Permaisuri Raja Iblis

Swosh...

Swosh...

Ke 10 pria berpakaian hitam itu akhirnya melesat masuk menuju kedalaman hutan, walau bagaimanapun caranya saat ini mereka harus bisa menemukan putri Lian Hua beserta kelima orang pelayannya. Setelah mencari di sekeliling hutan, akhirnya mereka pun yakin bahwa gubuk yang ditempati oleh putri dari Kaisar Lian Zhuo berada di kedalaman hutan tertentu, yang tidak terjamah oleh orang lain.

Mereka bergerak dengan sangat cepat menggunakan ilmu peringan tubuh, karena tak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi untuk berleha-leha, apalagi mereka juga menginginkan tambahan koin emas, sebagai bonus yang akan diberikan oleh permaisuri Li Wei jika berhasil melenyapkan Putri Lian Hua.

Hutan yang sangat gelap, bahkan sinar matahari seolah tak bisa menembus masuk ke dalamnya, pepohonan rindang dan besar menghalangi jalannya sinar, sehingga membuat ke-10 orang pria itu harus bergerak lebih perlahan agar tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Meski saat ini semangat dalam hati mereka berkobar dengan tekad yang bulat untuk bisa segera menjalankan perintah dari permaisuri Li Wei, nyatanya perjalanan menuju kedalaman hutan terasa begitu sulit untuk ditembus.

Hingga saat ini mereka masih belum menyadari keberadaan dari Jenderal dan juga orang kepercayaan raja iblis, yang sejak tadi seolah memberikan ilusi kepada pria-pria berpakaian hitam itu, agar tak bisa menemukan gubuk yang ditempati oleh Putri Lian Hua.

Mereka terus memutari tempat yang sama, hingga akhirnya merasa lelah sendiri, karena tak bisa menemukan jejak dari gubuk yang ditempati oleh Putri Lian Hua, padahal jika dilihat secara normal, gubuk itu berada tak jauh dari tempat mereka berada saat ini.

Bahkan Putri Lian Hua beserta kelima orang pelayannya dan juga Xie Wei, sejak tadi telah menyadari kehadiran mereka dan mengawasi dari jarak yang sedikit lebih jauh. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat kebodohan dari 10 orang pria berpakaian hitam itu, apalagi saat ini telinga mereka sudah mulai mendengar maksud dan tujuan kesepuluh orang pria itu mendatangi hutan, adalah perintah dari permaisuri Li Wei untuk melenyapkan Putri Lian Hua.

"Putri.." salah seorang pelayan itu memanggil dengan sangat perlahan, dia seolah takut jika suaranya akan didengar oleh ke-10 orang pria berpakaian hitam itu.

Putri Lian Hua hanya melirik sekilas, kemudian kembali menatap ke arah 10 orang pria itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Sepertinya saat ini dia mulai merindukan pertempuran, sebagaimana di kehidupannya yang lalu sebagai seorang ninja yang tak pernah bisa tinggal diam saat ada penyerangan, apalagi dia termasuk orang yang begitu dipercaya dan sering mendapatkan tugas di luar untuk menyerang kelompok lain.

Jiwa bertarung putri Lian Hua mulai bangkit, saat ini dia ingin mengetes kemampuannya setelah melewati pelatihan sulit selama berada dihutan, kemampuannya semakin berkembang, bahkan saat ini dia berhasil memadukan berbagai macam jurus, hingga menghasilkan sebuah harmonisasi jurus yang mematikan.

Putri Lian Hua melirik ke arah 5 orang pelayannya, dia memberikan kode agar mereka tetap tenang di tempat persembunyian, sedangkan dia sendiri akan segera menghadapi kesepuluh orang pria berpakaian hitam itu dan memberikan mereka pelajaran agar tidak mencari masalah kembali dimasa depan.

Lagi pula saat ini dia membutuhkan banyak lagi pasukan untuk bisa menjatuhkan permaisuri Li Wei. Tidak ada salahnya jika dia sendiri yang memberikan pelajaran kepada 10 orang pembunuh bayaran itu dan menjadikan mereka bagian yang tak terpisahkan dari perjalanannya untuk menyelamatkan sang ibu dimasa depan.

Putri Lian Hua melangkahkan kakinya dengan sangat tenang, tidak ada raut ketakutan dalam wajahnya. Dia benar-benar terlihat sangat santai namun menunjukkan aura yang tak terbantahkan.

Tubuh mungilnya bergerak dengan begitu ringan ke arah 10 orang pria berpakaian hitam yang saat ini tengah berdiri di bawah sebuah pohon besar, sementara jenderal dan juga orang kepercayaan dari raja iblis masih tetap belum menunjukkan aura keberadaan mereka, namun kewaspadaan tetap di tingkatkan, karena mereka tak ingin mendapatkan kemarahan dari sang raja jika sampai Putri Lian Hua celaka.

