NovelToon NovelToon
La Tahzan

La Tahzan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:246.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: poppy susan

Sekuat apa pun aku bertahan, nyatanya aku tidak bisa sekuat itu," ucap Vira.

Dunia Vira seakan runtuh saat tahu jika suami yang sangat ia cintai sudah menikah siri secara diam-diam dengan sahabatnya sendiri. Faktor belum dikaruniai keturunan yang membuat Yusuf tega mengkhianati cinta Vira.

Akankah Vira bertahan dengan pernikahannya atau kah memilih menyerah dan melanjutkan hidup sesuai takdir yang sudah dituliskan oleh Allah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Pulang Kampung

Mia sangat terkejut melihat pipi kiri Vira yang memerah. “Ya Allah Vira, kamu tidak apa-apa 'kan? Aku dengar kamu tadi ada yang melabrak?” seru Mia.

“Aku tidak apa-apa kok,” sahut Vira seadanya.

“Sebenarnya wanita itu siapa? Jangan bilang apa yang diucapkan wanita itu benar, kalau kamu mendekati suami dia?” Mia merasa penasaran.

“Maaf Mia, aku belum bisa bercerita kepadamu tapi yang jelas, apa yang diucapkan wanita itu semuanya tidak benar dan aku bukan wanita seperti yang dituduhkan oleh dia,” sahut Vira.

“Syukurlah, soalnya aku juga tidak percaya dengan gosip itu,” seru Mia.

Selama ini Vira memang merahasiakan identitasnya, dia tidak mau semua orang tahu mengenai masa lalunya. Tiba-tiba ponsel Vira bergetar, pertanda ada notif pesan masuk. Vira membuka pesan itu dan ternyata Kalila yang mengirim pesan.

“Astagfirullah, apa-apaan dia pakai mengancam aku segala.” Kalila mengancam Vira, jika tidak menjauhi suaminya, dia akan datang lagi ke kantor tempat Vira bekerja dan akan mempermalukan Vira.

***

Sore ini seperti biasa, Vira pulang dengan menggunakan taksi. Sesampainya di kontrakan, Vira terkejut dengan kehadiran Yusuf di depan kontrakannya. Yusuf tersenyum dan segera menghampiri Vira.

“Mas tahu dari mana kontrakan aku?” tanya Vira.

“Tidak ada yang tidak aku ketahui mengenai dirimu Vira.”

“Mas, sudahlah jangan ganggu aku lagi. Kita itu sudah cerai, lebih baik Mas pikirkan anak dan juga istri Mas, aku tidak mau sampai semua orang menyalahkanku dan menganggap aku sebagai seorang pelakor,” kesal Vira.

“Vira, apakah tidak ada kesempatan kedua untukku? Aku masih sangat mencintaimu dan aku ingin kita rujuk kembali. Aku janji, akan membahagiakanmu dan aku sudah tidak peduli lagi kalau seandainya kita tidak mempunyai keturunan, aku akan menerima kamu apa adanya,” seru Yusuf memelas.

“Sudah terlambat Mas, Mas itu sudah mengecewakan dan menghancurkan kepercayaanku jadi sampai kapan pun aku tidak bisa kembali kepada Mas kecuali kalau Allah yang memang menakdirkan kita bersama lagi, pasti kita akan bersama. Lebih baik sekarang Mas pulang karena aku tidak mau menjadi bahan fitnah orang-orang.” Vira pun dengan cepat masuk ke dalam kontrakannya meninggalkan Yusuf.

Yusuf hanya bisa menundukkan kepalanya, hatinya begitu sakit menerima penolakan dari Vira. Kesalahannya memang sudah fatal dan dia sadar kalau dia sudah sangat menyakiti hati Vira. Akhirnya dengan langkah gontai, Yusuf pun masuk ke dalam mobilnya dan segera meninggalkan kontrakan Vira.

