NovelToon NovelToon
Jangan Cintai Aku, Tuan Casanova

Jangan Cintai Aku, Tuan Casanova

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Playboy
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deodoran

Pelangi adalah gadis kecil yang sangat cantik, wajahnya sempurna dengan gurat timur tengah bercampur India, setidaknya itu yang biasa dikatakan para warga didesanya meski sebenarnya iapun tak tahu pasti mengenai asal usul hingga dirinya memiliki wajah seperti itu, Saat bayi ia ditinggalkan begitu saja didepan pintu sebuah panti asuhan, hujan yang reda seakan menyambut kedatangannya, itulah kenapa ia diberi nama Pelangi.

Ia adalah penghuni panti yang paling lama, ia tinggal selama 16 tahun, meski banyak yang ingin mengadopsinya saat kecil namun semua mengurungkan niatnya tatkala mengetahui jika gadis itu mengalami gangguan Jantung serius sejak lahir.

Dan karena sebuah kesalahpahaman, seorang pemuda kaya dengan julukan casanova berusia 24 tahun, memgambil secara paksa mahkota lambang kesucian gadis malang 16 tahun tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Aku yang berbicara padanya" Melvin melewati pintu unit Apartemennya setelah memberikan kartu akses pada Daffin agar sepupunya itu langsung masuk kedalam Unitnya.

Daffin sejanak terdiam, ia tidak langsung masuk melainkan mengamati Melvin yang kini berdiri didepan pintu Apartemen yang ditinggali Pelangi seraya kembali mengamati tablet digenggamannya.

Ada sebuah senyuman tipis yang hampir tidak terlihat tersinggung dibibir Melvin, tatkala ia melihat gambar Pelangi yang masih mengintip dari Door Viewer sambil meremat kedua tangannya gugup. Wajar jika ia gadis itu gugup karena setelah kematian Alexander ini adalah pertemuan keduanya dengan Melvin. setelah pergi tanpa sepatah kata dan tak pernah saling berhubungan dikarenakan urusan pekerjaan.

"Kak...." Akhirnya Pelangi membuka pintu.

"Boleh aku masuk?"

"Silahkan kak"

Pintu Apartemen ditutup meninggalkan Daffin yang masih mematung, tak percaya dengan apa yang baru didengarnya.

"Kak? " Daffin membeo, sejak kapan hubungan dua orang itu menjadi sangat dekat hingga Pelangi menyematkan sebuah panggilan Khusus

Daffin akhirnya masuk kedalam Apartemen mewah milik Melvin, ia yang lelah karena baru saja tiba dari Thailand dan langsung ke Mansion utama tadi langsung menghempaskan tubuhnya pada sebuah Sofa tunggal empuk yang digunakan Melvin sebagai kursi kerjanya, Daffin duduk dibalik meja besar dan mengamati beberapa berkas yang tak beraturan diatas meja.

Ruangan tersebut adalah sebuah kamar tamu yang disulap Melvin menjadi Ruang kerja, setelah mencoba memejamkan mata namun tak juga terlelap, akhirnya Daffin mengambil secara Acak selembar kertas dari atas meja dan mulai membacanya, disana tertera sebuah foto gadis muda dan beberapa biodata singkatnya, bukan hanya satu lembar tapi ada ratusan kertas sejenis yang berisi data diri Gadis gadia muda yang berasal dari kelurahan X tempat dimana Villa keluarga Jaxton terletak.

Melvin memang masih berusaha mencari gadis yang dulu digagahi paksa oleh Daffin, meski sebenarnya Daffin sudah lama memberi perintah agar menghentikannya, toh usahanya itu tidak pernah membuahkan hasil.

Lagi pula Daffin merasa sudah menebus kesalahannya dengan Trauma yang akan muncul ketika ia mencoba berhubungan serius dengan seorang wanita.

"Gadis sialan, apa kau mengutukku disetiap helaan nafasmu?" Gumam Daffin seraya melempar salah satu lembar biodata dengan kasar.

.

.

"Rapat pemegang saham?Tapi Pelangi...." Gadis itu menelan saliva terlebih dahulu, rapat? Hanya satu macam rapat yang ia tahu yaitu rapat guru saat sekolah, dan kini ia diminta menghadiri rapat perusahaan besar sebagai salah satu pemegang saham yang akan mendukung Daffin Jaxton sebagai CEO.

