Kisah ini mengisahkan tentang kehidupan kedua gadis kembar bernama Zahra dan Zavina keduanya memiliki karakter yang cukup berbeda, Zahrayang memiliki sifat bar bar dan tangguh, berbeda dengan Zavina yang memiliki sifat pandiam dan irit bicara, keduanya terlibat cinta pada ketua pemimpin organisasi keduanya yang suka tantangan jelas tak merasa takut, tapi satu tragedi membuat salah satu dari cinta mereka pergi, bisakah keduanya terus bahagia atau malah sebaliknya?
YUK..... IKUTI KISAH TWINS Z....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Pagi harinya di kediaman Wijaya dua gadis dengan tampak cantik dan elegan dengan balutan baju kerja sesuai outfit mereka.
"Kalian mau langsung pergi?"
"Iya Ma! Soalnya hari ini ada perkenalan pemimpin baru", Zavina menjawab sambil meminum susu sebelum beranjak dari menja makan. Sementara Zahra malah tampak lebih santai.
"Ayo Zah?", Zavina lebih dulu berdiri lalu menyalami Opa Andi tak lupa dia juga berpamitan pada Zaidan dan Angle.
Sesampainya mereka di perusahaan Dewangga Com, mereka tercengang melihat para kariyawan wanita yang pada bersolek sebab mereka ingin menarik perhatian presdir baru.
"Heh... Ini kantor apa salon?", Zahra bebisik di telinga Zavina. " Entah", Zavina menjawab sambil berlalu menuju lantai 3 ruangan IT.
Sedangkan ruangan Zahra ada di lantai 5 bagian keuangan.
Sementara itu di kediaman nyonya Yolanda sedang terjadi je tengangan sebab kehadiran Arga di rumah mewah itu.
"Selamat datang tuan Muda", ucap kepala pelayan pada tamunya.
" Tolong panggilkan nyonya Yolanda dan anak lelakinya", bukan Arga yang memberi perintah melainkan Daren.
Dari arah atas Selena mendengar suara tamu sehingga dia mengintip lewat pembatas, betapa bahagianya dia saat melihat pujaan hatinya datang bertamu di pagi hari.
Mas Arga? Mama memang hebat! Baru saja kembali mas Arga sudah datang kesini, Selena berucap sambil berlari turun tanpa menghiraukan para pelayan yang memandangnya heran. Saat semakin dekat dan Selena berniat memeluk Arga tapi siapa sangka malah 5 orang pengawal Arga sudah lebih dulu membuat lingkaran.
"Cihhh... Awas kalian", Selena berteriak karna dirinya gagal memeluk Arga.
" Jaga batasan mu! Jika kau tak ingin berakhir mengenaskan", Arga berucap sambil menatap Selena tajam.
"Dimana sopan santun mu Ga? Kau yang bertamu tapi bisa-bisanya membuat keributan", sahut wanita yang duduk di kursi roda.
Arga tak menghiraukan malah Selena yang sudah berlinang air mata menghampiri wanita tua yang mereka panggil nenek. Sebenarnya dia adalah ibu kandung tuan Sanjaya Dewangga tapi karena tuan Sanjaya menikah lagi dengan seorang wanita bercadar bernama Putri Arum membuat nyonya Seli memilih ikut menantu pertamanya sebab dia memang tak cocok dengan Sanjaya dan Arum.
"Ada apa Mah? Kenapa Ma___ma", ucap nyonya Yolanda terhenti saat melihat anak sulungnya yang sudah duduk dengan tatapan tajam.
"Tak perlu berbasa-basi nyonya? Saya kesini hanya meminta untuk meminta hak saya karna sedari awal itu memang milik saya", ucap Arga tanpa berbasa-basi.
" Apa maksudmu?", kali ini Nyonya Seli lah emosi menyahut ucapaan Arga.
"Perusahan cabang Dewangga Com telah di akuisisi oleh perusahan pusat", Daren menjawab dengan lugas.
Deg... " Apa maksud mu?", Nyonya Yolanda bertanya dengan nada bergetar jangan sampai apa yang dia takutkan selama ini terjadi.
"Tuan muda Romeo Dinata telah mengambil pinjaman sebanya 10 M dan perusahan Dewangga Com yang telah melunasi hutang itu, dan satu lagi tuan muda Romeo telah menanda tangani itu bersama asistennya", Daren menjelaskan secara ditail.
Brukkk.... Seketika nyonya Seli pingsan sedangkan nyonya Yolanda masih syok.
"Oma", Selena berteriak sangking kagetnya.
" Mas Arga tolongin Oma panggilkan ambulance", Selena berucap sambil menangis.
