NovelToon NovelToon
CEO DINGIN PILIHAN PAPA

CEO DINGIN PILIHAN PAPA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aida Fahmi

Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..



HAPPY READING🙌🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Liam

"Hsst aww sakit sekali."Rintih Ilea.

Pagi ini Ilea terbangun dari tidurnya setelah pertempuran panas dengan Liam tadi malam. Ia merasakan nyeri di bagian intinya, ini akibat permainan Liam yang sangat agresif.

"Duh Liam kemana ya." Ilea mencari sang suami yang tak berada di dalam kamar.

Ia mencoba bangkit untuk kekamar mandi, namun saat ingin menggerakkan kakinya ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian intinya. Dia dapat melihat bagian itu lecet dan sulit untuk digerakkan.

"Hiks hiks hiks, mama sakit sekali tolong Ilea." Tangis Ilea.

"Ceklek" Saat yang bersamaan pintu kamar terbuka dan terlihat liam masuk kedalamnya. Ia terkejut saat melihat Ilea menangis di tempat tidur. Dengan cepat Liam menghampiri istrinya itu takut jika ada sesuatu yang terjadi.

"Sayang kau kenapa menangis? Ada apa cerita padaku." Ucap Liam dengan nada khawatirnya.

"Pake nanya ada apa lagi, ini semua karena ulahmu makanya aku begini." Gerutu Ilea sambil menangis.

"Apa salahku, apa karena aku meninggalkan mu sendirian? Maaf sayang aku habis lari pagi tadi keliling kompleks." Jelas Liam sambil mengelus kepala istrinya.

"Bukan karena itu, lihat ini karena ulahmu aku tak bisa berjalan." Ilea menunjuk ke area intinya.

Liam seketika paham maksud pembicaraan Ilea. Ia merasa bersalah telah membuat Ilea seperti itu, Jujur saja Liam sangat bersemangat melakukannya semalam.

"Sayang maafin aku, sakit sekali ya? Apa perlu aku panggilin dokter untuk memeriksa mu?" Tanya Liam.

"Tidak perlu, aku hanya ingin ke kamar mandi tolong aku." Pinta Ilea.

Liam segera menggendong tubuh mungil Ilea ala bridal style menuju kamar mandi, ia dapat melihat wajah Ilea yang sangat cantik dari dekat. Dengan gemas ia mencium pipi Ilea sebelum menurunkannya.

"Cup." kecupan itu membuatnya mendapat tatapan sinis dari Ilea.

"Istri sudah kesakitan begini masih juga cari kesempatan dalam kesempitan."Kesal Ilea.

"Hehe maaf sayang." Ucap Liam Sambil menurunkan Ilea perlahan dari pelukannya.

"Tunggu sini." Ujar Ilea lalu menutup pintu kamar mandi.

"Mau aku bantuin juga gak?" Sahut Liam dari balik pintu.

"Tidak perlu."

Ilea berhati-hati saat ingin membuang air kecil, bahkan saat area intinya terkena air seni rasanya begitu perih dan tak tertahankan. Ilea berusaha menahan tangisnya, ia segera membasuh dan membersihkan kewanitaan nya. Setelah selesai ia berjalan dengan perlahan membuka pintu kamar mandi dan mendapati Liam yang masih setia menunggu.

"Sudah selesai? Mari aku bantu." Liam dengan sigap menggendong istrinya dan membawa Ilea kembali ke kasur.

Ilea hanya diam dan merasakan perhatian Liam yang sangat luar biasa kepadanya. Ia tak mengira bahwa pria dingin seperti Liam memiliki hati yang lembut.

"Kau istirahat saja ya, jangan terlalu banyak bergerak aku akan membelikan mu sarapan. Tunggu di sini." Ucap Liam sembari mengambil jaketnya dan kunci motor.

"Aku ingin bubur ayam yang pedas.". Tutur Ilea.

"Baiklah sayang kau tunggu di sini ya."Ucap Liam sambil mencium kening Ilea lalu keluar.

Saat keluar rumah Liam bertemu dengan sang mama yang sedang menyapu halaman. Alena yang heran melihat penampilan Liam segera bertanya.

"Kau mau kemana nak pagi-pagi begini?" Tanya Alena, ia menghentikan kegiatannya sejenak.

"Liam ingin cari bubur ayam untuk Ilea ma." Ucap Liam.

"Tumben sekali, biasanya Ilea selalu sarapan masakan mama." Alena mulai penasaran.

"Ilea sedang tidak enak badan, dia pingin bubur jadi Liam cari untuknya." Jelas Liam.

"Hah terus sekarang Ilea dimana, kenapa tak bilang dengan mama biar mama masakin sup untuk nya." Sahut Alena dengan panik.

"Dia cuma demam ringan saja ma, ini Liam sekalian ke apotek untuk beli obat. Yasudah Liam pergi dulu ya ma." Ucap Liam ia menyalami tangan sang mama sebelum pergi.

"Iya hati-hati ya nak."

Deru motor Liam mulai menjauh dari pekarangan rumah. Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menelusuri setiap sudut kota untuk mencari bubur ayam permintaan istrinya.

Sementara itu, Alena bergegas masuk kerumah untuk memastikan kondisi Ilea. Ia membawa teh hangat untuk menantu nya.

"Tok..tok..rok.." Pintu diketuk.

"Ilea boleh mama masuk sayang?" Tanya Alena dari luar kamar.

"Boleh ma silahkan masuk, gak Ilea kunci kok." Sahut Ilea.

Alena masuk dan benar saja ia melihat Ilea terbaring lemah di tempat tidur, wajahnya terlihat pucat dan badannya panas.

" Sayang kau kenapa, badanmu panas sekali." Ucap Alena cemas.

