Kisah ini mengisahkan tentang kehidupan kedua gadis kembar bernama Zahra dan Zavina keduanya memiliki karakter yang cukup berbeda, Zahrayang memiliki sifat bar bar dan tangguh, berbeda dengan Zavina yang memiliki sifat pandiam dan irit bicara, keduanya terlibat cinta pada ketua pemimpin organisasi keduanya yang suka tantangan jelas tak merasa takut, tapi satu tragedi membuat salah satu dari cinta mereka pergi, bisakah keduanya terus bahagia atau malah sebaliknya?
YUK..... IKUTI KISAH TWINS Z....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Yolanda tanpak gusar entah mengapa tiba-tiba dia merasa khawatir dengan keadaan Arga.
Sejak awal aku hanya menginginkan harta keluarga Dewangga, Arga hanya lah pion ku, tapi entah mengapa aku merasakan gelisah saat ini, Yolanda berucap dalam hati.
Dreeetttt... Posel Yolanda berdering dengan segera dia mengangkat panggilan itu.
"Nyonya nona Selena saat ini menjadi tawanan di markas Orion"
"Apa? Kenapa bisa? Bukannya dia pergi ke Paris", Yolanda berucap marah.
" Dari informasi yang kami dapat nona Yolanda mencoba merayu tuan muda Arya Wijaya dengan memasuk kan obat perangsang saat pesta ulang tahun teman nona Selena"
"Dasar gadis bodoh! Bisa-bisanya dia bertindak ceroboh pada hal rencana ku sudah hampir selesai, kau pergi lah bersama orang mu ke markas Orion, saat ini mereka sedang sibuk menuju pulau kembar"
"Baik nyonya"... Tut... Sambungan pun terputus.
*******
Malam harinya Tim Protector sudah berkumpul di markas Red Eye's mereka membahas soal rencana yang sudah di susun oleh Dark Wington dan para ketua lainnya.
"Queen Za malam ini kamu gak ikut dalam misi tapi kau masih bisa ikut memantau lewat jarak jauh", Andra berucap sambil menatap para rekannya.
" Maksudnya", Zavina mengerutkan alis dia merasa ada yang janggal dengan misi kali ini.
"Kau dan Rose sangatlah mirip kami takut para musuh sudah mengincar Rose, oleh sebab itu tuan muda Zero meminta agar kau tetap berada di markas ini bersama para angota Alpa yang di tugaskan oleh Tuan Zaidan"
"Tenang Zav abang juga akan di sini bang Fadli dan mbak Aira juga sudah menuju kesini", Arya menyahut dari arah pintu, dia baru saja sampai.
Zahra melihat raut wajah cemas sang adik dia paham selama ini ke duanya memang selalu bersama dalam misi.
" Aku janji akan baik-baik saja", Zahra berucap sambil menatap lekat mata Zavina.
"Berjanjilah kau kembali tanpa luka, kau tau kan aku paling takut jika kau terluka", Zavina berucap sambil membalas tatapan mata Zahra.
" Janji", setelah itu mereka bersiap menuju lokasi tak lupa kali ini Zahra tak mengunakan topeng karna menurut Andra para mafia itu mengincar Zahra yang sudah di klaim sebagai Ratu Red Eye's.
3jam mereka melakukan perjalanan hingga sampai di dermaga yang akan membawa mereka menuju pulau kembar.
"Kalian sudah siap?"........... "Siap".... " Ambil posisi masing-masing kita bergerak", suara Zahra mempimpin pasukan Alpa. Andra dan pasukan Protector sudah lebih dulu bergerak kini tinggal pasuk kan Alpa.
Dari jarak cukup jauh Zahra memantau lewat teropong khusus miliknya, dia melihat pria paruh baya yang tak asing di matanya juga seorang wanita yang berdiri di sebelah nya.
Paman Alex? Nyonya Yolanda, Zahra bergumam dan gumaman itu di dengar oleh Zavina dan yang lain.
"Apa maksudnya Zah?", Zavina bertanya pada Zahra karna sangat jelas Zahra mengucapkan nama orang yang mereka kenal.
"Sepertinya nyonya Yolanda berkerja sama dengan paman Alex"
"Bagaimana mungkin? Apa mereka sudah sampai di pulau kembar?", Aira bertanya karna saat ini kedua orang tuanya juga berada disana, dia tau betul Alex memiliki dendam terhadap sang papa Leo.
"Iya, bahkan mereka sudah bertempur dengan kelompok Protector", Zahra masih terus memantau dia mencari arah yang pas untuk masuk ke pulau kembar.
"Rose kalian masuk lewat selatan tepatnya dekat tambang mas lama disana ada terowongan yang bisa menuju ke pusat pulau", Fadli memberi arahan pada Zahra, walau pun mereka tidak ikut langsung tapi mereka tetap bisa berkomunikasi.
