Audrey mengira hari pernikahan yang ada di depan matanya saat ini akan membawa kebahagiaan. Menikah dengan kekasih yang begitu dicintainya adalah mimpinya sejak dulu. Namun, dalam sekejap mata, hari yang dinanti adalah hari yang begitu menyakitkan baginya. Dimana dia harus menerima kenyataan jika kekasihnya malah memilih bersanding dengan Kakak tirinya. Hatinya rapuh, disaksikan gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya. Seorang Kakak yang ia sayang dengan tega mengkhianatinya tanpa perasaan.
Bagaimana kisah Audrey selanjutnya? Akankah wanita cantik itu depresi atau malah melakukan hal yang tidak bisa di bayangkan. Baca yuk!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhaya Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTJ 21
"Maaf... Mpttt..." ucapan Audrey seketika terhenti kala Jason menarik tengkuknya tanpa permisi. Dengan sekali tarikan, bibir keduanya saling beradu dalam sebuah rasa yang khas. Audrey tak sekalipun menolak apa yang dilakukan Jason, malahan wanita itu senantiasa mengalungkan tangannya di leher kekar Jason bahkan beberapa kali menekannya.
Tubuh Audrey sudah sangat menempel di tembok, karena memang sedari tadi Jason terus maju hingga tubuh mungil itu terperangkap antara tembok dan juga tubuh Jason.
"Kamu menikmatinya!" seru Jason di sela aktivitasnya. Ia menatap wajah Audrey yang sudah terbakar gairah. Matanya sayu, dan Jason tau jika wanita itu menginginkan hal lebih darinya.
"Hmmm." hanya itu yang menjadi jawaban Audrey. Terlebih, sekarang tubuh Audrey sudah seperti koala dengan kaki yang terkunci di paha Jason. Yah, siapa lagi pelakunya kalau bukan, sembari tangannya menyingkap dress selutut yang tengah dikenakan Audrey. "Pliss..." Suara Audrey tertahan kala Jason mengusap lembut pahanya yang sudah terpampang. Darahnya berdesir hebat beradu dengan hembusan nafas yang bergemuruh.
"Kita mulai ya!" tuturnya dengan desahan kecil yang sudah menjadi ciri khasnya. Melihat Audrey menganggukkan kepalanya, tangan Jason bergerilya semakin ke atas, di dalam pakaian Audrey.
Tentu saja apa yang dilakukan Jason mampu membuat Audrey melenguh di selingi desahan kecilnya. "Kenapa seperti ini hmm?" Tanya Audrey ketika posisinya tak sama seperti biasanya. Yah, baru kali ini Jason memilih gaya seperti ini ketika bercinta. Tentu saja Audrey merasa bingung di buatnya.
"Aku ingin melakukannya dengan gaya baru," ujar Jason, pria itu menelusupkan wajahnya di leher jenjang Audrey. Wangi wangian yang menempel di tubuh Audrey sangatlah membuat Jason candu dari dulu hingga sekarang.
Audrey memejamkan matanya, menikmati sentuhan demi sentuhan yang diberikan Jason. Tentu saja Audrey tak menolaknya, terlebih apa yang dilakukan Jason sangatlah memabukkan untuknya. Audrey candu, bahkan ketika terdiam sendirian pun, ia teringat akan sentuhan yang diberikan Jason untuknya.
Argh...
"Kamu nikmat sekali, Sayang!" Desah Jason ketika kepemilikan sudah mulai masuk kedalam rumahnya. Dengan perlahan tapi pasti, Jason terus saja menekannya dengan penuh gairah.
Dalam hitungan menit berikutnya, Jason mulai bergerak dengan tempo pelan namun pasti. Ia tak ingin terburu-buru, hanya ingin membuat Audrey terbang melayang dengan segala permainannya. Bukan hanya itu, Jason juga ingin membuat Audrey bangga akan kegagahan kepemilikannya.
"Arggg... lebih cepat," pekik Audrey ketika Jason mempermainkan inti bahkan buah melon yang menggantung di dada Audrey.
"Panggil namaku!" titah Jason dengan nafas yang memburu. "Sebut namaku, Rey," pintanya penuh tuntutan.
"Jason, plis. Lebih cepat lagi!" suara Audrey putus asa dan penuh permohonan, ia tak suka jika Jason mempermainkan dengan menghentikan aktivitas panasnya. Sungguh, ia sekarang tidak tahan, ia teramat ingin menuntaskan hasratnya bersama Jason, suaminya.
Senyuman kecil di bibir Jason begitu jelas terlihat, ia suka mendengarkan suara permohonan dari bibir Audrey. Ia sangat bahagia ketika Audrey menginginkannya dengan penuh ambisi.
"Dengan senang hati, Sayang," sahut Jason cepat, ia kembali memainkan kepemilikan di dalam inti Audrey dengan penuh tekanan. Jason terus saja menggempur pertahanan Audrey dengan penuh gairah dan sensasi yang teramat menakjubkan.
Yah, malam ini, Jason memberikan rasa yang takkan pernah terlupakan oleh Audrey. Bercinta tanpa adanya kasur sebagai alas, keduanya sama-sama berdiri dengan kaki Audrey melingkar di paha Jason.
Bersambung...