"Ilea cuma gak enak badan aja ma. Mama gak perlu cemas begitu." Sahut Ilea sambil tersenyum.

"Bagaimana gak cemas menantu kesayangan mama sakit begini. Ini minum dulu teh hangatnya." Sambung Alena memberi teh hangat kepada Ilea.

"Terima kasih ma." Ilea mulai meminum teh itu dengan perlahan.

"Sebentar ya mama ambilin kompres dulu, supaya panas mu turun." Alena bangkit dan beranjak untuk mengambil alat kompres.

"Duh perhatian banget mama mertuaku, andai aja dia tahu kalau ini ulah anaknya sendiri." Ucap Ilea dalam hati ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Tak berselang lama Alena kembali membawa semangkok air dan kain untuk mengompres Ilea. Dengan telaten ia merawat Ilea seperti anak sendiri. Semua perhatian nya ia curahkan kepada Ilea.

"Setelah ini kau istirahat saja ya jangan banyak gerak, tunggu Liam sampai datang. Mama akan buatkan sup untukmu." Ucap Alena.

"Terima kasih ma, mama perhatian banget udah kayak mama kandungku sendiri." Jawab Ilea terharu.

"Kau sudah mama anggap seperti anak sendiri jadi semua tentangmu mama harus perduli. Oh iya apa perlu mama memberi tahu orang tuamu?" Tutur Alena.

"Tidak perlu ma, nanti yang ada mereka kepikiran. Lagian Ilea cuma demam biasa aja kok." Sahut Ilea.

"Ya sudah kalau begitu mama keluar dulu ya mau masak sup untukmu." Ujar Alena lalu keluar dengan peralatan kompres yang tadi di bawanya.

Ilea hanya menatap kepergian mama mertuanya sambil terbaring lemah di tempat tidur. Saat di rasanya bosan ia memainkan ponselnya dan melihat banyak notif pesan masuk dari Megan. Sangking sibuknya ia sampai tak sempat untuk membuka ponsel.

"Sorry gan baru bales aku baru pegang ponsel." Ilea membalas chat dari Megan.

"Wah parah, baru di balas sekarang mentang-mentang udah punya suami jadi lupa ya." Balas Megan.

"Gak gitu gan kemarin aku sibuk bantuin mama mertua ku jadi gak sempat buka ponsel."

"Owh iya deh, lalu kau kapan masuk kuliah? Jangan lama-lama dong cutinya aku rindu." Balas Megan dengan emoticon terharu.

"Ciee ada yang rindu nie. Mungkin luka aku baru masuk gan." Balas Ilea.

Mereka terus berbalas pesan, hingga bersamaan Liam masuk ke kamar membawa sekantor bubur ayam dan obat untuk Ilea. Ia melihat istrinya yang asik dengan ponsel dan tersenyum sendiri .

"Hayo chatan sama siapa itu senyum-senyum sendiri." Sindir Liam.

"Eh sayang sudah pulang, aku chatan sama Megan dia tanya aku kapan masuk kuliah." Jelas Ilea lalu meletakkan ponselnya .

"Benarkah? tidak dengan mantanmu itu kan?"

"Mulai deh, sudah sini mana bubur ku." Ucap Ilea dengan antusias, ia sudah tak sabar menyantap bubur ayam kesukaannya.

"Baik tunggu sebentar ya." Ucap Liam.

Dengan perhatian Liam menuangkan bubur itu ke mangkuk dan menyuapi Ilea. Ia dapat melihat raut wajah Ilea yang lelah dan matanya yang sendu. Ia merasa bersalah, oleh karena itu ia akan merawat Ilea satu harian full.

Jangan lupa berikan dukungan berupa like, komen dan subscribe.❤️

Serta tinggal kan jejak di kolom komentar ya.🤗

1
EMP Official
aku like, komen, & subscribe y thor 🤗🙏
Fikri Rizki
wah langsung terpesona ga tuh/Facepalm/
Fikri Rizki
habis mukanya lelus kok menangis?
Fikri Rizki: lesu maaf salah ngetik /Facepalm/
total 1 replies
Fikri Rizki
mampir hanya komentar aja jangan boom like kan?
Fikri Rizki
terima ga tuh dia?
Fikri Rizki
berarti judulnya dipaksakan?
Fikri Rizki
emang bapak kamu bisa candaan /Facepalm/
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚢𝚊...


🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Sunshine🤎: maksih Bu🥰
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙻𝚒𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚋𝚐𝚐𝚒𝚕 𝙳𝚒𝚘𝚗 𝙾𝚖?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚘𝚘𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞
Sunshine🤎: enggak buk mksdnya itu nuturkan dirinya sendiri ke Dion
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 2 𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚞𝚕𝚞



🌹🌹.....
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚝𝚊𝚐 𝚓𝚍 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚊 (,) 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 (") 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝. 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚝𝚒𝚔 (.)
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗
Sunshine🤎: dialog aksi itu yang seperti apa bu
total 4 replies
Bilqies
🐠🐠🐠🐠🐠 bakar untuk makan siang+update
Bilqies
mulutmu, gak bisa kali ya di filter
Bilqies
nah loh kena tuh
Bilqies
udah salah masih aja berkilah
Bilqies
itu Krn ulahmu sendiri
Bilqies
🌹🌹🌹 + update
aku udah baca sampai sini thor
Sunshine🤎: thanks🥰
total 1 replies
Bilqies
ayo terus hajar, paling suka liat adu jotos kek gini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunshine🤎: waduh malah senang ini, masa harus buat Liam dan Alex adu jotos Mulu😭😂
total 1 replies
Bilqies
aku tunggu Liam
Bilqies
sakit karena kalian pergi meninggalkan Mommy Alena
Sunshine🤎: yupss benar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!