Pertemuan antara lelaki bernama Saddam dengan perempuan bernama Ifah yang ternyata ibu kosnya Ifah adalah gurunya Saddam disaat SMA.
Ingin tau cerita lengkapnya, yuk simak novelnya Hani_Hany, menarik loh... jangan lupa like, komen, dan ajak para readers yang lain untuk membaca. yuks
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"Itu kan Dirman? Sama siapa itu?" tanya teman kelas Dirman di Pasca namanya Tika.
"Oh, Ifah itu! Mantannya dulu. Kembali mereka kayaknya, bahagia banget!" gumam bunda Sari pelan sang pemilik acara, tapi masih didengar Tika.
"Oh gitu." jawab Tika pelan sambil cemberut yang tadinya bahagia berharap bisa bertemu Dirman teman kelas paling cuek dengan teman cewek kecuali para bunda dia akan mudah akrab. "Aneh!" batin Tika.
Mata Tika masih terus menatap kebersamaan Dirman dan Ifah yang menuju ke tempat mereka berkumpul. Tidak lupa Dirman memperkenalkan Ifah dengan bangga meski tidak menyebutkan status mereka.
"Kenal kan ini Ifah." ucap Dirman ketika tiba didepan teman²nya.
"Dah kenal!" jawab Rustan jutek sambil ngeledek Dirman dengan kode alis matanya.
"Ya bagi yang belum saja!" ujar Dirman lagi. "Sini Fah, kamu kenal mereka?" tanya Dirman ketika Ifah sudah mendekat. Ifah hanya mengangguk lalu menjawab.
"Gak semua sih kak." dengan senyum malu²nya.
"Sini Fah." panggil kak Nur, lalu Ifah mendekat begitu juga dengan Dirman yang mengekor dibelakang Ifah.
"Takutnya hilang, di ekor in saja!" ledek bunda Sari. "Ayo makan semua, itu buah." tunjuknya. "Ada salad buah, ada makanan berat juga, nasi lauk pauk, mie goreng dan banyak lagi. Kalian pilih saja!" ujarnya mempromosikan makanannya.
"Sama ki Wisuda ya de?" tanya bunda Sari mendekat pada Ifah dan yang lainnya.
"Iya bun." jawabnya sambil tersenyum.
"Hebat kamu jadi yang terbaik. Begitu memang kalau masih muda harus bisa menjadi yang terdepan!" ujar bunda Sari lagi. "Kasih tau itu Dirman biar cepat selesai." imbuhnya. Mereka bahagia merayakan acara setelah bunda Sari wisuda, syukuran istilahnya.
Memang terlihat bahagai Ifah dan Dirman, mereka duduk berdekatan meski tidak hanya berdua, ada Kak Nur, kak Rustan, juga kak Firman bersama Bunda Sari yang mondar mandir kesana kemari menghargai teman²nya. Di seberang masih ada dua kelompok lagi dengan jumlah sekitar 7 sampai 8 orang satu meja makan beserta sang anak.
"Ramai acaranya." celetuk Ifah sambil makan buah Salad segar.
"Iya banyak juga yang na undang bunda." jawab kak Nur. "Kamu pacaran kah sama Dirman?" Bisik Kak Nur tepat disamping Ifah, dia menjawab dengan gelengan saja karena masih sibuk makan.
"Cinta lama belum kelar ini berdua." celetuk Kak Rustan, lalu diiringi tawa oleh yang lain. Namun berbeda dengan Tika yang cemberut saja!
"Kayaknya cewek itu suka sama kak Dirman, merhatiin banget deh!" batin Ifah.
"Kak, kita kenal itu yang duduk di bangku sebrang sana?" tunjuk Ifah. "Yang pakai kerudung Orens?" tanyanya.
"Teman kelasku itu, tapi gak akrab k juga. Cuek² anaknya kayak mau bersaing begitu. Suka sama Dirman kayaknya itu tapi gak pernah dibati²." ucap kak Nur menjelaskan. Ifah hanya manggut² melanjutkan makan mie goreng besar. Mantap!
"Kenapa Fah? Cemburu?" tanya kak Rustan ngeledek.
"Ish gak lah kak. Siapa juga cemburu!" ujar Ifah ketus.
"Jujur saja de." lanjut kak Rustan sambil ketawa pelan.
"Kamu ini berhenti ledek in anak orang." ujar Dirman membela.
"Kamu ini Dirman harus gentle dong!" ucap kak Firman.
"Maksudmu kawan?" tanya Dirman.
"Ya kalau mau kembali katakan sebelum terlambat, diambil orang Entar nangis." bisik Firman pada Dirman dan masih di dengar teman yang ada disekitarnya. Mereka semua tertawa begitu juga dengan Ifah yang malu malu.