Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang berulang kali gagal dalam hal percintaan. Siapa sangka jika ternyata ia justru menikah dengan seorang CEO Anggara's Group. Simak ceritanya sebagai berikut!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esting Tong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Eliyas tampak kesal dengan sikap Kelvin, ingin rasanya ia menenggelamkan Asistennya di Goa Hantu.
"Ehm.." Eliyas berdehem dengan tatapan mengintimidasi Asistennya, Sanas yang sedari tadi menunduk tidak tau harus berbuat apa.
"Saya permisi dulu Tuan." ujar Sanas pergi mendahului Eliyas dan Kelvin.
"Hey.."
"Bye.. Bye.. Tuan tampan, Muuuaaachhh!!" ujar Sanas meng- Kiss jauh di sela berlarinya. Sontak hal ini membuat Eliyas terbelalak.
"Argh.. sudahlah." kesalnya.
"Selamat.." gumam Sanas sambil mengelus dada.
"Lah.." sesampai di kelas ia tidak menjumpai kawan - kawannya.
"Temen gada akhlak, pasti mereka di kantin. Mana ngga nungguin lagi." gerutunya, ia pun pergi ke kanti.
"Ish.. semoga saja aku ngga papasan sama Tuan Arogan itu." batinnya, belum juga ia bernafas lega sudah nampak Eliyas berjalan menuju arah berlawanan beberapa meter didepannya, Sanas menghentikan langkahnya beberapa detik.
"Mampush!! aku balik aja kali ya, ah.. tapi aku lapar.
seharuanya kau tadi minta maaf Sanas bukan lari." batinnya mengutuki dirinya sendiri.
Eliyas yang semakin mendekat hanya tersenyum sinis melihat gadis yang salah tingkah di depannya. Bukan Eliyas namanya jika tatapan matanya tidak mengintimidasi lawannya.
Tibalah Eliyas tepat berhenti di hadapan Sanas, Sanas yang sudah hampir jantungan ia memutuskan memberanikan diri untuk menatap manik mata elang milik Eliyas.
"Selamat siang Tuan tampan." ujar Sanas dengan senyum kikuk yang membuat Eliyas terbelalak.
"Saya permisi dulu ya Tuan.. hehe maaf tadi saya mengotori kemeja anda, Bye.. Byee.." Tambah Sanas lalu pergi tanpa menunggu ekspresi Eliyas.
"Gadis gak waras." hina Eliyas tak mempedulikan Sanas dan melanjutkan jalannya.
"Xixixi... gajelas memang kau ini Sanas." kekeh Sanas.
Sesampainya dikantin, Sanas mencari teman - temanya dibalik kerumunan kantin sekolah yang dipenuhi siswa siswi disana. Namun alih - alih Gita dan kawan - kawan yang ia temukan, justru pemandangan yang membuat moodnya berantakan. Ya, di meja paling pojok Sanas melihat Zen dan Rere sedang duduk berdua tertawa bercanda dengan menikmati makanan masing - masing. Sanas sebenarnya ingin pergi dari kantin namun ada seseorang memanggilnya.
"Nas.." sontak Sanas langsung menoleh dan mencari sumber suara.
"Heii.. Kalian"
"Ku cari - cari, Ku tengok - tengok di kelas disini kalian rupanya ya." ujar Sanas sewot.
"Hehe.. Maaf Queen kami tidak menunggumu, habisnya lama terus kita udah laper." jelas Gea.
"Makanya kalau punya ponsel itu jangan cuma dijadiin pajangan, sekali - kali buka grup lah." tambah Gita.
"Ahh.. bodoh, gara - gara Tuan Arogan itu sampai - sampai aku lupa tidak cek ponsel." ketus Sanas merutuki dirinya sendiri.
"Hust.. kau ini ya Queen jangan berkata macam - macam tentang calon Sugar Daddyku." ujar Gea dengan menunjukan ekspresi sok imutnya.
"Mimpi!!" ujar Gita, Santi, dan Sanas secara bersamaan.
hahaha... mereka pun tertawa dan melanjutkan makan.
***
"Kapan kita kembali ke kota M Vin?" tanya Eliyas.
"Sepertinya besok kita sudah bisa kembali Tuan, mengingat semua urusan perusahaan disini telah selesai." jawab Kelvin.
"Oke.. Urus semuanya, sekarang kita ke Hotel." titahnya.
***
"*Ssttt..."
"Apa*?" tanya Sanas.
"Itu.." kata Gita sambil melirik seseorang di belakang.
"Biarin." ujar Sanas sewot.
"Kalian kenapa sih? padahal udah cocok." tanya Gea.
"Kan dari dulu aku udah bilang kalo aku sama kak Zen cuma temenan." jelas Sanas.
"Tetep aja ngga adil!! dalam mata aku tu kek adem gitu liat kalian itu tau ngga. Malah ngga jadi." tambah Gea.
"Paan si, udah lah. lagian Kak Rere sama Kak Zen juga cocok kok." timbal Sanas.
"Tetep aja ada yang ganjal kali Queen, dulu kalian lengket banget kek prangko. Sekarang dengan tiba - tiba kalian ngejauh gitu aja bahkan sekarang kak Zen gandeng sama anak baru itu." kata Gita ikut nimbrung.
"Udah.. Udah.. apapun keputusan Sanas mau Sanas pacaran sama siapa, deket sama siapa. Kita sebagai temen mestinya dukung bukan malah kaya gitu." ujar Santi.
"Ya maaf kan kita cuma pengen tau." ujar Gea membela diri.
"ngga semua harus kita tau, Sanas juga butuh privasi." Tambah Santi lagi, Sanas hanya diam mendengarkan ketiga temanya berdebat.
🤔🤔🤔🤔🤔