NovelToon NovelToon
HIJRAH ITU CINTA

HIJRAH ITU CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisha Naziya Almahyra telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan kekasihnya yang bernama Ikhbar Shaqr Akhdan. Hubungan mereka sudah sangat jauh.

Hingga suatu hari kedua orang tua mereka mengetahuinya, dan memisahkan mereka dengan memasukan keduanya ke pesantren.

Tiga tahun kemudian, Aisha yang ingin mengikuti pengajian terkejut saat mengetahui yang menjadi ustadnya adalah Ikhbar. Hatinya senang karena dipertemukan lagi dalam keadaan telah hijrah.

Namun, kenyataan pahit harus Aisha terima saat usai pengajian seorang wanita dengan bayi berusia satu tahun menghampiri Ikhbar dan memanggil Abi.

Aisha akhirnya kembali ke rumah, tanpa sempat bertemu Ikhbar. Hingga suatu hari dia dijodohkan dengan seorang anak ustad yang bernama Ghibran Naufal Rizal. Apakah Aisha akan menerima perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Pesta Pernikahan

Waktu terus berjalan, tidak terasa sampai pada hari pesta pernikahan Ghibran. Semua keluarga hadir memberikan restu.

Pesta pernikahan Ghibran dan Aisha berlangsung di sebuah ballroom hotel bintang lima di tengah kota. Ballroom itu dihiasi dengan bunga-bunga segar dan lampu-lampu yang berwarna-warni. Semua tamu yang hadir pun tampil dengan pakaian yang indah dan elegan.

Ghibran dan Aisha sendiri memilih tampil dengan gaun dan jas yang terbuat dari kain sutra berwarna biru. Gaun Aisha terlihat simpel namun mempesona dengan detail bordir emas. Sementara jas Ghibran terlihat elegan dengan dasi kupu-kupu berwarna senada. Mereka berdua berpose di panggung utama pinggir ballroom sambil menatap satu sama lain dengan tatapan mesra.

"Mereka terlihat sangat cantik dan tampan," ujar salah satu tamu undangan yang duduk di meja dekat panggung.

"Sudah seharusnya, mengingat mereka akan memulai hidup baru bersama-sama," jawab temannya yang duduk di sebelahnya.

Setelah seremoni pernikahan selesai, tamu undangan beranjak ke meja masing-masing untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Ada hidangan steak yang disajikan dengan saus bernama "Love," ikan salju yang empuk dan enak, serta hidangan pembuka berupa salad buah dan sajian selada.

Sementara itu, para sahabat mempelai dan keluarga mempelai terlihat sibuk bergosip dan mengambil foto-foto di sekitar ballroom. Mereka terlihat sangat senang dan bahagia.

"Wow, Aisha terlihat sangat cantik di sini, apa rahasianya?" tanya salah seorang sepupu Ghibran sembari mengambil cemilan yang disediakan.

"Aku hanya memakai pewarna bibir merah dan riasan mata yang sedikit tebal," jawab Aisha sambil tersenyum.

"Aku tidak pernah melihatmu memakai make-up seperti ini," komentar Rania, sepupu Ghibran lainnya.

"Tadi siang aku mengikuti tutorial dari Youtube tentang riasan pengantin," jawab Aisha sambil tertawa.

"Sama sekali tidak terlihat seperti hasil dari tutorial," puji Rania.

Annisa yang juga berada di antara mereka cuma diam saja. Hanya dia sendiri yang tampak kurang bersemangat dalam pesta ini.

Sementara itu, Ghibran sedang berbicara dengan ayahnya di sudut ballroom.

"Terima kasih telah merestui pernikahan kami, Ayah," ujar Ghibran sambil memeluk ayahnya.

"Ayah selalu mendukung keputusanmu, dan Aisha yang akan menjadi pendampingmu dalam hidup," jawab ayahnya dengan senyuman.

