I Love You, Mr Angel

Tiba-tiba dari arah depan seseorang berjalan ke arah podium.

Laki-laki berpenampilan keren berjalan dengan anggunnya naik ke arah podium tempat konfrensi pers berlangsung.

Pesonanya yang menarik semua perhatian orang-orang yang ada di area tersebut langsung teralihkan kepada pesona laki-laki berwajah tampan itu.

Huateng melangkah penuh rasa percaya dirinya sembari merentangkan jas putih yang dia sampirkan di atas pundaknya.

Langkah Huateng terlihat sangat mantap saat dia naik menuju ke meja konfrensi pers dimana Qixuan duduk disana.

Ekspresi wajah Qixuan langsung berubah memucat saat melihat Huateng datang.

Huateng tersenyum simpul dengan memandangi Qixuan yang terkejut ketika melihatnya.

"Kau...", panggil Qixuan saat Huateng tiba ke arahnya.

Plash... Plash... Plash... Plash... Plash... Kilatan cahaya kamera mengarah tepat ke arah Huateng serta Qixuan.

Sejumlah wartawan mulai memburu gambar-gambar foto mereka.

"Siapa dia ?" tanya orang-orang yang berada disana saat melihat kedatangan Huateng.

"Woah, dia tampan sekali !" ucap sejumlah wartawan memuji akan ketampanan Huateng.

"Apakah dia manusia ?" tanya wartawan dengan tatapan kagum.

"Dia benar-benar bagaikan pahatan sempurna, ketampanannya melebihi sosok malaikat !" gumam seorang wartawan dengan pandangan tercengang.

"Siapa dia ? Apa dia kekasih artis Qixuan ?" tanya para wartawan yang saling berbisik.

Kilatan cahaya kamera terus mengarah ke arah dua pasangan itu, tak henti-hentinya kilatan cahaya dari arah kamera mengenai Huateng, membuat sang malaikat harus memalingkan wajahnya dari arah jepretan cahaya kamera.

Qixuan langsung beranjak berdiri, dia melangkah maju ke arah depan Huateng yang berusaha menghindari kilatan kamera.

"Kenapa kau datang ?" tanya Qixuan sembari berbisik pelan.

"Aku mencarimu...", sahut Huateng lalu mengangkat wajahnya ke arah kilatan cahaya kamera yang datang kepadanya.

Terdengar sejumlah wartawan yang menanyakannya lagi perihal Huateng kepada Qixuan.

"Artis Qixuan siapa dia ?" tanya beberapa wartawan seraya mengarahkan alat perekam mereka ke atas.

"Ehk... ?! Dia... ?!" sahut Qixuan agak ragu-ragu saat dia hendak menyebutkan nama Huateng.

"Aku suaminya... !" ucap Huateng menyela pembicaraan.

Suara jeritan histeris langsung terdengar dari arah kerumunan sejumlah wartawan saat Huateng menjelaskan statusnya dengan Qixuan.

"Oh, ternyata mereka telah menikah !" ucap wartawan.

"Dia suami artis Qixuan !" kata wartawan lainnya dengan wajah tercengang.

"Jadi rumor mengenai artis Qixuan yang hamil di luar nikah itu salah dan dia telah memiliki suami", sahut sejumlah wartawan.

"Wah, selamat buatmu artis Qixuan atas pernikahan kalian ! Semoga langgeng hingga kakek-nenek !" teriak para wartawan yang ikut senang mendengar Qixuan telah menikah.

"Ternyata dia ayah dari anak kecil itu !" sahut mereka dengan mengarahkan kembali kamera mereka kepada Qixuan serta Huateng.

"Luar biasa, tak salah jika mereka menjadi pasangan suami-istri selain keduanya sama-sama keren dan juga istimewa", ucap sejumlah wartawan lalu bertepuk tangan.

Qixuan terdiam kaku dengan wajah menegang ketika mendengar semua ucapan dari para wartawan yang membicarakan tentang dirinya dan Huateng.

Tak percaya kalau Huateng akan menyebutkan dirinya sebagai suami Qixuan sedangkan mereka tidak benar-benar menikah.

Qixuan masih berdiri dengan wajah pucatnya ketika kamera terus menghujaninya dengan kilatan cahaya.

Wajah Qixuan langsung berubah mendung seketika saat sejumlah wartawan mulai memberitakan tentang sosok Huateng sebagai suaminya.

Mungkin secara logikanya, hal itu semestinya tidak terjadi karena mereka memang bukanlah pasangan suami dan istri seperti yang dijelaskan oleh Huateng kepada wartawan yang hadir pada acara konfrensi pers ini.

"Siapa nama anda ?" tanya seorang wartawan kepada Huateng sembari mengarahkan alat perekamnya.

Huateng berjalan maju ke depan podium lalu dia tersenyum dan tak lupa melambaikan tangannya ke arah awak media massa.

Wajah Huateng terlihat sumringah ketika kamera mengambil gambar foto dirinya berulangkali dan dia menyebutkan namanya.

