NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Tiga

Bab 3.

Hingga sore hari, seperti biasa Arumi pulang awal. Namun soalnya, seorang yang begitu dikenalin nya berdiri tidak jauh dari gerbang perusahaan tempat ia bekerja.

"Untuk apa kau kesini?" tanya Arumi yang tanpa basa basi.

" Ayo, pulang. Aku kesini menjemputmu?" ajak Gibran dengan lembut.

"Jemput? Untuk apa kau menjemputku? Tidak biasanya!" jawab Arumi dengan menaikkan alisnya.

"Aku minta maaf, dan mari kita selesaikan ini di rumah. Ayolah, kamu pasti memaafkan ku kan?" bujuk Gibran agar Arumi kembali luluh.

"Memaafkan mu? Sudah berapa kali kau mengatakan itu? Itu hanya kata kata munafik yang kau ucapkan setiap kali. Aku muak!" sergah Arumi dan berlalu pergi begitu saja.

Tak lama kemudian, Mika berhenti motornya tepat di samping Arumi.

"Mau pulang bareng nggak? Aku ingin bercerita dengan mu" ucap Mika.

Arumi mengangguk dan ikut nebeng dengan Mika.

Ternyata Mika tidak ke rumah ataupun ke rumah Arumi, melainkan pergi ke sebuah kafe di kota itu.

"Loh Mika, kok kita ke sini?" tanya Arumi yang merasa heran.

Mika tidak menjawab, ia menarik tangan tangan Arumi dan masuk ke dalam kafe itu.

Mika langsung memesan menu untuk mengisi perut sore ini.

"Kita makan dulu di sini, tadi suamimu ngapain ke sini?" ucap Mika sembari bertanya.

"Dia bukan suamiku. Aku udah pisah dengan nya sejak semalam. Tadi malam aku tidur di rumah kontrakan bibiku." jawab Arumi kesal.

"Wahh serius..! Ihh gila ini. Aku pikir kau bakalan terus terusan memaafkan si kadal itu!" seru Mika dengan mimik wajah yang begitu bahagia.

"Ada apa dengan mu? Aku yang pisah dengan nya, kenapa kamu yang begitu senang?" tanya Arumi menautkan alisnya.

"Aku senang. Aku bahagia. Akhirnya sahabatku bisa bebas dari buaya darat itu." jawab Mika dengan lantang. Sanking senang dan bahagia nya dirinya saat ini.

Arumi hanya menatapnya heran dan menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian, menu pesanan mereka pun tiba. Dan mereka pun makan dengan lahap.

Akhirnya pun mereka berdua terkekeh. Ada saja tingkah teman satu ini selalu bisa membuatnya tertawa. Mika memang gadis yang tomboy, tapi dia sangat setia kawan.

"Jangan pernah mau balik lagi dengan kadal itu! Aku tidak suka! Apa, kau mengerti! Dia, bukan pria yang pantas untukmu!" teriak Mika mengingati Arumi.

Untung saja mereka sudah keluar dari kafe itu, jika tidak bisa nih di lihatin orang ketika Mika berteriak begitu.

Tak lama kemudian, Mika mengantarkan Arumi ke rumah barunya.

"Assalamu'alaikum, bibi," seru Arumi memberi salam begitu tiba.

"Wa'alaikumsalam. Ehh ternyata kamu sudah pulang nak," sahut bibi dengan senang begitu melihat Arumi pulang.

Bibi merilik ke arah Mika.

"Dia siapa, nak?" tanya bik Nur pada keponakan nya itu.

"Dia Mika, bi. Dia sahabat Ar sejak lama." jawab Arumi memperkenalkan temannya itu.

"Ohh, ayo, masuk dulu." jawab bibi kembali dan mempersilahkan mereka masuk.

Mereka mengangguk dan masuk ke dalam rumah bik Nur.

\*\*\*

Bik Nur pun pamit ke dapur. Melihat itu, Arumi pun pamit sebentar.

"Nak. Apa kamu tidak salah berteman? Lihat deh penampilannya!" celetuk bibi yang terlihat tidak suka dengan penampilan Mika.

"Bik, melihat orang itu bukan dari penampilannya. Dia memang seperti itu, tomboy. Tapi hatinya sangat baik. Sudah berkali-kali dia menyelamatkanku dari preman yang berusaha melecehkan ku. Tapi dia datang membantuku." jawab Arumi dengan memberikan penjelasan padanya.

Kemudian bik Nur pun tersenyum, ternyata masih ada teman baik yang berteman dengan keponakannya. Awalnya dia merasa takut jika Arumi berteman dengan kawan seperti itu, akan tetapi, setelah mendengar penjelasan dari Arumi membuat hati bik Nur tenang.

Arumi dan bibi pun keluar bersamaan membawa nampan minuman dan sedikit cemilan.

