Briyan seorang pemuda tampan berumur 27 tahun, dia hanya hidup bersama ibunya, dia belum pernah sama sekali bertemu dengan Ayah kandungnya, Ibunya Saraswati selalu menyembunyikan tentang siapa ayah kandung Briyan sebenarnya
Sampai suatu hari Briyan bertemu dengan Liliana dia adalah anak angkat dari seorang laki-laki kaya raya. Hubungan Briyan dan juga Liliana tidaklah mudah, kakak dari Liliana mencoba menghancurkan hubungan Liliana dengan kekasihnya, belum juga Adrian ayah angkat Liliana juga tidak menyetujui hubungan mereka.
Adrian belum mengetahui bahwa Briyan adalah anak kandungnya, dia menyuruh Liliana untuk mengakhiri hubungannya dengan Briyan karena menurutnya Briyan hanyalah pemuda miskin yang hanya menginginkan hartanya saja.
Hingga suatu hari, akhirnya Adrian mengetahui bahwa sebenarnya Briyan adalah anak kandungnya dengan Saraswati
Bagaimanakah kisah selanjutnya? Yuk kawal cerita ini sampai selesai😊
Jagan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19# Mulai Melakukan Pencarian
"Panti asuhan itu tidak jauh dari sini tuan, kalau tidak salah nama Panti Asuhan itu Panti Asuhan Wisma Bakti."
"Baiklah aku akan mencarinya sendiri!". Adrian segera pergi menuju kekamarnya, dia ingin mengambil ponsel miliknya yang berada di tas yang sudah pak Sukarjo bawa masuk kedalam kamar miliknya.
Mulai berjalan memasuki kamar itu sudah terasa ada hawa yang berbeda yang Adrian rasakan, kamar itu adalah kamar malam pertamanya dengan Saraswati, dulu Saraswati adalah perempuan polos yang terlahir dari keluarga sederhana.
Sejak pertama melihat Saraswati entah mengapa Adrian bisa langsung jatuh cinta, dia mencoba mendekati Saraswati yang dulu bekerja sebagai seorang guru di sekolah taman kanak-kanak, Sebenarnya yang membuat Adrian jatuh cinta adalah sifat ke ibuan pada Saraswati.
Tapi setelah perdebatan panjang dengan kedua orang tuanya yang kala itu marah besar dengan sikap Adrian yang sudah berani menikahi perempuan tanpa seijin kedua orang tuanya.
Adrian dipaksa meninggalkan Saraswati dengan iming-iming sebuah perusahaan yang akan di berikan orang tuanya jika dia mau kembali kekeluarganya dan mau meninggalkan Saraswati.
"Maafkan aku Saraswati, jika aku tau aku akan seperti ini aku tidak akan pernah meninggalkanmu". ucapnya sambil menatap kearah foto Saraswati yang berada di meja kamar itu.
Bunyi ponsel miliknya yang berdering sedikit keras langsung membuyarkan lamunannya, dia segera melihat siapa yang sudah menghubunginya.
"Casandra?" dengan malas Adrian segera meletakan ponselnya kembali ketempat semula, dia juga langsung mematikan ponsel miliknya, tatapannya kembali kearah foto didepannya.
"Kemana kamu si mas? kenapa telponku kamu matikan?" Casandra benar benar kesal dia merasa sudah tidak dihargai lagi oleh suaminya sendiri.
"Lihat saja mas, apa yang akan aku lakukan jika kamu berani menceraikanku!" kesal Casandra dirumahnya.
"Ma? apa ada masalah?" tanya Lilian yang baru saja mendapati Casandra sedang gelisah dikamarnya.
"Papa sayang, papa kamu mau menceraikan mama!"
"Apa? memangnya ada masalah apa? bukankah selama ini mama dan papa baik-baik saja?" Lilian mulai mengkhawatirkan keluarganya.
''Dengar sayang, itu tidak seperti yang kamu lihat, papa sepertinya sudah ada perempuan lain hingga mamamu ini mau di ceraikan." Casandra mulai berakting dengan kesedihannya.
"Apa? perempuan lain? aku kira mama salah ma, selama ini papa sangat sayang sama mama, dan itu tidak mungkin. Papa tidak mungkin berselingkuh, percaya sama Lili." Lilian mencoba menguatkan Casandra dia segera memeluk mama angkatnya.
Sampai detik ini Lilian belum menyadari kalau ternyata Casandra adalah ibu kandungnya yang sebenarnya, bahkan perpisahan kedua orang tua angkatnya terjadi karena papanya sudah mengetahui apa yang sebenarnya Casandra sembunyikan dari dirinya.
