Di salah satu pegunungan yang ada di jawa tengah,ada seorang pria tua,yang suka menyendiri di gunung. Pria tua itu sedang melakukan meditasi,namun di saat melakukan meditasi,ia mendengar suara tangisan bayi. Pria tua merasa terganggu,ia berpikir itu ada ulah makhluk halus. Namun,suara tangisan bayi itu terus terdengar di telinganya. Mau tidak mau pria tua itu menghentikan meditasi. Lantas pria tua itu keluar dari rumah gubuknya,ia mempertanam indra pendengarannya untuk mengetahui dari mana asal suara tangisan itu. Setelah dapat,pria tua itu lantas melesat ke arah suara tangisan bayi tersebut.
Di saat pria itu menuju ke arah tangisan bayi,keadaan malam hari dan bulan purnama. Setelah mencari akhirnya pri tua itu menemukan sosok bayi tergeletak terbungkus kain selimut tebal dan ada sebuah kalung emas tergeletak di samping bayi tersebut. Lantas pria tua itu membawa bayi malang itu ke rumah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ali topan87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ENGGAK BIMO
Masih di teras rumah.
" Kenapa gak telpon pakai pulsa dek.." ucap Kartika.
" Pulsanya juga habis kak..Padahal kemarin aku cek masih ada lima belas ribu." ucap Arjuna.
" Paketmu sebelumnya sisa berapa? Kok cepat habis" ucap Kartika.
" Gak tahu kak,Tono minta Tetring.." ucap Arjuna.
" Jika mentetringkan,cek dulu paketmu dek.Jika lebih dua giga gak masalah. "
" Dah...Mandi sana dek...Badanmu bau keringat.." ucap Kartika.
" Iya kak..." ucap Bayu.
Pukul 19.20.
Arjuna membuka buku pelajaran Fisika dan membaca di ruang keluarga.
Kartika datang menghampiri lalu duduk di samping Arjuna.
" Nah gitu dong...Tanpa kakak suruh,kamu harus belajar dek.." ucap Kartika.
" Iya kak..."
" Kak...Ini gimana cara ngerjainnya.." ucap Arjuna sambil menunjuk soal.
Kartika lantas memberi tahu cara mengerjakannya.
2 Jam kemudian.
Kartika melihat Dini sudah masuk ke dalam kamar tidur. Sementara Arjuna masih asik menonton tivi.
" Dek...Kakak mau cerita..." ucap Kartika.
" Cerita apa kak?" ucap Arjuna.
" Di kamar kakak saja..." ucap Kartika.
" Aku cek pintu pagar dulu ya kak.." ucap Arjuna.
" Iya...Jangan lupa tivi di matikan,cabut semua stop kontak,lalu kabel anten.." ucap Kartika lalu berjalan ke kamarnya.
" Iya kak. " ucap Arjuna.
Arjuna mematikan tivi,tak lupa stop kontak ia cabut serta kabel Anten tivi. Setelah itu mengecek pintu dan jendela.
" Aman" gumam Arjuna.
Arjuna masuk ke kamar mandi gosok gigi setelah itu masuk ke kamar tidur Kartika.
" Kunci pintunya dek.." ucap Kartika saat melihat Arjuna masuk .
Arjuna mengunci pintu kamar,lalu duduk di samping Kartika.
" Kakak mau cerita apa," ucap Arjuna.
" Begini...."
" Tadi ada orang datang ke rumah kakak,pakai mobil mewah.." ucap Kartika.
" Kakak di lamar?" ucap Arjuna.
" Bukan...Dengerin dulu...Kakak belumn selesai ngomong.."
" Nah... Di antara orang - orang yang datang,ada Yusuf..." ucap Kartika.
" Yusuf gak terima ya kak kalau mobilnya aku rus Hemmppph...Hemmphh.." ucap Arjuna gak bisa melanjutkan karena mulutnya di tutup oleh Kartika.
" Diem dulu..."
Kartika melepas bekapannya.
" Terus ada pria bicara kepada kakak,dia memeperkenalkan dirinya,lalu memperkenalkan istrinya..."
Arjuna yang ingin bicara di tahan sekuat tenaga,padahal ia ingin sekali bicara.
" Kakak bawa masuk 2 orang itu.."
" Pas sudah di ruang tamu,dia tanya orang tua kakak,apakah ada orang Jepang atau tidak.:
" Ya kakak jawab enggak ada. Terus dia bilang mengenai mobil Yusuf yang rusak itu.."
