NovelToon NovelToon
JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa
Popularitas:445.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rudoelf Nggeok

Calvin Carroll adalah sosok yang paling ditakuti didunia karena kiprahnya sebagai pimpinan sebuah organisasi.

Tiba-tiba kabar tentang dirinya pensiun dari segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan organisasi bawa tanah maupun organisasi pembunuh menghebohkan dunia internasional.

Calvin dijuluki sebagai Dewa pembantai oleh musuh-musuhnya karena caranya mengeksekusi setiap musuh yang menjadi target pembunuhannya sangat sadis dan brutal

saat ini dia hanya menjalani kesehariannya dengan menjadi menantu mitra lokal dan melayani istrinya yang super cantik dari sebuah keluarga yang berpengaruh dikota Astana.

sang istri yang bernama Stella Valentino dari keluarga Valentino salah satu keluarga teratas dikota Astana.

Shella selalu berusaha untuk mencari cara agar calvin meninggalkannya, namun walaupun berbagai cacian dan hinaan yang dia terima dari Stella, Calvin sebisa mungkin bersabar menghadapi perlakuan istrinya yang semena-mena.

Ikuti terus Kisahnya dan jangan lupa di vote ya?👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teka Teki Pria Misterius dan Kecurigaan Stella

Meski itu adalah pesan singkat, Stella merasa merinding saat membacanya.

Pria misterius itu tampaknya tahu tentang perjamuan dan nomor kamar. Namun Stella tidak pernah memberitahu semua orang tentang rinciannya, termasuk Cassie.

Siapa sebenarnya orang itu? Stella bertanya-tanya dalam hatinya.

Tiba-tiba saja seorang pemuda berlari kedalam ruangan dengan gugup, "Apa yang terjadi nona Stella?"

Sedikit kebencian terlintas Dimata Stella ketika dia melihatnya.

"Kenapa dia bisa ada disini?"

Stella tidak menduga, Calvin akan muncul disini. Stella berpikir, orang ini selalu muncul tanpa diundang.

"Nona Stella, kamu kenapa?" tampak panik, Calvin berlari kedepan Stella. Namun Stella menatapnya dengan tatapan mematikan lalu berkata, "Usir dia dari sini!"

"Tentu!" jawab Cassie lalu menatap Calvin dan berkata, "Silahkan pergi!"

"Nona Stella, saya ..."

Saat Calvin hendak mengatakan sesuatu. Stella menatapnya tajam lalu berteriak, "Kenapa kamu masih disini? apakah kamu mencoba mempermalukan aku?"

Calvin tidak punya pilihan lain selain keluar dari kamar itu dan menunggunya didepan pintu masuk kamar.

Sambil Memainkan ponsel, Stella mengintip ke layar ponselnya. Setelah merenung, dia kemudian berpikir, mungkin ini semua sudah ditakdirkan. Sejak percobaan pembunuhan didepan menara Valentines corporation. Sepertinya ada seseorang yang diam-diam membantunya selama ini.

Orang misterius itu bahkan tahu nomor kamar hotelnya. tapi Stella tidak mengetahui apapun tentangnya.

Sambil bertanya-tanya tentang identitas orang misterius itu, Stella juga berspekulasi tentang motif yang terakhir lalu bertanya kepada Cassie, "Apakah kamu benar-benar mengenal orang misterius itu?"

Dengan kerutan didahinya, Stella tidak dapat memahami apa yang sedang terjadi. Karena nomor yang dilayar itu adalah nomor yang tidak dikenal. Dia bahkan tidak bisa melacak nomor telepon itu.

Untuk beberapa alasan, Wajah sembrono dan senyuman seseorang, muncul dipikiran Stella. Saat dia memikirkan hal itu, wajah cantik Stella membeku untuk sementara waktu.

Kemudian pikiran aneh merayap dibenaknya. Mereka sangat mirip, mengapa ada perbedaan besar antara pria misterius itu dengan bajingan Calvin? Baginya, ada perbedaan besar diantara keduanya.

Yang satunya membantu, yang lainnya terus menerus menciptakan masalah untuknya dan dia tidak pernah becus melakukan apa pun.

Orang-orang seperti ini adalah ancaman bagi masyarakat. Stella segera mengenakan mantelnya dan berjalan keluar dari ruangan.

Didepan pintu, Calvin sedang menunggu, saat Stella keluar, Calvin langsung mendekatinya dengan raut wajah khawatir. Dengan nada prihatin dia bertanya, "Apa kamu baik-baik saja nona Stella?"

