NovelToon NovelToon
Jodoh Sempurna

Jodoh Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yuk_Rini

Novel bertema Percintaan Manis

Rina Arumi Yasmin berstatus mahasiswa semester akhir telah menyabet sabuk hitam dalam seni bela diri. Berjumpa dengan laki-laki misterius yang ternyata menurut Rina adalah malaikat pelindungnya. Akankah ia berjodoh dengan malaikat pelindungnya?

Semoga reader senang dan termotivasi setelah membaca novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wejangan Mak Dayang dan Pak Joko

Rina memutuskan memanfaatkan weekend untuk pulang ke kota J. Namun ia tidak dibiarkan Yuda pulang sendiri. Namanya baru jadian hubungan yah sedang hangat-hangatnya. Di mana ada Rina belum tentu ada Yuda, di mana ada Yuda belum tentu ada Rina, nah lho di mana letak hangat-hangatnya hubungan? Bagi mereka kehangatan hubungan terletak dari rasa saling melengkapi rasa. Tapi untuk selalu ada di dekat masing-masing belum bisa, sebab keduanya memiliki kesibukan sendiri-sendiri meskipun mereka satu perusahaan.

Yuda ikut Rina pulang ke kota J saat weekend. Dengan naik mobil milik Yuda ketiganya bersemangat menemui kedua orang tua Rina. Bagaimana tidak bersemangat, keduanya hanya duduk berdua di bangku belakang sedangkan Rendi ketiban bertindak sebagai driver kali ini. Mantapkan?! Semangat Bang Rendi!

“Eh kalian belum muhrim, duduknya geser! Lagian Pak Yuda terhormat, harusnya anda di depan menemani anak buah tersayang, bukan malah buat dosa dengan berdua-duaan di situ!” Canda Rendi

“Cukup kamu konsentrasi dengan setir Ren, jangan sering-sering lihat kaca spion untuk ngintip kami. Ngintip itu sarang dosa, plus kami akan menambah iri hatimu yang suci itu!" Tukas Yuda

“Ish…kalau sudah ada yang baru yang lama di tinggal, tak tahu terimakasih anda ini!” Jawab Rendi

“Kalian lucu juga ternyata, bapak buah dan anak buah yang kompak” Rina ikut-ikutan bercanda

“Sudah daripada kamu ikut-ikutan gak jelas lebih baik istirahat, perjalanan kita tidak sebentar. Aku mau cek email dulu” Yuda membuka Macbook nya

Rina akhirnya menikmati perjalanan dengan mendengarkan musik sambil melihat arah luar jendela

.

.

“Wah rumahmu seperti lautan emas!” Rendi berkomentar saat mobil sudah masuk ke pelataran rumah Rani.

“Sultan dong aku kalau punya lautan emas!” Rina menjawab komentar Rendi

“Nah udah jadi calon nyonya sultan masih tidak mensadarkan diri?” Rendi membalas

Mobil berjalan pelan kemudian berhenti di teras samping rumah yang tidak ada gabahnya.

Sambil membuka pintu mobil Rani berucap “Bapak Rendi terhormat, c-u-k-u-p…cukup. Aku bukan sultan tapi R-a-n-i…Rani, Wekkkkkk!” Rani tidak mau kalah lalu menutup pintu mobil.

“Ren jangan keterlaluan ya!” Yuda memperingati Rendi, kemudian turun dari mobil mengikuti Rina

“Lah…anda cemburu bos! ish…ish..ish pasangan bucin!” Rendi ngomong sendiri

Rumah Rina adalah rumah khas pedesaan dengan teras yang sangat luas. Kegunaan teras itu adalah untuk menjemur gabah atau bakal beras. Dan saat mereka pulang kebetulan Mak Dayang dan Pak Joko baru panen padi kemudian menjemurnya di teras. Jadi gabah itu tersebar di seluruh teras dan menggunung saking banyaknya, belum lagi yang sudah di masukkan dalam sak sak.

