NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Suami Dingin

Meluluhkan Hati Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: DNur

Diajeng Danisa Kusuma Putri, gadis kecil yang memiliki paras ayu khas gadis keraton. Ia adalah cucu dari Budiono Djoyodiningrat. Orang terkaya nomor dua di negara ini. Terpaksa dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang masih memiliki darah biru juga. Ia anak dari orang terkaya nomor satu di negara ini. Bernama Radenmas Nalendra. Putra dari bapak Surya Maheswara dan ibu Ayu Kusuma Putri. Nalendra atau yang sering dipanggil Nalen sangat menentang perjodohan ini. Begitu pun dengan Ajeng, yang sama sekali tidak mengenal laki-laki dingin yang akan dijodohkan kepadanya. Apakah pernikahan ini akan berlangsung? mari kita simak yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Jamu dari Mama

"Kiss dulu sayang." pinta Nalendra.

"Mas Nalen mah selalu gitu, cari...."

Nalendra tak menghiraukan ocehan Ajeng. Dia langsung menyambar bibir Ajeng. Yang tak berhenti bicara itu. Mulut Ajeng bungkam dengan l*matan lembut Nalendra. Ajeng pun sudah mulai mahir membalas ciuman Nalendra.

"Emb, mas..." Ajeng melepas pagutannya.

"Udah mulai pinter ya istriku ini." goda Nalendra.

Sembari merapikan lipstik Ajeng. Ajeng menyembunyikan rasa malu dan wajah merahnya didada bidang Nalendra. Nalendra tersenyum melihat Ajeng yang tersipu malu. Memeluknya dan memberikan rasa kasih sayangnya. Waktu berjalan begitu cepat. Sore tiba, Ajeng dan Nalendra berpamitan untuk pulang.

Diperjalanan Ajeng senang melihat lampu-lampu kota yang mulai menyala. Karena memang jarang sekali Ajeng keluar rumah diwaktu malam. Nalendra yang melihat Ajeng terus tersenyum, ia pun ikut senang.

"Mas, boleh mampir jajan dulu? Disana kaya ada pasar malam. Aku pengen berhenti, sebentaaaarrr aja... Please... Boleh ya..." mohon Ajeng.

"Boleh sayang, sampai kamu puas. Beli apa yang mai kamu beli. Boleh jajan apa aja ya..." jawab Nalendra.

Mendengar jawaban dari Nalendra Ajeng semakin riang. Nalendra memarkirkan mobilnya agak jauh. Karena parkiran yang dekat sudah penuh.

"Nggak papa sayang jalan? Ini lumayan jauh lo..." kawatir Nalendra.

"Nggak papa mas, ayo keburu malam. Ntar mama kawatir." semangat Ajeng.

"Mas udah kabarin mama kok. Kamu tenang aja."

Ajeng pun sedikit berlari, seperti anak kecil. Wajahnya riang dan tanpa beban. Nalendra terus menggenggam tangan Ajeng. Ajeng mulai dari jajanan satu ke jajanan yang lain. Sampai tangan Ajeng tidak muat untuk membawa.

"Udah dulu sayang, ini dimakan dulu ya... Udah banyak loh ini." ingat Nalendra.

"Hehehe... Maaf mas, Ajeng jadi kalap. Ya udah, pulang aja. Ini dimakan dimobil."

"Oke, kamu tunggu sini ya. Mas ambil mobil dulu, kalau kamu ikut kesana nanti kamu capek."

"Enggak capek mas. Kalau lewat sini yang ada macet. Kita cari jalan lain aja ya."

Akhirnya Nalendra mengalah dan mereka kembali berjalan menuju pakiran. Sampai didalam mobil, Nalendra fokus menyetir. Sedang Ajeng fokus dengan jajanannya. Sesekali menyuapi Nalendra.

"Ternyata enak-enak ya..." gumam Nalendra.

"Jangan bilang mas Nalen nggak pernah makan jajanan pinggir jalan?" penasaran Ajeng.