"Aku tidak butuh perhatian darimu!" jawab Stella dengan suara dingin. Dia tidak sabar untuk mengusir Calvin disetiap menitnya.

Faktanya, semakin dia berusaha menjauh darinya, maka semakin baik pula keadaan.

Dia hanya menunjukan ekspresi berlebihan disaat-saat terakhir saja. Memikirkan hal itu saja, sebenarnya sudah membuat Stella merasa jijik.

Calvin tidak berhenti bertanya tentang apa yang terjadi, "Nona Stella apa sebenarnya yang terjadi disini?" tanya Calvin dengan tatapan dingin. Banyak orang tidak bisa mendeteksi maksud ketenangan yang yang tersembunyi jauh didalam tatapan Calvin.

"Maksud kamu apa? Tidak bisakah kamu melihatnya dengan matamu?" jawab Stella ketus. Disisi Stella, Cassie menyipitkan matanya saat dia menatap Calvin. Melihat reaksinya, Cassie tidak bisa menahan rasa kesal padanya.

Selanjutnya, Calvin memperhatikan pakaian Stella yang tercabik-cabik yang tersisa hanya sepotong kain kecil yang membaluti tubuhnya.

Area kulit putih dan lembut Stella terpampang jelas. merupakan pemandangan yang menggoda saat melihat kakinya yang panjang dan ramping.

Saat Calvin sedang menatap lekuk tubuh indahnya, Stella langsung membentaknya, "Apa yang kamu lihat?" teriak Stella saat menyadari Calvin meliriknya dengan penuh nafsu, Stella sangat marah.

Calvin kembali sadar dan tersenyum canggung. "Aku hanya memperhatikan, apakah kamu terluka, nona Stella!" kemudian menambahkan, "Nona Stella Dimana tuan Ginza?"

"Aku tidak tahu dimana dia!" jawab singkat Stella.

Pada saat itu, sosok bayangan muncul diujung koridor. dengan langkah tergesa-gesa. Bayangan itu berjalan dengan cepat kearah mereka.

Stella menoleh dan menyadari itu adalah Addie Ginza. Dia berjalan kearah mereka tampak ketakutan dan acak-acakan.

"Tuan Ginza?" seru Stella merasa tercengang. Sesaat dia bisa melihat keadaan menyedihkan yang dialami oleh Addie.

Ada memar diwajahnya yang bengkak dan tangannya diperban, dan perban itu diwarnai dengan jejak darah yang merembes.

dengan tatapan sedingin es, Calvin memandangnya. Addie yang telah membuat Stella mengalami kekacauan ini.

"Stella tadi saya disergap." kata Addie dengan suara seraknya. Kemudian langkahnya melambat dan menatapnya dengan tatapan yang dalam.

"Kamu disergap?" tanya Stella sambil menatap Addie. Dengan alis berkerut dia pun bertanya, "Siapa yang menyergap kamu?"

"Saya juga tidak yakin, ada beberapa berandalan dengan beberapa pentungan baja." jawab Addie setelah beberapa saat berpikir.

"Berandalan?" setelah Stella mendengar itu, dia akhirnya merasa lega. Kecurigaannya terhadap Addie langsung menghilang.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Stella saat dia berjalan menghampiri Addie. Kemudian dia memeriksa luka-lukanya dengan teliti.

"Aku baik-baik saja. tapi Stella ..." setelah Addie melirik Stella, dia menjadi marah, "Bagaimana bisa sekelompok bajingan melakukan itu padamu?"

Seketika Addie menatap tubuh seksi dan montok Stella, ada kilatan nafsu dan gairah yang berapi-api dimatanya.

Bahkan Cassie tidak menyadari tatapan mesum Addie. Namun Calvin melihatnya dari samping. pada saat itu, mulutnya terangkat saat melihat akting Addie.

"Cukup! Ayo panggil polisi." kata Stella. Setelah melirik Calvin, dia tidak bisa lagi merasakan ada jejak rasa suka didalam dirinya.

"Oke!" jawab Calvin sambil mengambil ponselnya. Setelah dia menelpon polisi, Stella menginstruksikan, "Ambilkan pakaian cadanganku dari bagasi mobil!"

Calvin pun bergegas membuka garasi dan mengambil pakaian milik Stella lalu menyerahkan pakaian itu kepadanya. sesaat kemudian dia dengan cepat mengantikan bajunya. Setelah itu, dia menatap Addie dan berkata dengan nada ramah, "Tuan Ginza, diskusi kita terganggu karena adanya kecelakaan ini. Maka dari itu, mari kita lanjutkan dikantor esok hari?"

