Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Aksa beneran tulus
"Sayang... tempatnya penuh semua, Kita duduk ke sana yuk" Ajak Bella menggandeng Aksa menuju meja Mereka. "Siapa yang nyuruh Lo duduk di sini?" Ucap Dwi sinis. "Emang ga boleh ya?" Jawab Bella lembut. "Najis gue denger suara Lo" Mending Lo cabut, sekalian bawa cowok brengsek Lo" Jawab Dwi Sinis.
Bella yang di bilang seperti itu, menunduk sedih, "Sayang... aku mau duduk di sini" Ucapnya kepada Aksa. "Hem" Jawab Aksa. Dwi tersulut emosi ketika mendengar jawaban Aksa, "Sabar sayang..." Ucap vino menenangkan Dwi. "Anggap aja ga ada orang" Sambung Biel. Dwi pun mulai tenang duduk kembali, dan memakan makanannya.
Bella memperhatikan mereka semua, "Masi cantikan juga gue" Batinnya tersenyum miring. Kiara yang melihat Bella tersenyum miring hanya menyengirtkan dahinya. "Gue harus hati hati sama nih cewe" Batinnya waspada.
"Sayang... Kayanya cewe itu ga suka deh sama aku" Ucap Bella menunjuk Dwi. "Ga usah mancing emosi temen gue" Bukan Dwi yang jawab tapi Biel yang menjawab. "Gue peringati sama Lo!" Menunjuk muka Bella, "Ga usah cari gara gara sama kita!" Ucap Biel mulai emosi.
Danzel mengelus tangan Biel, "Udah... kamu lanjut makan aja, manusia kaya dia itu ga penting". Biel pun menurutinya, memakan makanannya kembali. "Lo ga usah bikin masalah di sini! Kalo ga suka Lo bisa cabut!" Usir Rangga. Bella mengepalkan tangannya di bawah.
"Maaf" Ucapnya memasang wajah sedih. Murid yang lain memperhatikan mereka, "Kasian banget tuh cewe, kayanya di bully deh sama mereka" Ucap siswa itu. "Baru juga pertama masuk, udah di bully aja" Sambung temannya. Bella tersenyum miring, mendapat simpati dari beberapa siswa di sini.
"Dwi yang mendengar desus desus itu tak tahan lagi, "KALIAN KALO GAK TAU MASALAH NYA TUH DIAM!! GAK USAH NGOMONG DI BELAKANG!!" Emosi Dwi.
Disaat pada ricuh penuh emosi, Kiara tidur di bahu Gavin. Rangga menggelengkan kepalanya, "Bisa bisa nya cewe lu tidur di saat ricuh gini" Ucap Rangga tak habis pikir. Gavin menatap tajam Rangga, seolah olah menyuruh Rangga diam, supaya Kiara tidak terganggu.
Gisel dan antek antek nya memasuki kantin, "Wow seperti nya ada drama" Ucapnya. "Ayo kita lihat ke sana apa yang terjadi" Ajak Naila. Mereka pun berjalan mendekat ke arah keributan yang terjadi.
"Halo gays, Ada masalah apa nih?" Ucap Gisel santai. Mereka semua melihat ke arah Gisel, "GA USAH LIATIN GUE" Tekannya. Mereka semua pun mengalihkan pandanganya.
Gisel melihat ke arah Bella, wajahnya seperti tidak asing. "Lo bukannya tadi malem sama Om Om ya?" Tanya Gisel penasaran. Bella yang di tanya, hanya Diam, "Dari mana ni cewe tau kalo gue tadi malem sama Om om" Batinnya. "M-mana ada aku sama Om Om, kamu salah liat kali" Ucapnya menetralkan kegugupan nya.
"Ya, gue inget sel, Ini kan yang tadi malem Ara ceritain ke kita, yang kata Ara mereka Abis ninaninu" Sambung Naila. "Yang bikin telinga gue sakit, Ninaninu malah di Toilet Club lagi" Timpal Ara sinis.
Mereka semua tertawa Haha..Haha.., "Gue kira princes ternyata Jalang" Ucap murid di situ. "Udah di toilet lagi, ga modal" Jawab temannya. Muka Bella seperti kepiting rebus, dia sangat malu, di tatap remeh mereka semua.
"Jalang jalang sok iye lu" Ucap Dwi sinis. "Pantes lah Aksa mau sama Lo, pasti Lo kasih jatah kan?" Ucapnya lagi. Aksa di situ sangat malu karna ulah Bella, kalo bukan karna dia di ancam sama ibu tirinya dia ga akan mau berdua dengan Bella.
