Dinikahkan karena kesalahan satu malam membuat Valerie membenci Edgar yang telah meniduri nya sehari sebelum pernikahan nya dengan Dion sang kekasih
"Sebesar itu kah kamu membenci ku Val?"
"Kamu yang sudah menghancurkan pernikahan ku dengan kekasih ku, jangan harap aku akan mencintaimu Ed!"
Jangan lupa tinggalkan like, vote, subscribe atau memberi komentar saran dan kritik dengan senang hati author terima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Khawatir
Keesokan harinya, Valerie memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya setelah tadi pagi dirinya diomeli habis-habisan oleh Dady-nya karena membolos kemarin. Kini dirinya tengah dalam perjalanan pulang menuju rumahnya dengan menggunakan mobil mewah milik nya.
Sebenarnya, ia pulang bukan karena dimarahi oleh Dady-nya, tapi memang karena Valerie ingin pulang saja ke rumah tempatnya tinggal saat ini. Rumah yang kini ia dan 'pria itu' tempati. ya, pria yang dimaksud adalah Edgar.
Semenjak tinggal bersama pria itu, perasaan Valerie menjadi campur aduk dan tak menentu. Entah kenapa setiap kali Edgar menunjukkan wajahnya dan memberi perhatian padanya, Valerie selalu merasa kesal dan marah. Namun, saat pria itu pergi dinas dan jauh darinya, Valerie justru merasa kosong dan aneh, seolah-olah seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.
Mungkin karena itu juga kehadiran Edgar secara perlahan mulai menggantikan bayangan Dion di pikiran Valerie. Bahkan setelah sekian lama tidak saling berkomunikasi kembali dengan kekasihnya itu, perasaan Valerie terhadap Dion pun perlahan mulai memudar. Perasaan yang dulu begitu kuat kini seolah menjadi kenangan yang samar.
Tak terasa, Valerie akhirnya sampai di rumahnya sendiri. Setelah mematikan mesin, ia kemudian membuka pintu mobilnya lalu melangkah keluar. Dengan santai, dirinya berjalan menuju pintu depan rumah. Namun, langkahnya terhenti sejenak ketika matanya menangkap sesuatu yang tampak familiar.
"Itu... mobil Edgar, kan?" gumamnya pelan.
Valerie kemudian segera berlari masuk kedalam rumah dengan tergesa-gesa untuk memastikan bahwa dugaan benar.
Pas sekali saat itu ada seorang pelayan yang tengah lewat didepannya sambil membawa sebuah baskom ditangan nya.
"Kamu!" Panggil Valerie sembari menghampiri pelayan itu.
Pelayan itu kemudian langsung menengok kearah nya dengan cepat "Nyonya?!" Sahut nya terkejut melihat kedatangan nyonya mudanya itu.
Valerie kemudian menepuk bahu pelayan itu sembari mengatur nafasnya yang sedikit terengah-engah "apa... Edgar sudah pulang?" Tanya nya
"Ah, iya nyonya. Tuan sudah pulang belum lama sebelum nyonya datang, ini juga saya akan ke kamar beliau untuk membawakan ini" jawab pelayan itu sembari menunjukkan baskom yang berisi air dengan sebuah kain kecil didalam nya.
"Buat?" Tanya Valerie sembari menaikan sebelah alisnya
"Untuk mengompres Tuan, nyonya. Beliau demam"
"Hah?!" Valerie terhenyak mendengar ucapan dari pelayan nya itu "Demam?" Tanya nya lagi.
"Iya nyonya" angguk pelayan itu.
"Hm...Ka, kalau gitu biar saya saja yang membawakan ini ke kamar nya. Kamu lanjutkan pekerjaan mu yang lain" titah Valerie dan langsung dituruti oleh pelayan itu "ya? Ah baik, nyonya! Kalau begitu ini, hati-hati ini air hangat soalnya, nyonya" ucap nya sembari memberikan baskom itu pada Valerie dengan hati-hati.
"Kalau begitu saya permisi dulu nyonya untuk mengerjakan pekerjaan saya yang lain" sambung nya sembari menundukkan kepalanya dengan sopan lalu pergi meninggalkan Valerie.
Setelah pelayan itu pergi, Valerie segera membawa baskom itu ke kamar Edgar dengan hati-hati. Ia perlahan menaiki anak tangga itu satu per satu hingga sampai di lantai 2 dengan aman, kemudian dirinya berjalan kembali menuju kamar Edgar lalu membuka pintu kamar pria itu secara perlahan tanpa mengetuk nya terlebih dahulu.
Valerie kemudian masuk kedalam kamar itu lalu berjalan mendekat kearah Edgar yang tengah tertidur di atas tempat tidurnya. Wajahnya begitu pucat dengan kedua matanya yang terpejam rapat. Bahkan kening dan lehernya pun basah oleh keringat nya sendiri.
Valerie kemudian meletakkan terlebih dahulu baskom itu diatas nakas, tepat disamping tempat tidur itu lalu perlahan menyentuh kening pria itu dengan lembut.
Dan benar saja, begitu ia menyentuh kening Edgar, dirinya langsung merasakan panas tubuh Edgar yang begitu tinggi. “Panas banget...” gumamnya dengan raut khawatir
Valerie kemudian dengan sigap segera mengambil kain yang berada di dalam baskom itu, lalu memeras nya, setelah itu secara perlahan dirinya meletakkan kain itu diatas kening Edgar.
Edgar, yang merasa terusik saat ada sesuatu yang basah menyentuh kulit wajahnya, perlahan membuka matanya yang terasa berat.
Sesaat Dirinya terdiam saat melihat sosok seseorang yang tak asing dimatanya, Edgar kemudian mengerjapkan-ngerjapkan kembali kedua matanya dengan perlahan sembari mengeryitkan pandangan nya untuk memperjelas pengelihatan nya.
"Val?" Parau nya dengan suaranya yang begitu lemas
Valerie yang saat itu tengah melepas jaket nya karena merasa kegerahan, langsung melirik kearah Edgar ketika mendengar pria itu seperti memanggil nya.
"Anda darimana saj-...!" belum selesai Edgar berbicara tiba-tiba saja jaket milik Valerie langsung melayang kearahnya
Wushhh...
"Aaaaaakhhh, ngapain kamu bangun sekarang!!!" Pekik Valerie dengan wajah yang langsung merah merona
To be continue~
____________________________________________
Maaf ya baru bisa update, soalnya kemaren author lagi sakit🙏😔
smangaaatt🤸🤸🤩
Oh iya satu lagi, jangan lupa like, komen, subscribe, vote, dan kasih ranting ya(aduh malah kebanyakan... kalau gak, like dan komen juga tidak masalah:D) biar author semangat buat namatin karya ini sampai ending, ya! Udah cukup segitu aja sekian terimakasih! bye bye! see you!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🍃