NovelToon NovelToon
Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy lila lalala

Sania terlahir dari keluarga sederhana, Ia merupaka anak ke 2 dari 3 bersaudara. kakaknya bernama rena dan adiknya bernama hani, perlakuan ibunya sangat buruk kepadanya. tidak seperti kepada saudara saudaranya.dinikahi oleh seseorang yang sangat tampan dan baik hati juga kaya harta itu bukanlah salah satu mimpinya, tapi tuhan berkendak lain......
ikuti perjalanan hidup sania..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy lila lalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karyawan gilang budrek

Setelah kurang lebih 15 menit. Miko dan sania pun sampai di depan gedung tinggi yang bertuliskan RHJ corp. Seperti biasa miko menyerahkan kunci mobil pada security dan masuk perusahaan bersama dengan sania. Yang mana miko berada di belakang sania. Sebagian pegawai di perusahaan gilang sudah tahu jika sania adalah istri pemilik RHJ corp. Tapi banyak juga yang belum tau wajah asli sania.

Sesampainya di lobi mereka langsung menuju lift khusus para petinggi perusahaan. Saat pertama kali ke kantor gilang memang sania sangat kagum. Sania fikir dia sedang mimpi. Tapi tidak dengan sekarang, karena memang sania sudah sering ke kantor gilang.

Lift pun berhenti di lantai 42 dimana seorang. Gilang putra rahardja sedang memaki seseorang.

"Laporan macam apa ini yang kamu kasihkan ke saya. Nggak ada yang benar satu pun, sana bawa balik dan perbaiki" bentak gilang pada manager pemasaran

"iya tuan maafkan saya" ucap manager pemasaran dengan badan gemetar karena ketakutan, pasalnya semarah marahnya gilang tidak pernah sampai seperti ini.

Sania dan miko yang berada di depan ruangan gilang pun mendengar hal itu karena memang pintunya sedikit terbuka, sania seketika mematung saat mendengar amukan gilang. Tapi tidak dengan miko,karena memang belakangan ini gilang sering marah marah.

" Miko apa yang terjadi..?" tanya sania khawatir

"Seperti itulah nyonya. Perlakuan tuan gilang akhir akhir ini." jawab miko

"Nggak mungkin lah mik. Mungkin memang orang itu salah jadi mas gilang marah marah seperti itu." ucap sania tidak percaya dengan jawaban miko

"Nyonya tunggu disini saja sampai manager pemasaran itu keluar, dan kita tanya apa salah dia sampai tuan gilang marah seperti itu." ide miko untuk meyakinkan sania

Didalam ruangan gilang, manager pemasaran sedang membereskan berkas yang berserakan akibat dibanting oleh gilang. Setelah selesai. Ia pun pamit untuk kembali ke ruangannya.

"Saya permisi tuan." ucap sang manager dengan membungkukkan badan

"iya . Cepat bereskan semua berkas itu dan jangan lupa tutup pintunya..!" ucap tegas gilang

"baik tuan"

Manager pemasaran pun berjalan hendak keluar pintu ruangan. dan tak lupa ia menutupnya dengan rapat. Saat didepan pintu ia pun terkejut karena ada miko dan sania di sebelah kiri pintu ruangan gilang.

"Mari pak miko, Mari nyonya sania." sapa manager pemasaran dengan sopan..

"Sebentar pak alex jangan pergi dulu, ada yang mau saya tanyakan.!" ucap miko yang menghentikan niat pak alex untuk kembali keruangannya.

"Iya pak.. Silahkan..?"

"Saya sudah mendengar kegaduhan yang ada di dalam. Apa kesalahan yang bapak buat, sehingga tuan gilang marah seperti itu...?" tanya tegas miko

"Maaf tuan saya lupa memberi tulisan tanggal terbit pada laporan ini." ucap pak alex ragu

"Boleh saya lihat...?" pinta miko

"Silahkan tuan." ucap pak alex dengan meyerahkan laporannya kepada miko

"Silahkan nyonya lihat. Benar kan apa yang saya bilang..!" ucap miko sambil menunjukkan laporan manager pemasaran kepada sania

"Iya mik saya percaya. Kalau gitu saya kedalam dulu" putus sania

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu sania langsung masuk. Karena memang gilang melarang sania mengetuk pintu.

"Keluar dan ulangi lagi, sejak kapan kantor saya mengizinkan masuk seseorang kedalam ruangan tanpa mengetok pintu." ucap tegas gilang tanpa melihat siapa yang datang

"Iya tuan akan saya ulangi lagi." ucap sania menirukan bawahan gilang

"Ahhh ternyata istriku.. nggak usah ya sayang. Maafkan aku, sini istriku aku mau peyukk, aku kangen sama kamu istriku." terkejut gilang saat tau yang masuk adalah sang istri tercinta. Gilangpun berdiri dan memeluk erat sania.

"Katanya disuruh keluar lagi." goda sania

"Sayang... orang orang disini pada bikin emosi dari tadi pagi. Dan kamu obat emosiku satu satunya, kamu disini aja yah sampai jam pulang." rengek gilang yang memang sangat manja jika disamping sania

Sania dan gilang duduk disofa yang ada dirungan tersebut, dengan gilang yang selalu memainkan rambut sania sambil menciuminya..

"Mas udah.. Geli tau aku liatnya, sini kita makan siang dulu..!" perintah sania kepada gilang

"nggak mau. Maunya di suapin" ngambek gilang seperti anak kecil

"oke aku suapi, tapi ada satu syarat bisaa..?" Akal sania sambil menata menu makan siang di meja

"Apapun itu aku turuti sayang,, asal kamu suapi aku.." jawab gilang masih dengan memainkan dan menciumi rambut sania.