“Semua gabah di jemur ini selain sumber pangan kami juga sumber cuan kami, aku pun bisa berkuliah juga karena gabah-gabah ini” Rani menjelaskan pada Yuda

“Ren buka bagasinya, aku mau keluarkan barang bawaan kita!” Yuda memerintahkan Randi

Sementara mereka berdua mengeluarkan barang bawaan, mulut Rani kemudian berteriak dari luar

“Mak Dayang ing negeri awan-awan, putri cantik wangsul”

(Mak Dayang di negeri awan-awan, putri cantik pulang)

Tak kalah Mak Dayangpun berteriak dari dalam rumah “Sopo kuwi?”

(Siapa itu)

Rina berjalan mendekati pintu rumah “Ya Rabbi mak Dayang sayang, anak wadon siji-sijine kog nggih supe toh!”

(Ya Tuhan mak Dayang sayang, anak perempuan satu-satunya kog ya lupa toh)

“Rina toh kuwi?” Maklum seorang yang sudah dimakan usia penglihatan juga surah kurang awas

(Rina kah itu?)

“Nggih mak”

(Iya Mak)

“Mbok ya mlebu toh nduk, kog malah jagongan ing jaba!”

(Segera masuk toh nak, kog malam berdiam diri di luar)

Mak Dayang kemudian berjalan mendekati Rina.

“Lho lapo sampean iku?

(Lho sedang apa kamu itu?)

“Niki bu wonten gawan saking mas Yuda?”

(Ini ada oleh-oleh dari mas Yuda)

“Yuda? jawab mak Dayang terheran

Yuda saat itu memang sedang membelakangi Mak Dayang sehingga tak terlihat. Rina biasa pulang menggunakan jasa travel sehingga Mak Dayang mengira laki-laki itu adalah sopir travel.

“Assalamualaikum bu” Yuda menoleh mengarah ke Mak Dayang lanjut salim takzim ke Mak Dayang

“Waalaikumsalam, lhoalah nak Yuda. Monggo pinarak!”

(Waalaikumsalam, lhoalah nak Yuda, Mari duduk)

“Walah iki opo ae ya…?!”

(Walah ini apa saja ya?!)

“Mboten napa bu, namung cemilan!”

(Tidak apa bu, hanya cemilan)

Hanya cemilan namun jumlahnya tidak wajar, namanya sultan yang datang. Bawa oleh-oleh saja sudah hampir bawa seisi toko cemilan di bawa semua.

“Pak..bapak..mriki sekedap” Mak Dayang teriak dari luar rumah kenceeeng banget.

(Pak..bapak ke sini sebentar)

“Ono opo toh mak?” Pak Joko tidak mau kalah, beliau juga menjawab full power.

(Ada apa toh Mak?)

Pak Joko datang dari arah dapur. Sambil jalan sambil merapikan kancing kemejanya.

“Iki lho pak, Rina mantuk”

(Ini lho pak, Rina pulang)

“Assalamualaikum Pak Joko” ucap Yuda

“Waalaikumsalam” Rina, Yuda dan Rendi pun akhirnya ikut salim kepada Pak Joko

“Rombongan toh iki maeng, ayo..ayo pinarak!” Perintah Pak Joko

(Rombongan toh ini tadi, ayo-ayo masuk duduk)

Mereka berlima masuk rumah, Rendi dan Yuda duduk di ruang tamu. Sedang ketiga lainnya masuk menuju ruang keluarga.

“Rin, kog nak Yuda lan nak Rendi nderek mriki? Ono opo?” Mak Dayang bertanya

(Rin, kog nak Yuda dan nak Rendi ikut ke rumah kita? Ada apa)

“Mak Pak, Mas Yuda pingin matur penting kaliyan Mak lan Pak, sak niki Mak lan Pak ngagem rasukan ingkang sae.”

(Mak Pak, Mas Yuda ingin menyampaikan hal penting kepada Mak dan Pak. Sekarang Mak dan Pak gunakan baju yang bagus)

“Ngomong yo ngomong wae toh nduk, lapo Pak di kongkon ganti klambi barang!” Pak Joko tidak terima

(ngomong ya ngomong saja toh nak, kenapa Pak disuruh ganti baju segala)

“Nggih ben ganteng tok Pak, ingkang di aturaken resmi!” alasan Rina

(ya biar ganteng toh Pak, yang dibicarakan resmi)

“Oh paham aku Pak, wis ayo gek ndang mangkat Pak!

