"Mama masih hidup! Mama masi hidup!" mata bocah itu berkaca-kaca saat Daniel mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tak terima jika ibunya dikatakan sudah tiada. Ia meninggalkan Daniel yang tidak lain ayahnya sendiri.
Terpaku menatap pundak bocah itu berlari meninggalkannya masuk ke dalam kamar.
Kenzie membanting pintu dengan keras, ia mengunci pintu rapat. hingga Daniel yang berusaha menyusulnya merasa kesulitan untuk membujuk putranya.
Daniel tau putranya, jika sudah seperti itu, Kenzie tidak akan mau bicara dengannya. Ia tidak akan memaksa putranya dalam keadaan seperti ini, hanya ia takut dengan kesehatan putranya semakin memburuk hingga ia memilih pergi.
"Temukan dokter itu, Saya akan membayarnya mahal," ucap Daniel dingin setelah mendapatkan telpon dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desi m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
"Apakah Kenzie ada di rumah?" Daniel bertanya dengan nada yang seperti biasanya.
"Ada. Tuan muda sedang tidur di kamar selama kurang lebih satu jam. Apakah Tuan ingin aku memanggilnya?"
"Tidur selama satu jam?" Daniel mengernyit, merasa ada yang aneh.
"Iya Tuan, sebelum dokter Messa pergi, dia tadi mewanti-wanti saya, agar saya tidak menggangu Tuan muda yang sedang beristirahat tidur."
Mendengar itu, Daniel langsung menutup telpon, kemudian mengambil jasnya dan pergi bergegas pulang ke rumah.
Disaat yang sama, Silvia sangat marah ketika Daniel memutuskan teleponnya secara sepihak
Dia pikir Daniel sengaja mengatakan kalau dia salah lihat agar dia tidak tau keberadaan Daniel.
Daniel pasti sedang berada di dalam bar ini, dan kemungkinan sedang bercumbu dengan wanita-wanita malam di sana.
Membayangkan ini saja, Silvia sudah sangat marah. Lalu dia berjalan dengan kesal menuju bar.
Melihat Silvia sudah pergi jauh, Kenzie baru berdiri dan kembali ke mobil Ariana dengan panik.
"Darimana saja kamu, Kenzie? Kamu membuat ku ketakutan setengah mati!"
Melihat Ariana yang tampak panik, Kenzie memberitahunya tentang pertemuannya dengan Silvia.
"Silvia pasti sudah memberi tahu papa ku, aku harus segera kembali!"
"Apa?"
Jantung Ariana langsung berdetak kencang, serasa ingin copot seketika, ia menggosok jari-jemarinya dengan gugup. Jika Daniel tahu tentang ini, dia pasti tidak akan membiarkan dia mendekati Kenzie lagi.
Bagaimana ini?
Ketakutan sudah terlihat jelas di wajah Ariana, Kenzie meliriknya.
Kemudian tiba-tiba ponsel Ariana berdering, dia melirik ponselnya dan langsung mengangkatnya dengan cepat.
"Def, ada apa?"
"Mama, Revi melihat anak-anak lainnya memakan yogurt dan roti panggang. Bisakah Mama memberiku sedikit uang, agar aku bisa membelikannya?"
"Kau, kau tidak pergi ke kelas?"
Hehehehe, bocah itu tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Guru sudah selesai mengajari ku, jadi aku keluar duluan. Aku kan berjanji pada Mama, akan menjaga adik-adik ku, aku di luar rumah mewah ini, Ma, bisa kah Mama keluar sebentar?"
"Di luar rumah mewah? bagaimana kamu bisa sampai di sana!" Ariana terlihat sangat terkejut.
"Aku bermain game dengan teman sekelas aku, dan aku memenangkan skuter listrik. Model terbaru sangat cepat dan keren!"
Jika Daniel tau, bahwa dia membawa Kenzie keluar secara diam-diam, laki-laki arogan itu sudah pasti akan mengusirnya. Penyakit Kenzie belum sembuh, jadi dia tidak bisa meninggalkannya saat ini.
Karena Kenzie secara kebetulan datang ke rumah mewah itu, jadi jalan satu-satunya adalah ....
Mansion Mewah
Rolls-Royce warna hitam melaju sangat kencang. Tidak begitu lama sudah masuk ke dalam garasi dengan cepat. Daniel langsung turun dan melangkah dengan cepat menuju kamar Kenzie dengan wajah yang muram.
Ariana, jika kau berani membawa Kenzie keluar rumah! Aku pastikan akan membunuh mu! Daniel tampak mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
Di lantai atas. Kepala pelayan melihat Daniel kembali dengan sangat cepat, ia sedikit terkejut.
"Tuan, mengapa anda sudah kembali di waktu sekarang?"
"Di mana Kenzie!"
Kepala pelayan yang masih belum pulih dari kekagetannya berkata dengan gelagapan: "Tuan muda ada .., dia .., dia masih tidur di kamar ...."
Daniel mengabaikan kata-kata pelayan itu, dan mendorong pintu secara cepat, namun pintunya terkunci dari dalam.
Kenzie tidak biasanya mengunci pintu kamar meski dia tidur, kecuali Kenzie sedang marah pada Daniel.
Daniel semakin curiga dan penasaran. Ini sangat aneh.
Mungkinkah yang di lihat Silvia itu tadi adalah benar-benar Kenzie? Apakah Kenzie mengunci pintu, lalu memanjat keluar melalui jendela?
Anak ini sudah benar-benar kelewatan!
Membayangkan hal ini, membuat emosi Daniel naik turun dengan cepat, Daniel langsung menendang pintu itu dengan keras, hingga pintunya langsung terbuka lebar, dia pun langsung masuk.
Mata Daniel langsung tertuju ke tempat tidur, di sana terlihat ada selimut yang menggembung, seolah-olah Kenzie masih tertidur pulas dengan selimutnya.
Daniel langsung mengangkat selimut itu dan ..., boneka beruang muncul di depannya. Daniel langsung membelalakkan matanya.
"Ini ...."
Kepala pelayan tua itu panik.
"Ini pasti ide gila perempuan sialan itu!"
Daniel menggertakkan giginya!
Hu ..., papa benar-benar jahat memarahi Mama seperti itu!
Deffan yang baru saja berganti pakaian dengan memakai pakaian Kenzie di dalam lemari langsung kesal, dia tiba-tiba keluar dan membanting pintu lemari.
Kepala pelayan rumah tangga itu terkejut mendengar suara keras yang tiba-tiba. Dan dia melihat Kenzie keluar dari lemari dengan tertegun.
"Tuan muda? Mengapa kau ada di dalam lemari?"
Sama halnya dengan kepala pelayan itu, Daniel juga terkejut, dan kemudian melirik boneka beruang yang ada di atas tempat tidur sambil mengernyitkan kening.
"Kenzie, ada apa?"
...****************...
Terimakasih yang sudah mendukung karya author 🙏🙏🙏
Tetap dengan dukungannya agar karya author semakin meningkat, ini adalah bentuk semangat author untuk terap berkarya, yaitu dukungan kalian.
Tanpa dukungan, author pasti tidak akan melanjutkan karya ini.
terimakasih dan selamat membaca