" Kakak kaget dan gak percaya,kamu ngerusakin mobilnya Yusuf. Makanya kakak nelpon,dan"
" Kamu bilang bahwa Yusuf yang memulai duluan hingga mengeluarkan kekuatan Harimaumu.."
" Dan anehnya lagi. Yusuf menelpon ayahnya bilang kamu yang ngerusakin,saat di samperin Yusuf berkata bukan kamu yang melakukan. Apakah kamu bisa hipnotis dek?" ucap Kartika.
" Aku gak bisa hipnotis kak, aku merusak mobilnya karena dia kabur. Jadi aku jengkel dan marah. Ya ku rusakin ban,jok kursi,kunci mobil ku buang,lalu pergi kak.." ucap Arjuna.
" Oke...Kakak percaya.."
" Sebentar..."
Kartika membuka laci di samping tempat tidur,lalu memberikan uang dari Bayu ke Arjuna.
" Ini uang dari orang yang bicara kepada kakak tadi,kakak sudah membagi uang ini. Dan ini untukmu.." ucap Kartika.
" Kenapa di kasih uang kak? Kan aku ngerusakin mobil. Harusnya kan ganti rugi.." ucap Arjuna.
" Saat nelpon kamu panggil kakak apa?" ucap Kartika.
" Kakak" ucap Arjuna.
" Sebelum itu.." ucap Kartika.
" Ibu...Soalnya aku di dekat Tono bu..Terus aku menjauh.." ucap Arjuna.
" Kakak meloudspeker..Mereka dengar apa yang kamu tanyakan. Dan dia mempertanyakan kenapa tadi manggil ibu terus menjadi kakak"
" Ya kakak jawab,kamu ini muridku yang selamat dari musibah longsor. Terus dia memberi uang dan dia bilang. Jika kamu ingin kuliah,dia akan membayar biaya kuliahmu. Jika nilaimu bagus,maka bisa bekerja di perusahaannya.. Begitu.." ucap Kartika.
" Orang kaya dong dia kak.." ucap Arjuna.
" Iya..Dia kaya. Dan juga tampan..." ucap Kartika.
" Kakak suka sama dia." ucap Arjuna.
" Enggak...Kakak lebih suka kamu sayang. Oh iya..Jangan kamu gunakan ilmu Harimau itu di tempat terbuka,apa lagi masih terang ya sayang.."ucap Kartika.
" Iya sayang...Aku memakai ilmu itu karena dia juga bukan manusia biasa sayang.." ucap Arjuna.
" Siapa yang menghipnotis Yusuf yank?" ucap Kartika.
" Heemmm...Aku gak tahu. Habis merusak mobil,aku langsung pergi..Jadi gak lihat kak" ucap Arjuna.
" Berarti ada yang mengawasimu sayang.Untung dia baik hati..Coba kalau jahat,pasti sayang bisa berurusan dengan polisi." ucap Kartika.
"Sial....Ternyata ada yang mengawasiku..Tapi.."
" Siapa yang melihatku" ucap Arjuna dalam hati lalu mengingat kembali saat dirinya bertemu dengan Yusuf.
" Yank...Pengeeeen ." ucap Kartika.
Arjuna menoleh.
" Pengen apa sayang.." ucap Arjuna.
Kartika memasukkan tangannya,lalu memegang pisangnya Arjuna.
" Pengen ini..." ucap Kartika manja.
" Kalau pengen,langsung buka saja sayang.." ucap Arjuna.
Kartika membuka penutup pisang itu lalu melahapnya.
0.0.0
Siang harinya.
Arjuna berada dalam kelas menyimak pelajaran dari Kartika.
" Kalau di kelas tegasnya minta ampun,tapi kalau di ranjang..Buasnya gak ketulungan.." ucap Arjuna dalam hati.
" Tapi enakkan..." suara Stephen.
" Jangkrek...Kamu kok nyahut aja.." ucap Arjuna dalam hati.
Eh...!!! Arjuna baru ingat jika pisangnya dapat bicara.
" Yo mestilah...Apa kamu gak ingin mencicipi wanita selain gurumu?" suara Stephen.
" Yo pengen lah..." ucap Arjuna dalam hati.
" Yang bisa mengerjakan soal,bisa langsung pulang.." ucap Kartika.