(Oh paham aku Pak, sudah ayo segera berangkat Pak)

.

.

Dua orang laki-laki itu duduk di kursi ruang tamu. Kursi lawas rajut rotan menambah ke khas san rumah desa. Di ruang itu hanya ada kursi, meja dan banyak hiasan dinding berupa sulaman strimin. Rupanya sang pemilik rumah suka menyulam.

“Ren, cuaca panas di luar tapi di dalam sini dingin ya?” ucap Yuda

“Panas begini, dingin dari mana Yud?” Mode santai saat di luar jam kerja on. Rendi menyebut nama Yuda tanpa embel-embel Pak.

“Iya aku kedinginan!” Yuda meyakinkan perihal rasa dingin yang dirasakannya

“Ahahaha…itu namanya grogi, bisa ya seorang Yuda sang pemimpin ketemu investor siapa saja tidak ada namanya grogi. Lah ini mau ngobrol dengan dua orang calon mertua kog grogi!”

“Sialan, aku doakan suatu saat nanti kamu akan lebih grogi dari aku!”

.

.

“Rina, tamune damelke wedang” Perintah Pak Joko saat sudah berganti baju dan sekarang terlihat resmi dengan baju batik yang senada dengan baju Mak Dayang.

(Rina tamunya buatkan minum)

Mereka berdua duduk di depan Yuda dan Rendi.

“Kepriye Nak Yuda perjalanan wau?” Pak Joko mencairkan suasana

(Bagaimana Nak Yuda perjalanan tadi)

“Alhamdulillah lancar pak, niki wau lintang mergi tol dados mboten wonten halangan, mulusss kemawon” Jawab Yuda

(Alhamdulillah lancar pak, ini tadi kami lewat jalan tol sehingga tidak ada halangan, mulus saja)

“Ini kanda minumnya, mas Rendi juga.”

Teh melati hangat disajikan Rina di atas meja.

Dengan segera Yuda meminumnya berharap groginya menghilang.

“Begini ibu dan bapak, kami datang ke sini menyampaikan hal berkaitan hubungan saya dengan Rina. Saya dan Rina sudah menyatakan masing-masing perasaan kami. Kami ingin menjalani kehidupan selanjutnya bersama. Kami mohon restu kepada ibu dan bapak atas hubungan ini. Serta kami mohon restu untuk melangkah ke tahap yang di Ridhoi Allah yakni mempersunting Rina dan menikah.”

Yuda menyampaikan maksud kedatangannya dengan lancar setelah minum teh hangat dan melakukan tarik nafas dalam.

Yang lucu, Yuda mengawali dengan Bahasa Indonesia, eh si bapak tetap dengan Bahasa Jawanya. Hemmmm…

“Nggih nak Yuda, sing pertama Mak lan Pak maturnwun sampun kersa tindhak gubug desa niki mugi krasan nggih!”

(Iya nak Yuda, yang pertama Mak dan Pak terimakasih sudah mau datang ke gubug desa ini, semoga betah ya)

“Nggih bapak. Insyaa Allah krasan” jawab Yuda

(iya bapak, insyaa Allah betah)

“Kaping pindho, menapa wong tuwo Nak Yuda sampun pirso menawa sakniki nak Yuda ten mriki?"

(Yang kedua, apa orang tua Nak Yuda sudah tahu kalau sekarang nak Yuda ke sini?)

"Dalem sampun mboten gadhah bapak sampun tilar namung ibu, dalem menika anak mbajeng, wonten rayi jaler setunggal sampun nyambut. Lha dolan mriki wau sampun pamit dumateng ibu. Insyaa Allah ibu lan rayi restu”

(saya sudah tidak punya bapak, sudah meninggal hanya ibu. Saya itu anak sulung, ada adik laki-laki satu sudah bekerja. Datang ke sini tadi sampun pamit kepada ibu. Insya Allah ibu dan adik memberi restu)

“Alhamdulillah Nak Yuda. Kaping telu, sampean mpun tersinggung nggih. Pak Joko tumindhak bapakipun Rina mboten kepingin Rina salah pilih.”

