PERHATIAN!
Sebelum membaca Legenda Raja Kultivator 2, pastikan untuk baca Legenda Raja Kultivator seri pertama.
***
Keabadian? Bukanlah Tujuan Utamaku.
Kekayaan dan Kekuasaan? Itu juga bukan tujuanku.
Tujuanku yang sebenarnya adalah Kekuatan!
Menjadi yang terkuat hingga dijuluki Raja Kultivator adalah suatu kepuasan bagi seorang kultivator bernama Xiao Chen.
Namun kekuatannya yang sekarang bagaikan semut yang bahkan tidak pantas dipandang oleh kultivator-kultivator kuat dari berbagai macam Dunia.
Hingga akhirnya dia tersadar setelah kematian menghampirinya.
Xiao Chen bertekad dalam hatinya untuk menjadi yang terkuat dan melampaui semua orang, namun untuk menjadi apa yang diinginkannya tidaklah mudah.
Banyak jalan berduri dan lautan darah yang harus dilewatinya!
Akankah Xiao Chen berhasil melewati itu semua? Dan menjadi yang terkuat di Alam Semesta?
Pantau Terus Novel Ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter. 096: Three-Eyed Wolf
"Oh, apa aku mengganggu?" Xiao Chen bertanya saat melihat Mue Lian sedang berusaha mendekati Three-Eyed Wolf.
Mue Lian menghela nafas panjang mendengar itu, "Kenapa Chen Gege masih bertanya, sedangkan kamu sudah tau jawabannya..."
Xiao Chen menggaruk kepala sambil tertawa canggung, "Hahaha... Maaf, maaf. Kalau begitu, biar aku ambil alih dari sini." Xiao Chen menepuk pelan pundak Mue Lian, lalu berjalan mendekati serigala hitam yang sekarang berjarak beberapa puluh meter darinya.
Three-Eyed Wolf menggeram ketika melihat Xiao Chen berjalan mendekatinya, kuku-kukunya yang tajam mulai diperlihatkan dan dia bersiap untuk menerkam manusia itu kapan saja.
Xiao Chen sendiri tersenyum tipis lalu berhenti melangkah setelah keduanya hanya dipisahkan beberapa meter saja, "Apa kamu mengerti bahasaku?"
Xiao Chen menggunakan sebuah bahasa yang hanya bisa dimengerti oleh para makhluk buas saja, dan tentu saja itu membuat Three-Eyed Wolf terkejut, "Mustahil... Bagaimana kau bisa mengerti bahasa monster?!" Three-Eyed Wolf melebarkan mata.
"Mempelajari bahasa monster bukanlah hal yang mustahil dipelajari, terlebih lagi untuk aku yang pernah hidup selama ribuan tahun lamanya..." Xiao Chen tersenyum tipis, lalu menatap dengan seksama luka-luka serigala hitam itu, "Kau terluka cukup parah, bagaimana caramu untuk menyembuhkannya?"
Three-Eyed Wolf menyipitkan mata, "Apa pedulimu manusia sialan! Luka yang kudapatkan ini berasal dari bangsa kalian!" Ucapnya sambil menggeram marah.
Fang Lin terdiam sejenak sebelum kembali berkata, "Tidak semua manusia itu sama, lagipula hewan buas sepertimu tidak ada bedanya dengan manusia karena suka memburu makhluk hidup lainnya..."
Three-Eyed Wolf mendengus kencang dan berniat untuk menerkam manusia di depannya, belum sempat itu terjadi ia langsung dibuat tunduk oleh aura yang merembes keluar dari tubuh Xiao Chen.
"Kau..." Nafas Three-Eyed Wolf memburu karena mengetahui kalau itu adalah aura seorang Immortal, "Sialan! Apa yang kau inginkan?!"
Tubuh Three-Eyed Wolf bergetar ketakutan, pikirannya mulai kacau karena jalan menuju kematiannya seakan sudah terlihat.
"Keinginan aku? Tidak sulit, aku hanya mau membuat kontrak denganmu..."
"Kontrak? Apa maksudmu kontrak budak?!" Three-Eyed Wolf menggertakkan gigi, ia mempunyai kenangan buruk tentang hal itu.
Xiao Chen menggeleng pelan, "Bukan kontrak budak, tapi kontrak darah. Kita berdua akan menjadi rekan yang bisa saling melindungi satu sama lain, apa kau tertarik?"
Three-Eyed Wolf terdiam sejenak, lalu kembali bertanya, "Bagaimana jika aku tidak mau?" Tanyanya sambil bersiap-siap bertarung, ia berpikir kalau Xiao Chen akan membunuhnya jika menolak.
Xiao Chen tersenyum tipis sebelum menarik kembali auranya, "Tentu saja aku akan pergi..." Jawab Xiao Chen santai, lalu melanjutinya, "Tapi, apa kau yakin bisa menghadapi mereka dengan keadaan yang sekarang ini?"
Three-Eyed Wolf yang tadinya sedikit lega langsung mengerutkan alisnya, ia menyebarkan kesadaran spiritualnya dan menemukan kelompok Fu Chen yang sedang bergerak menuju Gua.
"Kau~! Kau menjebakku! Dasar manusia keparat!" Three-Eyed Wolf meraung marah dan dia langsung menyerang Xiao Chen tanpa peduli kalau basis kultivasi manusia itu berada di ranah Immortal.
