My Ex Husband

...Flash back 18....

...•••••...

Mobil hitam Audi R8 milik David melesat begitu cepat. Membelah jalanan kota yang sudah terlihat sangat ramai pada malam hari ini.

Anna terus melihat ke arah samping, meneliti pemandangan kota dari kaca mobil yang tertutup rapat. Sementara David tetap fokus dengan setir mobil nya, sampai membuat suasana di dalam mobil itu cukup hening.

"Yakin tidak pulang dulu?"David memulai pembicaraan.

David menoleh, melihat ke arah samping dimana istrinya duduk saat ini.

"Tidak usah mas, langsung saja,"ujar Anna. "Nanti kalau pulang dulu, kamu nya males keluar lagi!"prempuan itu menatap David yang tengah fokus mengendalikan setir mobil.

David tampak mengulum senyum.

"Malam-malam begini, dengan rok pendek pergi ke taman kota? itu aneh Ann."jelas David.

"Hanya sebentar mas!"Anna membetulkan posisi duduk nya. "Lihat kembang api sambil jajan."Anna tersenyum.

David mengangguk-anggukan kepala nya, dengan pandangan yang tidak teralihkan sama sekali.

"Hanya sebentar yah?"pria itu menoleh.

"Nggak janji tapi."Anna tersenyum canggung.

24 tahun kata nya, tapi kenapa tingkah nya seperti remaja baru 17 tahun, dia selalu membuat ku merasa gemas, dan ingin menerjangnya saat ada waktu luang.

Ucap David dalam hati.

...••••...

"Ann, ini rame banget!"ucap David ketika keluar dari mobil nya.

"Iya!"raut wajah Anna berbinar, sangat jelas terlihat ketika ia sedang sangat bahagia malam ini.

"Tapi, ... rok nya!"

Dengan cepat Anna melangkah, berjalan menyusuri taman kota yang terlihat seperti pasar malam.

Hiasan lampu-lampu cantik dimana-mana, banyak nya jenis makanan yang di jual, dengan suara ledakan kembang api yang mulai terdengar jelas.

"Anna?"David memanggil.

Namun wanita itu terus berjalan lebih cepat meninggalkan nya begitu saja.

"Kyara Anna!"David berteriak sangat kencang, sampai membuat orang yang ada di sana melihat ke arah David.

Langkah kaki Anna terhenti, lalu menoleh ke belakang dimana suaminya sedang berjalan dengan raut wajah yang terlihat sedikit kesal.

"Kamu ini! jalan nya pelan-pelan kenapa sih?!"cicit David.

Anna tersentak, jujur saja ini pertama kalinya David seperti ini.

"Maaf, aku terlalu seneng sampai ngelupain kamu, mas!"tatapan Anna sendu.

David menghela nafas nya pelan, ia menyadari kesalahan nya sampai membuat Anna terlihat sedikit ketakutan.

"Jangan terlalu jauh dari ku!"lalu David meraih tangan Anna, kemudian berjalan terlebih dulu dengan tangan yang saling menggenggam.

Langkah Anna berusaha mengimbangi David, namun mata nya terus tertuju pada tangan yang saat ini tengah di genggam David sangat erat.

Dia tersenyum, rasa bahagia pun mulai menyeruak dalam dada nya.

"Mas?"Anna menatap punggung kokoh itu.

David berhenti, kemudian berbalik. "Kenapa?"ia bertanya.

"Aku mau beli itu, boleh?"Anna menunjuk salah satu jajanan yang ada disana.

David menjengit.

"Pentol!?"ia menatap Anna penuh tanya.

"Iya, beliin yah? aku nggak mau pake uang aku, pengen nya di traktir kamu."ucap nya, lalu memeluk lengan David.

"Iya boleh, tapi masalah nya aku nggak ada uang cahs!"

Anna cemberut.

"Yah, nggak jadi ngedate dong kita."kata nya dengan suara lirih.

David terdiam ketika melihat Anna sedikit kecewa.

"Pakai dulu uang mu, nanti ku ganti."kata David

"Ish, ... itu beda mas!"prempuan itu merengek.

