NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3. Keluarga Bilfaqih.

"Sudah pulang Bang ? " Sapa Ibu Hasna menatap anak kesayangannya itu.

"Sudah Bu, Ayah ada di rumah ? " tanya Adnan tanpa memperlihatkan rasa curiganya.

"Ayah ? Ada kok, kenapa ? Ada yang perlu di bicarakan ? Biar ibu panggil Ayah. " Jawab Ibu Hasna lembut mengelus lengan atas Adnan.

Adnan menggelengkan kepala, sembari merencanakan hukuman untuk anak buahnya di Batalyon.

"Tidak Bu, tidak usah Adnan hanya ingin tau saja keberadaan Ayah. " Jawab Adnan dengan suara beratnya tersenyum menatap wajah Ibunya yang sudah tidak terlihat muda lagi.

"Adnan boleh masuk ke kamar Bu, Apa Ibu masih membutuhkan Adnan di sini ? " Tanya lembut Adnan. Baktinya Adnan pada Ibunya begitu besar sehingga ia rela melakukan apapun demi kebahagiaan Ibunya dan ia akan melakukan apapun pada siapapun yang berniat menyakiti hati Ibunya.

Ibu Hasna tersenyum sendu, " Pergilah Nak. istirahatkan tubuhmu ! Sebagai Seorang pemimpin kamu pasti merasakan lelah, ada Bibi kok yang temani Ibu. "

Senyum teduh Adnan terpancar melihat wajah Ibunya. " Kalau ada apa-apa bilang Bu. "

Ibu Hasna langsung menatap haru pada Adnan dan Adnan pun sudah menduga bahwa ada sesuatu hal yang terjadi tanpa sepengetahuan dirinya.

Ayah Laksda Adnan sebetulnya sudah meninggal, keluarga Bilfaqih adalah nama besar mendiang Ayahnya Letjen Mahendra Bilfaqih.

Karna ambisi Ibunya yang ingin menikah lagi di usianya yang sudah kepala 4. Dengan sangat terpaksa Adnan harus menginjinkan Ibu nya untuk menikah lagi

Menikah dengan seorang pengusaha. Namun perilaku ayah tirinya itu kurang baik dalam beberapa bulan ini, Bau perselingkuhan tercium oleh Adnan.

Di saat malam yang hampir larut. Adnan tidak bisa tidur ia memutuskan untuk mengisi kesuntukan dengan memainkan alat musik yang di petik yaitu gitar kesayangannya.

"Belum tidur kamu ? " Tanya serak dan berat Pak Haris.

"Belum. " Jawab datar Adnan melihat Ayah tirinya duduk di sampingnya.

Adnan merasa heran, karna baru kali ini Ayah tirinya itu mau dan berani duduk di sampingnya.

"Ada perlu apa kamu menanyakan Ayah pada Ibu kamu ? " tanya Haris santai mengisap rokok yang terselip di jari jemarinya.

Adnan menatap sinis sekejap ke arah Ayah tirinya itu, walaupun Adnan seorang pria sejati tapi dia tidak suka dengan aroma asap rokok.

"Tidak, hanya ingin memastikan saja jika orang yang Ibu saya sayangi ada di dalam rumah. " Jawab Adnan dingin tanpa ada hangat-hangatnya.

"Kamu itu bisa tidak kalau bicara sama orang tua sopan sedikit dan hargai saya ! " Ujar Pak Haris jengah dengan sikap dingin Adnan yang tidak bisa menghargai dirinya sebagai Ayah sambungnya.

"Prinsip hidup saya itu. Jika saya salah saya pasti akan meminta maaf. Jadi saya kali ini tidak akan meminta maaf karna saya rasa sikap saya benar apa adanya, jika anda tidak nyaman dengan sikap saya jawabnya ada pasa diri anda. Anda sudah melakukan apa di belakang Ibu Saya ? Jika anda sudah tahu jawabannya ... ! Yah, karna hal itulah sikap saya pada anda seperti ini. "

Pak Haris seketika terdiam, jelas-jelas dia merasa di belakang istrinya itu ia selalu bermain dengan wanita lain. Pak Haris terdiam mencerna perkataan Adnan, Adnan yang merasa ucapannya mampu memukul hati Pak Haris langsung berdiri dan meninggalkan Pak Haris seorang diri.

"Anak sombong ! " Dengus Haris pada Adnan yang pergi begitu saja tanpa permisi.

Keesokan harinya.

"SIAP DAN ! " Sapa Eko saat dirinya di panggil oleh Komandan ke ruangannya.

"Kamu tahu kesalahan kamu apa ? " Ujar Laksamana muda yang kini sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Siap ... ! Tidak Dan. " jawab lantang Eko anak buah Adnan, yang memberikan info terkait tentang Ayah tirinya itu.

