SANTRI MBELING SEASON 2

"Di sebarang jalan, ada mobil sedan warna hitam, di dalamnya ada 4 orang bersenjata api peredam suara. Ke 4 orang itu, sejak sore menunggu kepulangan Youri. Mereka berencana membunuh Youri.

Ke 4 orang itu anggota organisasi Red Bull dari wilayah Medan," ujar Panji,

"Tolong, Kim dan Jhosep suruh mengusir ya. Karena, aku sekarang aku bersama Youri mau ke rumah Youri."

"Baiklah Godfather," jawab Linda keudian mematikan teleponnya,

"Aneh..???

Darimana Godfather mengetahui rencana kita. Dan bagaimana bisa Godfather mengetahui ada 4 anggota Red Bull disini..?"

"Kim, Jhosep, kamu usir mobil hitam itu, yang parkir di sebrang jalan. Ini perintah dari Godfather.

Mereka itu anggota Red Bull yang hendak membunuh ketua Youri.

Sekarang, Youri dan Godfather sedang menuju kemari.

"Baiklah, kamu kemudikan mobilnya, kamu putar balik. Aku dan Kim akan menghabisi mereka di balik cendela mobil."

"Baiklah," ujar Linda kemudian melangkah ke depan mengantikan posisi Jhosep.

Setelah mobil putar balik, Jhosep dan Kim membuka cendela mobil untuk bersiap.

Begitu Linda menghentikan mobil persis di samping mobil sedan warna hitam... Slup slup, pyar pyar, slup slup..!

Cendela kaca mobil sedan pecah, berkali - kali Kim dan Jhosep melepaskan tembakan ke arah dalam mobil. Setelah itu, Kim turun memeriksa keadaan penumpang.

"Sudah aman, mari kita pergi, aku akan membawah mobil ini keluar perumahan."

Tak lama kemudian, dua mobil pun melaju keluar perumahan.

Kring..!

Hp Panji berdering, setelah tersambung,

"Godfather, sudah aman. "

"Baiklah Linda, terimakasih," ujar Panji kemudian masuk Mobil.

"Youri... Ayo bangun, cepat ambil barang yang penting."

"Baiklah," ujar Youri kemudian menghidupkan mesin mobil.

Jam 05 pagi, Panji dan Youri bersama tiga tim hecker terbang ke Surabaya.

Satu jam kemudian, Panji dan Youri tiba di bandara Surabaya. Setelah itu berjalan menuju pintu keluar.

"Selamat pagi Godfather...

Selamat pagi ketua Youri," sapa Anton si Naga Barat.

"Selamat pagi juga Naga Barat," jawab Youri dan Panji kemudian bersalaman.

"Silahkan ikut kami," kata Naga Barat kemudian berjalan.

Tak lama kemudian, dua mobil BMW meluncur keluar bandara.

"Ke Hotel Hening ya," ujar Panji.

"Baiklah Godfather."

Kring..!

Hp kaila berdering, setelah terhubung,

"Direktur Kaila, kamu dimana..?"

"Siapa ini?" kata direktur Kaila sambil memejamkan mata.

"Aku, Godfather."

"Apa..!!! Iya Bos, selamat pagi," jawab Kaila kemudian membuka kedua mata.

"Kamu dimana sekarang..?"

"Ada di Jakarta Bos, lagi ngurus Hotel Hening yang terbakar dan mengurus karyawan yang tewas."

"Ya sudah, kamu tidur lagi. Nanti aku telpon."

Kring..!

Hp Candra berdering, setelah tersambung,

"Selamat pagi Godfather."

"Pagi juga Candra. Sekarang aku tunggu di kamar ku ya, di hotel."

"Baiklah Godfather," ujar Candra kemudian menutup telponnya.

"Ada apa ya, Godfather menelpon sepagi ini..?

Apa si Bos ini minta pijit lagi..?

Atau minta di temani tidur..?"

Kring..!

Hp Maya berdering, setelah tersambung,

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam Mas. Tumben pagi - pagi telfon. Mas dimana?"

"Lagi menuju Hotel Hening. Maya, kamu Ke sini ya, sekarang."

'Apa gak bisa siang - siang dikit..?

Aku mau kasih makan si Damar."

"Ya sudah kalau begitu aku akan tidur sama manajer Candra."

"Jangan..!

Ngapain juga tidur sama wanita lain. Terus, aku istri mu buat apa..?"

"Makanya kamu kesini. Damar biar di urus sama baby sister dan Mama."

"Baiklah baiklah," jawab Maya kemudian mematikan teleponnya.

"Mau tidur sama wanita lain saja pake bilang segala. Gak bilang juga gak apa - apa tidur sama siapa juga," gumam Maya.

***

"Hotel Hening Surabaya.

Setelah sampai di hotel Hening, Panji dan Youri juga tim hecker juga Naga Barat menikmati sarapan.

"Naga Barat, beritahu pada semua pentinggi organisas, nanti jam satu siang, suruh berkumpul di cafe Dodo Hotel Hening Surabaya."

"Baiklah Godfather."

"Selamat pagi presiden Direktur," sapa manajer Candra.

"Pagi juga, duduklah," kata Panji,

"Ayoo kamu sarapan sekalian."

"Baiklah Godfather."

"Candra... Habis ini, kamu carikan rumah di perumahan elit ya, usahkan yang agak besar halaman rumah nya. Dan ada kolam renang nya."

"Baiklah Godfather."

"Siang ini... Kamu harus mendapatkan rumah itu. Kalau sudah deal, uangnya aku transfer ke rekening mu."

"Baiklah Tuan."

"Assalamualaikum," sapa Maya.

"Waalaikumsalam..."