Anggota Red Eye's yang melihat itu segera memanggil ambulance masuk sebab sedari awal memang sudah mereka prediksi.
"Kita pergi", Arga berucap sambil meninggalkan rumah mewah Dinata.
Apa maksud tatapan anak itu tadi? Jangan bilang dia tau kalau aku yang menyebab kan dia mengalami fobia?, nyonya Yolanda tampak gelisa**h.
" Mah ayok?", Selena menarik tangan sang mama karna sedari tadi hanya diam.
Sesampainya di mobil Selena bertanya, "Mama kenapa?", dia dapat melihat raut wajah cemas dan gelisah dari wajah nyonya Yolanda.
" Telfon Papa mu suruh segera kembali", bukannya menjawab dia malah meminta sang putri sambung menelpon sang suami. Sebenarnya Selena masih penasaran tapi dia urung bertanya sebab dia merasa ada sesuatu yang genting.
Hampir 10x Selena menelpon tapi tak kunjung di jawab, dia mencoba menelpon Romeo sang abang hasilnya pun sama.
Begitu sampai di rumah sakit Yolanda ikut mengantar sang mertua sedangkan Selena masih mencoba menghubungi sang Papa dan abangnya. Tanpa mereka tau kedua pria itu sudah berada di markas Pendora atas perintah tuan Leo Parta dan tuan Zaidan Wijaya.
***********
Perusahan cabang Dewangga Com.
Jam sudah menunjukan pukul 09.00 wib, yang artinya Arga dan Daren akan segera tiba, hingga petugas MC segera meminta para kariyawan untuk berkumpul di aula gedung yang sudah di dekorasi.
"BAGI SEMUA KARIYAWAN) KARIYAWATI SEGERA BERKUMPUL DI AULA, KARNA SEBENTAR LAGI CEO UTAMA AKAN SEGERA SAMPAI", suara dari mic di area aula mengema membuat mereka semua bergegas menuju lokasi.
" Bukannya ini terlalu lebay ya gak sih", Zahra berucap pada rekan-rekannya.
"Ya mau bagaimana lagi! Di Bosnya dia Berkuasa", gadis beramput pendek itu menjawab sambil mengangkat bahunya.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi aula banyak yang membicarakan soal Ceo baru bahkan mereka tampak begitu antusias sangking penasarannya.
Begitu mereka berkumpul tak lama datanglah sebuah mobil berwarna silver turunlah sepasang paruh baya yang mereka tau seorang pengusaha ternama bernama SJD Group( Sanjaya Dewangga Group) .
"Loh kok malah tuan Sanjaya dan Nyonya Amelia?"
"Bukannya mereka pengusaha berlian dan emas?"
"Iya loh! Lalu kenapa mereka ke perusahaan ini? Kita bergerak di bidang kosmetik kecantikan", suara berbisik kariyawan Dewangga Com begitu terdengar tapi itu tak membuat sepasang parubaya itu marah merka hanya tersenyum, sedangkan di belakang tampak lah Zahra dan Zavina tengah berbisik sama seperti kariyawan lainnya.
"Zav aneh gak sih? Mereka itu bukannya tuan Sanjaya dan nyonya Amelia kan? Salah satu rekan bisnis Opa dan Papa", Zahra berbisik lirih.
" Iya bahkan mereka punya anak cewek seusia kita namanya Arumi kalau gak salah kabarnya juga satu kampus dengan kita juga", Zavina menjawab tapi mata mereka tetap fokus ke depan.
"Maaf saya terlambat", suara dingin yang cukup Familiar di telinga keduanya membuat mereka segera mencari asal suara.
Deg... " Zav ini mimpi gak sih", Zahra bertanya sambil menatap Zavina bingung.
"Gak lah memang itu dia", jawab Zavina sambil menunjuk arah pria yang mulai naik ke atas podium.
" Terus apa hubungannya dengan keluarga Sanjaya... Eh... Bukannya nama belakang tuan Sanjaya juga D ya?", Zahra berucap sambil menatap Zavina yang memainkan ponselnya.
"Gila Zah!!! Ternyata Arga Dewangga putra sulung tuan Sanjaya dan istri pertamanya nyonya Yolanda".
" Nyonya Yolanda? Bukannya dia wanita yang hampir membuat Arga meregang nyawa", Zahra berucap sambil membaca laporan dari layar ponsel Zavina.
"Kau benar Zah", jawaban Zavina membuat mata Zahra melotot, tanpa keduanya sadari kehebohan mereka di saksikan Arga dan juga keluarganya dari atas panggung.
Calon mantu ku sungguh mengemaskan, gumam nyonya Amelia, sambil tersenyum lucu melihat keduanya.