“Lihat Ma, Mas Yusuf suka diam-diam bertemu dengan Vira bahkan Mas Yusuf sudah tahu kontrakan Vira.” Kalila dan Rahma memang mengikuti Yusuf dari tadi.

“Dasar wanita tidak tahu malu, sudah bercerai pula tapi masih saja berusaha mendekati Yusuf. Lihat saja, apa yang akan Mama lakukan kepada wanita itu.” Rahma dengan emosinya turun dari dalam mobil Kalila dan mendatangi kontrakan Vira.

Kalila tersenyum puas, dia pun ikut keluar dari dalam mobil dan mengikuti Mama mertuanya. “Kali ini kamu akan menyesal, Vira,” batin Kalila sembari tersenyum puas.

Rahma mengetuk pintu kontrakan Vira dengan sangat kencang, membuat Vira kaget. “Astagfirullah, siapa itu?” gumam Vira.

Vira segera memakai hijab instan dan dengan cepat membuka pintu. Pada saat pintu terbuka, Rahma langsung mendorong tubuh Vira untuk masuk ke dalam kontrakannya lagi. “Ma—ma.”

“Jangan panggil aku Mama karena aku bukan mertuamu lagi!” bentak Mama Rahma.

“Baru tadi pagi aku memperingatkan kamu, jangan pernah dekati Mas Yusuf lagi tapi sekarang kamu malah mengajak Mas Yusuf untuk menemui kamu di kontrakan ini. Dasar wanita murahan!” bentak Kalila.

“Jaga ucapanmu, Kalila! Aku tidak serendah yang kamu ucapkan, aku tidak pernah mengajak Mas Yusuf untuk bertemu tapi dia sendiri yang datang dan ingin menemuiku,” sahut Vira.

“Jangan membela diri, Yusuf tidak mungkin seperti itu. Pasti kamu yang menghubungi Yusuf untuk menemuimu. Kenapa? Uang kamu sudah habis, ya? Makanya kamu menjual kesedihan supaya Yusuf merasa kasihan, begitu!” bentak Mama Rahma.

“Astagfirullah Ma, Vira tidak seperti itu. Sekarang Vira sudah bekerja, jadi untuk apa Vira minta kepada suami orang. Vira tahu hukum islam, dan Vira tidak mungkin meminta sesuatu yang memang sudah tidak menjadi hak Vira,” sahut Vira dengan mata yang berkaca-kaca.

“Jangan banyak ngeles, kamu iri 'kan karena sekarang Mas Yusuf lebih memilih aku dibandingkan dirimu,” ledek Kalila.

“Aku tidak pernah iri kepada siapa pun, justru kamu yang selalu punya sifat iri kepadaku. Makanya kamu mau diajak berkhianat padahal kamu itu tahu apa hukumnya jika merebut suami orang.” Vira menaikkan nada suaranya karena saat ini dia merasa sangat marah.

“Apa kamu bilang!” Kalila mendorong tubuh Vira sehingga Vira tersungkur ke lantai.

“Pokoknya kita peringatkan kepadamu, jauhi Yusuf kalau hidup kamu masih ingin baik-baik saja!” ancam Mama Rahma.

Rahma dan Kalila pun pergi dari kontrakan Vira, Vira menangis karena hatinya merasa sakit dituduh melakukan hal yang tidak dia lakukan. Vira terduduk dengan memeluk kedua kakinya, air matanya terus saja mengalir atas penghinaan yang dilakukan oleh mantan sahabat dan mantan mertuanya itu. Vira terkejut saat mendengar ponselnya berbunyi dan di sana tertera nama Mamanya.

“Halo! Assalamualaikum, Ma.”

“Waalaikumsalam. Vira, kamu baik-baik saja 'kan? Mama dengar suara kamu seperti habis menangis,” seru Mama Aminah.

“Tidak Ma, Vira baik-baik saja kok,” dusta Vira.

