Amira, seorang gadis jaman now yang terkontaminasi novel online bergenre pelakor. Ia selalu berharap bisa di hamili oleh seorang pria tampan dan kaya, sekalipun pria tersebut sudah memiliki istri.
Suatu ketika ia bertemu dengan Gerrard, seorang CEO kaya raya dan tampan yang menginginkan seorang anak. Sedang istrinya tak bisa memberi keturunan.
Meski di hujat netizen, Amira tetap mengikuti kata hatinya demi hidup bagaikan gadis miskin yang naik derajat, seperti di dalam novel-novel online yang pernah ia baca.
Ia kemudian menjalani kehidupan bak Cinderella. Ternyata pria kaya itu beserta keluarganya sangat baik. Amira merasa jika karma tidak berlaku pada kehidupannya.
Namun ketika ia telah menikah dengan CEO tersebut, muncul kejanggalan demi kejanggalan. Seperti sarapan pagi di rumah keluarga besar suaminya yang selalu sama, orang-orang yang mengenakan baju yang sama, pembicaraan yang sama setiap hari.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan
"Lo baik-baik ya, Mir. Kalau ada apa-apa, kasih tau gue. " tulis Sheva di WhatsApp, saat telpon sudah diakhiri.
"Gue mau menghilang dan meredamkan suasana terlebih dahulu, supaya keluarga gue nggak nyap-nyap." lanjutnya lagi.
"Iya, Shev. Maafin gue ya Shev." balas Amira.
Ia benar-benar masih merasa tak enak hati.
"Santai, yang penting lo harus kaya. Biar bisa beliin gue iPhone 17, Wkwkwkwk." tulis Sheva.
"Wkwkwkwk, aamiin." balas Amira.
Dalam hati ia berjanji akan memberikan apapun yang diinginkan Sheva, jika sudah dinikahi Gerrard nanti. Sebab Sheva satu-satunya teman yang membelanya, disaat yang lain hanya sibuk menghujat serta mengintimidasi.
***
"Sayang."
Gerrard pulang malam itu, dan langsung memeluk Amira dari belakang. Sebelum tiba di apartemen, ia meminta Amira untuk mengenakan gaun yang tadi ia berikan.
Maka Amira pun menuruti dan berdandan habis-habisan. Ia terlihat sexy dan molek mengenakan gaun tersebut. Apalagi ditambah dirinya tengah hamil saat ini.
Hormon kehamilan membuat kulitnya menjadi lebih glowing dari biasanya. Pori-pori nya mengecil, dan pipi serta bibirnya menjadi kemerahan.
"Tadi ada yang bilang kangen sama saya?" tanya Gerrard.
Amira tersenyum, ia sudah terbiasa dengan panggilan kaku tersebut. Jika di dengar-dengar panggilan itu berbeda dari yang lainnya, dan sangatlah sweet ditelinga Amira.
Membuat hatinya meleleh dan benar-benar merasa dicintai oleh CEO, yang berasal dari dunia novel online.
"Iya, kangen. Dedek di perut juga kangen, pengen dikunjungi papanya."
Amira menggatal secara tanpa sadar. Hal tersebut mengundang Gerrard untuk segera mencium tengkuk dan bibir perempuan itu.
"Hmmmh."
Amira mengeluarkan desah kecil yang mengundang hasrat.
"Kamu cantik pakai dress ini." ucap Gerrard.
Tampak belahan pinggir dress tersebut memperlihatkan kaki Amira, sampai nyaris ke pangkal paha.
Tangan Gerrard mulai mengusap-usap di area sana, membuat Amira makin berdesir-desir tak karuan. Detik berikutnya perempuan muda itu pun langsung nyosor dan mencium bibir Gerrard.
Tak melewatkan kesempatan tersebut, Gerrard juga membalasnya dengan sangat. Tangan Gerrard mulai berpindah, dari paha menjadi kemana-mana.
"Hmmh, paaak. Pengeeen."
Amira seperti tidak terkontrol, dan semakin menggatal.
"Kamu lagi hamil muda, sayang." ucap Gerrard kemudian.
Amira lalu ngambek, dan akhirnya Gerrard pun menuruti hal tersebut. Ia berusaha bermain pelan, tapi Amira sangat menggebu-gebu. Sampai akhirnya mereka berdua sama-sama terhempas dalam kenikmatan.
"Perut kamu sakit?" tanya Gerrard khawatir, ketika melihat Amira tampak mengelus perutnya.
"Enak." ucap Amira nakal.
Gerrard lalu bernafas lega sambil tersenyum.
"Pantas cepat hamil, gatal kamu." canda nya kemudian.
"Abisnya pak Gerrard sexy sih, gede pula."
Amira menyinggung soal ukuran milik Gerrard, yang menurutnya cukup lumayan. Dipuji seperti itu, membuat Gerrard merasa bangga dan perkasa.
"Nanti kalau sudah empat bulan keatas, aku kunjungi tiap hari." ucap Gerrard.
"Awas ya kalau nggak." jawab Amira.
Mereka berdua lalu saling berciuman. Sementara di sebuah rumah, seorang wanita tampak sedang menatap foto seorang bayi yang lucu.
Tetapi tatapan mata itu penuh kemarahan, seolah ada dendam yang tertahan dalam hatinya dan siap untuk meledak.
***
Tirani banjir endorsement, pasca keberaniannya memaki pelakor, viral di sosial media. Ia dianggap sebagai icon perempuan waras, ditengah gempuran para wanita jaman now yang suka menghalalkan segala cara demi mendapatkan harta.
