NovelToon NovelToon
Bunda Jangan Pergi!

Bunda Jangan Pergi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Anisa menerima kabar pahit dari dokter bahwa dirinya mengidap kanker paru-paru stadium empat, menandakan betapa rapuhnya kehidupan yang selama ini ia jalani.

Malamnya, ketika Haris pulang dari dinas luar kota, suasana di rumah semakin terasa hampa. Alih-alih menghibur Anisa yang tengah terpuruk, Haris justru membawa berita yang lebih mengejutkan. Dengan tangan gemetar, Anisa membaca surat yang disodorkan Haris kepadanya. Surat yang menyatakan perceraian antara mereka berdua setelah 15 tahun membina rumah tangga.

Ternyata, memiliki kehidupan yang harmonis ekonomi yang bagus, serta anak-anak yang lucu tak bisa mempertahankan sebuah hubungan Anisa dan Haris.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk, simak di Bunda Jangan Pergi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda 24

Dua bulan berlalu dengan cepat, dan kini tiba hari yang ditunggu-tunggu oleh Anisa, yaitu acara kelulusan Salsa di sekolah TK dan Alvin yang naik ke kelas 6 SD. Kedua anak tersebut telah menunjukkan prestasi yang membanggakan, terutama Alvin yang berhasil meraih juara umum di sekolahnya.

Di hari yang spesial itu, sekolah dipenuhi oleh wali murid dan murid-murid yang ingin menyaksikan momen bersejarah tersebut. Anisa, dengan wajah sumringah, menatap anak-anaknya yang telah tumbuh begitu pesat. Saat Alvin naik ke atas panggung untuk menerima rapor dan hadiahnya, sorak sorai orang tua dan teman-teman sekelasnya menggema di ruangan tersebut.

Namun, ketika Alvin diminta untuk memberikan sepatah kata sebagai perwakilan murid, Anisa terkejut dengan apa yang diucapkan oleh anaknya.

"Terima kasih banyak kepada Tante Tania yang telah membantu saya menyelesaikan tugas kesenian," kata Alvin dengan jelas di hadapan semua orang yang hadir.

Mendengar ucapan terima kasih Alvin kepada Tania, Anisa merasa bingung dan kecewa. Sebagai ibunya, Anisa merasa seharusnya dia yang membantu Alvin menyelesaikan tugasnya, bukan Tania. Namun, dia tidak bisa mengelak bahwa Tania memang telah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi Alvin. Anisa menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan rasa kecewanya.

Tania tersenyum dan bangga atas keberhasilan yang diraih oleh Alvin, anak dari Haris mantan pacarnya. Haris yang berada di antara para wali murid juga ikut bangga kepada anaknya itu. Tetapi, perasaan canggung pun Haris rasakan saat melihat wajah Anisa yang penuh kekecewaan. Ketika, guru memanggil orang yang ingin berfoto dengan Alvin, Anisa langsung berdiri dari tempat duduknya, padahal Tania sendiri juga ingin berfoto, melihat Anisa yang berdiri Tania memilih duduk kembali dan memberi tepuk tangan kepada Anisa dan Alvin yang terlihat begitu bahagia di atas panggung.

Setelah melewati hari yang panjang, Alvin dan adik-adiknya tampak kelelahan. Di dalam mobil, suasana hening menyelimuti perjalanan pulang mereka. Anak-anak sudah tertidur lelap di samping Tania yang duduk di kursi penumpang. Sedangkan, Haris yang sedang mengemudi, tampak fokus menatap jalan di depannya.

Di sebelah Haris, Anisa duduk dengan wajah yang tampak khawatir. Dia sudah lama tidak memeriksa perkembangan kafe yang ia miliki dan hari ini ia ingin melihat langsung situasi kafe tersebut. Anisa menghela napas panjang sebelum meminta Haris untuk mengantarnya ke kafe miliknya.

"Mas Haris, bisakah kamu mengantarku ke kafe setelah kita pulang? Aku ingin melihat perkembangan tempat itu," kata Anisa dengan suara lembut.

Haris mengangguk, "tentu, An. Kita akan mampir sebentar sebelum pulang."

"Mas Haris, pulang saja. Anak-anak masih tertidur aku akan pulang nanti," Haris hanya bisa mengangguk setuju atas permintaan mantan istrinya itu.