"Maaf kak tapi bisakah selama kontrak berjalan Pelangi hanya bersembunyi saja seperti ini, adapun untuk urusan yang seperti itu Pelangi serahkan semua kepada kakak, kalian berhak membuat keputusan terbaik mewakiliku jika memang itu diperlukan" Jelas Pelangi dengan tatapan teduhnya sambil berusaha tersenyum.

Melvin menghela nafas dengan kasar, ia menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa sambil melipat kedua tangan didepan dada, tatapannya begitu lekat kearah Pelangi, entah mengapa ia merasa gadis dihadapannya seperti tidak memiliki semangat hidup.

"Kau ini?"

Tok

Tok

Tok

Pintu diketuk dengan keras.

Daffin yang merasa Melvin sudah terlalu lama berada didalam ruangan yang sama dengan Pelangi akhirnya menyusul.

Melvin menahan Pelangi saat hendak berdiri dan membuka pintu, pria 28 tahun itu sudah tahu siapa yang ada dibalik pintu.

"Biar aku saja" ujar Melvin lalu bangkit dan membuka pintu.

Tanpa dipersilahkan Daffin langsung duduk di sofa dan menatap Pelangi yang seketika tertunduk dalam.

"Kau akan pergi kan?" Tanya Daffin namun Pelangi hanya bergeming.

"Lagi lagi kau tidak berhasil mengajaknya?" Daffin melihat kearah Melvin yang kini ikut duduk disampingnya.

"Maaf bisa kalian keluar?"Pelangi benar benar merasa tidak nyaman dengan kehadiran Daffin berapa kalipun ia mencoba Pria itu tetap membuatnya ketakutan.

Melvin merasa ada yang aneh, sejak tadi ia berbicara dengan gadis itu semuanya nampak baik baik saja tapi setelah kedatangan Daffin? Seketika tubuh Pelangi bergetar dan tak berani memgangkat wajah

Melvin dan Daffin saling lirik.

"Kau mengusir Suamimu dari Apartemennya sendiri?" Daffin menyeringai, " Kenapa? Kau tidak nyaman dengan kehadiranku?ingin berdua dengan kakak kakak an mu ini?" Daffin menatap Tajam kearah Melvin. Dan pria itu hanya menghela nafas kasar.

"Maafkan saya Tuan, anda berhak disini, saya akan kekamar" Pelangi berdiri dan berjalan Gontai menuju kamarnya, namun saat hendak menutup pintu tiba tiba saja tangan Daffin menahannya.

"Daffin Biarkan ia berfikir" Sentak Melvin yang tak beranjak dari duduknya, ia tidak khawatir karena tahu Daffin tidak akan berbuat macam macam kepada Pelangi toh traumanya akan datang saat ia dan makhluk yang bernama wanita ber dekatan secara intim.

namun Daffin tidak peduli ia justru menarik pergelangan tangan Pelangi dengan kasar dan membawanya masuk kedalam kamar yang titempati Pelangi.

"Daffin!" Teriak Melvin yang langsung berdiri sambil memggedor gedor pintu kamar yang sudah terkunci dari dalam.

"Daffin"

"DAFFIN JAXTON"

Sementara didalam Daffin langsung merapatkan tubuh Pelangi kedinding kamar, Jangan ditanya bgaimana piasnya wajah Pelangi sekarang bayangan kebengisan pria itu kembali berputar didalam kepalanya, kini tatapan matanya pun seakan mulai memudar, Pelangi benci dengan dirinya yang lemah ditambah kondisi tubuhnya yang tak kalah lemahnya.

Daffin memegang kedua bahu Pelangi dengan kuat, bisa dipastikan hal itu pasti akan meninggalkan lebam biru lagi sebagai efek samping obat pengencer darah yang dikomsumsinya.

"Dengar Pelangi aku tidak mau tahu, besok aku sendiri yang akan menjemputmu kau harus hadir karena para pemegang saham tidak bisa diwakili" ujar Daffin penuh penekanan namun matanya tak pernah lepas dari wajah Pelangi yang terus menunduk dalam.

"Mengapa kau tak membunuhku malam itu?" Lirih Pelangi.

