Pelacur Yang Dirindukan ( Emperor Transmigration )

Di ruangan pribadinya, Pangeran sedang mendengarkan laporan dari anak buahnya yang baru saja kembali setelah memeriksa latar belakang Eleena di kota tempat ia bertemu pertama kali.

"Tidak ada, Pangeran. Saya sudah menyusuri setiap rumah bordir tapi tidak ada wanita pelacur bernama Eleena bahkan dengan ciri - ciri yang Anda sebutkan. Bukan hanya di kota itu, saya menyusuri kota - kota terdekat tapi tetap tidak ada," si anak buah menggeleng.

Pangeran mengetuk - ngetukkan jarinya di meja, pandangan matanya kosong memikirkan semua kemungkinan. Salah satunya Eleena menyamarkan namanya, menyamarkan identitasnya. Tapi kenapa? Jika Eleena wanita baik - baik, kenapa harus menyamarkan identitasnya?

"Pergilah!"

"Baik, Pangeran."

Sepeninggal anak buahnya, Pangeran akhirnya membuka laporan lainnya. Sebuah surat dari para pengawal pribadinya yang lain selain Santos.

Pangeran membuka segel surat lalu membacanya.

Pangeran, saya berada di kota Odisay. Masih mencari keberadaan bagian peta ke -5, saya dan Andromeda akan menuju desa. Kabarnya ada seseorang yang menyimpan bagian peta itu disana, kami akan mencaritahu. Setelah terkonfimasi kebenarannya, Anda bisa datang merebutnya.

Pangeran membaca sekali lagi isi surat dari para pengawal pribadinya, ia lalu menyimpan surat itu di tempat aman.

"Santos."

"Ya, Pangeran."

"Aku sudah mengatakan padamu 'kan, kenapa aku membuat Eleena hamil? Selain dia adalah penawar racun, dia sangat ahli membuat senjata. Saat bagian peta ini terkumpul menjadi satu, aku sangat yakin Eleena pasti bisa membuat senjata api yang kita impikan. Semua klan - klan dan musuh kerajaan akan bertekuk lutut dan tak akan berani lagi melakukan perlawanan apalagi menggulingkan Kerajaan. Eleena terlalu berharga... aku tidak ingin dia mencoba melarikan diri dariku. Jika dia hamil, setidaknya dia akan memikirkan anak kami. Aku sudah sedikit memahami sifat Eleena, dia bukan wanita yang bisa aku kekang atau atur. Dia wanita berpendirian keras dan akan melakukan berbagai cara agar keinginannya terlaksana."

"Dalam hal itu, bukankah sifat Nyonya mirip dengan Anda?"

"Kau!" bentak Pangeran tapi seketika dia menghela nafas pelan. "Kau benar, karena itu lah aku takut dia pergi dariku. Setiap malam dia selalu mengatakan hanya ingin menjadi istri satu - satunya tapi aku tidak bisa memberikan keinginannya."

Santos menatap ketiberdayaan Pangeran, baru pertama kalinya dirinya melihat Tuan-nya tidak bisa melakukan apapun yang di inginkannya. Ia tau jika Pangeran ingin menjadikan Nyonya Eleena sebagai istri, tapi para Menteri dan para Bangsawan akan menyudutkan Raja. Di satu sisi Pangeran ingin melindungi saudaranya, di sisi lain ada wanita yang ingin dilindungi.

Hari Pernikahan tiba, Eleena sudah bersiap dengan pelariannya. Pangeran akan pergi ke Mansion Lady Dayana, melakukan pernikahan disana. Istana Pangeran tidak terlalu dijaga ketat karena sebagian pengawal pergi mengawal sang Pangeran.

Pangeran sudah di dalam kereta kudanya dalam perjalanan menuju Mansion Lady Dayana dengan pakaian pangantin melekat di tubuhnya, sejak pergi meninggalkan Istana hatinya gelisah. Tapi seketika ia melepaskan kegelisahannya saat memikirkan kemesraan yang diberikan Eleena semalam padanya bahkan wanita itu memberikan kado padanya, mengatakan itu adalah hadiah pernikahannya. Ia membuka kado itu, di dalamnya ada sebilah pedang yang sangat tajam dengan gagang yang sangat indah. Semalaman ia mengelus pedang indah itu, Eleena bahkan mengatakan akan selalu bersamanya di sisinya meskipun dirinya sudah menikah dengan wanita lain.

Saat mengingat kegembiraan semalam akhirnya kegelisahan Pangeran benar - benar hilang, ia tersenyum ingin segera menyelesaikan prosesi pernikahannya dengan Lady Dayana lalu kembali ke paviliun dan sepanjang hari bersama Eleena.