***
Ditempat lain, Agung baru saja bertemu kembali dengan teman-teman lamanya, kedatangannya kesana hanya untuk mencari keberadaan Casandra, semenjak kejadian itu, dia tidak pernah mencari tahu lagi keberadaan Casandra, dia hanya takut kalau sampai perbuatannya waktu itu terbongkar.
"Agung, bagaimana kabarmu sekarang, kamu terlihat masih awet muda?" tanya salah satu temannya.
"Bisa saja kamu, kalian semua juga masih terlihat muda dan gagah." balas Agung pada teman-temannya.
"Berapa anakmu sekarang Gung?" tanya Dika sahabat Agung yang baru saja pulang dari luar negeri.
" Em, aku, aku belum menikah."
"Apa?" sontak teman-teman Agung disana tertawa bersama, mereka merasa Agung kali ini bercanda, dulu siapa yang tak kenal dengan Agung, pemimpin geng motor pada jamannya dia yang selalu didekati para gadis cantik tapi dia bilang belum menikah.
"Kalian tidak percaya atau kalian hanya meledekku saja?" mendengar Agung seperti sedang marah mereka berhenti tertawa dan kembali dengan wajah serius.
"Sebentar Gung, kamu jangan marah dulu. Bukan kita mau menertawakanmu, Kita hanya tidak percaya, bukankah dulu kamu sangat disukai para gadis-gadis, bahkan kamu dulu sangat menyukai Casandra sampai?" Dika langsung menghentikan ucapannya saat temannya langsung menyenggol lengan tangannya.
"Sudahlah, nyatanya memang sampai detik ini aku belum pernah menikah, jadi terserah kalian mau percaya atau tidak."
"Baiklah kita semua percaya kamu Gung."
"Kedatanganku kesini hanya untuk meminta bantuan pada kalian, aku ingin kalian mencari keberadaan Casandra dan anak kandungku."
Mereka semua yang berada disana langsung tercengan mendengar ucapan Agung, bagaimana dia bisa punya anak sedang dia belum pernah menikah, atau jangan-jangan kejadian waktu itu? pikiran mereka ternyata sama.
"Sebentar Gung, apa maksud kamu, kejadian waktu itu, Casandra hamil?" hanya Dika yang berani menanyakan itu pada Agung.
"Ya, ada yang menginformasikan seperti itu padaku, jadi aku ingin memastikan kalau berita itu benar adanya."
Kali ini Agung tidak main-main dia berusaha ingin memperjuangkan hak nya pada anak kandungnya, meskipun dia tidak tau apa yang akan terjadi kalau semua rahasianya waktu itu mulai terbongkar, kali ini Agung sudah tidak takut lagi.
Selama ini Casandra masih ada dihatinya, dia tidak bisa menikahi perempuan lain selain Casandra, baginya cintanya terhadap Casandra tak akan pernah terganti oleh siapapun meskipun mungkin dia harus berhadapan dengan suami Casandra.
"Baiklah, kita semua akan membantumu Gung, kita pasti akan menemukan Casandra dan juga anak kandungmu." Ucap Dika kembali.
"Aku sangat berharap kalau informasi itu benar, Casandra pernah hamil anakku waktu itu, tidak sia-sia aku menunggunya sampai dengan sekarang, meskipun aku tidak tau apa Casandra mencintaiku atau tidak tapi akau akan tetap mendapatkannya".
Sebenarnya umur Agung juga sudah tidak muda lagi, kini umurnya sudah menginjak kepala lima, tapi dia masih terlihat gagah di usianya yang sekarang, Agung rutin berolah raga setiap harinya, dia malah nampak lebih muda dari teman-temannya.
Sementara itu ditempat lain, Adrian baru saja mulai melakukan pergerakan untuk mencari keberadaan Saraswati dan juga anak kandungnya, dia bertekat ingin menemukan keberadaan anak kandungnya, dia berharap anak kandungnya lah yang akan menjadi pewaris semua harta yang dia miliki.
"Apapun yang terjadi aku harus menemukan kalian." Adrian benar-benar sudah bertekat bulat untuk bisa menebus kesalahannya, dia tidak mau menyia-nyiakan perempuan yang dulu benar-benar mencintainya.
"Apa sekarang Saraswati sudah menikah lagi?" baru terpikirkan oleh Adrian bagaimana kalau pikirannya itu benar, seketika dia kembali kehilangan harapannya.
Bersambung.....