Flashback On.
"Aksa!! Kalo kamu mau lexa selamat, kamu harus ikuti perintah saya!" Ancam nya. Aksa tak menggubris Ucapan Ibu tirinya, Hingga Wanita itu menunjukkan video yang berisi orang suruhannya di samping lexa yang sedang koma.
"Kalo kamu mau lexa selamat, kamu ikuti perintah saya, kalo kamu ga mau ikuti perintah saya, saya akan nyuruh orang itu buat membunuh lexa!" Ucapnya Tersenyum miring. "Ga usah Lo apa apain lexa! Gue bakal ikuti perintah Lo" Ucap Aksa emosi. "Kamu harus nemenin Bella kemana pun dia mau, jangan lupa jagain Bella di sekolah, mulai besok Bella masuk sekolah di sekolahan Kamu Aksa" Ucapnya panjang lebar.
Flashback selesai.
Aksa menarik Bella meninggal kan mereka semua. "Huh....Jalang jalang, sok tersakiti lagi" Ucap mereka semua melempari tisu ke bella. "Haha.. Ga expect kalo tuh cewe Jalang" Ucap Dwi tertawa kecil. "Lebih ga expect lagi Kiara ga bangun bangun dari tidur nya" Celetuk Biel.
Mereka semua mencari dimana keberadaan Kiara, Ternyata Kiara sedang tidur di bahu Gavin. Gavin yang risih di tatap mereka semua, menatap tajam balik, "Alihkan Pandangan kalian dari gue, sebelum mata kalian gue congkel satu persatu" Ucap nya dingin.
Glek.. Aura yang Gavin keluar kan mampu membuat mereka semua tak berkutik. Mereka pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
*********
Gavin membawa Kiara pulang ke rumah nya, menggendong Kiara, membawanya ke kamar. Menidurkan Kiara di kasur nya, Gavin pun merebahkan tubuhnya di sebelah Kiara. Gavin memandangi wajah Kiara, "Cantik, akan selalu cantik sampai kapan pun" Ucap Gavin kemudian mencium kening dan mulai memasuki alam mimpinya.
****
"Lex kok Lo betah banget si tidur Mulu" Ucap Dwi lirih. "Ayo buka mata Lo, kita semua ada di sini, nyokap Lo bokap Lo juga khawatir sama Lo, selama ini kan Lo pengen full time bareng mereka, ayo bangun Lex...." Ucapnya lagi mulai menangis.
"Hiks..hiks..hiks.."
"Gue pulang dulu ya, nanti gue kesini lagi" Ucap Dwi mulai berjalan keluar ruangan lexa. Tanpa Dwi sadari Aksa masuk ke ruangan lexa. "Hai Princes" Ucap Aksa menggenggam tangan lexa. "Maafin aku ya Ca, Gara gara aku kamu jadi seperti ini, Aku tau kamu pasti kuat, Tapi jangan lama lama tidurnya cantik, banyak orang yang nungguin kamu sadar" Ucap Aksa meneteskan air matanya.
"Aku sayang banget sama kamu Ca, Tapi begitu banyak rintangan yang harus aku lalui, Ca.. kamu harus tau, aku sama Bella ga ada hubungan apa apa, aku terpaksa ca... Aku di ancam wanita tua itu buat nuruti kemauan nya, salah satunya harus Deket dengan Bella, yang kamu lihat di pantai itu, aku beneran ga selingkuh... Aku terpaksa, Semenjak Bunda meninggal, Ayah sekarang berubah... Jadi sering mukulin aku, Dan lebih belain istri barunya, Aku butuh kamu ca..." Ucap nya lemah.
Aksa melihat ke wajah lexa, tiba tiba air mata lexa turun, "Jangan menangis Princes..." Ucap Aksa menghapus air mata lexa. Tanpa Aksa sadari Dwi melihat semuanya.
Aksa mengelus rambut lexa, "Aku pergi dulu sayang..., nanti kalo Ada kesempatan bisa masuk ke ruangan kamu, aku usahain" Ucap Aksa melangkah pergi keluar.
Dwi yang melihat Aksa mau keluar pun cepat cepat sembunyi, Setelah Aksa sudah pergi jauh, Dwi masuk ke ruangan lexa dengan matanya yang bengep.