"Jangan gunakan speed bord kalian gunakan sampan nelayan agar parah musuh tidak curiga"
"Baik Bang", Zahra bersama tim Alpa langsung meminjam perahu nelayan, mereka bergegas menuju selatan pulau kembar.
"Dion pantau terus keadaan sekitar, kalian siap kan senjata"
Begitu sampai mereka menatap area yang lebat pepohonan sebab area itu sudah lama tak beroprasi.
"Zah terowongan itu berletak sebelah barat dekat sungai kecil", lagi Fadli memberikan intruksi pada Zahra. " Setelah kalian masuk maka sinyal akan terputus, jadi abang akan jelaskan secara ditail, dari dalam terowongan menuju pintu keluar sekitar 300 meter setelah itu kalian pergilah kesisi utara di sana ada Goa untuk bersembunyi kemungkinan Dark dan yang lain pasti juga berada di sana, pergilah", Fadli berucap setelah itu sambungan terputus.
Zahra dan tim Alpa langsung menuju lokasi hampir 40 menit mereka melewati terowongan, hingga mereka menemukan Goa yang di maksud oleh Fadli tapi Goa itu masih tampak kosong sepertinya belum ada yang sampai kesitu.
"Kalian letakkan obat-obatan yang kita bawa, serta beberapa dari kalian stan bay disini, Saya dan yang lain akan langsung menuju area tengah pulau"
******
Sementara di tengah pulau baku tembak tak terelak kan, bahkan dari kedua belah pihak sudah banyak jatuh korban tapi pertarungan masih terus berlanjut.
"Alex dan Yolanda sudah hampir memasuki pulau, sepertinya mereka juga membawa pasukan lain", Zaidan berucap pada Leo.
"Tim Protector sudah siaga di sana tapi sepertinya mereka akan kalah jumlah"
"Setidaknya mereka bisa sedikit mehan Alex dan Yolanda"
"Jika protector sudah sampai maka Zahra pun sudah ada disini"
"Semoga Zahra belum memasuki pulau, aku tak ingin dia menjadi target kedua manusia licik itu"
Prokkk... Proookkkk....
"Hallo para sahabat lama ku", pria bernama Alex menyapa di tengah pertempuran mereka.
Jangan lupakan wajah Yolanda yang tampak berseri saat melihat area tambang milik keluarga Wardana dan Wijaya itu.
"Jangan mimpi untuk memiliki tambang ini NYONYA YOLANDA", ucap Renita yang sedari tadi mengamati wajah berseri musuhnya.
"Bukannya aku juga memiliki hak disini Nyonya Parta, jika kau lupa putra ku juga memiliki saham disini, benarkan Arga", ucap Nyonya Yolanda sambil melihat ke arah Arga.
"Sepertinya anda lupa Nyonya sejak anda menyuntik racun di tubuh saya sejak itu pula hubungan kita telah berakhir", Arga berucap dingin.
"Oh.... Ternyata ada kacang lupa kulitnya? Apa kau ingin menjadi anak durhaka sekarang?", Alex menyahuti dengan senyum remeh.
Saat semua tengah lengah tiba-tiba Alex melemparkan serbuk tepat kearah Arga, mereka semua sempat kaget hingga suara Zahra membuat mereka menyadari sesuatu.
"TUTUP HIDUNG", Zahra berteriak lalu segera menghampiri Arga. Pemimpin Red Eye's itu sontak mengalami sesak dan hampir seluruh tubuh Arga mengalami ruam yang cukup parah.
"Sial".... " Seranggggg"....
Leo berucap sambil mengeram marah mereka kecolongan ternyata bukan Zahra yang mereka incar tapi Arga yang saat ini menjadi pemimpin terkuat di dunia bawah.
Dor.... Dor... Buggg... Plakkkk...
Pertarungan yang begitu sengit membuat kelompok musuh cukup kewalahan.
"Kita bawa tuan Dark menuju Goa, kalian lindungi kami", ya Zahra mengambil kesempatan di saat pertarungan tengah panas dan sengit.
Yolanda bertarung dengan Renita tapi entah mengapa di cukup merasa gelisah, dia memang ingin menjadi kan Arga pion untuk menguasai kekayaan keluarga Dewangga tapi saat dia melihat Arga sesak nafas dan tak berdaya seperti tadi membuat dia teringat akan masalalunya, bedanya Arga di kelilingi orang-orang yang perduli padanya sedangkan dia dulu tak ada yang perduli bahkan setelah menikah dengan Sanjaya dia tak bahagia karna dia hanya menginginkan ke mewahan bukan cinta.