Chef Tampan Pilihanku

Setelah Alegra menanyakan hal itu, suasana jadi canggung. Untung saja ponsel milik Alegra berbunyi, saat ini Alegra sedang berbincang dengan kekasihnya.

Sedari tadi, Chareen terus saja cemberut di ruang tamu. Para pelayan yang tahu hal itu hanya tersenyum dan terkekeh melihat sikap Chareen yang sangat menggemaskan.

"Astaga, baru kali ini aku mendukung wanita perebut pacar orang hahaha" Tawa mereka.

"Benar, aku sangat mendukung nona Chareen untuk merebut tuan Alegra dari wanita tidak baik itu"

"Suttt, jangan keras keras nanti tuan Alegra tahu kita bisa di usir"

"Aiyaaaa aku lupa"

Mereka terus berbincang, Chareen sendiri menyuruh mereka untuk membawakan makanan pedas. Awalnya mereka menolak karena Chareen belum memakan apapun dari pagi, tapi Chareen tetap lah Chareen. Dia tidak peduli sama sekali, di saat dia kesal ataupun marah hal yang ingin ia lakukan adalah memakan makanan pedas!

Akhirnya Chareen memesan jajanan pinggir jalan langganan nya, dia memesan level 10 langsung!

Tak menunggu waktu lama akhirnya makanan yang ia pesan pun datang, dengan penuh rasa kesal Chareen memakannya. Para pelayan yang ada di sana hanya bisa diam dengan membawakan susu untuk Chareen.

"Huh...Hati ku sangat panas!!!" Kesal Chareen.

"Nona sudah, itu akan membakar lambung anda..."

"Hmmm!!!!" Chareen hanya mendengus.

Makanan tersebut habis dalam sekejap, Chareen mencuci tangannya dan kembali ke kamar. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang, Alegra belum keluar dari kamarnya yang berarti masih bertelponan dengan Kinara, kekasihnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, Chareen merasa perutnya perih dan panas. Dia menghela nafas berat karena dia lupa untuk meminum obat, dia sangat rentan akan pedas.

"Sial!!!!" Geram nya.

Chareen mengeluarkan ponselnya, keringat sudah membasahi kening nya.

"Hal...."

"Kak, jemput aku disini. Cepat!!! Aku berada di kamat Claire, jangan banyak tanya!! cepatlah datang!" Sela Chareen dan langsung menutup ponselnya.

Dia berguling kesana kemari karena rasa sakit di perutnya tidak mereda sedikit pun justru semakin sakit di buatnya.

Sedangkan laki-laki yang dia kira masih bertelponan dengan Kinara sebenarnya salah, Alegra sibuk bertelponan dengan rekan kerjanya.

Hal itu membutuhkan waktu yang sangat lama, saat dia hendak turun untuk mengambil minum dia melihat sosok William yang datang dengan terburu-buru.

William melewati nya begitu saja dan langsung masuk kedalam kamar yang di tunjukan oleh pelayan.

Saat berada di dalam, William melotot kan matanya saat melihat wajah pucat Chareen yang di banjiri keringat dengan tubuh yang meringkuk di atas ranjang.

"Chareen? Apa yang terjadi? Astaga......" Cemas nya, tanpa menunggu aba-aba William langsung menggendong nya.

Alegra sendiri terkejut saat William menggendong Chareen yang sudah tak sadarkan diri dengan wajah yang pucat, padahal sebelum dia pergi Chareen baik-baik saja.

"Apa yang terjadi?" Kaget Alegra pada William namun William hanya diam dan terus melangkah pergi, tujuan utamanya yaitu membawa Chareen pergi ke rumah sakit!

"Apa yang terjadi dengan nya? bukankah dia baik-baik saja?" Tanya Alegra pada pelayan yang menunjukan kamar Claire tadi.

"Ahh itu tuan, seperti nya nona Chareen mengalami sakit lambung. Beberapa jam yang lalu nona Chareen memakan makanan pedas padahal dirinya belum memakan apapun dari pagi" Jelas pelayan itu yang terlihat khawatir dan cemas.

"APAAA? bagaimana bisa? Apa kalian tidak mencegah nya hah?" Marah Alegra.

