Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.
Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.
Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...
Apakah Avram yang melakukan itu?
Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?
Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?
Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
°A.E-21 : Amalthea kabur!
...----------------...
Tuuuuut....
Tuuuuut....
Kliiik...
📞: "Halo...."
📞: "Ya... Halo... Selamat siang... Bisa saya minta nomor telepon Claus Gildas?" tanya Alceena.
📞: "Maaf, kami tidak bisa memberikan nomor telepon para artis, tanpa izin pemiliknya, Bu..." jawab Helcia sabar.
Alceena memang sedang menelpon Agency yang menaungi pembuatan sinetron Amalthea terakhir yang sedang booming saat ini. Dan Alceena sedang berbicara dengan sekretaris sang pemilik Agency tersebut.
📞: "Fans dari Claus Gildas kelewat banyak, jika saya harus melayaninya satu persatu..." ucapan Helcia terpotong dengan suara Alceena di seberang sana.
📞: "Saya bukan fans-nya! Saya Ibu dari Amalthea Estrial! Anak saya tidak pulang semalaman dan dia sedang hamil besar! Saya sedang khawatir sekali...!" seru Alceena kesal.
📞: "Tapi, kami tidak tahu dimana Amalthea, Bu! Sudah lama sekali dia tidak kesini..." jawab Helcia dengan nada sabar.
📞: "Saya tahu itu! Oleh sebab itu, saya mencari Claus Gildas, karena semalam dia yang mengantar Amalthea pulang!" ujar Alceena kesal.
📞: "Maksud Ibu..., Amalthea kembali pada Claus?" tanya Helcia dengan nada heran.
📞: "Tidak ada yang kembali!! Saya hanya ingin menanyakan dia, apakah dia tahu keberadaan Amalthea!" jawab Alceena dengan tidak sabar.
Tiba-tiba sang pemilik Agency datang dan bertanya pada Helcia.
"Siapa yang menelpon, Cia?" tanya Damon Ackerman kepada sekretarisnya.
Helcia menoleh sambil menutup gagang telepon dengan tangannya.
"Ibunya Amalthea, Pak! Anaknya menghilang, dan dia menanyakan nomor telepon Claus Gildas!" jawab Helcia lugas.
"Berikan saja!" titah Damon kepada sekretarisnya.
"Baik, Pak..."
...🔥🔥🔥...
Setelah mendapatkan nomor telepon Claus Gildas, Alceena bergegas menelpon nomor tersebut.
Tuuuuut...
Tuuuuut...
Tuuuuut...
Klik....
📞: "Halo....."
📞: "Saya ingin bicara dengan Claus Gildas! Bilang saja dari Ibunya Amalthea!" ujar Alceena cepat, setelah telepon diangkat.
📞: "Claus Gildas tidak ada...!" jawab gadis yang menerima telepon itu datar.
📞: "Saya Ibunya Amalthea!" sentak Alceena emosi.
📞: "Saya tidak perduli Anda siapa!" jawab gadis itu dengan nada yang sama.
📞: "Ini sangat penting! Saya harus berbicara dengan Claus Gildas!!" seru Alceena dengan nada memaksa.
📞: "Claus Gildas tidak ingin berbicara dengan Anda! Selamat sore!" ujar gadis itu tegas sambil menutup teleponnya.
Klik...
...----------------...
Walaupun harus menerima perlakuan kasar dari orang yang berada di seberang sana, Alceena tidak perduli.
Alceena terus 'meneror' rumah Claus Gildas dengan dering telepon darinya. Ketika dia merasa lelah untuk menelpon, Alceena langsung menuju ke arah rumah Claus Gildas.
Ting-Nong....
Ting-Nong....
Suara bel rumah Claus Gildas berbunyi.
Tap...
Tap...
Tap...
Ceklek... Braaak...
Estridvilia membuka pintu dengan geram.
"Saya Ibunya Amalthea!" ujar Alceena, ketika pintu terbuka.
"Saya tahu...!" jawab Estrid ketus.
"Saya ingin bertemu dengan Claus Gildas!" ujar Alceena tegas dengan mata menatap tajam Estrid.
"Tapi Claus tidak ingin bertemu dengan Anda!" ujar Estrid tidak kalah tegas.
Alceena merasa geram dengan sikap gadis yang berada di depannya, lalu Alceena dengan kasar menyingkirkan tubuh Estrid yang menghalangi jalannya.
Tap....
Tap....
Tap....
"MINGGIR!" ujar Alceena.
Estrid memprotes sikap dan kelakuan Alceena yang kasar itu.
Graaap....
"Siapapun Anda, Anda tidak berhak masuk ke rumah orang dengan cara begini!" ujar Estrid sambil menahan tangan Alceena.
Alceena menghentak kasar tangan Estrid yang menahannya, dan langsung menerobos masuk menuju ke arah kamar Claus Gildas.
Tap....
Tap....
Tap....
"CLAUS GILDAS!!" teriak Alceena emosi.
Claus Gildas yang merasa terganggu, keluar dari kamarnya dan berdiri di ambang pintu kamar dengan hanya mengenakan celana dalamnya.
"What the fu*k....?!!!"
...----------------...
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!