Kartika lantas secara acak memanggil muridnya maju ke depan.
" Makanya...Cari yang lain dong." suara Stephen.
Arjuna tak menjawab,ia memperhatikan soal yang ada di kertas yang di bagikan oleh gurunya.
" Arjuna..." ucap Kartika.
" Iya buu.." ucap Arjuna.
" Kerjakan soal nomor 4.." ucap Kartika.
Arjuna berdiri lalu mengerjakan soal tersebut. Dengan mudah Arjuna menyelesaikan soal itu,karena tadi malam ia bertanya bagaimana cara mengerjakannya.
" Sudah bu..." ucap Arjuna.
Kartika melihat ke papan tulis.
" Bagus...Jawabanmu benar.."
" Kembali ke tempat dudukmu dan langsung pulang.."
Arjuna berjalan ke kursinya.
Kartika melihat ke arah murid - muridnya,lalu mengarah Tono.
" Tono.."
" Kerjakan nomor 5" ucap Kartika.
" Mati aku...Susah lagi ." ucap Tono dalam hati lalu berdiri dan berjalan ke depan kelas.
Kartika memberikan spidol ke Tono.
Tono mengerjakan soal itu secara sembarangan. Lalu meletakkan spidol di meja.
Kartika melihat jawaban Tono.
" Salah..."
Tono kembali ke kursi.
" Ada yang bisa?"
Trimo angkat tangan lebih dulu di banding murid lainnya.
Arjuna pergi meninggalkan kelas.
" Ya Trimo.." ucap Kartika.
Trimo maju ke depan.
Di sisi Arjuna.
Arjuna mendorong sepedanya ke pagar sekolah,lalu berhenti di pos penjaga sekolah.
Nampak pria berumur 40 an tahun,perutnya buncit dan memiliki kumis. Pria itu biasa di panggil Darno.
Darno yang melihat Arjuna duduk di undakan pos jaga lantas menghampiri Arjuna.
" Kenapa gak langsung pulang?" ucap Darno.
" Nungguin mbakku pak...Mosok tak tinggal.." ucap Arjuna.
Darno duduk di samping Arjuna.
" Eh...Dini kuwi mbakmu kandung opo mbak angkat to..?" ucap Darno.
" Mbak kandung pak..." ucap Arjuna.
" Oh iyo..Bu Kartika kuwi wes rabi maneh opo durung Jun?" ucap Darno.
" Belum pak..." ucap Arjuna.
" Hidupmu jadi enak yo sekarang...Tinggal sama wanita cantik. Kaya lagi. Dan kamu bisa lihat bu Kartika gak pakai Jilbab setiap hari. "ucap Darno.
" Di tawarin kok pak..." ucap Arjuna.
" Eh...Juna.."
" Kamu pernah ngintip bu Kartika di kamar mandi gak?" ucap Darno.
" Enggak pak.." ucap Arjuna.
" Ngapain ngintip,lha wong tiap malam tak kelonin terus kok" ucap Arjuna dalam hati
" Jika aku jadi kamu..Hemmm..Enak pooll pokoknya.." ucap Darno.
" Enak apanya pak." ucap Arjuna.
" Kowe jek bocah...Belum waktunya tahu.." ucap Darno.
" Begini?" ucap Arjuna sambil menyelipkan jari jempol di antara jari telunjuk dan jari tengah.
" He eh...Ngerti ngono..." ucap Darno.
" Ya ngerti lah...Aku kan dah gede pak" ucap Arjuna.
" Iyo..Tapi manukmu jek cilik..." ucap Darno.
" Ngenyek..." ucap Arjuna. ( ngolok)
" Jika bu Kartika jadi istriku...Tak keloni terus kuwi Jun" ucap Darno.
" Kalau di kelonin terus,kapan pak Darno golek duit?" ucap Arjuna.
" Loooh...Kartika kan sugih...Jadi gak perlu kerjo.."
" Tinggal makan kelon makan kelon aja..." ucap Darno.
" Diampuut.." ucap Arjuna.
Arjuna merasakan ponselnya bergetar,lantas ia mengecek ponselnya.
Ada sms masuk dari Kartika.
From Kak Tika.
Dek.Kamu pulang aja,mbakmu pulang sama kakak.
Arjuna mengantongi ponselnya kembali lalu berdiri.
" Looh...Mbakmu kamu tinggal Jun?" ucap Darno.