Xiao Chen sendiri menyambut seluruh serangan serigala hitam itu dengan tangan kosong, "Kau salah paham, aku tidak berada di pihak mereka..." Xiao Chen menggelengkan kepalanya pelan.
"Pembohong! Kalau bukan, bagaimana mereka bisa mengetahui lokasi ini?!" Three-Eyed Wolf menggeram marah.
"Itu karena darah yang keluar dari lukamu memberikan jejak sampai ke sini, dasar serigala bodoh!" Xiao Chen menendang tubuh Three-Eyed Wolf dan membuat serigala hitam itu menabrak dinding Gua.
Duar!
Three-Eyed Wolf memuntahkan darah segar, wajahnya langsung pucat dan pandangannya perlahan buram. Sebelum pingsan, dia menemukan Mue Lian yang sedang berlari menghampirinya dengan raut wajah panik.
"Chen Gege! Apa yang kamu lakukan?!"
Mue Lian berdecak kesal lalu menghampiri Three-Eyed Wolf, ia kemudian mengalirkan Qi-nya dan berusaha untuk menutup luka-luka di tubuh serigala itu.
Xiao Chen sendiri sedikit panik melihat Mue Lian kesal, "Maaf, aku lupa untuk mengendalikan kekuatanku..."
Xiao Chen tertawa canggung sambil berjalan menghampiri, sedangkan Mue Lian hanya diam dan fokus menutup luka serigala hitam dengan Qi-nya.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Xiao Chen ketika sampai.
"Cukup buruk... Jika tidak menyembuhkannya dengan segera, dia akan mati." Jawab Mue Lian dengan raut wajah serius.
Xiao Chen kembali menggaruk kepalanya dan berbalik menatap mulut Gua, tidak lama setelah itu kelompok Fu Chen muncul dengan nafas yang sudah memburu.
"Sudah kuduga kau ternyata ingin merebut buruan kami!" Salah satu teman Fu Chen berteriak marah, aura Qi Foundation bintang 7 merembes keluar dari tubuhnya.
"Ayo kita tangkap dua orang itu!" Timpal satunya lagi sambil mengeluarkan sebilah pedang dari sarungnya.
Fu Chen sendiri hanya diam, matanya kemudian mengarah ke tempat Three-Eyed Wolf yang tidak sadarkan diri, "Apa yang sedang dia lakukan?" Batin Fu Chen bertanya-tanya saat melihat Mue Lian sedang mengalirkan Qi ke dalam tubuh serigala hitam itu.
"Maju~!"
Teman dari kelompok Fu Chen berteriak lantang, dia melesat maju dan diikuti oleh kedua orang lainnya.
"Dasar bodoh, apa yang mereka lakukan?" Fu Chen berdecak kesal, dia mau tak mau ikut maju sambil mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya.
Xiao Chen sendiri menghela nafas pendek, dan aura Immortal keluar dari tubuhnya. Kelompok Fu Chen langsung terjatuh ke tanah ketika merasakan sebuah tekanan yang menimpa tubuh mereka.
"Apa-apaan?!!" Raut wajah Fu Chen menjadi pucat pasi, matanya bergetar saat melihat tatapan dingin Xiao Chen.
Ketiga teman Fu Chen lainnya sudah pingsan sedari tadi, mereka bahkan tidak sempat bereaksi setelah terjatuh karena aura tersebut.
"Oh, hebat juga kau masih bisa sadar..." Xiao Chen tersenyum tipis, lalu melangkah maju mendekati mereka berempat.
Nafas Fu Chen tertahan melihatnya, ketika Xiao Chen sudah beberapa meter di depannya, ia langsung menangis dan memohon ampun.
"Tidak tuan! Jangan bunuh aku!" Suara Fu Chen bergetar hebat, "Kami akan membiarkan anda memiliki serigala itu! Tapi tolong biarkan kami hidup! Saya bersumpah tidak akan menyinggung anda lagi, Tuan!"
Fu Chen benar-benar merasa ketakutan sekarang, bahkan ia hampir kehilangan kesadarannya karena saking takutnya.
"Tidak ada yang ingin membunuhmu, aku melakukan ini agar kalian kehilangan kesadaran saja..." Xiao Chen berkata sembari menarik aura Immortalnya, "Tapi, ada sesuatu yang kutanya darimu."
Fu Chen sedikit melebarkan mata sebelum menghela nafas panjang, setidaknya ia tau kalau nyawanya selamat kali ini, "Tanyakan apa saja, saya akan menjawabnya sebisa mungkin!" Balas Fu Chen sedikit terbata-bata.
"Bagus, tapi sebelumnya kau berdiri dulu..." Ucap Xiao Chen, dan Fu Chen langsung mengangguk patuh.
Setelah melihat pemuda sepantarannya itu sudah berdiri, Xiao Chen tersenyum tipis, "Apa kau mempunyai pil penyembuh?" Tanya Xiao Chen, lalu melanjutinya, "Ah, iya. Tenang saja... Aku tidak akan merampasnya, tapi membeli itu dengan uang."
"Pil penyembuh?" Fu Chen terdiam sejenak mendengarnya.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
langsung bantai ajha.. kan sudah tau mereka pengguna pil iblis
Sudah berapa klan dan kelompok bandit yang dia bantai tapi cincin penyimpanan dari Patraknya kenapa ngak diambil.... /Shy/