NovelToon NovelToon
Suamiku Yang Cacat

Suamiku Yang Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: _yan08

Keisha Putri Maheswari, seorang dokter Modern dari abad ke 21 yang harus mengalami time travel ke masa kuno, Keisha terdampar di tengah-tengah hutan belantara dengan peralatan medis yang dibawanya dari masa depan, Keisha mendapatkan tugas dari sang atasan untuk ikut dengan tim medis yang akan dikirim ke pulau terpencil untuk melakukan kegiatan kesehatan bagi penduduk di sana.

Namun nahas, Keisha seorang dokter spesialis kulit harus gugur saat balik mengantarkan seorang pasien yang hendak dibawa ke kota oleh helikopter, tapi sayang helikopter yang di tumpanginya di tembak oleh orang-orang berkelompok bersenjata sehingga helikopter yang di tumpanginya jatuh.

Deskripsi tidak muat 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _yan08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tahun 1201 (3)

Setelah biusnya bereaksi Keisha langsung melakukan penjahitan pada luka yang menganga lebar di perut sang pria, Keisha melakukan pekerjaannya dengan telaten tanpa merasakan takut seperti yang awal-awal.

Kedua pria itu pun fokus pada Keisha dan peralatan aneh milik gadis itu, dan mereka juga baru mengetahui bahwa luka seperti itu bisa di jahit, dan lagi, raut tuannya pun tidak merasakan sakit saat jarum itu menusuk dan menjahit rapi perut pria itu.

Tiga atau empat menitan akhirnya selesai, Keisha membersihkannya dengan telaten. “Apakah saya bisa pergi sekarang?” tanya Keisha, dia harus menemukan rekan tentara yang lain, dia tidak mau terus-terusan berada disini bersama kedua pria aneh dan mengerikan ini, ya mengerikan, salah sedikit langsung diacungi pedang, kan jadi parno.

“Apakah anda yakin nona?” tanya pria itu melirik ke arah luar yang sudah mulai gelap, pria itu juga mulai menyalakan lentera di dalam rumah gubuk itu.

Keisha mengangguk yakin. “Saya yakin tuan!” jawabnya mantap, Keisha mengangkat tas medisnya lalu bersiap untuk pergi.

Saat membuka pintu alangkah terkejutnya dia saat melihat gelapnya malam yang cukup mengerikan, di mana hari indah itu? Apakah dia yakin? Aduh jadi ragu lagi, Keisha sudah sangat ingin pulang, menemui ibu, ayah dan saudara-saudaranya yang lain.

“Silahkan nona!” ucap pria itu menunjuk pintu keluar, aduh Keisha bahkan gemetaran. “Apakah anda ragu nona?” tanya pria itu.

Wajah Keisha jadi pias karena takut, ya ampun. “Boleh tidak aku menginap saja, ini sangat gelap!” lesunya, dia tidak mau ambil resiko, tetapi menginap disini juga resiko bukan? Serba salah dia ini.

. . .

Malam semakin larut, Keisha duduk termenung di depan api unggun yang dibuat oleh pria itu, entah jam berapa sekarang dia tidak tahu, yang terpenting malam sudah semakin larut, Keisha tidak berani tidur sebab, ya takut sih.

“Ini makanlah!” ucap pria itu menyodorkan sebuah ubi bakar, ingat bukan singkong.

“Terimakasih!” Keisha mengambilnya dan itu cukup panas, ya ampun sial sekali.

“Jika boleh tahu siapakah namamu nona? Sepertinya kau bukan berasal dari sini!” ucap pria itu bertanya.

“Namaku Keisha, kalau kamu?” tanya Keisha balik.

Pria itu mengangguk. “Chris, saya pengawal pribadi tuan!”

Keisha melirik pria yang diobatinya beberapa jam lalu, kini pria itu tengah tertidur pulas. “Bolehkah saya bertanya?” tanya Keisha penasaran. “Mungkin ini agak sedikit privasi, kenapa pria itu selalu menggunakan topeng? Bahkan saat tidur pun,” ungkapnya melirik penasaran pada ranjang reot tersebut.

“Ya itu memang privasi, jadi saya sebagai bawahnya hanya akan menjawab sedikit,” tukas Chris melirik sang tuan sekilas. “Dia seperti itu karena masa lalunya, jadi ya …, dia mengalami penyakit dan berakhir disini!” Chris menatap Keisha yang kini tengah termenung.

“Kamu sendiri kenapa bisa ada disini?” tanya Chris penasaran.

