Amira, seorang gadis jaman now yang terkontaminasi novel online bergenre pelakor. Ia selalu berharap bisa di hamili oleh seorang pria tampan dan kaya, sekalipun pria tersebut sudah memiliki istri.
Suatu ketika ia bertemu dengan Gerrard, seorang CEO kaya raya dan tampan yang menginginkan seorang anak. Sedang istrinya tak bisa memberi keturunan.
Meski di hujat netizen, Amira tetap mengikuti kata hatinya demi hidup bagaikan gadis miskin yang naik derajat, seperti di dalam novel-novel online yang pernah ia baca.
Ia kemudian menjalani kehidupan bak Cinderella. Ternyata pria kaya itu beserta keluarganya sangat baik. Amira merasa jika karma tidak berlaku pada kehidupannya.
Namun ketika ia telah menikah dengan CEO tersebut, muncul kejanggalan demi kejanggalan. Seperti sarapan pagi di rumah keluarga besar suaminya yang selalu sama, orang-orang yang mengenakan baju yang sama, pembicaraan yang sama setiap hari.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Komentar
Di salah satu rumah mewah di dalam kota, seorang perempuan paruh baya duduk di depan televisi yang menayangkan berita infotainment tentang kisah viral Amira. Wajahnya penuh rasa muak, dan terlihat ingin menghancurkan apapun disekitar.
"Lihat tuh, Rangga!" ujarnya, sambil menunjuk layar.
"Itu si pegawai kafe gatal itu kan?. Apa mama bilang waktu itu, emang nggak bener ini cewek." lanjutnya lagi.
Rangga yang duduk di sofa, dan masih mengenakan pakaian kerja, hanya menatap sekilas tanpa minat. Ia telah mendengar gosip tersebut melalui pembicaraan teman-teman kantornya yang perempuan.
"Iya, ma. Tapi Rangga ngapain juga ikut campur." ujarnya.
Ibu Rangga mendengus keras.
"Jangan sampai kamu dapat istri murahan kayak gini. Hamil sama suami orang koq bangga." ucap wanita itu lagi.
Rangga hanya diam kemudian melepas sepatunya. Tak lama ia pun masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Sedang ibunya masih lanjut nonton dan menghujat Amira.
***
Sementara itu Amira sudah dibuat melayang dengan fasilitas dan perlakuan manis keluarga Gerrard. Ia tak peduli meski keluarga ibu dan ayahnya menelpon dan memarahinya habis-habisan.
Sebab mereka juga terkena dampak dari gosip tersebut. Para tetangga mengata-ngatai mereka dan menganggap Amira sebagai aib keluarga.
Adik-adiknya pun sempat marah di telpon. Tapi Amira membela diri dengan mengatakan lebih baik malu sebentar, dari pada hidup susah selamanya.
"Kalian pilih aja." ujar Amira pada adik-adiknya tersebut.
"Pilih miskin dan ibu nggak bisa berobat, atau kalian cuek aja tapi dapat uang banyak setiap bulan." lanjutnya lagi.
Adik-adik Amira pun tak bisa berbuat banyak, sebab selama ini mereka dibiayai hidupnya oleh Amira.
"Kita bakalan kaya raya sebentar lagi." ucap Amira pada mereka.
Ia menyudahi telpon tersebut, sebab terdengar ketukan di pintu apartemen. Amira yang ditinggal Gerrard bekerja sendirian itu, segera berjalan dan membuka pintu. Tampak sekuriti berdiri disana sambil membawa sebuah paket.
"Maaf mbak, ini ada kiriman dari pak Gerrard untuk mbak." ujar si sekuriti.
"Oh, baik pak. Terima kasih."
Amira menerimanya dan sekuriti itu pun pamit. Usai kembali menutup pintu, Amira membuka paket tersebut.
Ternyata isinya dua helai gaun elegan dan juga sebuah tas yang harganya cukup mahal. Tas yang tak mungkin Amira beli meski menggunakan paylater, sebab limitnya tidak cukup.
"Astaga bagus banget."
Amira langsung mencoba gaun dan tas itu kemudian mematut diri di depan cermin.
"Bapak sayang, makasih ya."
Ia mengirimkan pesan terima kasih ke WhatsApp milik Gerrard. Tak lama Gerrard pun membalas.
"Kamu pasti cantik sekali kalau pakai gaun itu." tulisnya.
Amira segera mengirimkan foto selfie dirinya dengan mengenakan salah satu dress tersebut.
"Cantik." balas Gerrard.
"Akan lebih cantik lagi kalau perutnya sudah buncit." lanjut pria itu kemudian.
"Sexy dan bikin bapak pengen kan?" balas Amira nakal.
"Iya, akan saya hantam berkali-kali sampai jadi lebih buncit." balas Gerrard tak kalah nakal.
