Cowok Dingin Itu Mantanku!

Setelah satu hari satu malam, perkemahan mereka diisi dengan kegiatan bebas. Pagi ini, sesuai jadwal para peserta akan melakukan penjelajahan sekaligus outbond.

Ada 5 rintangan yang harus dilaksanakan tiap tim. Satu tim terdiri dari 10 orang.

Rintangan pertama adalah kuis cepat dengan menyebrangi jembatan tali.

Rintangan kedua adalah menyelam di sungai sambil menyanyikan lagu nasional.

Rintangan ketiga adalah mencari jejak di hutan pinus.

Rintangan keempat adalah panjat tebing.

Rintangan terakhir adalah merayap di lumpur dan mengambil bendera.

Lima rintangan itu memang terlihat sulit. Para peserta pun antusias sekaligus sedikit gugup.

Keynna, Anna, Raffa, Felly, Alfaro dan Regan menjadi satu tim. Awalnya Felly tidak terima satu tim dengan orang yang pernah mempermalukannya di kantin namun tiba-tiba, sebuah ide licik menghampiri otaknya.

Keynna sudah merasakan firasat yang tidak enak ketika nama Felly disebut. Bisa ia lihat rautan kebencian dan senyuman licik menghias wajah Felly. Felly memang tidak membalas apa yang sudah Keynna lakukan di kantin. Namun bukan berarti Keynna tidak waspada.

Sebelum berangkat, tiap tim dicek semangatnya oleh panitia osis. Disana juga ada Arshaka yang sudah tampak keren dengan jaket olah raga biru langit dan kacamata hitam yang bertengger di belakang kepalanya. Keynna akui, Arshaka makin mempesona tiap harinya.

Saatnya tim yang digawangi Raffa cs maju. Raffa ditunjuk sebagai ketua tim. Agak heran sih, tapi yasudahlah.

"Oke silakan perkenalkan tim kalian" ucap Satria yang menjadi mc saat itu.

"1.2.3 Mang." Raffa memberi aba-aba.

"Kok! halo kami buricak burineng!" seru anggota timnya.

Terakhir mereka melakukan pose lingkaran di atas kepala sambil mengangkat satu kakinya. Sontak para peserta tertawa keras.

Ide aneh ini dari perpaduan Anna si penyuka BTS dan Raffa yang punya tingkat kegilaan stadium akut. Bang tan ia plesetkan jadi mangkok. Tidak ada maknanya sama sekali.

Setelah memperkenalkam tim, mereka langsung menuju rintangan pertama. Disini mereka menjawab dengan mudah semua pertanyaan meski harus diiringi teriakan Anna yang ngeri melihat ke bawah.

Rintangan demi rintangan berhasil dilewati. Mereka saling bekerja sama dalam menyelesaikan semua rintangan. Tak ada tanda-tanda apapun yang mengarah pada sesuatu yang buruk, namun Keynna tetap saja merasa tidak enak perasaannya. Terlebih meihat Felly yang tenang-tenang saja.

Rintangan ketiga adalah mencari jejak di hutan pinus. Tim Buricak Burineng berpencar mencari jejak yang berupa bendera Cakra sebanyak-banyaknya. Keynna pergi sendiri ke arah utara, hingga ia sampai di pinggir jurang. Keynna melongok ke arah jurang, terlihat tinggi dan dalam. Lau tiba-tiba ia merasakan tubuhnya di dorong lalu ditahan. Hingga tubuhnya setengah miring. keynna berteriak. Jantungnya sudah bertalu, ia panik.

Lalu ia pun ditarik kembali dari belakang. Keynna masih terkejut dengan apa yang terjadi tadi. Lalu matanya menoleh pada Alfaro yang ternyata pelakunya. Alfaro diam dengan senyum manis.

"Baik-baik aja?" tanya Alfaro.

"Faro, lo gila! Dorong gue ke jurang, kalau gue jatuh gimana?" seru Keynna marah.

"Tapi kan saya tahan kamu biar ga jatuh." sahut Alfaro terkekeh manis.

Keynna membulatkan matanya marah, "Lo fikir itu lucu? Dasar sinting." umpat Keynna. Alfaro benar-benar nyaris membuatnya celaka dan dia sekarang bukannya merasa bersalah dan minta maaf malah tertawa. Dasar Gila.

"Maaf Key, saya cuma becanda. Niatnya cuma mau ngagetin." kata Alfaro. Namun Keynna tidak melihat ketulusan dalam matanya.

Tak mau memperpanjang, Keynna langsung pergi. Alfaro pun tidak mencegah.

"Benarkah Keynna?" gumam Alfaro sambil menatap kepergian Keynna.

