Setelah 19 tahun dirawat di sebuah RUMAH SAKIT JIWA, Avram Everglass yang mengidap Deviasi Seksual dan Berkepribadian Ganda melarikan diri dari sana untuk mencari Alceena Eugene.
Pelariannya itu dipicu oleh sebuah tayangan sinetron yang dibintangi oleh Amalthea Estrial, anak perempuan Alceena yang memiliki wajah sama persis dengan ibunya. Avram mengira jika Amalthea itu adalah Alceena.
Kepanikan memuncak, ketika terjadi "Tiga Pembunuhan Berantai" yang dilakukan oleh seseorang yang Sakit Jiwa!...
Apakah Avram yang melakukan itu?
Ataukah ada Pembunuh lainnya yang menjadi "Bayangan" Avram?
Apakah hubungan Devilia dengan Avram dan Alceena Eugene?
Penasaran gak? Baca kisahnya di sini, Gaess...❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
°A.E-20 : Perdebatan Ceena & Thea!
...----------------...
'BRAAAAK'
"Thea tahu! Mama nggak usah sok ngatur Thea!" geram Amalthea sambil menggebrak meja.
"Oh My God!... Thea! Mama hanya memperingatkan, seperti dulu! Sebelum kamu..." seru Alceena menjeda kalimatnya.
Sebelum Alceena melanjutkan kata-katanya, Amalthea sudah keburu meledak emosinya.
"Maksud Mama apa, hah?! Mama pikir Thea ini perempuan murahan? Perempuan yang enggak punya harga diri, gitu?!" teriak Amalthea menggebu.
"Kalau memang kamu bukan perempuan seperti itu, lalu kenapa kamu bergaul lagi sama pemuda itu?" ujar Alceena sambil menekankan kata-katanya.
"Kami hanya tidak sengaja bertemu di Mall! Dia yang menolong Thea, ketika Thea hampir pingsan disana!" jelas Amalthea dengan wajah memerah karena marah.
"Huh! Alasan klise! Untuk apa kamu memberi dia kesempatan lagi, hah?! Dia sudah membuang kamu ke dalam selokan, tahu?!" cecar Alceena meremehkan.
"Mama mau Thea mengusir orang yang telah menolong Thea, gitu?" tanya Amalthea kesal.
"Mama hanya ingin kamu menendang orang yang telah mencelakakan kamu!" ujar Alceena.
"Mama menganggap kehamilan Thea ini sebagai musibah?" tanya Amalthea tidak percaya.
"Apa kamu menganggap kehamilan kamu ini adalah sebuah berkat??" tanya Alceena balik.
"Jadi Mama anggap apa anak Thea? Anak ha-ram jad-dah???" tanya Amalthea geram.
"Pemuda itu yang membuatnya jadi begitu, bukan Mama!" sanggah Alceena.
Kemarahan Amalthea sudah mencapai puncaknya dan melewati batas kesabarannya. Tanpa berkata apa-apa lagi, Amalthea mengatupkan rahangnya menahan marah, lalu dia melangkah masuk ke dalam kamarnya.
TAP...
TAP...
BRAAAAKK...!
Setelah menutup pintu kamarnya dengan sangat kencang, Amalthea mengeluarkan sebuah kopor kecil yang telah dia siapkan, sewaktu-waktu dia harus pergi mendadak ke rumah sakit.
Lalu Amalthea menjinjing kopornya keluar dari rumahnya, menuju ke arah garasi mobil yang ada di rumahnya.
TAP....
TAP....
GREEEEET...
Alceena langsung berlari keluar dari kamarnya, ketika dia mendengar suara pintu garasi terbuka.
Dia dengan segera, bergegas mengejar Amalthea ke pintu depan.
TAP....
TAP...
TAP...
Alceena terlambat...
Dia hanya melihat mobil milik Carvey yang sudah meluncur keluar halaman dengan cepat!
"THEA....!"
Alceena berteriak dengan suara antara terkejut dan cemas melihat kepergian Amalthea.
...🌹🌹🌹...
Segurat rasa sesal menoreh hatinya, apalagi malam itu Amalthea tidak kembali ke rumah.
Alceena sudah meraih gagang telepon, untuk mengabarkan kepada suaminya.
Tapi dia membatalkannya...
Sudah larut malam, dan Carvey pasti akan terkejut jika dia mengabarkannya. Lagi pula, tidak akan ada yang bisa dilakukan oleh Carvey bukan? Jadi buat apa dia membuatnya bingung?
Malam itu Alceena hanya bisa terlelap dalam sekejap, dia merasa tidak tenang. Dia menunggu kepulangan Amalthea.
Tapi, Amalthea tidak kembali...
Begitu pula dengan keesokan harinya...
Alceena bertambah cemas, ketika pelayan Cinda mengatakan bahwa Amalthea pergi dengan membawa kopor!
Jadi anaknya benar-benar pergi dari rumah!
"Ya, Tuhan..! Aku benar-benar menyesal...! Ampuni aku, Tuhan..! Tolong lindungilah anakku, dimanapun dia berada...!" keluh Alceena dalam hati.
Penyesalan itu selalu datang terlambat! Andaikan saja Alceena bisa lebih meredam emosinya dan bicara dengan kepala dingin sama Amalthea, mungkin semua ini tidak akan terjadi dan Amalthea masih bersamanya di rumah ini.
...🔥🔥🔥...
Dalam keadaan panik, Alceena menghubungi kedua orangtuanya. Akan tetapi, Ayah dan Ibunya juga tidak tahu dimana keberadaan Amalthea. Cucunya itu tidak datang kesana, atau menelpon mereka.
Akhirnya Alceena nekat menelpon 'mantan' produser Amalthea, dia minta nomor telepon Claus Gildas.
"Maaf...."
...----------------...
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
caranya follow akun ak dl ya.
thank you
Awal udah seru tapi aku ga bisa sering baca karena banyak kesibukan juga:(
Tetap semangat nulis yaaa!