"Maaf tuan, kami sudah mencegah nona Chareen untuk tidak memakannya, tapi nona Chareen tidak memperdulikan ucapan kami. Dia selalu mengatakan hati nya sakit dan panas" Jelas nya membuat Alegra mengeryit.

"..."

___

Di rumah sakit nampak sosok wanita cantik yang terbaring dengan jarum infus yang menancap di tangan nya, di sampingnya terdapat William yang terus merutuki kebodohannya karena tidak bisa menjaga Chareen.

"Willi!! Apa yang terjadi dengan Chareen?" Tanya Yuna yang baru saja datang, dia sudah menangis saat melihat kondisi anaknya yang selau cantik dan ceria itu kini terbaring lemah dengan wajah yang pucat.

"Menurut para pelayan, Chareen memakan makanan pedas padahal dia belum makan apapun sejak pagi" Jelas William.

"Makanan pedas? Bukankah Chareen akan memakan nya saat dirinya merasa kesal dan marah?" Heran Dong Song.

"Benar om, mungkin ada sesuatu yang membuat Chareen seperti ini. Maafkan Willi om tante karena tidak bisa menjaga Chareen dengan baik" Tunduk William.

"Tidak ada yang perlu minta maaf, ini hanya kecelakaan saja" Lembut Yuna dengan mengelus pundak William.

Berita tentang Chareen yang di bawa ke rumah sakit membuat awak media langsung menyerbu rumah sakit tersebut, para bodyguard sudah di tambahkan oleh Dong song di sana karena takut mengganggu Chareen.

Mereka menyimpulkan bahwa Chareen keracunan, memiliki penyakit berbahaya dan masih banyak lagi gosip yang mereka sebarkan tanpa mengetahui fakta nya seperti apa.

Arya dan Aliya yang melihat sosok Chareen yang kini terbaring lemah di rumah sakit membuat mereka terkejut bukan main, bukankah Chareen baik baik saja?

"Pa, apa yang terjadi?" Kaget Aliya pada Arya yang sama-sama terkejut.

"Entahlah...Coba kau tanyakan pada Alegra" Balas Arya yang langsung di angguki oleh Aliya.

Berita tentang Chareen ternyata sudah tersebar luas bagaikan virus, Claire yang sedang bersekolah pun sangat terkejut melihat berita itu. Padahal pagi tadi Chareen baik-baik saja, dia segera pulang dan tidak ikut untuk kerja kelompok bersama teman-teman nya.

___

Saat ini Alegra sudah berada di ruangan Chareen, Alegra tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi pada Chareen. Namun setelah mendengar penjelasan dari Alegra, William bisa menyimpulkan bahwa Chareen sangat kesal dan cemburu pada Alegra.

"A..APAAA! Bagaimana mungkin?" Kaget Alegra setelah William menjelaskan nya.

"..."

Kedua orang tua Chareen hanya diam karena mereka tahu bahwa Chareen sangat tertarik dengan Alegra, dan hanya Alegra yang mampu membuat nya tergila-gila seperti ini.

Apakah anak nya terlalu egois?

"Maafkan anak kami tuan Alegra, mungkin anda merasa tidak nyaman dengan perasaan suka anak saya" Ucap Yuna dengan menundukkan kepalanya sedikit bertanda menghormati Alegra karena Yuna berasal dari Korsel. Kebiasaan tersebut sudah merupakan hal biasa bagi mereka, itu bukan berarti mereka merendahkan diri tapi sebagai ungkapan bersalah ataupun rasa berterima kasih.

"Tidak apa-apa nyonya, saya mengerti" Balas Alegra dengan kembali menatap Chareen yang masih tak sadarkan diri.

"Panggil saya tante saja" Senyum Yuna membuat Alegra mengangguk, pantas saja Chareen sangat cantik. Di lihat dari Yuna dan Dong Song saja sudah merupakan pasangan yang sempurna, sifat Yuna sangat lembut dan penuh kasih sayang.

Dong song sendiri pun sama, namun karena melihat kondisi putri nya yang sedang tidak baik-baik saja sekarang membuat mood bicara nya hilang. Sebagai anak satu-satunya dari keluarga Lee, tentu saja Chareen merupakan anak kesayangan mereka berdua.