Tap...

Putri Lian Hua tiba-tiba saja melompat, kedua kakinya mendarat dengan penuh perhitungan, tepat di depan ke-10 orang pria yang sepertinya telah kelelahan. Dia bahkan saat ini menyunggingkan senyuman mengejek ke arah mereka, karena tak berhasil menemukan gubuk yang dia tempati.

"Apa kalian lelah? Sepertinya permaisuri Li Wei telah salah mengutus orang." ucap putri Lian Hua sambil bersedekap dada.

Kesepuluh orang pria berpakaian hitam itu pun segera melirik, mereka terlihat sangat kaget dengan kemunculan putri Lian Hua yang tiba-tiba, apalagi sejak tadi mereka tak bisa merasakan aura keberadaan dari gadis kecil itu.

"Siapa kau?" tanya salah seorang pria berpakaian hitam itu sambil memelototkan matanya.

Putri Lian Hua menarik sudut bibirnya ke atas menunjukkan sebuah ejekan ke hadapan 10 orang pria berpakaian hitam itu. "Bukankah sejak tadi kalian mencari gubuk tempat tinggalku? Lalu bagaimana caranya kalian tidak bisa mengenali, siapa orang yang harus kalian lenyapkan saat ini?"

Ke-10 orang pria itu pun saling memandang, sepertinya saat ini mereka sudah mulai mengerti, bahwa gadis kecil yang berdiri di hadapan mereka adalah Putri Lian Hua yang seharian ini terus mereka cari. Tapi mereka merasa sangat heran, bagaimana bisa gadis kecil itu mengetahui maksud dan tujuan mereka memasuki hutan? Apalagi sejak tadi mereka tak bisa menemukan letak gubuk yang harus dihancurkan!

"Ciih! Rupanya aku tak perlu jauh-jauh mencarimu, kau sendiri yang menyerahkan dirimu pada kami, dasar gadis bodoh!" cibir salah seorang pria berpakaian hitam itu sambil tertawa terbahak-bahak.

Putri Lian Hua hanya memutar bola matanya dengan malas, sepertinya ke-10 orang pria itu benar-benar sangat bodoh, bahkan sejak tadi mereka tak bisa menyadari keberadaan dirinya beserta 5 orang pelayan dan juga Xie Wei, namun saat ini mereka menunjukkan kesombongan, seolah merekalah sang pemburu.

Salah seorang dari pria berpakaian hitam itu akhirnya maju dan berhadapan dengan Putri Lian Hua, kemudian dia pun melirik ke arah rekan-rekannya dan berujar. "Biar aku saja yang memberi pelajaran kepada gadis bodoh itu!"

Rekan-rekannya yang lain menganggukkan kepala, mereka langsung mendudukkan diri di bawah pohon yang rindang, karena sangat yakin jika rekannya itu pasti akan mampu untuk melenyapkan Putri Lian Hua sendirian.

Lagi pula permaisuri Li Wei tidak mengatakan apapun tentang gadis kecil itu, mereka sangat yakin jika Putri Lian Hua tidak memiliki kemampuan apapun, apalagi selama ini banyak sekali rumor buruk yang menyebar, mengatakan bahwa Putri Lian Hua hanyalah seorang gadis yang penakut dan juga tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Orang kepercayaan raja iblis telah bersiap, mereka mulai mencabut pedang yang berada di balik punggung, kemudian mengarahkannya kepada pria yang saat ini berada di hadapan Putri Lian Hua. Namun sang jenderal langsung menghentikan perbuatan mereka, dia sangat yakin jika gadis itu memiliki kemampuan untuk mengalahkan pria yang berada di hadapannya.

Lagi pula, jika dia memang benar-benar seorang penakut, saat ini Putri Lian Hua pasti akan bersembunyi, namun dengan santainya gadis kecil itu malah menunjukkan diri di hadapan musuh yang ingin melenyapkan nyawanya.

"Simpan kembali pedang kalian!" ucap jendral iblis.

"Tapi jendral-" salah seorang kepercayaan raja iblis seolah tidak puas, karena mendapatkan larangan dari sang jenderal. Namun gelengan kepala pria itu berhasil membuat ketiga orang kepercayaan raja iblis akhirnya menghentikan tindakan mereka dan menyarungkan kembali pedang yang berada di tangannya.

Perhatian mereka saat ini terarah pada Putri Lian Hua yang berhadapan dengan salah seorang pria berpakaian hitam, mereka tidak ingin melewatkan satu gerakan pun dari gadis kecil itu, apalagi saat ini terlihat telapak kaki gadis kecil itu mulai bergeser, seolah membangun kuda-kuda dan bersiap untuk melawan pria berpakaian hitam.

"Majulah..!"