" Nanti ikut sama bu Kartika pak.." ucap Arjuna lalu berjalan.
Di tengah perjalanan,Arjuna memasuki desa Sidodadi. Ia melihat Yusuf bersama seorang bapak - bapak ( Bimo) keluar dari mini market.
Yusuf melihat Arjuna mengayuh sepedanya.
" Pak...Ituloh orangnya..." ucap Yusuf sambil menunjuk.
Bimo melihat seorang remaja akan melewati mini market.
" Woooy...." ucap Bimo agak nyaring.
Arjuna menoleh ke arah Bimo.
Bimo melambaikan tangan ke Arjuna.
Arjuna mengerem sepedannya.
Bimo berjalan ke arah Arjuna.
" Bapak manggil saya..?" ucap Arjuna.
Yusuf menghampiri Bimo.
" Iya.... Maafkan atas kesalahannya Yusuf waktu kemarin itu." ucap Bimo sambil memandang wajah Arjuna.
" Hemmm..Bapak siapanya pecundang itu?" ucap Arjuna.
" Siapa yang pecundang...? " ucap Yusuf.
" Sudah...Sudah... Jangan ribut.."
" Begini..."
" Saya ini bapaknya Yusuf.. Jika Yusuf memintamu ganti rugi di restoran,hubungi saya saja..Jangan kamu ladenin ya.." ucap Bimo.
" Iya pak.."
" Maaf pak...Kemarin saya merusak mobilnya.." ucap Arjuna.
" Iya...Kamu gak usah ganti rugi kerusakan itu" ucap Bimo.
" Wuiihh....Kamu ngerusakin mobilnya siapa?" ucap Yusuf. Ia masih lupa dengan kejadian yang kemarin.
" Dah...Gak usah kamu ladenin..."
Bimo memgeluarkan dompetnya lalu memberikan uang ke Arjuna.
" Ini...Ambillah.." ucap Bimo.
" Gak usah pak..." ucap Arjuna.
Bimo memegang tangan Arjuna lalu menaruh uang itu di telapak tangan Arjuna.
" Buat uang jajanmu di sekolah.." ucap Bimo.
" Terima kasih pak.." ucap Arjuna.
" Iya..." ucap Bimo.
" Looh pak...Kok bapak ngasih dia uang?" ucap Yusuf heran.
" Hussst...Kamu diem aja.."
" Oh iya..Saya mau tanya..Apakah kamu bisa hipnotis?" ucap Bimo.
" Gak bisa pak..." ucap Arjuna.
" Ya sudah kalau gitu..Hati - hati di jalan.." ucap Bimo.
" Iya pak...Terima kasih.." ucap Arjuna lalu memgantongi uang pemberian Bimo.
Bimo lalu berjalan ke mobilnya di ikuti Yusuf.
Sesampai di rumah.
Bimo di telpon oleh Bayu.
" Assalam mu'alaikum..." suara Bayu.
" Wa'alaikum salam...Ono opo Bay..?" ucap Bimo.
" Masih cuti kah Bim?" suara Bayu.
" Iyoo.. Rabu aku kembali.." ucap Bimo.
" Sory neh. Ganggu..Ada rapat. Kamu harus ada di sana.." suara Bayu.
" Wedus...Kebiasaan.Enak - enaknya cuti malah di suruh kerja.." ucap Bimo.
" Lah gimana..Namanya juga tanggung jawab ya harus di kerjakan Bim.." suara Bayu.
" Tadi aku ketemu sama anak yang berantem dengan Yusuf.." ucap Bimo.
" Terus..." suara Bayu.
" Tak sawang kok meh mirip awakmu yo Bay.." ucap Bimo. ( Aku perhatikan kom hampir mirip denganmu ya Bay)
" Asem....Aku loh gak suka selingkuh bim.." suara Bayu.
" Ingat yang waktu aku bilang wajahnya Ayub mirip kamu gak?" ucap Bimo.
" Ya ingat lah..." suara Bayu.
" Nah...Aku merasa sama seperti melihat anak itu.." ucap Bimo.
" Meskipun mirip,tapi bukan anakku Bimo Prasetyo..." suara Bayu.
" Apa jangan - jangan anakmu itu tertukar dengan orang lain Bay?" ucap Bimo.
" Enggak Bimo..." suara Bayu.
kelamaan apdetnya.
gmn kbrnya thor semoga sehat selalu Aamiin 🤲