>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. mengadu
Di halaman mansion Alea yang luas terparkir mobil yang baru saja datang, Xavier keluar dengan asistennya yang membuka pintu mobil.
"Mari bos, saya antar ke dalam."
"Tidak usah, aku ingin kedalam sendiri" Asisten Xavier mengangguk menuruti tidak bersuara lagi.
Di tempat yang sama, tapi posisi yang berbeda, Lili membuka mobilnya dengan tatapan yang terus tertuju kepada Xavier.
"Omaygatt,, omaygat, mimpi apa gue, ampe ketemu lagi Ama dia," sorak Lili dibenaknya kegirangan.
Lili merapikan rambut dan pakaian nya setelah dirasa sudah rapi, Lili berjalan mendekat ke arah Xavier.
"Hai kak, kakak juga ingin menemui seseorang di rumah ini? Kebetulan aku juga ada urusan disini" sapa Lili, tidak tau saja tujuan Xavier kesana untuk menemui pujaan hatinya.
Xavier tidak membalas apapun dari ucapan Lili, menurutnya wanita itu sokab (sok akrab) sekali.
"Yaudah ayok aku ante—" ucapan Lili terpotong.
"Sayang, napa nggak langsung masuk," terdengar suara Alea yang mendekat.
"Ada ulet penghalang, sayang" ngadu Xavier.
"Eh? ahahaha, maksud kamu dia? Mending nggak usah di ladenin dah, ntar nular."
Disaat Alea dan Xavier menghilang di balik pintu mansion, Lili mulai menyemburkan kemarahannya.
"Heh, enak aja di bilang ulet penghalang! Dasar lelaki," desis Lili.
"Apa kau mengatai tuanku?" Asisten Xavier bertanya dengan wajah datar.
"Diem Lo!" Lili langsung masuk ke dalam mansion dengan menghentak-hentakkan kakinya.
* * *
Ting. .
"Apakah anda ingin membuka hadiah?"
"Ya Felix"
[ Selamat anda mendapatkan Queen by Resort ]
[ Selamat anda mendapatkan 20 pasukan bayangan ]
"Hah, kenapa hadiahnya 2?"
"20 pasukan bayang hadiah dari misi panti"
"Oh makasih Felix, makasih juga udah bantu bawa kakek tadi."
"Sama-sama itu memang tugasku"
"Apa kau ingin cek in hari ini?"
"Ya Felix"
"Selamat anda mendapatkan 55 x lipat keuntungan."
Pembaruan Status~
Nama : Alea Elora Rafassya
Umur : 19 tahun
Level : maximal
Kecantikan : 90%
Pesona : 90%
Kekuatan : 70%
Kesehatan : 100%
Kepintaran : 100%
Saldo : 6.538.612.000.000
Cek in : 55 x lipat
Poin : 44.925
Kekayaan : PT.Royale,Motor sport Benelli Tornado 500,Jarum Akupuntur,Pulau Greenland,PT.pindad (Persero,, badan usaha perseroan.),Mansion Mewah dijalan Indah,Racun penyiksaan,tanah seluas 400 hektar,perkebunan teh,penyimpanan sistem tanpa batas,villa no 1 di jakarta,Queen by Resort,20 pasukan bayangan.
Keahlian : Hacker terhebat,Beladiri tingkat master,teleportasi,telekinesis,keterampilan bisnis tingkat tinggi.
"Sayang kenapa bengong?" Tanya Xavier dengan melambaikan tangannya di depan wajah Alea.
"Emh. . Eh aku nggak apa apa" jawab Alea dengan cepat.
Saat itu Lili berbicara dengan kakek, tapi dari rautnya kakek tidak menyukai kehadiran Lili yang PPB (polos polos bangs*t)
Lama berbicara, Lili menghampiri Xavier dan Alea.
"Hai kak" sapanya.
"Sedang apa kau kesini" suara Alea terdengar dingin.
"Aku hanya ingin menyapa kalian," sahut Lili.
"Tapi aku lihat kau hanya menyapa KEKASIH ku saja" tekan Alea pada kata kekasih.
"Mungkin kau hanya salah sangka saja kak, mana mungkin aku melupakanmu" oceh nya tanpa merasa beban berat.
"Tapi tingkahmu seperti menargetkan kekasihku,"
Skakk!,, ucapan Alea tepat sasaran. Tangan Lili mengepal kuat.
"Apa kau marah?" Terdengar nadanya memelan dengan sangat merdunya.
"Tidak, tidak mungkin aku marah,"
"Kau tidak marah, tapi tanganmu mengepal."
Lagi-lagi ucapannya tepat sasaran..
"Mending cari tempat lain! Mengganggu waktu berdua saja," Alea menarik tangan Xavier ketempat lain.
"Sial!" Umpat Lili.
* * *
Di pinggir kolam renang, sepasang kekasih yang sempat terganggu oleh Lili, melanjutkan pembicaraan mereka yang ingin keluar kota mengunjungi perusahaan milik Alea.
Di balik pintu masuk kolam, Lili menguping pembicaraan mereka dari awal. Saat Alea dan Xavier ke tempat yang lain, Lili membuntuti dari belakang dengan mengendap-endap.
Siapa sangka Alea akan mengetahui mereka sedang di ikuti, Alea tersenyum miring. Sebenarnya Alea berbicara tentang keluar kota tidak benar-benar membicarakan detail tempat mereka akan pergi.
"Oh, jadi mereka akan keluar kota Minggu ini? Gue harus tau kota mana yang akan mereka kunjungi." Gumam Lili.
POV Alea~
"Kita bakal ke kota mana, yang?" Tanya Xavier.
"Kita bakal ke Madiun" Alea melirik di pintu mana Lili berada.
'kena kau!'
POV Lili~
'hahaha, dimanapun si tampan berada, aku akan mengikutinya.'