Keisha yang ditanya seperti itu jadi sedih sendiri. “Aku pun tidak tahu, semuanya terjadi begitu saja, maka dari itu aku berinisiatif untuk ke hutan lagi, siapa tahu rekan-rekan ku yang lain masih selamat sepertiku!” Keisha malah curhat, tapi tidak apa-apa dia lega kok.

Chris mengangguk singkat mendengar ucapan Keisha, dia tidak mau bertanya terlalu banyak, dia sadar itu bukan ranahnya untuk bertanya sembarangan.

. . .

Keesokan paginya Keisha bangun dan dia sudah rapi sekali, kini dia akan segera berangkat kehutanan tempat dia berada disini saat pertama kali, Keisha melihat di depan sudah ada seseorang yang tengah duduk sambil menatap matahari terbit yang begitu cantik.

“Permisi!” ucapnya membungkuk, tetapi tidak ada sahutan.

“Apakah kau akan pergi sekarang nona?” tanya Chris yang datang dari luar.

“Iya, saya takut nanti kesiangan,” jawab Keisha.

“Bolehkah saya mengantarkan mu?” tanya Chris, inisiatif saja sih, bukan apa-apa.

Keisha melirik pada pria yang duduk di kursi yang kini tidak bereaksi apa, diam saja seperti orang bisu.

“Tuan memang seperti itu nona.”

“Oh ya, aku baru ingat, untuk lukanya jangan dulu terkena air, biarkan kering beberapa hari dulu, ya?” ucap Keisha mengingatkan.

“Oh, begitu, baiklah.”

Pada akhirnya Keisha diantarkan oleh Chris, entah kenapa Keisha selalu curi-curi pandang pada pria lumpuh itu, seperti tidak mau meninggalkannya. “Kamu kenapa sih kei, kenal aja kagak!” batinya dongkol.

Sesampainya di tempat pertama kali dia bangun, Keisha jadi bingung sendiri, setelah sampai disini dia ngapain, mau cari rekan-rekannya? Mana berani, lihatlah tumbuhan hutan liar ini sungguh mengerikan, apalagi ini seperti daerah tropis pasti akan banyak ular besar, mengingat berita di dunianya bahwa ada seorang wanita dewasa yang dimakan oleh ular piton.

“Sudah sampai nona, saya akan langsung pulang!” ucap Chris hendak pergi.

“Tunggu!” seru Keisha, dia menatap pakaian Chris, dia ingin menanyakan ini sedari tadi malam tetapi tidak urung juga. “Tahun berapakah sekarang?” tanyanya, penuh harap.

Chris menyerngit bingung. “1201.”

Keisha yang mendengar itu melotot tajam, yang benar saja. “Kamu bohong ya?” tuding Keisha.

“Kenapa harus bohong?” tanya Chris balik.

“Ya mana mungkin!” pekiknya frustasi. “Apa iya gue kena gangguan delusi?” gumamnya. “Tapi kan gue selama ini baik-baik saja, bahkan dokter gak ada tuh memvonis gue memiliki gangguan jiwa!” celetuknya pada diri sendiri, dia masih belum percaya, ayolah dia ini dari masa depan seorang dokter yang selalu berpikiran logis dan logika, bukan semacam ini, dan itu.

Chris yang berpikir tabib ini sudah mulai gila segera pergi, tetapi keburu di teriaki oleh Keisha.

“Tunggu!”

“Ck! Apa lagi?”

“Em– bolehkah aku ikut denganmu saja? Sungguh aku tidak tahu lagi harus kemana!” Keisha menangis, ayolah tolong dia, dia luntang-lantung di dunia orang, tidak punya sanak saudara.

“Tidak! Saya tidak bisa memberimu makan!” jawab Chris.

“Bagaimana jika saya menjadi perawat tuan lumpuh itu!” seru Keisha.

“Cukup!” bentak Chris. “Kamu boleh ikut, tetapi jangan sesekali berbicara bahwa pria itu lumpuh, atau kau akan tahu akibatnya!”

Chris berpikir sepertinya tidak masalah menambah satu orang lagi, apalagi gadis ini seorang tabib, dan dia juga tidak perlu untuk menggaji gadis ini. “Tidak buruk juga!” batinnya.

. . .

...“ดูเหมือนว่านี่คือโชคชะตาที่จะพาเรามาพบกัน”...

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
sahabat pena
yah up nya cuma 1 krg thor. lagi seru2 nya euy
Lippe
ehh siapa gadis lirik??? keisya??? jadi si Lucas jadi benci sama keisya dong
sahabat pena
kurang banyak up thor 🤣🤣1 mah krg. 2 atau 3 lah🤣
Arsen: kirain gak ada yg suka mknya up sedikit 😆 insyaallah nanti di usahain 😁
total 1 replies
sahabat pena
lucas pangeran ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!