah Hadirah Nazifa seorang gadis cantik yang sering di sapa Aish datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama. Tetapi, saat hari pertama kuliah harus dipertemukan oleh pria dewasa berwajah bule bernama Malvyn Carlson Abraham dalam sebuah kejadian yang mengharuskan Aisyah masuk ke dalam penjara pria itu.
Penjara yang tidak mampu membuat Aish keluar begitu saja.
Mau tahu kelanjutan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Apa gak bisa kamu izin dulu denganku, Aisyah? Gimana kalau kamu sakit makan sembarangan begitu?" cecar Malvyn berulang kali di hadapan Aisyah setelah tadi membuat huru-hara di tempat pedagang nasi goreng.
Aisyah hanya menunduk mendengarkan omelan Malvyn. Walau sebenarnya terjadi adalah ia merasa lelah menunduk.
"Pak?!!" ucap Aisyah.
"Aku bukan bapakmu, Aisyah!" sedang kesal begini menjadi tambah kesal akibat Aisyah memanggilnya dengan sebutan 'pak'.
Aisyah menggaruk kepalanya merasa bingung. "Jadi harus apa?"
Malvyn berdecak sebal. Jika saja bukan Aisyah yang bicara saat ini sudah pasti melenyapkan gadis ini.
"Pikir-pikir lah! sudah besar, kan?" sindir Malvyn. "Begitu ngomong sama suami?" sindir nya lagi membuat Aisyah mendelik tak menyangka bila sindiran yang diberikan pria itu begitu menohok.
Tentu saja Aisyah tahu panggilan yang diberikannya untuk Malvyn selama ini tidak pantas untuk diberikan kepada pria yang sudah menjadi suaminya.
Tetapi karena hubungan mereka tidak sedekat itu membuat Aisyah tak acuh akan hal itu.
Kalian harus ingat, Aisyah tahu tidak pantas karena sering mendengar orang tuanya selalu memiliki panggilan spesial yang sangat romantis baginya.
"Apa aku harus panggil bapak dengan sebutan sayang kayak mami panggil papi?" tanya Aisyah polos.
Pertanyaan Aisyah membuat Malvyn terkejut beberapa waktu, bahkan wajahnya memerah setelah itu.
Percayalah, tingkah Malvyn begitu lucu di mata John dan Johan yang menyaksikan perdebatan pasangan suami istri itu.
"Terserah kamu," jawab Malvyn gengsi untuk mengakui.
Idih!! ucap Aisyah yang hanya berani di ucapkan dalam hati.
"Sayang. Aku boleh minum dulu gak? tadi pas kamu datang terus marah-marah, dan kami belum sempat minum!"
Mata Malvyn mendelik mendengar apa yang baru saja dikatakan Aisyah. Ia berpikir bahwa istrinya itu akan membujuk nya agar tidak marah-marah lagi.
Tapi lihatlah istrinya itu mengatakan sesuatu yang membuatnya kesal tanpa rasa bersalah. Sementara John dan Johan juga terkejut bahkan merasa takut melihat Malvyn yang tampak diam saja sesekali melirik ke arah mereka dengan tatapan tajam.
John dan Johan hanya bisa menggeleng melihat tingkah Aisyah yang memang sangat menyebalkan. Tapi tidak juga dapat disalahkan seluruh nya karena nyonya muda mereka masih sangat muda. Bahkan bisa dikatakan seperti anak mereka.
"Terserah!!" kata Malvyn kemudian melangkah keluar dari ruang tamu itu menuju kamarnya.
Aisyah berpi ke dapur dengan tujuan benar-benar minum dan mengambil kan dua gelas air minum untuk kedua pengawalnya.
"Maafin genderuwo bule itu ya, pak. Kenapa dia bisa ya marah-marah?" gerutu Aisyah mendadak kesal ketika mengingat kejadian tadi.
Dimana Malvyn membuat keributan di tempat pedagang pinggir jalan tadi. Bagaimana tidak? Malvyn mengusir pedagang nasi goreng itu agar mencari lapak jualan jauh dari apartemen mereka. Walau kenyataan nya Malvyn mengusir dengan imbalan uang yang cukup banyak.
"Tuan muda marah karena nyonya muda tidak menurut pada tuan," terang John yang sedikit lebih sabar menghadapi tingkah Aisyah.
"Nyonya muda juga sudah berbohong tadi," celetuk Johan sedikit kesal pada Aisyah.
Aisyah meringis. "Maafin Ais, ya! janji gak akan ulangi lagi," ungkapnya menaikkan jemari telunjuk dan jemari tengah ke udara.
"Jangan minta maaf pada kami karena nyonya muda harus meminta maaf pada tuan muda," tutur Johan dan di angguki oleh Aisyah.
Aisyah segera menuju kamar. Saat hendak membuka pintu yang tidak tertutup rapat, ia mendengar sesuatu disana.
malvyn emang genderuwo bule nyebelin ..bilangnya cinta tapi terus menyakiti Aisyah ..