"Kemarin saya langsung ke TKP namun nihil, sasaran tidak ada di tempat. " Ujar Adnan menatap tajam ke arah Eko yang sedang berdiri tegap di hadapannya.

"SIAP DAN ! tapi saya benar melihat Pak Haris bersama wanita di hotel itu. " Jawab Lantang Eko, merasa bahwa dirinya tidak salah melihat.

"Syittttt ... ! Pelankan suaramu ! " Pekik Adnan tidak ingin ada orang lain yang mengetahui perihal rumah tangga Ibunya.

"SIAP SAYA SALAH ... ! Tapi Dan saya benar melihat Pak Haris karna saya langsung berpapasan dengan beliau. " Ungkap Eko kembali mendekat ke arah komandannya.

"Coba jelaskan bagaimana ciri-ciri wanita yang kamu lihat bersama Ayah saya ? " Pinta tegas Adnan mengecilkan nada bicaranya.

Eko berpikir keras, " SIAP ... ! "

"Stttttt ... Pelan kan suara mu, " Pekik keras Adnan yang tidak ingin Eko berbicara dengan nada baritonnya.

"Siap komandan. Wanita itu cantik, cantik , hmmm ... cantik ....."

"Cantik-cantik APA LAGI ? " Potong Adnan gemas karna melihat anak buahnya terus loading saat berbicara.

Eko menahan rasa ingin tertawanya. " Dia cantik ... ! "

"Ya ampun. Kata-kata cantik jangan di ulang saya sudah dengar ! " Umpat Adnan lagi memotong penjelasan Eko.

"SIAP ... ! dia can ... Eh dia sexy berkulit putih, dan rambutnya kira-kira sebahu Dan. " Jelas Eko membuat Adnan berpikir ulang dan membayangkan sosok wanita yang kemarin ia temui di kamar hotel.

Tiba-tiba Adnan tersenyum dan menggelengkan kepalanya, saat kejadian itu terlintas di pikirannya.

Eko menatap heran pada komandannya itu,

"Kenapa kamu menatap saya seperti itu ? Lain kali kalau melihat seperti itu lagi, sertakan dengan buktinya Foto atau apa kek itu. " Ujar Adnan dengan nada tegasnya.

"SIAP KOMANDAN LAKSANAKAN ! " jawab Eko memberikan hormat pada komandannya.

"Ciri-ciri yang di ucapkan Eko tidak sesuai dengan yang aku lihat, Apahkah aku salah masuk kamar ? Tapi kenapa Ibu bilang Ayah ada di rumah ? sementara Eko melihat Ayah ada di hotel bersama wanita lain. Apa Ibu berbohong ? Ibu Seandainya itu benar kenapa ibu melakukan itu ? " Batin Adnan memijat pelipisnya.

"Kamu boleh kembali, persiapkan laporan kesehatan para Taruna. Karena hari esok akan ada pelatihan khusus. " Ujar Adnan pada Eko yang masih mematung di tempat yang sama.

"SIAP LAKSANAKAN DAN ! " Jawab Eko memberikan hormat kembali, dan membalikkan badannya secara teratur untuk kembali ke ruangannya.

"Eko !" Panggil Adnan kembali memberikan isyarat untuk bisa menjaga rahasia keluarganya.

"Siap ... Aman. " Jawab Eko mengerti apa yang di isyaratkan oleh komandannya.

Eko adalah sahabat Adnan ketika di luar batalyon, namun saat di dalam batalyon Adnan adalah atasan Eko.

"Adnan janji Bu, tidak akan pernah membuat ibu menangis. "

Ketangguhan Adnan yang menjadi anak tunggal keluarga BILFAQIH membuatnya di tuntut untuk menjadi laki-laki kuat dan pemberani.

Laksda Andan tidak mementingkan dirinya sendiri demi menjaga Ibunya. Usianya yang sudah lumayan matang tapi Adnan belum memikirkan untuk mencari pendamping hidup. Fokus ia kini adalah karir dan kebahagiaan Ibunya.

Di dalam ruangan pribadinya Adnan terdiam, membayangkan nasibnya yang masih sendiri. lagi-lagi bayangan dari adegan ia di cium oleh Izza terulang lagi.

"Husttt .. ! kenapa memikirkan itu ? Dia wanita malam. Tidak pantas aku cintai bahkan di cintai oleh laki-laki manapun. " umpat Laksda Adnan mengusap kasar wajahnya.

"Tapi, kenapa wajahnya selalu ada di pikiran ku ? "

1
Diah Ambarwati
bagus..ndak berbelit²
Diah Ambarwati
ndak jelas mesti ini sampek kapan nunggunya
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!