Love Me Please, Honey

Selama Edgar tidak ada dirumah Valerie sama sekali tidak pergi atau main kemanapun kecuali hanya pergi ke kantor nya untuk bekerja. Bukan karena ia tidak memiliki teman atau pergaulan tapi Valerie memang malas saja jalan-jalan kalau bukan dengan orang terdekat. Dan karena itu juga selama 3 hari berturut-turut dirinya hanya disibukkan dengan kerjaan nya, bahkan sampai tak sadar kalau hari ini Edgar akan pulang.

"Udah 3 hari aja?? Kok rasanya cepat banget?!" Protes nya saat melihat tanggal dikalender mini itu yang tepat berada diatas meja kerja nya.

Tiba-tiba Valerie teringat dengan apa yang Edgar lakukan padanya tempo hari saat pria itu dengan sembarangan mencium nya lalu kabur begitu saja tanpa mengucapkan kata apapun lagi. Ini saat nya ia balas dendam pada pria itu!

Tanpa sadar senyum menyeringai ala psikopat terukir diwajahnya, Valerie jadi tidak sabar menunggu Edgar pulang, dan memberi pelajaran pada suaminya itu.

"Tunggu saja pembalasan ku Edgar!" Ucap nya penuh ambisi

*

*

*

Setelah dirinya menyelesaikan semua pekerjaannya sampai tuntas, Valerie kemudian merapikan meja kerjanya dan menyelesaikan dokumen-dokumen terakhir sebelum bersiap untuk pulang. Tepat pukul 5 sore, dirinya segera meninggalkan kantornya dan melangkah cepat menuju ke mobilnya agar sampai dirumah lebih cepat. Pikiran Valerie hari ini hanya terfokus pada satu hal yaitu balas dendam pada Edgar.

💓💓💓

Sedangkan di Berlin, seseorang yang ditunggu kepulangan nya oleh Valerie malah sedang jatuh sakit. Edgar tiba-tiba saja terkena demam setelah 2 hari berada di negara itu. Padahal hanya tinggal bertemu dengan satu orang klien lagi dan dinas nya selesai tapi karena tubuhnya sudah tidak kuat akhirnya asisten Edgar menghubungi pihak dari klien selanjutnya untuk menjadwalkan ulang pertemuan mereka karena kondisi Edgar yang sedang kurang fit.

Uhuk...uhuk...

Edgar terus-menerus batuk serta suhu tubuhnya meninggi.

"Klien tidak mempermasalahkan kalau kita menunda pertemuan dengan nya dulu karena kondisi kesehatan anda, tuan" ucap asisten nya sembari memberikan sebungkus obat dan segelas air putih pada Edgar.

Edgar kemudian menerima bungkusan obat dan segelas air putih itu dari asisten nya "saya tidak menduga bakal tiba-tiba sakit seperti ini" ucap nya dengan suara nya yang terdengar serak

"Kesehatan memang kadang tidak bisa diprediksi, tuan" balas asisten nya itu

"Kau menjadwalkan nya besok kan? Saya tidak mau berlama-lama disini" tanya Edgar memastikan

Asisten nya itu kemudian mengangguk "Iya tuan, tapi jika kondisi anda masih seperti ini mau tidak mau harus ditunda lagi"

Edgar menggeleng "tidak, harus besok! Saya akan paksakan. Setelah pertemuan selesai kita langsung pulang dari sini" balas Edgar menolak untuk lebih lama di negara orang

"Baiklah, kalau itu mau anda" ucap asisten nya itu tanpa membantah perintah Edgar "kalau begitu saya izin kembali ke kamar saya, tuan. Kalau anda butuh sesuatu telepon saya saja, saya akan langsung datang kesini" pamit nya. Edgar langsung mengangguk memberikan izin pada asisten nya itu "iyaa, kembalilah ke kamar mu, saya juga mau istirahat lagi" ucap nya sembari membaringkan tubuhnya kembali di tempat tidur nya

"Baik, tuan. Saya permisi" dirinya nya pun segera keluar dari kamar itu untuk membiarkan Edgar beristirahat terlebih dahulu.

"Oh iya, aku belum mengabari Valerie" gumam Edgar. Dirinya kemudian mengambil kembali ponsel nya yang berada diatas nakas lalu mengirimkan pesan singkat pada istrinya itu kalau dirinya belum bisa pulang saat ini.

Setelah mengirimkan pesan itu. Edgar kembali merebahkan tubuh nya dan mengistirahatkan badannya berharap besok sudah cukup membaik agar bisa cepat pulang dan bertemu kembali dengan singa betina nya itu.

💓💓💓

Sementara itu dirumah, Valerie yang sudah bersiap dengan pentungan nya kini tengah menunggu kedatangan Edgar di ruang tamu. Dirinya benar-benar ingin sekali segera memukul kepala pria itu untuk membalas ciuman yang Edgar lakukan padanya.

"Awas saja kau Edgar!" Ucap Valerie penuh dendam.

Namun entah kenapa sampai larut malam pun tanda-tanda kedatangan dari pria itu sama sekali tak terlihat. Valerie bahkan sampai berpindah tempat dan menunggu di balkon yang berada di kamar nya

"Kemana sih dia?! Tidak mungkin kan dia tahu aku bakal memukul nya kalau datang??" Ucap nya dengan nada kesal

Ting!...

Tiba-tiba saja ponsel nya berbunyi dan terlihat notifikasi pesan dari Edgar. Valerie kemudian segera membuka pesan itu dengan cepat

[Valerie, maaf saya mungkin akan lebih lama disini karena ada kendala yang terjadi. Tapi anda tidak perlu khawatir saya pasti akan mengusahakan agar pulang lebih cepat]

[Saya merindukan anda]

Seketika Valerie terdiam membisu menatap layar ponsel nya dengan tatapan kosong. Entah itu karena Edgar yang mengatakan tidak jadi pulang hari ini atau karena pesan kedua yang dikirim pria itu.

To be continue~