Daffin mendengarnya namun ia lebih fokus pada dirinya sendiri dimana kecemasan yang selalu menghantuinya justru tidak bereaksi, padahal ia dan Pelangi sudah sedekat ini.

Haruskan ia membuktikan lebih dalam lagi?

Tanpa fikir panjang Daffin menarik bahu Pelangi dan membawa tubuh mungilnya kedalam dekapannya, Daffin pun tidak percaya ia melakukannya pada seorang wanita, padahal selama ini ia tak pernah berinisiatif lebih dahulu, kebanyakan wanita melempar tubuhnya sendiri kedalam pelukan Daffin.

"Tuan Lepaskan aku" Pelangi Berusaha berontak namun tubuh mungilnya semakin terbenam berselimut tubuh kekar Daffin.

"Biarkan seperti ini" Kali ini suara Daffin terdengar begitu lembut, ia menikmati rasa nyaman yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya bersama wanita lainnya.

Hati Daffin yang keras bagai di elus pelan hingga membuatnya merasakan perasaan yang entah apa, Air matanya mengalir tanpa permisi jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku" lirih Daffin, entah dorongan dari mana tapi kata kata itu lolos begitu saja dari bibirnya, padahal Daffin sama sekali tidak merasa berbuat kesalahan kepada Pelangi.

"Lepaskan Tuan!" Bentak Pelangi dengan nafas yang terengah engah.

Dan karena pria itu terlalu terlena Pelangi bisa dengan mudah mendorong tubuh Daffin.

Lagi lagi Daffin diam mematung dan menatatap kedua tangannya.

Sementara Pelangi terduduk dilantai sambil memegang dadanya yang terasa sesak, selain Satria Pelangi memang tidak pernah dipeluk oleh lelaki lain sampai akhirnya kejadian naas 4 tahun lalu itu terjadi.

Daffin yang masih bingung dengan dirinya sendiripun memutuskan untuk keluar begitu saja dari dalam kamar.

1
Nuraeny
lanjut lah thor 💪🏼💪🏼
Febri Yanto
Luar biasa
Umicho
kenapa bawangnya banyak banget /Sob//Sob/
Erni Fitriana
wanita baik...seberat apapun pelajaran hidup yg dijalaninya akan selalu berfikif baik😛😘😘😘😘...terimakaaih thor...sdh menyisipkan nasehat baik lewat perjalanan hidup pelangi-daffin
Erni Fitriana
biasa laki'....emaknya dulu dikukuwek....baru nanya anak😛😛😛😛😛
Erni Fitriana
author u are best😘😘😘😘👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾
Erni Fitriana
daddy bailan😘😘😘😘😘
Erni Fitriana
thor bikinin cerita melvin-dr ayu y🙏
Erni Fitriana
eshaq hanya berusaha melindungi putri sematawayang yg baru ia temukan vinnn
Erni Fitriana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣sa'aeh bang balian...itu canda'an deni cagur banggggg...jngn" bang balian temen kampusnya deni cagur yak😛😛😛😛😛
Erni Fitriana
😭😭😭😭😭episode yg menguras hati n air mata
Erni Fitriana
daffin.....sakitnya fimana ffinnn?....bener y ffin kata bang haji rhoma,klo udah gak ada baru terasa
Erni Fitriana
still nyesek hatiku baca crita davin+pelangi+melvin😔😔😔😔😔😔
paula dimana otak waeas mu..ini semua kau yg menebar,cuma karena ambisi mu untyk menaikkan cleo jadi menantu kesayangan mu😡😡😡😡
Erni Fitriana
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭aku berasa nyeseknya hati melvin+daffin ditinggal cinta hati nya
Erni Fitriana
JLEB....seorang bi ijah berkata ffin......
Erni Fitriana
deg.....apa kata hati mu ffin????....kaget yah...inilah makna air laut yg dimaksud pelangi.....selamat ber renang" didalam laut ffin.....selamattttt
Erni Fitriana
pelangiiiii😔😔😔😔😔😔
Erni Fitriana
😭😭😭😭istri mana yg kuat liat suaminya bercinta denhan yg lain...apapun itu alasanya😔😔😔😔😔😔
Erni Fitriana
paman risman the best😘😘😘😘😘😘😘...daffin ternyata maaih disayang n terselamatkan
Erni Fitriana
nah siapa nih paman rusman🤔🤔🤔🤔
soraya😘😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!