“Vira, dari pada kamu hidup sendirian di sana, lebih baik kamu pulang saja ke sini, Nak. Kita bisa buat usaha kecil-kecilan di sini, biar Mama juga tenang kalau kamu ada di dekat Mama,” seru Mama Aminah khawatir.

“Vira pikirkan dulu ya, Ma. Soalnya di sini Vira juga ada kerjaan.”

“Ya sudah, tapi kalau kamu merasa tidak kuat lebih baik kamu pulang saja.”

“Iya, Ma.”

“Kamu baik-baik di sana. Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Vira pun menyimpan ponselnya, lalu kembali teringat dengan kata-kata Kalila dan juga Rahma. “Sepertinya lebih baik aku pulang kampung saja biar tidak ada lagi kesalahpahaman,” batin Vira.

Vira pun bangkit dan mulai membereskan barang-barang yang akan di bawa. Dia sudah memutuskan akan pulang kampung dan hidup bersama Mamanya di kampung. Tidak lupa, Vira juga menyiapkan surat pengunduran dirinya dari kantor tempat dia bekerja.

***

Setelah shalat subuh, Vira langsung siap-siap untuk menuju stasiun karena keretanya akan berangkat pukul 06.00 pagi. Vira menggeret kopernya, lalu menyerahkan kunci kontrakan kepada pemiliknya. Vira menitipkan surat pengunduran dirinya kepada satpam, lalu Vira pun langsung pergi menuju stasiun kereta api.

“Aku harus bisa melupakan semuanya, dan aku akan menjalani hidup baru di kampung bersama Mama.” Vira memandang jalanan yang masih terlihat sepi itu.

1
Jana Zyan
yg khanza gimana dong kak,??
ᴄʜɪᴀ
hadeh sombong bener nih Akbar
ᴄʜɪᴀ
dih Akbar kalo di luaran banyak wanita yang ingin menikah dengan mu ngapain kamu milih aza
aza aja belum memikirkan nya
ᴄʜɪᴀ
betul banget nih terlambat daripada tidak sama sekali
Bang Ipul
kerreen
Bang Ipul
wooww gepcep ya bang samer udah dapat lampu ijo gas polll
ᴄʜɪᴀ
kanza kamu belum mengenal samerr dan baru berjumpa tapi kamu sudah mengenal ammar dah lama jdi kamu harus percaya ammar lah

akbar dih ngeliatin aza ko macam tuh ya bikin aza gak nyaman.
untuk abi syafik tau kode dari anaknya
ᴄʜɪᴀ
luar biasa
ammar sudah lama mendekati kanza tapi abang nys yang bernama sameer tiba tiba datang dengan mendekati kanza alasannya untuk belajar ngaji padahal cuma ingin buat ammar marah dan penasaran dengan kanza
ᴄʜɪᴀ
itu hanya alasan kamu aja sameer supaya bisa mendekati kanza
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya kau menyedari nya Kanza
Yunerty Blessa
akhirnya Kanza melepaskan Sammer dengan ikhlas....terus kan perjuangan mu Kanza....
Yunerty Blessa
sedihnya seorang Kanza 😭
Yunerty Blessa
sedihnya 😭
Yunerty Blessa
akhirnya Kanza sedar bahawa cinta yang dipakai akan sangat menyakitkan
Yunerty Blessa
kenapa tidak jujur saja Ammar kalau kau juga suka Kanza
Yunerty Blessa
terlepas lagi Kanza.. padahal Ammar suka dengan Kanza tapi keegoisan mu akhir apa yang kau dapat
Yunerty Blessa
penyebabnya adalah Sameer jatuh cinta dengan kakak mu
Yunerty Blessa
maka nya jangan cewek saja di ingat 🤦
Yunerty Blessa
Ammar suka Kanza tapi Kanza suka Sameer...lepas tu cinta Ammar berpaling ke Yuna...jadi nya Kanza tiada lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!