Nada adalah seorang gadis yang berusia 22 tahun, kedua orang tuanya telah tiada dan dengan terpaksa ia harus tinggal bersama bibi nya, Nada hanya dijadikan tulang punggung keluarga oleh bibinya. Bibinya berstatus single parent dengan satu putri.
Nada bekerja di salah satu perusahaan ternama dan terbesar sebagai office girl, namun nasib baik mengubah nya hingga menjadi asisten pribadi seorang nyonya muda. Hingga sampai suatu saat dan karena alasan tertentu Nada harus menjadi istri kedua dari seorang CEO muda yang tampan yang telah memilik seorang bayi perempuan yang mungil.
namun setelah menikah, Nada hanya berperan layaknya seorang pengasuh.Di karenakan suami nya tak pernah menyentuh Nada sama sekali sampai suatu saat keajaiban pun datang dan mengubah semuanya..
Tak sampai di situ, masih banyak Lika liku kehidupan yang harus Nada hadapi sampai akhirnya ia menemukan kebahagiaan yang sebenarnya.
mau tau kelanjutan nya? yuk di baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azalea Novarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Esok hari nya Cassie terbangun lebih awal dari suami nya. sebelum beranjak dari tempat tidur nya Cassie menatap wajah Elvin dengan tatapan yang begitu lembut. "aku tau semuanya akan sulit buat kamu begitu juga aku, tapi aku gak punya pilihan lain" gumam Cassie sambil mengusap pipi Elvin dengan lembut. Karena merasakan sentuhan tangan Cassie yang begitu lembut membuat Elvin terbangun dari tidurnya.
"pagi sayang" kata pertama yang Elvin ucapkan ketika membuka matanya dan melihat Cassie di hadapan nya.
"em.. pagi suamiku" saut Cassie yang melemparkan senyum manisnya.
Sementara itu di kamar Nada, setelah selesai mandi ia bersiap untuk menuju dapur dan menyiapkan sarapan untuk kedua bos nya. Langkah Nada terhenti ketika mendengar suara ponsel nya berbunyi. Nada mengambil ponsel nya dan menerima panggilan tersebut. Setelah mengobrol beberapa kata di telpon Nada bergegas ke dapur dan membuat sarapan.
"waw pagi sekali kamu bangun" ucap Cassie yang datang menghampiri Nada.
"iya Bu, karena sudah terbiasa" saut Nada.
"biar ku bantu" ucap Cassie dan membantu Nada.
Setelah menyiapkan semuanya di meja makan, Nada mencoba berbicara pada Cassie untuk meminta izin keluar.
"Bu, nanti siang apa aku boleh izin keluar sebentar?"
"kemana kamu akan pergi?"
"aku hanya akan menemui adik sepupu aku, katanya ada hal hang ingin ia bicarakan" ucap Nada.
"baiklah, jam berapa kamu akan pergi?"
"sekitar jam 10"
Cassie mengangguk paham, setelah pembicaraan mereka selesai Elvin tiba di ruang makan, ia selalu menatap dan memperhatikan Nada. Cassie yang melihat tatapan Elvin pada Nada hanya tersenyum senang. Kali ini Elvin duduk di ujung meja dan bersebelahan dengan istrinya.
"Nad kamu duduk di situ" ucap Cassie menyuruh Nada untuk duduk di hadapan nya dan di sebelah kiri Elvin.
Nada selalu menuruti dengan apa yang di perintahkan Cassie. "kalian begitu manis" tiba-tiba Cassie mengucapkan kata yang membuat Elvin dan Nada tercengang kaget.
"apa maksud dari perkataan mu?" tanya Elvin.
"aku hanya bilang, kalian begitu manis orang yang aku sayang" ucap Cassie sambil tersenyum dan melanjutkan sarapan nya.
*
Selesai sarapan seperti biasa Cassie mengantarkan Elvin sampai depan rumah, begitu juga dengan Elvin yang selalu mengecup kening Cassie dan calon anaknya sebelum ia pergi ke perusahaan.
"papi berangkat dulu, kamu baik-baik di dalam sana ya, jagain mami nya" ucap Elvin mengelus perut Cassie yang semakin membesar.
"iya papi, aku akan jagain mami" saut Cassie yang menirukan suara anak kecil.
Elvin segera masuk ke dalam mobil nya dan segera pergi meninggalkan rumah. Sementara itu di dalam, setelah Nada membereskan semua nya ia bersiap untuk menemui Pricilla. di tempat yang telah di tentukan adik sepupunya itu. Sebelum Nada selesai, Cassie telah bersiap dengan pakaian yang rapi dan membawa sebuah hand bag kecil. Nada keluar dari kamarnya dan melihat Cassie yang telah berdiri di depan kamarnya.
"ibu mau kemana?" tanya Nada yang melihat Cassie telah rapi.