"Mas gilang kenapa memecat kepala OB..?" tanya sania

"dia nggak becus bikin kopi. Masak kopi kok rasanya manis kayak teh." ucap santai gilang

"Mas.. Kan bisa diperbaiki takaran gulanya, kan bisa minta buatin lagi, kenapa kok dipecat." bujuk sania

"males aku.. Yaaa pengen aja pecat orang." ucap gilang dengan ekspresi yang sama dan dengan aktifitas yang sama

"Aku suapi.. tapi tolong ya cabut keputusan kamu." tawar sania

"kok kamu tau aku pecat orang, pasti miko ya yang beritahu, dasar manusia ember. Jomblo kok banyak tingkah." sinis miko

"Ya kasian kan mas. Ibu itu kan juga punya anak yag perlu di hidupi. Ayo sini Aaaaa." bela sania sambil menyuapkan makanan ke mulut gilang.

"Iya nanti aku suruh miko buat panggil OB itu untuk kerja lagi." putus Gilang."

Akhirnya gilang makan siang dengan disuapi sania. Tapi sejak sania disana gilang tidak melepaskan tangannya dari rambut sania, sampai selesai makan siang..

"Mas kenapa sopir yang biasa antar aku cutinya lama sekali. Kan kasian miko harus ninggalin kerjaan karena menjemputku." protes sania

"Nggak tau. Ya biarin miko yang jemput kamu kan disini dia juga bekerja. Udah jangan peduliin dia." ucap gilang yang hanya dijawab anggukan oleh sania.

"Mas besok kan hari resepsi pernikahan hani, kita enaknya datang apa nggak..?" bingung sania

"kamu inginnya gimana sayang. kalau datang ya datang. Kalau nggak ya kita bisa liburan tipis tipis." jawab gilang dengan santai

"yaudah kita datang aja yok mas. Aku mau kasih uang ke bapak. Aku kasihan ke bapak mas. Siapa yang urus beliau sejak aku pergi dari rumah." usul sania

"Yaudah aku temani kamu. Tapi maaf ya aku hanya bisa nyusul, karena ada pertemuan sampai jam 7 malam. Nanti kamu kesana biar diantar miko." putus Gilang

"Oke mas." ucap sania sambil mengacungkan jempol.

Setelah percakapannya dengan sang istri. gilang pun melanjutkan pekerjaannya.dan sania yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba pintu diketuk dari luar..

"Masuk..." perintah gilang

"permisi pak ini laporan bulanan, Dari departemen keuangan. Ucap manager keuangan."

"oke sebentar saya Revisi dulu." Ucap gilang sambil membuka laporan tersebut

"Ini dihalaman 2 ada yang ganjal. Coba kamu perbaiki." ucap gilang dengan baik.

Sania yang melihat hal tersebut langsung memelototkan bola matanya. Karena jelas jelas kesalahannya lebih besar yang ini daripada sebelumnya tapi kenapa yang sebelumnya Gilang marah marah sampai seperti itu. Terus yang ini malah adem ayem biasa aja.

"*Wah ada yang nggak betul ini. aku kasih tau miko aja lah.*" ucap sania dalam hati. Iapun langsung memberitahu miko lewat aplikasi chat.

" Udah hanya itu saja yang menurut saya agak mengganjal. Jadi kmu perbaiki ulang saja."

"Baik pak terima kasih, kalau gitu saya permisi. Mari nyonya." pamit manager keuangan kepada gilang. dan tak lupa dia juga berpamitan kepada sania.

Selang beberapa menit miko membalas pesan sania.

""kalau gitu nyonya harus ikut tuan gilang kerja setiap hari. Guna melancarkan kestabilan SDM di perusahaan ini."" isi balasan pesan dari gilang

Sania yang membaca pesan itupun, langsung mengerutkan keningnya sambil berkata dalam hati.

"*Ada-ada saja miko ini. Terus aku disini harus duduk sepanjang hari di sofa ini. Nggak mungkin dong yaaa. Tapi kasihan juga karyawan mas Gilang kalau harus kena semprot setiap hari. Yang ada mereka budrek trus resign*" pikir sania.

🔥🔥Emang beda yaa. Kita kalau gabut ya baca novel, kalau gilang yang gabut pecat karyawan... Kegabutan sultan emang beda🤭

🔥🔥apakah sania akan ikut kerja gilang seperti usul dari miko, atau dia akan memberikan sedikit nasehat kepada gilang.? Author juga tidah tauuu..

Maaf ya teman teman baru bisa update.

Selalu dukung author

Jangan lupa.like.komen,vote🌹

1
Jhonson Tjahyadi
lanjut
mommy lila lalala
sangat baik dan tidak membosankan
Masrukhah Joe
hamil simpatik
mommy lila lalala: Hahahaha semoga aja ya kak🤭
total 1 replies
Masrukhah Joe
ojol
Eu Angel Lie
bagus bgt
Eu Angel Lie
turut berduka cita thor yang semangat/Angry/
mommy lila lalala: makasih kal
total 1 replies
Eu Angel Lie
huaaaaa g punya uang petingkah wkwkwkwwkwk
Eu Angel Lie: /Silent//Grimace//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm/
mommy lila lalala: emang ya bu retno banyak tingkah/Facepalm/
total 2 replies
Eu Angel Lie
g usage d pinhemin wiwkwwk
mommy lila lalala: iya ya biar kapok🤣🤭
total 1 replies
Edana
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
mommy lila lalala: makasih ya kak🙏🤗
total 1 replies
Amiichan206
Gemesin banget nih!
mommy lila lalala: makasih kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!