Tubuh Amira jadi mendadak berdesir-desir dan bagian sensitifnya berdenyut-denyut.
"Pengen di rudal." tulisnya.
"Rudal nikmat?" balas Gerrard.
"Iya, mau." tulis Amira lagi.
"Kamu lagi hamil muda, sayang." balas Gerrard.
"Tapi mau, kangen soalnya." tulis Amira.
"Nanti kita bicarakan. Sekarang kamu makan dulu, saya sudah kirim makanan dan sebentar lagi orangnya akan naik ke atas." tulis Gerrard.
Tak lama orang yang dimaksud itu pun tiba. Ia datang dengan didampingi sekuriti.
"Mbak Amira ya?" tanya orang tersebut.
"Iya mbak." jawab Amira.
Orang tersebut langsung memberikan satu kotak dan satu paper bag berisi makanan dari sebuah restoran healthy life.
Amira berterima kasih dan membawa semua itu masuk ke dalam. Usai kembali mengunci pintu, ia mulai membuka kotak dan paper bag itu satu persatu.
Ia melihat ada banyak makanan sehat disana. Tetapi dimasak seperti masakan pada umumnya, sehingga tak mengundang rasa malas untuk makan.
"Wah, enak-enak semua nih."
Amira mulai makan sambil berbalas chat dengan Gerrard.
"Gimana sayang, enak?" tanya pria itu padanya.
"Enak pak, ini saya lagi makan." balas Amira.
"Good, kamu harus punya gizi yang baik supaya anak kita tumbuh sehat." jawab Gerrard.
Amira benar-benar melayang dibuatnya. Ia tak menyangka hidupnya akan sebahagia ini sekarang.
"Meski dunia mencoba menyerang, tapi kalau pasanganmu dan keluarganya berpihak padamu, dunia pun bisa kau runtuhkan."
Amira mengunggah insta story dengan caption tersebut. Sehingga mengundang perhatian netizen dan akun-akun gosip yang memang sedang memburu berita tentang dirinya.
"Pelakor lagi merasa di awang-awang say. Karena rahimnya lagi buncit anak haram dan lagi disayang."
Seorang netizen langsung berkomentar pedas. Salah satu akun gosip menscreenshot insta story Amira dan mempostingnya. Dalam sekejap postingan tersebut langsung mengundang keramaian.
"Dih si lontew bangga amat." tulis salah seorang netizen.
"Sok lugu tapi ngeselin ya bund." timpal yang lainnya lagi.
"Sumpah kalau gue istri sah suaminya, udah gue tendang tuh perut si pelakor. Biarin aja dilaporin polisi, paling nggak kena mental dia kalau anaknya nggak jadi lahir." netizen lain menulis dengan berapi-api.
"Itu perbuatan salah kak, tapi herannya hati gue koq mendukung kakak. Wkwkwkwk." salah seorang netizen menimpali.
"Dia kayak bangga gitu, ya. Merasa si cowok berpihak sama dia." tulis netizen lain.
"Spill akun cowoknya dong, pengen mampir dan ngasih kata-kata mutiara."
Netizen ada yang ingin tau akun Gerrard dan langsung dibalas dengan cepat oleh netizen lainnya lagi.
"Tuh kak, akunnya."
"Ini gue tag orangnya kak."
"Ini kak."
Ternyata akun sosial media milik Gerrard sudah sedemikian ramai.
"Kasihan, CEO tampan selera murahan."
"CEO yang tidak patut ditiru dan dijadikan panutan."
"Tampang bintang 5, selera kaki 5."
"Bagus-bagus punya istri cantik, berpendidikan tinggi. Eh milih cewek miskin yang minus harga diri."
Komentar demi komentar tersebut ditulis netizen dengan penuh kemarahan. Tetapi Gerrard sendiri tak ambil pusing. Ia bukan tipe orang yang suka mempedulikan hal-hal yang menurutnya tidaklah penting.
***
"Mir."
Tiba-tiba Sheva menelpon di saat Amira baru saja selesai makan.
"Shev, lo kemana aja?. Gue telponin lo dari semalam." ucap Amira.
Memang dari semalam Sheva seolah menghilang. Berkali-kali Amira menelpon tapi tak diangkat.
"Keluarga gue, Mir. Mereka marah karena gue viral ngbelain lo. Handphone gue pun disita, ini udah gue ambil lagi." jawab Sheva.
"Ya ampun Shev, maafin gue ya. Ini semua gara-gara gue."
Amira benar-benar merasa tak enak hati pada sahabatnya itu. Karena ulahnya Sheva jadi dapat banyak masalah.
"Nggak apa-apa kali, Mir. Lo temen gue dan gue akan selalu membela lo, apapun yang terjadi." jawab Sheva.
Mereka pun lanjut berbincang selama beberapa saat ke depan.
***