"Yasudah, aku tarik tunai dulu. Kamu nungguin disini nggak apa-apa?"

Anna terdiam.

"Laamaa!"

"Sebentar sayang."David sedikit berbisik.

"Nggak mau!"Anna kembali merengek, namun kali ini terdengar lebih manja.

Melihat tingkah Anna yang sedikit berbeda, membuat David tersenyum gemas.

"Bagaimana kalau ke Hotel? disana juga kita bisa lihat kembang api!"David berbisik.

"Aku mau nya jajan disini loh, mas."kata Anna.

"Di Hotel juga banyak jajanan nya!"

Anna berpikir.

"Ish, ... nggak ah! mas modus."kata nya, kemudian berjalan mendekat ke arah gerai yang menjual pentol tadi.

"Hah!"David menghela nafas nya, lalu menggelengkan kepala. "Dia sudah mulai pintar."ucap nya kemudian tersenyum.

"Mang, bikin 10 ribu yah!"kata Anna.

"Boleh neng, pake kuah nya apa nggak?"pedagang itu bertanya.

"Di kering aja, nggak usah pake apa-apa!"jelas Anna, lalu di jawab anggukan oleh pedagang tersebut.

Anna berdiri tepat di dekat panci berisikan kuah pentol yang beraroma lezat, sampai terlihat beberapa kali Anna menghirup aroma nya.

"Aih, ... wangi nyaa!!"tukas Anna setelah menghiup aroma itu kuat-kuat.

"Ini neng."

Anna mengangguk, kemudian meraih satu kantong pentol pesanan nya.

"Ini mang,"Anna memberika uang yang ia ambil di dalam dompet nya tadi.

"Iya neng, terimakasih."

Anna tersenyum, kemudian berjalan ke arah David yang sedang berdiri menunggu nya.

"Tidak ke Hotel saja?"David tersenyum, bermaksud menggoda Anna.

"Nanti ibu sama ayah nyariin, aku pergi dari siang tau!"kata Anna, lalu menyodorkan satu pentol ke arah mulut suaminya.

David membuka mulut nya, lalu melahap makanan yang sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah ia makan.

"Mmhh, .. enak yah?!"mata David berbinar.

"Iya emang enak, apalagi yang mercon! Beuh, ... mantep Poko nya."jelas Anna.

"Varian apa itu?"tanya nya sambil terus mengunyah.

"Jadi kuah nya itu penuh dengan cabe rawit."kata Anna. "Kita duduk dulu mas, nggak enak kalo makan berdiri."ucap nya lagi, dengan mata yang terus melihat kesana kemari mencari kursi taman yang kosong.

"Aih, ... jangan terlalu banyak makan-makanan pedas."

Anna tak menjawab, wanita itu hanya fokus mencari kursi untuk ia dan David tempati.

Namun nihil, kursi nya tampak di penuhi muda-mudi yang juga sedang menikmati indah nya malam pergantian tahun dengan berbagai jajanan kaki lima yang tersedia.

Anna menoleh ke samping, dimana suaminya berdiri. wanita itu menjengit ketika David kini sedang tersenyum ke arah nya dengan tatapan yang tidak bisa di artika

"Kenapa?"Anna memincingkan mata ke arah David, dia tahu apa yang suaminya pikirkan saat ini.

"Jadi, ... kita kemana?"suara David terdengar sangat pelan.

"Pulanglah, ... apalagi!"kemudian Anna berjalan meninggalkan David begitu saja.

"Baiklah sayang, ayok kita pulang. Tapi seperti nya, malam ini aku lupa jalan pulang ke arah mana!"ucap nya sambil terkekeh pelan, kemudian berlari kecil untuk menyusul Anna.

...••••...

Happy new year my lovely readers🥳🥳 semoga yang di semogakan tersemogakan di tahun 2022.

Jangan lupa like, vote dan komen nya. Karena dukungan dari kalian sangat berarti buat othor yang hanya remahan rengginang ini.

Klik favorite juga yah!!

I Love you so much.

~Selamat hari jagung bakar seindonesia~