"Ehh bibi, jangan repot repot. Tadi aku dan Arumi susah makan di luar kok." sergah Mika merasa tidak enak dirinya di jamuan seperti itu.

"Tidak repot kok, ini hanya minuman saja dan cemilan kecil. Kamu kan baru kali ini ke rumah ku, sudah pasti harus di kasih minuman dong." jawab bik Nur dengan senyum mengembang.

Setelah minum, Mika izin pamit pulang. Ar pun mengantarkan nya sampai pintu depan.

"Besok lo masuk kerja kan?" tanya Mika.

"Tentu dong," jawab Arumi dengan mengacungkan jempol.

"Oke, aku jemput lo besok."

Mika pun bergegas pergi melesat begitu saja. Padahal Arumi belum sempat menjawab sudah pergi gitu aja.

"Bibi, menurut bibi apa aku sudah memilih jalan yang benar?" tanya Arumi ketika sudah kembali masuk.

"Tindakan mu sudah benar, nak. Memangnya mau berapa lama lagi kamu selalu di tindas begitu? Kamu wanita baik, bukan berarti bisa di manfaatkan oleh nya." jawab bibi yang menatapnya serius.

"Tadi dia menjemputku saat pulang kerja. Aneh, dia bicara dengan nada lembut sama kayak dulu dulu. Hanya kemaren saja bicaranya kasar."

"Apa? Dia datang ke sana? Dasar keterlaluan dia!" jawab bibi dengan mood kesel.

"Untung Mika menawarkan untuk di antar olehnya." sambung Arumi.

Sepertinya bibi sudah menahan emosinya. Sungguh sangat marah bik Nur mendengar kejadian yang terjadi pada keponakannya itu.

\*\*\*

Di sisi lain, Gibran yang awalnya merasa tenang setelah kepergian istrinya dari rumah. Ia berpikir bisa bebas membawa pacar itu ke rumah. Akan tetapi, apa yang terjadi sangat berbeda dengan kepikirannya itu.

Gibran terus saja berkutat bahwa Arumi akan kembali dengan sendirinya setelah satu minggu. Setelah uangnya habis dan gelandangan di jalan pasti dia mau balik lagi ke rumah itu.

Gibran tidak tau kalau Arumi punya bibi di kota tempat mereka tinggal. Hal itu sengaja mereka sembunyikan.

"Kenapa kamu tidak masak? Dan lihat, rumah kok berantakan gini. Kenapa kamu tidak membersihkannya?" tanya Gibran saat baru pulang kerja.

Ia melihat rumah begitu kotor dan berantakan. Begitu pula di saat dirinya lapar mau makan, dan tidak ada apapun di meja makan.

"Hellow.. Aku ini tunangan mu, bukan pembantumu. Gimana sih kamu." balas wanita itu dengan nada tinggi. Ia bernama Sari Ayunistira.

"Iya, aku tidak bilang kamu pembantu. Tapi lihat, apa kamu betah tinggal di rumah yang kotor dan berantakan ini? Nanti banyak nyamuk lo?"

"Iya nggak betah lah. Gimana mau betah rumah jorok dan bau lagi. Kalau kamu mau rumah bersih dan ada makanan juga, kamu cari gih pembantu. Biar semuanya aman." celetuknya kesel.

Dirinya tidak mau di suruh suruh begitu. Apalagi untuk membersihkan rumah.

Gibran tidak menjawab, ia mengusap wajahnya kasar. Lalu keluar begitu saja.

Ia mampir di sebuah restoran yang enak menunya di sana. Ia membeli beberapa lauk dan di bungkus.

Tak lama kemudian, ia balik lagi.

"Sayang, ayo, bantu aku kita bersihkan ini. Setelah ini kita makan. Aku baru saja membeli makanan tadi." ucap Gibran lembut.

"Ogah. Nanti tangan ku kotor mas, kamu aja ya yang bersihkan." jawab Sari dengan nada jengkel.

"Jika di bersihkan bersama maka cepat bersih dan cepat selesai. Gimana mau duduk makan coba, kalau tempat kotor gini. Ayo, cepat sini." Gibran masih berusaha bicara lembut, walaupun emosinya sudah berada di pucuk ubun-ubun nya.

Dengan langkah malas dan jijik, Sari bangkit dan membantu Gibran membersihkan tempat itu.

Gibran benar-benar menggelengkan kepalanya melihat Sari yang seperti itu. Maunya dia marah dan membentak. Akan tetapi dirinya tidak tega, karena dia sangat mencintai Sari.

Tidak tau bagaimana sikap nya yang sebenarnya. Di sini Gibran mulai melihat bagaimana sikap orang yang di cintai.

BERSAMBUNG..

yuk lanjut bab 4...

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga gibran introspeksi diri
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat ,,,cepet nikah aja sebelum ada belatung2 yang jahat
Razi Maulidi: heheh,, seperti gak sabaran nih.. belatung memang ada kk dan selalu ngeganggu saja😂😂
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!