NovelToon NovelToon
Istri Tanpa Cinta

Istri Tanpa Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: ༂𝑾𝒊𝒚𝒐𝒍𝒂❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

Amara gadis berusia dua puluh satu tahun ini terpaksa harus menikah dengan seorang pria yang bernama Aska sebagai penebus hutang ayahnya.

Ayahnya kabur begitu saja meninggalkan banyak hutang tanpa Amara ketahui.

Setelah menjadi istri, Aska memerintahkan Amara untuk merawat sang ibu yang sedang terbaring sakit.
Namun suatu saat Aska menikah lagi dengan seorang wanita yang ia cintai bernama Davina.


Jangan lupa Like,coment,vote dan favoritkan🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ༂𝑾𝒊𝒚𝒐𝒍𝒂❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

"Aska akan menikah lagi, Bu!" Kata Aska.

"Apa, menikah lagi?" Marta terkejut ketika mendengar Aska berkata seperti itu.

Aska meraih kedua tangan ibunya, "Bu, tenang saja aku tidak akan menceraikan Amara." Ujar Aska.

"Apa kau tidak memikirkan perasaan Amara, saat kau akan menikah lagi?" Tanya Marta.

"Amara sudah tahu Bu, dan dia juga setuju untuk aku menikah lagi. Lagipula dia juga tidak bisa memberikan keturunan untukku,Bu!" Ucap Aska terpaksa berbohong karena tak ingin ibunya serangan jantung.

Deeg......

Amara yang sedang menguping di balik pintu seketika tak percaya bahwa Aska tega membohongi ibunya sendiri.

Aska terus saja menyakinkan sang ibu bahwa ia akan bersikap adil terhadap kedua istrinya nanti. Marta tentu saja tidak merestui pernikahan tersebut. Ia mengatakan pada Aska bahwa Amara lah menantu terbaik satu-satunya. Aska yang sudah kehabisan kata, akhirnya memilih untuk tidak perduli dengan perkataan ibunya, mau ibunya merestui atau tidak yang penting ia akan segera menikah lagi dengan Davina.

Aska keluar dari kamar ibunya, saat membuka pintu ia melihat sudah ada Amara berdiri mematung di depannya.

"Segitunya kah kau hingga rela berbohong?" Tanya Amara.

Aska mendelikkan matanya, ia lalu meraih lengan Amara dan menatapnya dingin. Amara dengan tatapan tajamnya, langsung saja melepaskan tangan Aska dengan kasar. Amara lalu melangkah pergi dari hadapan Aska. Bukan pergi ke kamarnya, melainkan Amara pergi ke kamar lain, kamar yang dulu ia tepati.

"Mau kemana kau?" Tanya Aska tapi Amara tak menjawab. Aska pun segera mengikuti langkah Amara.

"Kamarmu disini Amara!" Ujar Aska seraya kembali memegang tangan istrinya dan menunjuk kamar mereka.

"Mulai malam ini aku tidak ingin tidur satu kamar denganmu, rasanya aneh berada satu ranjang dengan pria asing,"

"Aku suamimu,"

"Secara status iya, tapi hatimu bukan. Lagipula sebentar lagi kau akan menikah, tentu saja kau akan tidur dengan istri barumu!"

Amara melepaskan pegangan tangannya kemudian masuk ke dalam kamar dan langsung mengunci pintu. Sementara Aska, mematung menatap istrinya berlalu.

Alan merasa aneh dengan sikap Amara. Pria itu mengernyitkan dahi, benar-benar bukan Amara yang selama ini ia kenal. Biasanya untuk menyela saja Amara tak berani membuka suara.

 ---------------------------------------------------------------------------------------------

Fajar menyingsing,elang menyongsong.Tibalah hari pernikahan Aska dan Davina. Di kediaman Davina, mereka menggelar pesta pernikahan yang sangat mewah.

Banyak hidangan mewah yang di sajikan.Kue pernikahan bertingkat tiga berwarna putih pudar di tambah lagi banyak nya rangkaian bunga warna warni membuat acara pesta pernikahan tersebut makin mewah dan meriah.

Banyak juga kerabat dan tamu yang berdatangan di acara pesta pernikahan itu.

Dengan diantar oleh Dimas menuju ke kediaman Davina, Amara datang bersama ibu mertuanya yang hanya bisa duduk di kursi roda.

Tampilan Amara hari ini, ialah memakai dress scuba berwana biru laut. Sangat cantik dan sederhana sekali, ditambah lagi dengan uraian rambut ikalnya, membuat ia nampak elegan.

Di samping Amara ada Dimas yang sedang mendorong kursi roda Marta. Beberapa langkah terasa berat bagi Amara. Wanita mana yang tak sakit hati jika melihat suaminya yang sebentar lagi akan mengucapkan janji suci kepada wanita lain.

