Namanya Adisty, siswi smk yang rajin berjualan kue disekolah, hal itu dilakukan untuk bisa terus bersekolah demi mencapai impian² nya kelak.
Konflik dalam hidupnya kini datang secara tiba², perilaku selama 2 tahun yang dilakukan kaka kelasnya yang bernama Yudi membuat rasa trauma tersendiri dikehidupnya, belum lagi perlakuan keji Leni ibu tirinya dan kaka tirinya Caca.
Sebulan setelah menyelesaikan studinya disekolah, ia langsung memutuskan untuk bekerja, tapi kini masalalu kelamnya kembali dikehidupan nya saat itu juga.
Akankah Adisty siap menerima takdir yang akan ia temui? bagaimana kelanjutan kisahnya?
Yuk simak critanya! jangan lupa dukungan dan suport sebanyak-banyaknya ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annn_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sifat tak mau kalah.
Halo para readers semua!!! sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih kepada kalian yang terus menunggu update cerita dan menjadi pembaca setia novel pertama saya ini.
Oh ya, untuk kedepannya,, mungkin saja para tokoh jarang menceritakan dirinya sendiri, author sendiri yang akan menceritakan kelanjutan cerita, karena takut akan memakan waktu banyak.
Tapi kalau menurut kalian tokoh menceritakan dirinya di novel ini juga bagus, silahkan berkomentar dan beri saran ya temen².
Terus nanti tidak akan dihilangkan ya temen² untuk para tokoh menceritakan dirinya sendiri, hanya saja jarang dan kemungkinan besar akan hadir disaat saat benar² diperlukan hehe.
Jangan lupa Like, Comment dan Votenya!!!
l ❤ you semua !!!
🐬🐬🐬,,
.
.
Mobil berwarna hitam legam limited edition itu berhenti tepat di depan halaman lobby perusahaan. Yudistira putra vero yang lebih sering dipanggil Yudi oleh orang-orang terdekatnya turun dari mobil mewahnya dengan memakai stelan jas hitam berukuran pas di badannya.
Terlihat punggung lebarnya sangat gagah bila dilihat dari arah belakang dan jika dilihat dari depan wajahnya sungguh tampan rupawan, Yudi keluar dengan menenteng tas berbentuk kotak kerjanya setelah Alex membukakan pintu mobil.
Semua karyawan yang sedang berjalan masuk ke dalam kantor mencuri pandang pada arah kedatangan Yudi dan tak lupa pula dengan Alex.
Sementaranya saat setelahnya, Alex memilih duluan pergi menaiki lift ke atas ruangan kerja kebesarannya meninggal Yudi yang sedang menelfon seseorang sebentar?
Yudi berjalan masuk ke bangunan 9 lantai tersebut. auranya sungguh luar biasa menghipnotis kaum hawa dengan tatapan lapar dan seakan ingin menerkamnya hidup-hidup.
Tak terkecuali beberapa petinggi pemangku jabatan dari lawan jenisnya juga sering mencari cara agar bisa sekedar bertatapan langsung atau mengajaknya berbicara meski hanya satu atau dua patah kata.
Mereka akan sangat bersyukur sekali. sungguh pesona Yudi bak sihir memuja yang membuat mereka rela memberikan kehormatannya pada pria itu.
Yudi yang memiliki sikap cuek dan arogan tersebut tentu saja tak memperdulikan tatapan² menggoda kaum hawa yang bekerja di perusahaan itu. baginya hal tersebut memanglah sudah biasa sejak ia masuk ke bangku smk sampai saat ini.
.
.
"Sayang nanti malam temani aku ya, aku ingin berbelanja." Pesan dari seorang wanita.
"Hmmm baiklah." Balas si pria.
"Ok sayang aku tunggu, muachhh..."
"Muachhh kembali..."
🐬🐬🐬,,,
"Hari ini tolong kau cek berkas² ini, silahkan kerjakan tugasmu dengan baik." Kata Yudi memerintahkan.
"Hmmm baiklah." Patuh Alex kepada Yudi yang sebenarnya ia merasa jengkel disuruh mengecek berkas² sebanyak itu dan membuat nota laporan.
"Dasar sombong, baru dua hari menjadi CEO perusahaan sudah sangat menjengkelkan." Gumam hati Alex dengan muka kesalnya terlihat begitu kentara.
"Ayo cepat kerjakan, atau mau ditambah lagi, mengapa diam?" Celetuk Yudi melihat Alex, salah satu bibirnya menyungging keatas penuh dengan hati yang terlihat senang.
Alibi semua itu dilakukannya untuk mengetes seberapa patuh Alex terhadap ayahnya selama ini, dan ternyata benar Alex hanya manggut² saja tanpa menolak.
Alex memang direktur utama yang satu tingkat diatas Yudi sebagai direktur keuangan perusahaan. namun sebagai anak ayah Devan tentu saja Yudi meloncatinya.
"Dasar songonggg, yasudah aku kembali ke ruanganku." Ijin Alex kepada Yudi.
Begitulah Alex sosok pekerja keras dan patuh, sesuai dengan attitudenya yang menghargai atasan. namun saat ini atasannya merupakan Yudi sendiri yang tentu saja ia kenal dengan sikap arogan dan pemaksa.
"Tunggu..." Kata Yudi kepada Alex sebelum melanjutkan langkah kakinya, kemudian Alex pun menoleh...
"Bagaimana dengan orang baru yang akan menggantikan posisiku?" Tanya Yudi.
"Aku akan mengurusnya nanti, ayahmu sudah menelponku kemarin, kau tenang saja." Jawab Alex.
"Yasudah kau urus saja."
"Hmmm..." Alex pun pergi ke luar menuju ruangannya kembali di lantai 7, memang Yudi sendiri yang meminta dirinya di tempatkan di lantai 8 sebelumnya, itulah sifatnya yang tak mau kalah dari siapapun.
Menjengkelkan memang ya gaes Yudi ini wkwkwk!!!
...BERSAMBUNG,...
Update nya jangan terlalu lama ya Thor...