Sesampainya di kafe, Anisa menemui Mira, sahabatnya yang sudah menunggu di salah satu meja. Mereka berdua duduk bersebelahan, saling bercerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Anisa menceritakan tentang kesibukan anak-anak yang baru saja mengambil rapor dan bagaimana ia merasa lelah karena harus mengurus segala urusan rumah tangga.

Sementara itu, Mira menceritakan tentang pekerjaan barunya yang cukup menantang dan bagaimana ia berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Mereka tertawa bersama, saling mendengarkan, dan saling memberi dukungan satu sama lain.

"Bagaimana dengan anak-anak? Apa mereka mulai menerima Tania?"tanya Mira kemudian. Anisa terdiam sejenak dan kemudian mengangguk sembari meraih teh hangat yang telah karyawannya antar ke meja mereka.

"Anak-anak mulai dekat dengan Tania. Aku juga melihat Tania begitu mencintai dan menyayangi mereka,"

"Ku harap keputusan mu ini adalah yang terbaik, Anisa. Aku tak ingin kamu menyesal setelah memilih keputusan ini. Aku hari ini datang ke sini ingin berpamitan dengan mu. Aku akan tinggal di Bogor, Aku di tugaskan bekerja di sana. Aku menyayangimu Anisa, ingat jika kamu butuh sesuatu segera hubungi aku."Mira berkata dengah tulus dan menggenggam erat tangan Anisa, keduanya telah menjadi sahabat begitu lama, sejak di bangku SMP hingga kini Anisa menikah dan memiliki tiga orang anak, Mira turut andil dalam setiap masalah yang di hadapi Anisa, Mira selalu menjadi sahabat yang baik untuk Anisa.

Keesokan paginya, Anisa membuka mata begitu fajar menyingsing, bersemangat untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga. Namun, ketika ia menginjakkan kaki di dapur, Anisa terkejut melihat Tania yang sudah terlebih dulu sibuk membantu Bi Nan menyiapkan hidangan. Dengan perasaan kecewa dan terpukul, Anisa berdiri di ambang pintu dapur, menatap sajian sarapan yang telah tersaji rapi di atas meja makan.

Tak lama berselang, Alvin dan Salsa muncul dari kamarnya, disusul oleh mantan suami Anisa. Mereka menyapa Tania dan Bi Nan dengan ramah, berterima kasih atas sarapan yang sudah disiapkan. Anisa tersenyum paksa, menahan rasa kecewa dan cemburu yang menghantui pikirannya.

"Terima kasih, Tante Tania. Sarapannya tampak lezat," ucap Alvin dengan sumringah, sementara Salsa mengangguk setuju, tersenyum ke arah Tania. Pujian tersebut membuat hati Anisa semakin pedih, merasa dirinya telah tergantikan oleh Tania.

Namun, ia tidak ingin menunjukkan perasaannya di depan keluarga. Anisa pun bergabung dengan mereka di meja makan, mencoba menikmati hidangan yang telah disiapkan dengan perasaan campur aduk. Mereka bercengkrama sambil menyantap sarapan, tak menyadari perasaan Anisa yang semakin terpuruk. Setelah selesai makan, Alvin, Salsa, dan Haris bergegas bersiap untuk berangkat ke sekolah dan kantor, meninggalkan Anisa yang masih terduduk di meja makan dengan pikiran yang kalut. Di tengah kesendirian, Anisa merenung, berharap suatu hari nanti ia bisa kembali menjadi sosok yang penting dalam keluarga ini, dan bukan sekadar bayang-bayang yang tergantikan oleh kehadiran Tania. Tetapi, ini adalah pilihannya sendiri sehingga Anisa tak bisa menyalahkan siapapun termasuk Tania.

"Alvin, melupakan botol minumnya. Aku akan memberikannya,"Tania berkata dan pergi meninggalkan dapur. Tak lama Haris masuk ke ruangan dapur dan melihat Anisa yang sedang duduk melamun di meja makan.

"Anisa, ini adalah pilihan mu. Apa kamu mulai menyesal?"Haris bertanya. Setiap malam Haris memikirkan Anisa, Haris takut Anisa menyesal tak membuat semua berantakan. Haris, tak ingin Anisa melakukan hal ini, tetapi Anisa bersikeras membawa Tania dalam hidup mereka.

"Aku dapat menerima ini semua, pergilah ke kantor, Mas!"Anisa tersenyum. Haris hanya bisa mengangguk dan melenggang pergi meninggalkan dapur.