"Emang nggak penah sayang. Ini kali pertama mas main ke pasar malam. Dan jajan, jajanan sebarangan ini."

"Emang CEO nomor satu ini ya... Makanya main jangan ke mall mulu."

Nalendra sudah tak.menjawab lagi. Mereka pun sampai dirumah. Sudah pukul delapan malam. Mereka melewatkan makan malam. Tapi Nalendra dan Ajeng sudah merasa kenyang. Jadi memutuskan untuk langsung mandi dan beristirahat. Nalendra yang sudah selesai mandi. Ajeng juga sudah, dia duduk disofa sembari menonton drakor.

Tok tok tok...

"Iya... Oh mama, kenapa ma?" tanya Ajeng.

"Nalen dimana nduk?" tanya mama.

"Ada diruang kerja ma, mama mau cari mas Nalen?"

"Oh, ini mama bawakan jamu untuk kalian. Diminum ya, biar kalian tambah sehat. Enak kok ini, nggak pait." kata mama.

"Makasi ma, nanti aku kasih mas Nalen juga."

Mama pun berpamitan kembali ke kamar. Ajeng tidak merasa aneh dan curiga. Ia pun langsung meminum jamu dari mama Ayu. Nalendra yang baru saja masuk, melihat Ajeng meminum sesuatu.

"Itu apa sayang?" tanya Nalendra.

"Jamu dari mama mas, ini kamu juga disuruh minum. Kata mama biar sehat." polos Ajeng.

"Jamu dari mama?" kaget Nalendra.

Nalendra langsung curiga dengan jamu pemberian mamanya. Ia pun tidak meminumnya. Hanya Ajeng yang meminum jamu itu. Nalendra yang keluar dari kamar mandi menjadi tambah kaget. Dengan apa yang dilakukan Ajeng. Nalendra langsung mengunci kamar. Karena Ajeng hanya mengenakan tang top dan hot pant.

"Kamu kenapa?" tanya Nalendra panik.

"Mas panas, sentuh akuuu mas..." rancu Ajeng.

"Hei Ajeng, sayang sadar. Hei..."

Ajeng sudah memeluk Nalendra dan mencumbu Nalendra. Mama, jamu apa yang mama berikan ke Ajeng. Gumam Nalendra panik. Karena Ajeng semakin rancu. Nalendra menggendong Ajeng. Dan mengguyur Ajeng dengan air dingin.

"Mas....aaahhh.... Maaass... Dingin. Hangatkan aku mas Nalen."

"Kenapa kamu jadi aneh gini? Makanya kalau mama kasih sesuatu itu jangan langsung diterima aja Ajeng."

"Masss..."

Bukannya malah berhenti, Ajeng malah semakin mendesah. Seperti orang yang haus akan sentuhan. Karena kasihan Ajeng mulai kedinginan. Nalendra memberikan jubah mandi untuk Ajeng. Dan ia berbalik ketika Ajeng melepaskan pakaiannya. Tapi dengan tanpa bus*ana. Ajeng memeluk suaminya dari belakang. Tapi Nalendra sendiri tidak bisa menahan hasratnya.

Sudah sah ini, maaf ya sayang. Nalendra membopong Ajeng, dan menidurkannya di atas ranjang. Ajeng sudah rancu dan hanya berbalut selimut. Ia membuka kancing baju Nalendra satu persatu. Nalendra membiarkan apa pun yang dilakukan Ajeng. Sampai Ajeng meninggalkan beberapa jejak ditubuh Nalendra. Dan malam ini menjadi malam pertama mereka berdua.

Setelah Ajeng selesai dengan aktifitasnya kini giliran Nalendra. Nalendra membawa Ajeng kedalam kungkungannya. Nalendra memberikan sentuhan lembut disetiap inci tubuh Ajeng. Ajeng pun meloloskan lenguhannya. Yang membuat Nalendra semakin bergairah.