***

Keynna kembali berkumpul di titik yang sudah ditentukan oleh anggota timnya. Bendera Cakra sudah berhasil mereka temukan sebanyak 8 buah. Lumayanlah.

Lalu mereka pun lanjut ke rintangan selanjutnya. Sepanjang perjalanan, Keynna tidak berbicara sepatah katapun bahkan rautnya datar. Ia masih teringat dengan kelakuan gila Alfaro yang nyaris membuatnya celaka. Alfaro pun juga diam saja.

Tibalah di rintangan menegangkan sekaligus menguji adrenalin, panjat tebing. Tiap anggota harus berhasil memanjat tebing berbatu dan sampai ke puncak untuk mengambil bendera. Namun sebelum itu mereka harus melewati dulu kubangan lumpur.

Tiap anggota Buricak Burineng sudah siap. Semua peralatan pun sudah melekat di sekujur tubuh mereka.

Orang pertama yang melakukannya adalah Raffa. Raffa memang sudah biasa memanjat tebing, dulu ketika SMP hingga sekarang, ia aktif menjadi anggota komunitas PA. Raffa pun berhasil ke puncak dengan mulus.

Lalu orang selanjutnya adalah Keynna, Regan, dan seterusnya hingga mereka berhasil naik satu persatu.

Setelah melepas alat-alat, tim pun langsung merayap di dalam lumpur. Canda tawa menghiasi proses rayap merayap mereka. Hingga akhirnya mereka berhasil mengambil bendera Cakra. Semua anggota tim pun bersorak senang!

***

Anna sedang membasuh mukanya yang penuh lumpur ketika Regan menariknya ke suatu tempat. Regan membawanya ke sebuah danau.

"Apa sih, Gan? Main tarik-tarik aja." ujar Anna ketus.

"Ann, gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap Regan.

"Ini kan lagi ngomong." timpal Anna acuh.

"Gue serius." kata Regan.

Anna mengangkat dagunya dan mengangguk kecil, "Mau ngomong apa?" tanya Anna.

" Ayo kita bersama." ujar Regan bersungguh-sungguh.

Anna terkejut, wajahnya langsung bertaut pada wajah Regan. Mata mereka saling bersibobrok. "Lo ngomong apaan sih , halu ya lo." sahut Anna gugup.

"Gue serius, Ann. Gue sayang sama lo. Gue gak mau cuma jadi temen doang." kata Regan.

"Regan, kita udah temenan dari kecil. Lo paling tau kalau gue gak suka dengan istilah temen jadi cinta. Gue murni temenan sama lo." ujar Anna.

"Lo bohong. Lo sayang kan sama gue?" tanya Regan.

"Gue sayang sama lo. Tapi cuma sebatas temen. Gak lebih." jawab Anna tegas.

"Persetan dengan itu, Ann." kilah Regan.

"Mau berapa kali lo bilang pun, jawaban gue masih sama. Gak peduli lo mau anggap gue apa, yang jelas perasaan kita gak akan lebih dari temen." Seru Anna.

Regan tak bisa berkata-kata. Ini adalah kesekian kalinya Anna menolaknya. Alasannya sama, selalu saja sama--karena mereka berteman. Klise dan konyol menurut Regan.

Saking kecewanya, Regan langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Anna yang menghela nafas kasar. Dadanya serasa sesak sejak Regan memintanya lagi untuk bersama. Dan makin sesak ketika ia harus mengatakan jawaban yang sama berulang kali.

Anna tak mungkin bersatu dengan Regan. Mereka berbeda.

***

Keynna tengah mengambil makan siang di tenda induk yang sudah disiapkan panitia. Ketika hendak berbalik sambil membawa nampan, tangannya disenggol oleh Felly dari samping. Alhasil nampannya terjatuh dan makanannya berserakan. Keynna berdecak sambil menatap makanannya yang terjatuh itu.

"Lo apaan sih." sentak Keynna pada Felly. Disana para peserta lain yang sama mengambil makan, langsung menonton mereka.

"Gak sengaja." ucap Felly ringan. Ia tidak merasa bersalah malah tersenyum senang.

Keynna menghela nafas pelan lalu pergi tak mau memperpanjang masalah. Namun tiba-tiba kakinya dijegal oleh Felly lagi hingga terjatuh. Ia meringis dan bangkit dengan marah.

"Lo kalau benci sama gue ngomong!" sentak Keynna sambil menunjuk Felly.

Felly mengangguk angguk angkuh, "Ya ya ya, gue emang benci banget sama lo."

"Cuma gara-gara masalah di kantin? Konyol banget lo." ejek Keynna.

Felly terbakar amarah, ia langsung mendorong bahu Keynna kasar. Keynna terhuyung, hampir jatuh namun bahunya ditahan dari belakang.