"Huateng ! Namaku Huateng !" sebut Huateng dengan tersenyum sangat ramah.

"Oh... Nama dia adalah Huateng !" teriak para wartawan.

"Suami artis Qixuan bernama Huateng !" teriak mereka lagi secara kompak.

"Huateng sungguh tampan ! Huateng adalah suami artis Qixuan !" teriak para wartawan dengan gembira.

Qixuan tiba-tiba terhuyung ke belakang saat mendengar teriakan dari sejumlah wartawan meneriakan nama Huateng dan menyebut malaikat itu, suaminya.

Kepala Qixuan langsung berputar-putar pening, tak kuasa menahan kepanikannya atas pengakuan Huateng.

"Bagaimana dia bisa memanggil dirinya suamiku ???" ucap Qixuan bingung.

Pandangan Qixuan berubah kabur saat melihat ke arah Huateng sedangkan malaikat itu masih saja melayani jepretan sejumlah kamera yang mengarah kepadanya.

"Apa yang kau katakan itu ???" tanya Qixuan saat Huateng menoleh ke arahnya.

"Yah ?!" sahut Huateng seraya tersenyum manis tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kenapa kamu menyebut dirimu sebagai suamiku ???" kata Qixuan dengan panik.

"Kenapa ? Bukankah aku telah berlaku benar ?! Ada yang salah dari statement perkataanku ?!" sahut Huateng.

"KENAPA TIDAK KAU SEBUTKAN JUGA BAHWA KAU ADALAH AYAH DARI ANAKKU !" pekik Qixuan yang hampir kehilangan kewarasannya.

"Ehk... ?!" gumam Huateng tercengang kaget.

Suara teriakan Qixuan kepada Huateng yang menyatakan bahwa dia adalah ayah dari anak laki-lakinya, langsung membuat hening suasana.

Sejumlah jepretan kamera milik wartawan seketika itu juga terhenti.

Suasana di area konfrensi pers yang masih berlangsung dengan ramainya itu mendadak berubah sunyi senyap.

Semua orang terdiam seraya menatap ke arah Qixuan.

Huateng yang masih terhenyak kaget dengan ucapan Qixuan kepadanya langsung berkata.

"Apa benar Bao Huateng adalah putraku ?" katanya dengan mimik tegang.

Qixuan yang menyadari kesalahannya langsung terdiam, dilihatnya sejumlah wartawan dari berbagai awak media massa memandang ke arahnya.

Tentu saja, hal itu semakin membuat rikuh Qixuan atas pengakuannya.

"Aha... Ha... ?!" ucap Qixuan yang berubah kikuk.

"Apa benar kalian telah memiliki anak ?" tanya seorang wartawan lalu menyeletuk.

"Jadi Huateng ayah dari anak kecil itu, artis Qixuan ?" tanya seorang wartawan lainnya.

"Tolong, konfirmasinya akan kebenaran kabar tersebut, artis Qixuan", ucap wartawan.

Qixuan tidak berdaya dengan permintaan dari wartawan yang meminta klarifikasi akan kebenaran kabar mengenai Bao Huateng.

Banyak rumor serta gosip di luar sana santer terdengar, membicarakan tentang Bao Huateng sebagai anak dari hasil hubungan di luar nikah.

Qixuan berada di antara dua pilihan sekarang yaitu haruskah dia mengatakan hal yang sebenarnya pada wartawan tapi dia harus menerima konsekuensi keras atas pengkuannya itu.

Suatu hal yang di tunggu-tunggu oleh Huateng sendiri dimana menunggu momen saat Qixuan mengakuinya bahwa Bao kecil adalah anak mereka.

Posisi yang membuat Qixuan terjepit antara mengakui kebenaran atas Bao Huateng sebagai putra dari Huateng, sang malaikat ataukah dia masih terus menyembunyikannya.

Huateng segera menghampiri Qixuan sembari merangkulnya.

Senyum ramah kembali diperlihatkan oleh Hauateng kepada sejumlah wartawan dari awak media massa yang hadir di acara konfrensi pers.

Sikap lembut serta keramahtamahan yang ditunjukkan oleh Huateng mencairkan hati Qixuan lalu dia mulai berpikir serius.

Seandainya Qixuan membohongi publik dengan mengatakan bahwa Bao kecil bukanlah anak biologis dari Huateng maka selamanya anak laki-lakinya itu akan di cap sebagai anak haram.

Sebuah pernyataan dari berita buruk yang akan melekat selamanya di diri Bao Huateng sebagai anak haram akan membuat putranya itu mengalami dilema besar yang natinya menjatuhkan Bao Huateng di masa depan.

Haruskah Qixuan mengakui bahwa Huateng adalah ayah dari Bao Huateng ataukah dia tetap bersikukuh untuk menyembunyikan kebenarannya.

Akhirnya Qixuan memutuskan untuk mengakhiri rasa penasaran publik terhadap status Bao Huateng.

"Benar, saya menyebutkan disini bahwa Bao Huateng adalah benar-benar anak kami, anak dari Huateng", ucap Qixuan yang mencoba berkata dengan jujur.