Kemudian, lagu slow dan romantis diputar di ballroom, semua undangan berdansa dengan pasangannya, termasuk Ghibran dan Aisha. Mereka berdansa dengan penuh cinta dan kasih sayang.

"Sudah saatnya aku mengucapkan kata-kata dalam pidato," kata Ghibran setelah beberapa lagu slow berakhir.

"Terima kasih sudah hadir di pernikahan kami hari ini. Kami berdua sangat bahagia bisa menikmati hari istimewa ini bersama kalian semua. Kami menyambut pernikahan ini dengan penuh harapan dan optimisme. Kami sangat berterima kasih atas dukungan kalian semua dan semoga hubungan kita semua semakin terjalin dan akhirnya akan menjadi teman-teman hidup yang langgeng. Sekali lagi, terima kasih atas kehadiran kalian di pernikahan kami hari ini," ucap Ghibran dengan suara lantang.

Semua undangan memberikan tepuk tangan meriah. Setelah pidato selesai, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue pengantin dan pesta dansa di ballroom.

Dalam percakapan di meja makan, terdengar suara Tia, sepupu Ghibran, yang terdengar merdu: "Aku berasal dari Kelapa Gading, dan diesokkan harinya juga aku akan menikah. Ini sungguh saat yang paling indah dalam hidupku dan aku bahagia sekali bisa merayakan acara pernikahan Ghibran dan Aisha."

Semua tamu undangan merasa senang dan bahagia di pesta pernikahan tersebut, dengan penuh cinta, harap dan kebahagiaan. Dan bahkan di langit-langit di atas ballroom, bulan bercahaya dengan penuh sendirinya seolah melihat kebahagiaan mereka dan menambah keindahan di malam itu.

**

Dua bulan sudah pernikahan Aisha. Dia merasa sangat bahagia karena Ghibran begitu mencintainya. Setiap hari Aisha selalu membekali suaminya itu dengan masakannya. Ghibran tidak pernah lagi makan siang di luar.

"Mas, aku jangan lupa bawa bekalnya," ucap Aisha saat Ghibran ingin pamit.

"Sayang, aku ada pertemuan di luar kota. Jadi tidak bawa bekal," jawab Ghibran.

"Aku tidak tahu, Mas tidak mengatakan padaku," ujar Aisha dengan wajah sedikit cemberut.

"Aku lupa. Maafkan, Sayang."

Ghibran lalu memeluk pinggang sang istri dan mengecup bibir ranum Aisha dengan lembut. Dia tahu istrinya itu tidak akan bisa marah.

"Ya, sudah. Kali ini aku maafkan. Lain kali Mas harus mengatakan agar aku tidak masak lebih."

"Baik tuan putri," jawab Ghibran dengan tersenyum.

"Kamu mau pesan apa buat ole-ole?" tanya Ghibran.

"Aku tidak ingin apa pun, hanya kamu pulang dengan selamat, itu saja," jawab Aisha.

"Aku pasti pulang, karena rumahku kamu. Aku juga ingin hidup hingga menua denganmu, Sayang."

Ghibran kembali mengecup bibir sang istri. Aisha mengantar kepergian sang suami hingga keluar dari apartemen.

"Hati-hati, jangan ngebut!" pesan Aisha sebelum Ghibran melangkah pergi.

"Kamu juga harus hati-hati di rumah, jangan kesepian karena rindu denganku," canda Ghibran.

"Aku pasti akan selalu merindukan kamu," jawab Aisha.

"Aku sampai rumah mungkin tengah malam. Jadi jangan menungguku," ucap Ghibran.

"Tapi Mas jangan lupa kabari di manapun berada," ujar Aisha.

Ghibran melangkah pergi dengan melambaikan tangannya. Dia pergi dengan supirnya karena harus keluar kota.

Sepanjang perjalanan, Ghibran terlihat termenung. Pandangannya jauh menerawang entah kemana.