(Alhamdulillah Nak Yuda. Yang ketiga, kamu jangan tersinggung ya. Pak Joko bertindhak sebagai ayahnya Rina tidak ingin Rina salah pilih)

“Nggih pak monggo”

(Iya pak silahkan)

“Kepriye sholate sampeyan selama urip ing dunyo?”

(Bagaimana sholat nya kamu selama hidup di dunia?)

“Alhamdulillah pak, almarhum bapak ugi ibu kulo ndidik kenceng babagan agama. Insyaa Allah 5 wektu dilampahi ugi sunnah lintunipun”

(Alhamdulillah pak, almarhum bapak juga ibu mendidik saya ketat dalam agama. Insyaa Allah 5 waktu dilakukan juga sunah lainnya)

“Alhamdulillah Mak Dayang, calon mantu sae. Mpun bapak namung tanglet niku mawon, Nak Yuda saget nglanjutaken sing kudu dilampahi pinuju simah!”

(alhamdulillah Mak Dayang, calon mantu baik. Sudah bapak hanya tanya itu saja, Nak Yuda bisa melanjutkan yang harus di kerjakan menuju menikah)

“Alhamdulillah nggih ibu lan bapak, dalem maturnwun sanget sampun dipun terami. Insyaa Allah mboten dangu dalem lan keluwarga tindhak mriki kagem pinangan”

(alhamdulillah iya ibu dan bapak, saya ucapkan terimakasih sudah diterima. Insyaa Allah tidak lama saya dan keluarga datang ke sini untuk melamar)

“Nggih..nggih monggo!”

(Iya..iya silahkan)

1
Liez
nyesel baca GANTUNG BANGET
Liez
lanjut syuka tuti yg rame,,,dan cerdas
Liez
kok lama blm ada terusan nya
yuk_Rini: siapppp, mohon maaf kegiatan gebyar P5 menyiapkan drama u siswa, acara wisuda dan pembagian rapor sungguh menyita waktu dn pikiran.
sy pnya profesi lain, hehehehe. mohon maaf skli mengecewakan reader nih
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih banyak Like nya
yuk_Rini
sy suka like nya
yuk_Rini
terimakasih like nya, barakallah
Rahayu Putri pratiwi
cerita nya memikat hati ku tor.. aku syukaaa.....
🥰🥰🥰
yuk_Rini: terimakasih amunisi semangatnya
total 1 replies
Wah Yudi
semangat thor
Wah Yudi
di tunggu updatenya
yuk_Rini: ok, sudah up. jngan bosan ya
total 1 replies
Wah Yudi
aku menikmati jalan ceritanya
yuk_Rini: terimakasih jangan bosan tunggu up, semangat
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih mau menunggu
Wah Yudi
dtunggu updatenya
yuk_Rini: siapppppp
total 1 replies
Wah Yudi
thor asli Jawa mn?
yuk_Rini: jatim
total 1 replies
Wah Yudi
karya baru ringan u dibaca
yuk_Rini
tetap semangat
yuk_Rini
ciahhh ada yang mulai kesemsem dg perhatian.. Rina siap terbang!
yuk_Rini
besti somplak dan kompak, yang saling ya?

apakah readers pnya besti juga? outhor ingatkan yg saling ya
yuk_Rini
hayo lho siapa kah itu yg bersuara?
malaikat kah?

yg jelas malaikat yg bs dilihat dg mata, hnya saja bulannya blm dbantu matahari shingga wajahnya tampak samar
yuk_Rini
karya novel ke dua, yang pertama gagal jalan. semoga ada wktu u meneruskan.

smoga d novel ke dua bisa tuntas.
semangatttttt!

readers yg baik, semoga sukaaa😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!