Aska tahu bahwa Amara akan hadir bersama ibunya. Ia sekilas menatap Amara yang duduk termenung dengan mata yang begitu sembab. Pria itu menyadari bahwa Amara pasti semalaman menghabiskan waktunya untuk menangis.

Dari jauh ternyata Herlina juga memperhatikan Amara, Herlina tak bisa berkata-kata. Pikiran nya sekarang campur aduk, antara senang atau sedih.

Melihat Davina yang menikah ia sangat merasa senang tapi di sisi lain, ia tak tega ketika melihat Amara yang terlihat begitu sedih.

Acara pun dimulai, Janji suci baru saja Aska ucapkan di hadapan semua orang, lebih tepatnya di hadapan Amara juga.

Seiring terucapnya janji suci dan tepuk tangan, seorang wanita meneteskan air mata. Hatinya begitu sakit, seperti kaca yang hancur berkeping-keping. Ia menatap sendu pria yang baru saja memasangkan cincin ke jari manis wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya itu.

Meski ia tahu hal ini akan terjadi dan meski ia juga sadar kehadirannya tidak dianggap sama sekali. Akan tetapi sebagai wanita normal yang berstatus istri sah, ia sungguh tidak rela jika harus berbagai suami dengan wanita lain.

Amara menyeka air matanya, walau hati terluka dan dada terasa begitu sesak, ia harus tetap terlihat kuat dan tegar. Hanya senyuman palsu yang dapat menutupi kesedihan Amara saat ini.

Rona kebahagian terpancar jelas dari kedua pengantin dan orang-orang yang hadir di pernikahan tersebut, terkecuali Amara, Marta dan Dimas.

Lagi-lagi hati Amara dibuat teriris ketika menyaksikan Aska berpelukan sekaligus mencium kening Davina.

"Amara....apa kau baik-baik saja?" Tanya Marta yang mengerti akan perasaan Amara.

"Ya ibu, aku baik-baik saja!" Amara terpaksa membohongi perasaannya sendiri.

Akhirnya pernikahan yang singkat dan tak bermakna telah usai. Janji suci sudah di ucapkan, ke dua cincin sudah melingkar di jari manis masing-masing.

Pesta pernikahan ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan, para tamu menikmati semua hidangan yang ada.

Amara membuang pandangannya saat Aska menatap dirinya. Ia tak ingin Aska tahu bahwa ia sedang tidak baik-baik saja atas pernikahan ini.

1
Omah Tien
gapain jd pembatu bodoh
Saya Sayekti
ya hrs sadar,klw sejak awal pernikahan penebus hutang.jangan berharap apa2
Omah Tien
lgian mau bertahan bodoh cm jd suster
sutiasih kasih
setelah amara prgi.... baru kau tau rsanya khilangan org yg sangat berrti aska....
khadiran davina tk kn mmpu mngisi kekosongan hatimu.... dan sosok amara perempuan tulus... tk akn prnh trgntikan...
Aghe Asneli
suka, cerita nya g bertele-tele
🌿
paling davina ngincer harta nya aska
btw aku dari tahun 2025/Grin/
erviana erastus
satu lagi kebodohan mu amara gampang dimanfaatkan
erviana erastus
amara ini bodoh nya nggak ketulungan eh
erviana erastus
rasain jd perempuan sdh jd plakor eh selingkuh karma dibayar tunai
Sukabaca
kok amara jadi berani dengan suami nya, padahal nikah karena hutang org tua dan untuk rawat ibunya, harusnya di sini, peran amara ga terlalu keras mulut, tapi keras sikap, cuex dan pisah/cerai
Alif
klamaan alurnya terlalu banyak cingcong
Alif
jd wanita kok murahan g ingat dl di sakiti sdh pnya ansel malah mau2nya di ajak aska biarpun kata mau ngmg sesuatu
Tsalis Fuadah
goblok aja klo masih diam saja
Trirasaningtyas Trirasaningtyas
bodoh dan bodoh
Tyas Djuliarko
gak suka Amara terlalu sabar
Fafa MB
best story
Samiyah
Luar biasa
Mesra Turnip
mantap Thor ! ceritanya bagus, dan juga jadi PR untuk para lelaki yg tak mensyukuri yg dia punya hanya karena sederhana dan yg ada hanya penyesalan seperti Aska. sehat dan bahagia terus ya Thor !!
Elok Pratiwi
hanya awal awal nya saja yg seru ... ttp stlh drama nya aska dan devina cerai kok cerita nya semakin ksni hrs nya smkn asyik menarik tp ini kok semakin ksni datar saja tdk menarik ... membosankan ...
Evy
janda kembang dong...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!