Love You More, Husband

Rafael dan Fernando pulang bersamaan sore itu. Sofia tentu saja sudah siap menyambut sang suami di depan pintu. Tapi ada yang berbeda sore ini. Ada Naura yang ikut berdiri di samping Sofia menyambut kedatangan para pria pekerja selain Richard tentunya karena sang tuan muda kedua malah sibuk dengan acara resmi di kampusnya mengajar. Milea yang awalnya ingin ikut bergabung menjadi menyurutkan langkahnya dan bersembunyi dibelakang tembok manakala melihat dua pria itu memeluk Naura bergantian. Lihatlah Fernando yang langsung tertawa lepas bersamaan dengan berbagai pertanyaan yang seolah tak ada habisnya bagi sang tamu. Naura bahkan tak hentinya memuji Fernando diikuti derai tawa Sofia yang membuat suasana jadi amat bahagia saat lelah para pekerja itu harusnya datang melanda.

"Raf, besok hari sabtukan? bisakah kau mengajakku jalan-jalan dan main futsal bersama Richard?" hampir saja mata Milea melotot saat si gadis malah bergelayut manja di lengan suaminya yang tampak baik-baik saja. Bersikap amat gentle malah. Naura juga meraih tas Rafa dan meletakkannya ke ruang kerjanya sebelum membuntuti pria muda itu masuk ke dalam dan menutup pintunya rapat. Dada Milea bergemuruh. Setidak cintanya dia pada Rafa, pria itu tetap suaminya.

"Milly...." Milea berdiri kaku ditempatnya saat suara lembut Sofia sudah mengagetkannya. Bagaimana bisa dia tak melihat kehadiran sang mertua karena fokus pada ruang kerja suaminya?

"Mo...mommy.." Milea meresam jarinya, gugup. Apalagi Sofia terlihat amat menelisik wajahnya.

"Kau melihat mereka?" tentu saja Milly mengangguk karena tak ada gunanya berbohong. Arah yang dia tuju hanya ruang kerja Rafa di sisi tangga. Rupanya Rafa dan Naura terlalu asyik bicara hingga tak melihatnya yang berdiri di balik tembok.

"Nau memang begitu. Dia amat akrab dengan Rafa dan Rich." jelas Sofia pendek. Tak ada perkataan lain dari sang mertua hingga Milly memilih kembali ke kamarnya di lantai dua. Saat dia hampir mencapai pintu kamar, terdengar ritme teratur menaikinya dan...Richard datang menuju kamarnya yang berada di ujung ruangan. Sejenak mereka bertatapan.

"Kenapa kau masih disini? tak inginkah kau melayani suamimu sepulang kerja?? Ohh ya ampun....aku lupa jika sudah ada Nau yang akan menggantikan tugasmu." kata Richard amat cuek dan dingin. Nyaris sama seperti perlakuannya pada seluruh mahasiswinya di kampus.

"Naura?" tanya Milea mengulang lirih.

"Ehmm..tapi aku juga lupa jika yang kau sukai adalah aku yang bahkan sama sekali tak punya perasaan apapun padamu. Mana kau peduli pada kak Rafa?" kali ini sebuah senyum penuh ejekan tentu saja sudah tersemat di bibir Richard. Anehnya tak ada perasaan tersinggung atau sakit hati pada diri Milea walau mendengar perkataan Richard. Yang berputar dalam pikirannya adalah Rafa dan Naura. Sedang apa mereka di dalam sana?

"Siapa Naura?" Richard yang akan melangkah pergi seketika berbalik.

"Tanyalah sendiri pada suamimu. Yang jelas mom dan dad...aku juga amat menyayangi Naura melebihi dirimu yang bahkan bukan siapa-siapa kami jika tak dinikahi oleh Rafael." dan pria itu pergi meninggalkan Milly yang mematung di tempatnya. Apa ini artinya Naura akan jadi bagian keluarga Hutama? tapi untuk siapa? Rivhard atau Rafa suaminya.

Menjelang makan malam, Sofia sudah bersiap menata makanannya bersama Rena sang kepala pelayan. Tak ada protes darinya saat melihat Milea hanya diam menunggu di tempatnya, salah tingkah. Nauralah yang tiba-tiba datang dari kamar tamu dan membantu sang dokter.

"Terimakasih ya Nau...." Naura tertawa senang.

"Pasti kak Kiky akan cemberut jika tau aku membantu aunty disini." celotehnya riang. Nando menggusak rambutnya pelan lalu ikut tertawa.

"Andai tak barusan melahirkan kakakmu itu pasti akan menyusul kamu kesini." tukas Nando ditimpali yang lain. Hanya Milly yang diam tanpa ekspresi. Seolah dia patung atau setan yang tak tampak. Naura juga dengan lincah mengambilkan makanan untuk Rafa juga Richard sebelum mengambil duduk disisi kiri Rafa yang dekat dengan Nando, seolah dia sudah biasa berada di tengah keluarga konglomerat itu.

"Raf, cobalah menu baruku. Ini sedang trending di restoran ala Indonesia kami. Kau juga Rich..makan yang banyak dan berikan penilaian kalian." sungguh Naura begitu ceria dan bersemangat sore itu. Baru datang saja sudah langsung memasak cumi pedas manis dan ayam kalasan ala dirinya sendiri. Apa kabar Milea yang tak bisa apa-apa? Milea menunduk sedih saat Sofia berdiri dan menaruh cumi dan potongan ayam itu di piringnya.

"Milly, cobalah." Katanya ringan. Mata Milly berkaca. Hanya mom Sofia yang peduli padanya walau mertuanya itu lebih banyak diam saat kecewa. Milly tau mom Sofia kecewa padanya, juga permintaannya untuk minta kamar terpisah dari suaminya.

"Terimakasih mom."

"Ohh...Milly maafkan aku yang sedikit melupakanmu. Ayo makanlah. Kau mau jus markisa buatanku? biar aku ambilkan." Milly hanya tersenyum menghadapi keramahan Naura yang amat anggun dimatanya. Gadis itu segera mengambilkan jus itu tanpa diminta lalu meletakannya di samping Milly yang mengucapkan terimakasih.

"Hmmm...ini enak sekali Nau, bumbunya pas." kata Richard yang makan dengan lahap. Pujian juga terus mengalir baik dari Sofia dan Fernando juga Milea yang hanya sanggup berkata dalam hati. Ya, masakan Naura sangat lezat. Hanya Rafa yang memilih diam. Namun dari caranya makan, bisa dipastikan jika masakan itu pas dilidahnya.

"Besok kalian harus mencoba nasi goreng seafood buatanku ya...pokoknya selama Nau disini, Nau saja yang masak ya aunty?" Sofia tertawa renyah kala melihat pupy eyes Naura yang seperti memohon padanya.

"Tentu saja sayang. Lakukan apa yang kau mau. Aunty juga sedang sibuk-sibuknya di rumah sakit atau menemani aunclemu bertugas. Jadi memasaklah sesukamu karena kami juga amat senang dengan masakanmu."