Malam panjang telah mereka lalui bersama. Ajeng terlelap tidur setelah dipakaikan baju oleh Nalendra. Nalendra hanya mengambilkan. Ajeng yang memakai sendiri. Nalendra hanya berdoa semoga besok pagi. Ajeng sadar, dan tidak marah kepadanya. Karena malam ini, Nalendra sudah merenggut mahkotanya.

Pagi telah tiba, Ajeng bangun meregangkan otot-ototnya. Yang terasa sangat lelah sekali. Karena tadi malam, Nalendra tidak hanya sekali menyemburkan benihnya ke rahim Ajeng. Ajeng terkejut ,karena dia hanya memakai yang top dan hot pant.

"Selamat pagi sayang." ucap Nalendra.

"Mas Nalen, pasti mas ya yang ngelakuin ini semua?" tanya Ajeng.

"Lebih tepatnya kamu yang memulai." jawab Nalendra santai.

"Kok aku, emang aku kenapa?" tanya Ajeng bingung.

"Jangan bilang kamu lupa sayang. Liat ini, ulah kamu semua ini." jujur Nalendra.

Ajeng langsung bersembunyi dibalik selimut. Yakin aku yang ngelakuin itu semua. Pertanyaan Ajeng dalam hati.

"Jadi tadi malam kita begituan mas?" tanya Ajeng.

Nalendra mengangguk dan meninggalkan Ajeng. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Ajeng menyiapkan baju Nalendra diruang wadrobe. Ajeng mengingat semua kegiatan semalam. Ia bergidik merinding mengingat kelakuannya yang begitu brutal.

"Makasi ya sayang..." ucap Nalendra.

"Bajunya udah aku siapin mas,a lu mandi dulu." Ajeng merasa malu.

Ajeng pun masuk ke dalam kamar mandi. Ia segera mandi dan bersiap untuk pergi kuliah. Saat sarapan Ajeng tak banyak bicara. Kalau ditanya hanya menjawab sepatah dua patah kata. Nalendra jadi takut sendiri, kalau istrinya ini marah sama dia. Padahal, Ajeng sangatlah malu menghadapi Nalendra.

1
Iges Satria
guntur support nih /Heart/
Iges Satria
nah kan percaya sama penelpon yg ga dikenal
Iges Satria
jelaskan mas nalen jangan sampai ajeng terpengaruh. cari tau siapa yg telah menerima ajeng
Iges Satria
ayo fran, jangan dipandang aj... kalau suka langsung tembak dan lamar aj
Iges Satria
oh co cweet /Heart//Rose/
Dnur
belum bisa update lagi🙏🙏🙏 naskah yang mau q up hilang kak, jadi harus ngetii dari awal lagi😭😭😭
Iges Satria
ndedih akunya mas nalen mau pergi tp tenang ajeng banyak yg menemani dan sayang ( nanti mas nalen pulang gi kok ) masalah kesya, banyak yg jaga kamu tenang saja, kita singkirkan wanita itu
Iges Satria
senangnya jadi keluarga Ajeng yg saling menyayangi ga ada iri dan dengki " keluarga kaya yg jadi panutan /Good//Heart/ "
Iges Satria
co cweettt /Heart//Heart/
Iges Satria
dah elah duren nih wkwk
Iges Satria
jodohnya arum nanti fran ya thor wkwk
Iges Satria
peluk sayang dong
Iges Satria
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Dnur: terima kasih suportnya kaka☺️🙏
total 1 replies
Iges Satria
kesya kamu cari mati dg mempunyai gusik nalen dan ajeng.. kamu tau siapa keluarga mereka kan? kamu sendiri nanti akan menyesal senjata makan tuan kamu
Iges Satria
hilang dibawa jelang keysamu biar diganti cerianya ajeng /Heart/
Iges Satria
dah ada rasa masnya ajeng wkwk
Iges Satria
bahagianya Ajeng punya keluarga seperti guntur dan alumni yg dianggap saudara krn kebaikan mereka /Heart/
Iges Satria
sumpah ajeng mah manjur
Iges Satria
baru sadar ya nalen
Iges Satria
tuh kan baru seminggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!