Setelah mengatakan itu, Stella berbalik dan pergi kearah pintu keluar hotel.

Saat Addie melihat Stella pergi menjauh, dia terpesona oleh siluet cantiknya. tanpa disadari bibirnya melengking keatas dan berubah menjadi senyum yang gelap dan menyeramkan.

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya tuan Ginza?" Tanya salah satu anak buahnya.

Saat mereka hendak keluar, dia menyadari luka lebam diwajahnya yang bengkak. Dia bergumam, 'tidak terlalu buruk, ini hanyalah pengorbanan kecil untuk mendapatkan kembali kepercayaan Stella dan ini sangat sepadan.' kata Addie pada dirinya sendiri.

Setelah itu, dia mengingat Calvin yang berdiri tepat disebelahnya. dia mendengus, dan mengejeknya. Dia sangat membenci Calvin karena menjadi suami pecundang yang tidak bisa diandalkan sama sekali oleh Stella.

Addie bahkan berasumsi, bahwa Calvin tidak akan bisa melakukan apapun padanya bahkan jika dia tidur dengan Stella.

Memikirkan hal itu, mengapa keluarga Valentino menempatkan pria yang tidak berguna seperti Calvin sebagai menantu laki-laki mereka?

...

Diparkiran ...

Setelah mengenakan baju dan sepatu hak tingginya, mereka berjalan menuju Maybach dengan tergesa-gesa.

Calvin mengikuti Stella dan Cassie mendekat ke Maybach itu.

Disisi mobil, kedua wanita itu masuk kedalam, kemudian Calvin berkata, "Sudah larut malam nona Stella, karena aku tidak bisa mendapatkan taxi saat ini, mengapa kita tidak pulang bersama?"

Karena Stella masih marah padanya, wajahnya menjadi sedingin es dalam sekejap. Kemudian menatap pria lusuh itu dengan marah lalu berkata, "Kamu pulang saja sendiri. Ayo kita pergi!"

Tak berselang lama, Maybach itu melaju di kegelapan malam lalu menghilang dari pandangan Calvin.

Dengan senyum pahit, Calvin mengintip mobil polisi yang mendekat seiringan bunyi sirene yang keras, senyum penuh arti tersirat diwajahnya.

Dikamar hotel ...

Addie yang telah kembali ke kamarnya, perlahan membuka lapisan perban ditangannya, karena lukanya masih segar, telapak tangannya masih mengeluarkan darah.

Stella ...

Gumam Addie dengan tatapan permusuhan terpancar dimatanya seperti binatang buas. Dia ingat bagaimana Stella menyebabkan luka di tangannya. Ini adalah penghinaan yang belum dia dapatkan sebelumnya.

Dia sudah tidak bisa lagi menolerir saat berpikir bahwa dia tidak lagi bisa memiliki Stella setelah berulang kali usaha yang dia lakukan.

Dalam hatinya dia bersumpah bahwa dia akan menghancurkan Stella yang cantik dengan tangannya sendiri.

**********

1
Mancing Amatir Ahh Mantap
ceo murahan cantik seperti wanita malam ini bagus judul nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mancing Amatir Ahh Mantap
Luar biasa
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
yu, gabung di gc bcm...
kita di sini akan belajar bareng dan juga akan di bimbung langsung oleh mentor senior kita.
jika bersedia wajib follow akun ak ya karena aku akan undang kalian semua
Terima kasih.
Lumban Nenggolan
wow lama juga up datenya gak sabar neh lanjutannya
Ferdy Setiawan
riba tiba up tiba tiba bersambung hadeuh😔😔
Cahaya Sidrap
👍👍👍👍
Cahaya Sidrap
lanjut thor semangat
Mohd Daniel
satu keluarga pun masih nk kahwin,bodoh
Adri Pratama
lanjutkan thor, update yg banyak ya
Gan Gian
mcnya terkesan gak waspada dan ceroboh, bertentangan dengan latar belakang sebagai mantan penguasa dunia bawah tanah..
Ablay Chablak
tiap hari lah updatenya gan
Adri Pratama
lanjutkan thor, update yg banyak ya
Rohma Wati Umam
Luar biasa
Cahaya Sidrap
tetap semangat thor
Arziq Bima
melek meleeeek👍
Ade Asfa
lanjut
Ade Asfa
jangan lama² updatenya suka lupa ceritanya
Cahaya Sidrap
lanjut thor semangat thor
Adri Pratama
segeralah rilis lg karyamu ini thor
Ferdy Setiawan
bangkit dari tidur panjang mu thor/Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!