Setelah salim dan cium tangan Panji suaminya, Maya duduk di samping Panji.

"Ayo sarapan dulu."

Selesai sarapan, Panji berkata, "Candra, atur kamar saudara - saudara kita, Naga Barat, jangan lupa."

"Baiklah Godfather."

Setelah berada di dalam kamar, Panji ganti baju tidur, dan langsung merebahkan badannya.

"Maya... Pijitin badanku, aku capek sekali dan ngantuk.

Jika aku tertidur, dan ada yang telpon, kamu angkat ya?"

"Iya Mas," jawab Maya kemudian memijit punggung Panji suaminya,

"Apa mas belum tidur dari semalam..?"

"Iya dari kemarin belum tidur."

"Emang dari mana saja?"

"Dari makam Kyai Jabat dan dari makam Syeh Abdul Jalil Banten."

"Mengapa Mas tadi sarapan bersama Youri..?

Mengapa Mas tidak marah sama dia..?

Kan gara - gara dia situasi organisasi jadi kacau."

"Maya... Jangan lah ada dendam di hati mu," ujar Panji sambil menikmati pijitan,

"Semua itu sudah di tentukan oleh gusti Allah. Youri hanyalah perantara takdir Allah.

Kedua... Setiap orang itu punya kesalahan, begitu juga dirimu dan diri ku. Bagaimana pun, Youri adalah sahabat ku sejak remaja. Dia banyak sekali berjasa dalam organisasi, juga berjasa dalam hidup ku.

Janganlah harta kekayaan dan kekuasaan membuat kita silau.

Kita bisa memiliki segalanya juga berkat dari Youri salah satunya.

Ketahuilah, Youri berbuat salah itu, karena di pengaruhi oleh calon istrinya, dan sekarang, Youri telah sadar akan kesalahannya."

"Iya Mas," sahut Maya.

"Kalau seumpamanya aku ribut dengan Youri... Aku juga bisa kalah. Karena 6ouri itu ahli siber. Dia bisa dalam beberapa jam menghancurkan semua bisnis ku. Belum lagi dia di dukung oleh pengikut setianya. Kita harus mengunakan kekuatan cinta dan kasih sayang."

"Mas gak kepinggin tudur sama aku..?"

"Hahahaha..!

Yang kepinggin itu aku atau kamu..?"

"Hehehehe." 😊☺😊☺😚

Kring..!

Hp Panji berdering, setelah tersambung,

"Selamat pagi Tuan Panji," sapa Kevin direktur Bank Asia.

"Pagi juga Tuan Kevin."

"Jam 10:00 aku tunggu di kantor ya Tuan."

"Baiklah Tuan, habis ini saya meluncurkan ke sana," jawab Panji kemudian mematikan teleponnya.

"Gak jadi nieh bercinta," goda Maya.

"Boleeeh..."

*****

Bank Asia.

Jam 10 pagi, Panji dan Maya sudah bernada di Bank Asia.

Di ruang kantor, Direktur Kevin berkata,

"Bagaimana Tuan Panji..?

Apakah Tuan mau membayar hutang PT Sinar Abadi, yang nominalnya 4 trilyun 319 milyar..?"

"Iya Tuan Kevin, asal anda menjamin bisa mengambil alih perusahaan itu."

"Baiklah Tuan, dalam waktu 1 bulan, perusahaan itu akan berpindah tangan menjadi milik Tuan. Karena PT Sinar Abadi milik Nona Sela, sedang dalam kondisi pailit. Mereka hanya mampu membayar bunganya saja."

"Baiklah, aku lunasi sekarang," ujar Panji sambil menyodorkan kartu ATM Indonesia Bisnis.

Melihat kartu ATM IB, Direktur Kevin sangat terkejut. Dalam hatinya berkata,

"Kartu ini hanya di miliki oleh konglomerat saja. Pengusaha papan atas. Aku saja belum memiliki standar untuk mempunyai kartu ATM ini. Berarti... Tuan Panji ini adalah pengusaha papan atas. Hanya 100 orang di negeri ini yang memilikinya."

"Tuan Panji... Kalau boleh tau, bagaimana bisa anda memiliki kartu ATM IB ini..?"

"Itu almarhum isteri ku yang membuatkan nya."

"Iya iya, beruntung sekali Tuan memiliki kartu ATM IB ini. Karena, limit pengambilan uang di ATM IB ini menurut aset pemilik nya. Jadi, Tuan bisa mengambil uang melalui ATM IB ini berapa saja."

"Apa benar Tuan Kevin..?

Kok aku baru tau dari anda."

"Iya Tuan, karena aku adalah orang perbankan, jadi, aku tau.

Bukankah Tuan memiliki hutang di bank Asia 4 trilyun, yang di tanggung PT Holding Group yang baru Tuan beli atas nama Nyonya Maya..?

Apa Tuan tidak sekalian melunasi hutang tesebut. Agar tidak menanggung bunga besar..?"

"Boleh kalau begitu, sekalian bayar saja kalau ATM IB bisa ambil uang sebanyak itu."

"Baiklah Tuan Panji, tunggu sebentar biar pegawai ku yang mengurusnya."

"Pak kevin, dimana manajer Anita kok tidak kelihatan..?"

"Nona Anita nanti sore jam 03 sedang mengadakan acara resepsi pernikahan di Hotel Hening. Apakah Tuan tidak di undang..?"

"Subhanallah...

Sampai lupa aku. Berarti ini hari sabtu ya..?"

"Iya," sahut Maya,

"Nanti malam, ada acara istiqosah di yayasan.

Belum tua sudah pikun.

Terlalu sering begadang sama wanita cantik jadi lupa segalanya."

"Hemmmm..."