1
Tyas Sayid
ini blm update lagi ya....kapan Thor?
LISA: O msh sibuk y Kak..kita tunggu update nya yaa
Aisyah Alfatih: belum lagi kak, masih sibuk di sebelah 🙏🏿
total 2 replies
Eva Karmita
otor kapan Aisyah up lagi
Ma Em
Semoga Anisa baik baik saja.
Ma Em
Anisa semoga disembuhkan dari penyakitnya aku sedih membaca ini sambil menangis kasihan sama anak anaknya Anisa msh kecil semoga Anisa dipanjangkan umurnya dan diberikan kebahagiaan dlm hidupnya.
Aisyah Alfatih: terima kasih kak sudah mampir ❤️
total 1 replies
Ma Em
semoga ada keajaiban Tuhan yg membuat Anisa sehat kembali kasihan anak anaknya kalau terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Anisa yg sabar Haris pasti menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrinya hanya untuk kesenangan sesaat semoga kamu dan anak anak selalu diberi kesehatan dan berbahagialah.
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa berharap sembuh, krn takdir Anisa ada di tangan mbak Author
Deriana Satali
Nyesekkan km Anisa ketika Anakmu berterima kasih pada orang lain yg sengaja km hadirkan bukan sm km sbg ibu kandungnya
akhirnya km akan meninggal dgn perasaan sakit hatimu ketika anak2mu yg tidak membutuhkan kamu
Deriana Satali
Anisa aku kurang sreg dgn sosok km Anisa gimana ya Thor harusnya dia berjuang buat sembuh bukannya menyerah dgn membiarkan anak2nya dekat dgn sosok Tania yg seharusnya kalo dia nggak mau berjuang dgn penyakitnya di hari2 terakhirnya dia dekat dgn anak2nya buat kenagan indah mereka berempat tanpa orang ketiga, kalo bisa di kata Anisa itu Egois dan Munafik ketika anak2nya dekat dgn Tania hatinya sakit
kurang suka dgn sosok Anisa yg menyerah sebelum berjuang
Deriana Satali
Haris.... Haris km nggak dengar omongan Anisa malah pamer sama Salsa dan Alvin bawa Tania jmpt mereka dasar bpk lucnut
Deriana Satali
Jangan2 Haris lg yg buka Cafe di dpn Cafe Anisa soalnya menunya sm cm harganya lbh murah
dasar bapak lucnut dpt daun muda uang sekolah anak2 di abaikan
Anita yoongia
bingung mau komentar apa semangat thor
Rabiatul Addawiyah
Laniut tjor
Anita yoongia
asli pasti menyesal apalgi klo anisa bisa sembuh panik gak tuh
Anita yoongia
itu pilihan mu nisa jadi jagan menyesal
Anita yoongia
jadi serba salah kaasian
Liana CyNx Lutfi
kasian anisa gara2 memikirkan kebahagiaan orang yg disyang dia yg harus mengorbankan kebahagiaanya sendri...diakhir hayatnya bkny bahagia mlah tertekan huffff hidup2 memang gk ada yg tau
AResha
seharusnya haris ini jadi laki2 tegas jagn menye2 klo mau balik ke anisa balik klo mau ke tania ke tania aza gak usah setuju dengan usul anisa jadi laki model begini edeh.gak cinta ke anisa tapi sampek punya buntut 3.n juga si lakor kok bisa2nya dia setuju tinggal dirumah nisa seharusnya klo dia punya harga diri tolak dong.berarti si lakor ni gak punya harga diri jadi perempuan sebel aku sama lakor n si haris begooo...maunya dia terus yg bahagia gak memikirkan kebahgiaan anis sama sekali sedang anisa memikirkan kebahagian dia sma anak2nya anak anaknya malah gak tau diri pula .si alvin juga kesel aq sma tu anak...malah baik sama si lakor..mamanya di abaykan di tinggal mamau kapok kau nyesel😏😏😏
Tyas Sayid: semoga yang terbaik bagi Annisa....kalau doa ingin pergi karena sudah tidak kuat dengan rasa sakit nya silahkan ....anak² jg sudah bisa menerima Tania dengan baik....daripada tersiksa bathin melihat semua nya dan merasa sakit secara fisik yang memperburuk keadaan nya dan surga menanti nya....Mira sang sahabat lah nanti yang memberikan pencerahan ke Haris & anak² bagaimana sosok istri&ibu nya berkorban selama ini....ada penyesalan tapi Anisa udah pergi dengan tenang tanpa rasa sakit & beban berat yang ia tanggung selama ini
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor
semoga Anisa sembuh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!