"tentu saja ikut dengan mu, kamu pikir aku akan membiarkan mu pergi sendirian?" ucap Cassie sambil melipat kedua tangan di dadanya.
"tapi Bu. . aku hanya pergi sebentar, kenapa ibu harus ikut?" tanya Cassie.
"terlaku banyak omong kamu, ayo pergi" ucap Cassie menyeret Nada masuk ke dalam mobil nya.
Setelah setengah perjalanan, Cassie menanyakan pada Nada dimana ia akan menemukan sepupunya itu. Nada pun memberitahu tempat dimana mereka akan bertemu. Beberapa menit berlalu mereka pun telah sampai di tempat tersebut. Nada menyuruh Cassie untuk menunggu di lain tempat dan tak mengikutinya. Nada masuk ke sebuah cafe, ia melihat Pricilla yang sedang duduk dengan segelas minuman di hadapan nya.
"apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Nada.
"duduklah dulu bukannya tidak sopan bicara sambil berdiri" ucap Pricilla.
Nada menarik sebuah kursi dan duduk di hadapan Pricilla.
"aku butuh uang untuk bayar kuliah semester akhir" ucap Cilla yang to the poin.
"aku gak punya uang" ucap Nada.
"aish. . . kenapa kau begitu pelit? aku hanya minta sedikit aja, dan itu gak sebanding dengan uang yang telah mama keluarkan untuk membiayai kehidupan mu dulu!" ucap Cilla membentak Nada.
"jika benar untuk membayar kuliah kamu, aku sendiri yang akan membayar nya dan datang ke kampus kamu" ucap Nada.
"apa kau tidak mempercayai ku?"
"jelas aku tidak mempercayai mu, karena kau telah membohongi ku! tempo hari kamu bilang butuh uang untuk bayar kuliah, nyata nya apa? kamu malah foya-foya dengan beberapa teman mu di sebuah mall!"
"wah.. ternyata seorang Nada sekarang telah pintar mengarang sebuah cerita" ucap Cilla dengan senyuman sinisnya.
Nada mengambil ponsel dari dalam tas nya dan memperlihatkan sebuah foto pada Cilla pada saat ia sedang berada di mall.
"jika aku mengarang, lalu apa ini?" ucap Nada.
"oh jadi selama ini kamu mengikuti ku? iya? aish. . menjijikan!" ucap Cilla.
"aku gak mengikuti mu, hanya saja waktu itu aku gak sengaja melihat mu, dan mulai saat ini jangan pernah hubungi atau menemui aku lagi, permisi" ucap Nada yang berdiri dari duduk nya dan hendak pergi meninggalkan Cilla.
Karena kesal dengan tingkah Nada, Cilla menarik tangan Nada dan hendak menamparnya, namun seseorang berhasil menangkap tangan Cilla. Dengan spontan Cilla menoleh ke arah orang tersebut dan betapa kagetnya dia melihat seorang yang terkenal berada di hadapan nya.
"Cassie Kimberly" ucap Cilla yang membelalakkan matanya.
"ibu ngapain disini? sudah ku bilang jangan mengikuti ku" ucap Nada.
"diam kau! berani menyakiti mu berhadapan dengan ku!" ucap Cassie yang masih memegang tangan Cilla dan menatap nya dengan sinis.
Cassie memutar kan tangan Cilla hingga ia merintih kesakitan. "akhh... lepasin tangan aku" rintih Cilla memohon pada Cassie.
"minta maaflah padanya, dan aku akan melepaskan mu" ucap Cassie pada Cilla.
Cilla pun dengan terpaksa meminta maaf pada Nada dan Cassie pun melepaskan cengkeramannya.
"ini cukup untuk biaya mu 1 tahun kedepan, jangan pernah mengganggu Nada dan menghubungi nya lagi!" ucap Cassie sambil melemparkan sebuah cek dengan tulisan sejumlah uang.
"heh, kau benar-benar hebat Nada, mencari perlindungan di bawah kekuasaan orang ternama, lihat aja bagaimana aku akan menghancurkan mu" ucap Cilla dengan senyum smirknya.
Di dalam sebuah mobil Cassie dan Nada.
"ibu kenapa melakukan itu semua? itu akan membuatnya semakin menjadi, karena orang seperti itu gak akan pernah puas" ucap Nada.
"kamu tenang aja, kalau dia sampai berani mengganggu kamu lagi, aku sendiri yang akan menyingkirkan nya" ucap Cassie.
"ibu kenapa begitu baik? bahkan ibu bukan siapa-siapa aku" ucap Nada.
Cassie hanya tersenyum mendengar ucapan terakhir Nada, "karna kamu akan menjadi bagian dari keluarga ku" ucap Cassie dalam hati nya.
***
Bersambung. . .