BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 20 : Panggilan masuk nomor tidak dikenal.
Tepat jam satu malam Killa kembali ke apartemen Marvin. Ketika dia baru saja masuk Killa terkejut mendapati Ken yang terlelap tidur di sofa depan tv.
Apa yang dilakukan asisten Ken disini? Semuanya juga sudah di bersihkan dan di ganti dengan yang baru....
Terserahlah, apa peduli ku? Semua yang dilakukan pria dingin gila itu aku tidak perduli!! Yang jelas aku sangat membencinya....
Killa berjalan melewati Ken yang tertidur di sofa. "Nona Killa? Dari mana saja kau baru pulang jam segini?" Tanya Ken yang masih dalam keadaan menutup mata.
Killa terheran-heran apa pria itu mengigau atau apa? Dia berbicara dengan mata yang masih tertutup. Ken pun seketika bangun dan duduk. Ia menatap Killa dengan tajam.
"Kenapa? Apa Tuan mu yang gila itu yang menyuruhmu bertanya?" Ucap Killa ketus.
"Nona kenapa anda berkata seperti itu?" Ken mengerutkan dahinya.
"Bukan urusan mu!!!" Killa menjawab singkat kembali dia melangkah menuju kamar.
"Seharusnya dari awal Nona sudah harus berpikir panjang untuk membohongi Tuan Marvin, karena Tuan bukan lah orang yang gampang anda bohongi, apalagi untuk anda bodohi...." Ucap Ken.
Langkah Killa terhenti. "Aku tidak butuh nasihat darimu, urus saja urusan mu sendiri" ucap Killa ketus tanpa menoleh dia pun langsung masuk kedalam kamar.
BRAK.
Suara hempasan pintu kamar yang di tutup Killa dengan membanting nya kuat. Ken hanya geleng-geleng kepala lalu kembali berbaring melanjutkan tidur nya yang sempat terganggu.
Di dalam kamar.
Killa membersihkan diri di dalam kamar mandi. Lalu masuk kembali ke dalam kamar. Gadis itu pun duduk di pinggiran tempat tidur.
Ketika hendak berbaring tiba-tiba saja ponselnya yang terletak di atas nakas berdering. Panggilan masuk dari nomor tidak di kenal.
Killa pun langsung menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu di dauh telinga nya.
"Halo?" Ucap Killa dengan sedikit ragu-ragu.
"Dari mana saja kau baru pulang jam segini?" Ucap seorang pria.
Killa terdiam entah kenapa dia sangat mengenali suara pria yang berada di seberang panggilan nya itu. Gadis itu menghela nafas sambil memutar bola matanya malas.
"Bukan urusan mu...." Jawab Killa ketus.
"Terserah, tapi untuk dua hari ke depan jangan pergi kemana-mana tetap lah di rumah, aku tidak mau jika kau terluka...."
Killa kembali terdiam malah dia jadi tercengang mendengar perkataan Marvin. Sempat terlintas di benak nya jika pria dingin tersebut sedang mengkhawatirkan dirinya. Tapi Killa menepis pemikiran itu jauh-jauh itu sangat tidak mungkin.
"Aku tidak mengkhawatirkan mu, jangan berpikiran sejauh itu....aku hanya tidak ingin keluarga ku melihat mu babak belur ketika kau ke ajak bertemu mereka." Ucap Marvin.
"Jangan sembarangan bicara, aku tidak pernah bahkan tidak akan pernah berpikiran sejauh itu...." Killa mengelak dari ucapan Marvin.
"Istirahatlah, aku masih banyak kerjaan...."
"Terserah...."
Panggilan pun terputus.
Killa langsung melempar ponselnya ke sembarang arah. Lalu menutupi wajah nya dengan bantal.
"Siapa juga yang berpikiran sejauh itu, aku tidak sudi !! Lagian hanya pria gila sepertinya yang banyak kerjaan di tengah malam seperti ini...." Gerutu Killa dengan suara yang tidak jelas akibat bantal yang menutupi wajah nya.
Tidak lama kemudian, Killa pun tertidur. Beberapa hari ini dia merasa tidur nya sedikit nyenyak. Mengingat biasanya dia selalu susah untuk tidur dimalam hari. Entah itu karena banyak pikiran atau masih melakukan pekerjaan.
Tapi akhir-akhir ini dia merasa tubuh nya sangat cepat kelelahan. Killa curiga jika ini faktor dari luka di perut nya itu. Karena setiap jam setiap detik dia selalu merasa kan keram dan ngilu yang tiada henti. Meskipun Killa tidak pernah mengeluhkan nya.
TBC.
Note : Jangan lupa like dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar☺️☺️
Vote dan beri hadiah Author supaya Author nya semangat untuk up💪🏻💪🏻