"Maafkan aku, Aisha. Lagi-lagi aku harus bohongi kamu. Untuk saat ini aku belum bisa jujur denganmu. Aku tahu ini salah, tapi aku takut kamu meninggalkan aku setelah tahu semuanya.

Pejalanan di tempuh dalam waktu lima jam. Tepat saat waktu mau solat Zuhur mereka sampai di kota tujuan. Ghibran mampir ke sebuah mesjid dan melaksanakan solat.

Setelah solat, Ghibran melanjutkan perjalanan menuju suatu yayasan panti asuhan. Dia membawa banyak mainan anak-anak dan juga makanan.

Kepala yayasan yang biasa di panggil bunda Yeyet datang menyambut. Dia tampak tersenyum melihat kedatangan Ghibran. Pria itu menyerahkan makanan dan mainan yang dia bawa. Hanya menyisakan satu boneka panda yang sangat besar.

"Apa kabar Syifa, Bunda?" tanya Ghibran.

"Alhamdulillah sehat. Dia makin pintar dan sering tanyakan Bapak," jawab Bunda Yeyet.

"Maaf, Bu. Aku masih belum bisa bawa Syifa. Tapi aku janji akan secepatnya membawa dia dari sini. Aku masih menitipkan dia," ucap Ghibran.

"Tidak apa, Pak. Bunda selalu berdoa secepatnya Syifa dapat Bapak bawa. Mungkin lebih baik dia berada bersama keluarganya," ujar Bunda Yeyet.

"Aku belum sanggup jujur tentang kehadiran Syifa pada ibuku, juga istriku."

"Sebaiknya Bapak jujurkah. Dari pada di simpan terus. Syifa akan semakin besar. Sekarang usianya sudah hampir empat tahun, dia akan semakin besar dan pintar," ujar Bunda Yeyet lagi.

"Akan aku usahakan secepatnya mengatakan tentang kehadiran Syifa," ucap Ghibran.

"Itu Syifa. Syifa, lihat siapa yang datang," panggil Bunda Yeyet.

Seorang bocah langsung berlari begitu melihat kehadiran Ghibran.

"Papi ...," teriak sang bocah dan berhamburan kepelukan Ghibran.

...----------------...

1
ولدي انعم
Luar biasa
elly fitriyatun
Bener sikap km Aisha...jauhkan ulat bulu Anisa dr suami perfect km itu/Facepalm/
elly fitriyatun
Yg kuat aisha/Sob/
elly fitriyatun
waaauuuuwww bgt visualnya/Drool//Drool/
Anonymous
m
Reni Setia
makasih untuk novelnya thor
Anna Susiana
ni mertua ya dari dulu sifat jeleknya ga berubah rubah bikin orang saki hati
@Al🌈🌈
Bagus /Good/
Najmiati Zuroya
selalu suka ceritanya
Alvia Inayati
Luar biasa
Alvia Inayati
Buruk
hidagede1
Luar biasa
Sari Ramly
Lah ghibran dulu apa kabar bu nur…syifa kan hadir krn pergaulan bebas anakx bu nur…si yg paling merasa pinter didik anak…kaca mana kacaaaa ???
lucky gril
2 karya the end mak matathon bacanya sekeren itu karya mm 😍😍😍
Mama Reni: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
lucky gril
cerita anin mak khatam duluan😄
Mama Reni: Kebalik ya 🙈🙈
total 1 replies
lucky gril
stop mak mo gosok😂
lucky gril
karma di bayar tunai tuk pk abdul,dan rachel tp ada hana yg kata mak punya sifat kyk bu nur ngga mo disalahin😎
lucky gril
duh hana nurunin sifat mak tirinya nih ngga mo disalahin🤦‍♀️
lucky gril
ialah siapa yg betah dirumah tangga omong sm anak kandungnya ketus apalagi bu nur hanya ibu sambung lagaknya kayak ibu kandung😏
lucky gril
mana mau bu nur pisah,dia ngga ada apa apanya tanpa pk abdul😎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!