Ia pun memanfaatkan momentum tersebut, untuk membuat akunnya lebih bertumbuh lagi. Ia kini mendapat banyak followers serta banjir dukungan.
"Cie kak Tirani udah dapat endorse." tulis salah seorang netizen, saat Tirani tengah live tiktok.
Maka gadis itu pun tersenyum.
"Iya sayang, makasih. Berkat kalian semua yang mendukung aku." jawab Tirani.
"Jelasin dong kak, gimana kronologinya sampe ribut sama si pelakor dan temannya itu?"
Salah seorang netizen request, sementara yang lain siap merekam untuk bahan konten.
"Aku lagi kerja say, seperti biasa. Lagi mondar-mandir ngurusin pelanggan. Eh kepergok lah si dua orang duta pergaulan bebas itu, mereka lagi ngebahas soal kehamilan." jawab Tirani.
"Ngebahasnya gimana kak?" tanya netizen lain.
"Kena UU ITE nggak sih nanti?" Tirani balik bertanya.
"Agak worry ya Wak, takut akun di banned juga." lanjutnya lagi.
"Santai aja kak, kan nggak sebut merk." bujuk netizen.
"Ayolah kak, penasaran ini." timpal yang lain.
"Oke, jadi dia berdua tuh lagi membahas hal tersebut dengan bangganya. Sampe seneng banget, jingkrak-jingkrak. Nah, aku kebetulan lagi lewat say." ucap Tirani.
"Terus kak?" tanya netizen lagi.
"Ya, aing skakmat dong ya kan. Ya kali aku diem aja ngeliat hal kayak gitu dinormalisasi." jawab Tirani.
Dalam sekejap pengakuan Tirani tersebut, langsung berubah menjadi ladang fyp, bagi banyak konten kreator. Mereka memposting ulang tayangan tersebut, dan seketika jagat Maya pun kembali heboh.
"Kak, harusnya kamu paham fungsi gelas dan teko di kafe mu kak." tulis netizen.
Sejatinya mereka menginginkan Tirani melempar gelas atau teko ke kepala Amira dan Sheva, saat kejadian itu sedang berlangsung.
"Kakak termasuk sabar sih kak, apalagi yang merekam. Sabar banget itu, kalau aku udah aku jenggut pala dua betina itu."
Netizen yang lainnya tampak geram. Tirani yang tak sengaja membaca komentar tersebut pun, kini senyum-senyum sendiri.
Namun senyum itu berubah senyap, ketika ia menyadari ada sesuatu yang janggal. Ia tanpa sengaja melihat ke arah jendela kamar kosnya, yang berada di lantai dua.
Tampak ada seseorang berpakaian aneh yang melihat ke arah kamarnya. Tirani buru-buru keluar balkon kamar dan balas melihat orang tersebut dengan berani. Tak lama orang tersebut pun pergi begitu saja.
"Si pelakor mau sok sok an nyewa orang, buat mengintimidasi gue?"
Tirani menyilangkan tangan di dada, sambil tersenyum miring.
"Nggak akan mempan." lanjutnya kemudian.
Tak lama ia pun kembali masuk ke dalam, lalu mengunci pintu.
***
Esok hari, Amira diajak fitting baju pengantin oleh Selena, adik Gerrard. Ia dijemput dengan menggunakan salah satu mobil mewah milik calon mertuanya.
"Pak, koq perginya nggak sama bapak?"
Amira mengirim pesan pada Gerrard, ketika sudah berada di dalam mobil.
"Kan mau fitting baju. Kalau berdua, nanti aku ngeliat kamu pakai baju pengantin dong." tulis Gerrard.
"Nanti ga istimewa lagi pas hari H." lanjut pria itu kemudian.
"Iya sih, hehehe." jawab Amira.
Tak lama ia pun menutup chat tersebut dan mengobrol bersama Selena. Sesampainya di butik, setelah mencoba beberapa gaun, Amira kaget dengan harga yang ditawarkan.
Meski ia tau ada banyak gaun pengantin dengan harga serupa, tapi kali ini ia mengalami sendiri di depan mata. Ia berhadapan dengan harga-harga itu secara langsung.
Mungkin jika ia berjodoh dengan orang lain, ia tak akan rela menghabiskan banyak uang hanya demi satu pakaian.
"Kamu mau yang tadi, Amira?" tanya Selena padanya.
Selena menyinggung soal gaun yang sangat disukai Amira, diantara gaun lainnya.
Amira agak gemetar, sebab ia tak menyangka akan mendapatkan anugerah sebanyak ini.
Mulai dari laki-laki baik, calon ipar dan mertua yang baik, juga tabiat mereka yang tidak pelit serta tampak menyayangi Amira.
"Duh, nikmat mana lagi yang kau dustakan ya kan?" gumam Amira.
"Amira kamu mau yang tadi?" Selena bertanya sekali lagi dan membuyarkan lamunan Amira.
"Mmm, i, iya boleh." jawab Amira ragu-ragu.
"Kamu nggak usah ragu, pilih saja yang mana kamu suka. Tinggal di pas kan aja ukurannya nanti." ucap Selena.
Amira mengangguk, kemudian menunjuk gaun yang dimaksud.
"Yang ini " ujarnya.
Maka pelayan butik membantunya untuk mendapatkan barang tersebut. Setelah itu gaun tersebut di ukur, dan dilihat bagian mana saja yang mesti di revisi agar pas ditubuh Amira.
***